ETIKA DAN HUKUM
ETIKA DAN HUKUM
DALAM KEPERAWATAN
DALAM KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Manusia sebagai makhluk sosial
tidak dapat hidup sendiri,
melainkan membutuhkan hidup
bersama dalam masyarakat.
• Dalam melaksanakan hidup
bermasyarakat tersebut,
Agar interaksi berlangsung tanpa benturan dan dapat mendatangkan manfaat optimal,
diperlukan adanya pengaturan berprilaku setiap warga masyarakat.
Bentuk pengaturan prilaku yang dimaksud
banyak macamnya. Untuk masyarakat profesi kesehatan antara lain tercantum dalam:
KODE ETIK PROFESI
KODE ETIK PROFESI
KESEHATAN
KESEHATAN
• Etik berasal dari kata “ethics” yang berarti prinsip moral (morale
principles) atau aturan berprilaku (rules of conduct)
• Prinsip moral dan/atau aturan
• Kode etik adalah suatu pedoman yang
mengandung norma-norma dalam berprilaku. Kode etik yang berlaku untuk warga profesi disebut kode etik profesi.
• Setiap profesi mempunyai kode etik profesi. • Kode etik profesi disusun oleh warga profesi. • Sanksi pelanggaran kode etik profesi
KODE ETIK PROFESI
KODE ETIK PROFESI
KESEHATAN
KESEHATAN
• Kode etik profesi kesehatan adalah kode etik yang ditemukan dan berlaku bagi kalangan profesi
kesehatan.
Contoh :
Telah dikenal sejak masa Inhotep dari Mesir,
Hippocrates dari Yunani dan Galenus dari Roma. Menyangkut hidup dan kehidupan manusia dan karena itu memerlukan pengaturan prilaku yang ketat.
Sesuai tradisi luhur profesi kesehatan.
MACAM KODE ETIK PROFESI
MACAM KODE ETIK PROFESI
KESEHATAN
KESEHATAN
•
Macam kode etik profesi kesehatan
sesuai dengan macam, jumlah dan
jenis profesi kesehatan yang
berkembang disuatu negara.
• Kode etik tenaga medis.
• Kode etik tenaga keperawatan. • Kode etik tenaga kefarmasian.
• Kode etik tenaga kesehatan masyarakat. • Kode etik tenaga gizi.
RUANG LINGKUP KODE ETIK
RUANG LINGKUP KODE ETIK
PROFESI KESEHATAN
PROFESI KESEHATAN
Mengatur prilaku warga profesi, terutama pada waktu
menyelenggarakan kewajiban
profesinya
3 pasal 3 pasal
-Terhadap profesi 6
-2 pasal
-Terhadap diri sendiri
5
2 pasal 3 pasal
2 pasal 2 pasal
Terhadap sejawat 4
1 pasal 4 pasal
-Terhadap masyarakat 3
4 pasal
4 pasal 3 pasal
-5 pasal
-4 pasal
-•Terhadap
penderita •Dalam
Praktek 2
-6 pasal
9 pasal 9 pasal
HUKUM
HUKUM
Hukum adalah suatu aturan yang mengatur prilaku setiap anggota masyarakat yang bersifat memaksa yang ditetapkan oleh pemerintah.
1. Hukum administrasi : izin sarana pelayanan kesehatan, izin menyelenggarakan praktik kesehatan
2. Hukum pidana : perbuatan yang bertentangan dan atau membahayakan kepentingan umum
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
• Hukum kesehatan adalah bagian dari hukum umum yang
mengatur prilaku setiap anggota masyarakat, utamanya anggota masyarakat kesehatan, yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
1. Aspek administrasi 2. Aspek pidana
MANFAAT HUKUM
MANFAAT HUKUM
KESEHATAN
KESEHATAN
1. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada penyelenggara pelayanan kesehatan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Memantapkan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan
Mendorong perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
MANFAAT HUKUM
MANFAAT HUKUM
KESEHATAN
RUANG LINGKUP HUKUM
RUANG LINGKUP HUKUM
KESEHATAN
KESEHATAN
• Terkait dengan macam, jumlah dan perkembangan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di suatu negara.
