• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jarak Interinsisal Pembukaan Mulut Maksimal Suku Batak Kelompok Umur 17-22 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jarak Interinsisal Pembukaan Mulut Maksimal Suku Batak Kelompok Umur 17-22 Tahun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JARAK INTERINSISAL PEMBUKAAN MULUT

MAKSIMAL SUKU BATAK KELOMPOK

UMUR 17-22 TAHUN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

May Fiona Purba NIM: 100600085

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Fakultas Kedokteran Gigi Bagian Biologi Oral

Tahun 2015

May Purba

Jarak Interinsisal Pembukaan Mulut Maksimal Suku Batak Kelompok Umur 17-22 Tahun

xi + 48 halaman

(3)

yaitu 96,00 ± 3,16 dan perempuan 96,45 ± 2,67. Kesimpulan penelitian ini adalah jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal aktif maupun pasif laki-laki suku Batak kelompok umur 17-22 tahun lebih besar secara signifikan daripada perempuan (p=0,000).

(4)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 12 Februari 2015

Pembimbing: Tanda tangan,

(5)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji Pada tanggal 12 Februari 2015

TIM PENGUJI

KETUA : Rehulina Ginting, drg., MSi ANGGOTA : 1. Yendriwati, drg., M.Kes

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Rehulina Ginting, drg., M.Si., selaku Ketua Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, juga selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan, arahan, saran dan waktu yang sangat berguna dalam meningkatkan semangat dan motivasi penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Nazruddin, drg., Ph.D., Sp. Ort selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan nasehat selama penulis menjalankan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Seluruh staf pengajar Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi USU : Lisna Unita, drg., M.Kes, Minasari, drg., MM, Yendriwati, drg., M.Kes, Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc., M.Kes, serta Yumi Lindawati, drg., yang telah memberikan saran, masukan dan semangat dalam penyelesaian skripsi.

3. Staf Departemen Biologi Oral yaitu Ibu Ngaisah dan Kak Dani yang telah membantu dalam hal administrasi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Pitu Wulandari, drg., Sp. Perio selaku Dosen Pembimbing Akademis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi USU.

(7)

6. Mahasiswa FKG USU yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.

7. Bu Maya Fitria yang telah memberikan waktu dan bimbingan dalam rancangan penelitian dan pengolahan data.

8. Khususnya kepada kedua orang tua penulis tercinta yaitu M. Karo-Karo dan D. Tarigan yang selalu mendoakan, memberikan dukungan moril, semangat maupun materil selama ini, serta adik-adik penulis yaitu Devy Iriani, Vinnie Sylviani dan Kevin Jeremia.

9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Kak Rindu, Kak Ruth, Ester, Eidelen, Shinta, Rizka, Ummi, Nastiti dan Evi yang telah bersedia meluangkan waktu dalam membantu penelitian, juga senior dan teman-teman stambuk 2010 lainnya terutama yang membuat skripsi di Departemen Biologi Oral yaitu Kak Tellia, Kak Sri, Kak Sherly, Kak Indira, Eka, Ellin, Swee Fan, Ervi, Cindy, Michelle, Aryani, Joseph, serta Josua yang telah memberi semangat kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi masyarakat. Akhirnya tiada lagi yang dapat penulis ucapkan selain ucapan syukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, 12 Februari 2015

Penulis,

May Fiona Purba

(8)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembukaan Mulut Maksimal .. 7

(9)

2.2.7 Oklusi ... 12

2.2.8 Pertumbuhan dan Perkembangan Mandibula ... 13

2.3 Gangguan Temporomandibula yang Berhubungan dengan Pembukaan Mulut Maksimal ... 13

2.3.1 Gangguan Sendi Temporomandibula ... 13

2.4 Cara Pengukuran Pembukaan Mulut Maksimal ... 15

3.8.2 Pengukuran Pembukaan Mulut Maksimal Aktif dan Pasif .... 29

3.8.2.1 Contoh Pengukuran Pembukaan Mulut Maksimal Aktif ... 29

3.8.2.2 Contoh Pengukuran Pembukaan Mulut Maksimal Pasif ... 31

3.8.3 Perhitungan Opening Ratio (Contoh Perhitungan) ... 32

(10)

3.10 Analisis Data ... 34

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 35

4.1 Jarak Interinsisal Pembukaan Mulut Maksimal Aktif dan Pasif ... 36

4.2 Opening Ratio ... 38

BAB 5 PEMBAHASAN ... 40

5.1 Jarak Interinsisal Pembukaan Mulut Maksimal Aktif dan Pasif ... 40

5.2 Opening Ratio ... 43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

6.1 Kesimpulan ... 45

6.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rata-rata Opening Ratio pada kelompok dengan gangguan temporomandibula dan kelompok kontrol sesuai dengan

kelompok umur dan jenis kelamin ... 7 2. Rata-rata nilai pembukaan mulut maksimal sesuai kelompok umur ... 8 3. Pembukaan mulut maksimal aktif pada populasi dewasa

Yordania menurut umur dan jenis kelamin ... 8 4. Variasi pembukaan mulut sesuai umur ... 9 5. Perbandingan nilai pembukaan mulut maksimal pada populasi

yang berbeda ... 10 6. Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur ... 36 7. Perbedaan jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal aktif dan

antara laki-laki dan perempuan ... 37 8. Perbedaan antara jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal

aktif dan pasif pada laki-laki dan perempuan ... 37 9. Perbedaan jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal aktif dan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pengukuran pembukaan mulut maksimal aktif ... 5

2. Pengukuran jarak interinsisal menggunakan lebar 4 jari ... 6

3. Pengukuran jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal menggunakan penggaris yang sudah dikalibrasi ... 16

4. Kaliper ... 16

5. Pengukuran jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal dengan menggunakan kaliper Vernier yang sudah dimodifikasi ... 17

6. Pengukuran jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal dengan menggunakan Willis Bite Gauge ... 18

7. Goniometer dan pengukuran sudut pembukaan mulut menggunakan goniometer ... 19

8. Instrumen Opto-Elektrik dan komponennya ... 19

9. Oklusi Klas I Angle ... 23

10. Kaliper digital Krisbow ... 28

11. Posisi duduk subjek di kursi ... 29

12. Pembukaan mulut maksimal aktif ... 29

13. Pengukuran pembukaan mulut maksimal aktif dengan kaliper digital ... 30

14. Pembukaan mulut maksimal pasif ... 31

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Skema Alur Pikir 2. Kuesioner Penelitian

3. Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian 4. Surat