• Untuk Indonesia, secara umum dapat dikelompokkan atas 8 macam :
1. Sarana Pelayanan Kesehatan 2. Tenaga Kesehatan
3. Komoditi Kesehatan 4. Perikatan Hukum
5. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
Terkait dengan jumlah dan perkembangan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di suatu negara
MATERI HUKUM KESEHATAN
MATERI HUKUM KESEHATAN
standardisasi, hak, kewajiban,
kewenangan,
akreditiasi, lisensi, sanksi
RS, puskemas,
balkesmas, poli, apotik, optik, lab, PP,PB, Dinkes, LSM Kes, Yay Kes, Donor Kes
Sarana pelayanan 1
standardisasi, hak, kewajiban,
kewenangan,
sertifikasi, registrasi, lisensi, sanksi
medis, keperawatan, kefarmasian, kesehatan masyarakat, Gizi,
keterapian fisik, keteknisan medis
Tenaga kesehatan 2
standardisasi, lisensi, produksi, sediaan farmasi, alat
kesehatan, komoditi lain
Komoditi kesehatan 3
MATERI HUKUM MACAM/ASPEK
KERANGKA DAN MATERI
KERANGKA DAN MATERI
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
Hak, kewajiban, penyelesaian sengketa
sarana yankes-sarana yankes, sarana yankes, nakes, sarana pasien, sarana yankes-askes, nakes-nakes,
nakes- pasien, nake-askes, askes-pasien
Perikatan hukum 4
standardisasi, lisensi, akreditasi, sanksi
Jenjang, kurikulum, sarana, tenaga, metoda
Diklat tenaga kesehatan 5
MATERI HUKUM MACAM/ASPEK
KERANGKA DAN MATERI
KERANGKA DAN MATERI
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
standardisasi, hak, kewajiban,
kewenangan, sertifikasi, lisensi, sanksi
keterampilan, ramuan, tenaga dalam, ajaran agama, supra natural
Pengobatan tradisional 6
standardisasi, hak, kewajiban,
kewenangan, prosedur, sanksi wabah, imunisasi,
kesehatan lingkungan, aborsi, transplantasi organ, eutanasia, bedah mayat
Masalah kesehatan khusus
7
dasar hukum, tata lembaga, tenaga,
Lembaga peradilan 8
MATERI HUKUM MACAM/ASPEK
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
GAWAT DARURAT
• Keperawatan gawat darurat adalah bagian dari asuhan keperawatan yang berhadapan dengan pasien yang berada dalam keadaan gawat darurat (emergensi, kritis)
• Asuhan keperawatan gawat darurat / emergensi lazimnya
Karena asuhan keperawatan gawat darurat merupakan bagian dari asuhan keperawatan yang terkait dengan penyelenggaran pelayanan kesehatan
Secara keseluruhan, maka pada asuhan keperawatan gawat darurat juga berlaku :
ASPEK ETIS
ASPEK ETIS
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
GAWAT DARURAT
• Aspek etis keperawatan gawat
darurat terkait dengan pasal yang
mengatur tentang kewajiban perawat terhadap pasien, yang dalam kode etik keperawatan dibedakan atas dua macam yakni :
– Perawat dan klien : terdiri atas 4 pasal.
PERAWAT DAN KLIEN
PERAWAT DAN KLIEN
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien.
PERAWAT DAN KLIEN
PERAWAT DAN KLIEN
PERAWAT DAN PRAKTIK
PERAWAT DAN PRAKTIK
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta
PERAWAT DAN PRAKTIK
PERAWAT DAN PRAKTIK
4.
Perawat senantiasa
UPAYA MENCEGAH PELANGGARAN
UPAYA MENCEGAH PELANGGARAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
• Untuk terselenggaranya asuhan keperawatan kritis yang baik, kedelapan pasal yang tercantum dalam kode etik keperawatan tersebut harus dapat dilaksanakan.
• Pelaksanaan kode etik profesi yang baik, lazimnya memerlukan pembinaan dan pengawasan.
– Dibentuk Majelis Kehormatan Etika Profesi pada setiap organisasi profesi
– Anggota profesi yang melanggar kode etik profesi mendapatkan:
ASPEK HUKUM
ASPEK HUKUM
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
GAWAT DARURAT
• Aspek hukum keperawatan gawat darurat terkait dengan perikatan hukum
– Klien datang atau dibawa ke sarana pelayanan kesehatan
– Perawat berkewajiban memberikan pertolongan kepada klien
– Terjadi perikatan hukum antara klien dan perawat dalam bentuk kontrak terapeutik (contract therapeutic) • Masalah yang sering terjadi dalam kontrak terapeutik
MALPRAKTIK KEPERAWATAN
MALPRAKTIK KEPERAWATAN
• Malpraktik dalam praktik kperawatan adalah setiap kesalahan profesional yang
diperbuat oleh seorang perawat karena menyelenggarakan
asuhan keperawatan dibawah standar yang sebenarnya secara rata-rata dan masuk akal, dapat dilakukan oleh setiap perawat dalam situasi dan ataupun
KRITERIA
KRITERIA
MALPRAKTIK KEPERAWATAN
MALPRAKTIK KEPERAWATAN
• Kriteria terjadinya malpraktik dalam pelayanan keperawatan (modifikasi dari Bernard Knight, 1972):
1. Adanya kewajiban memberikan asuhan keperawatan kepada klien
2. Adanya pelanggaran terhadap kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap klien
UPAYA MENCEGAH
UPAYA MENCEGAH
MALPRAKTIK KEPERAWATAN
MALPRAKTIK KEPERAWATAN
• Untuk mencegah terjadinya malpraktik dalam pelayanan keperawatan, ada tiga hal pokok yang harus dilakukan, yakni:
1. Melaksanakan inform consent : pada klien yang gawat darurat
(emergensi, kritis) sering tidak diperlukan
PENUTUP
PENUTUP
• Baik atau tidaknya pelayanan keperawatan ditentukan antara lain oleh baik atau tidaknya prilaku perawat pada waktu
menyelenggarakan pelayanan keperawatan
• Pengaturan prilaku perawat, antara lain tercantum dalam Kode Etik Keperawatan serta hukum kesehatan
• Untuk asuhan keperawatan gawat darurat, pengaturan aspek etis tercantum dalam 8 pasal. Sedangkan untuk aspek hukum tercantum dalam pasal-pasal yang mengatur perikatan hukum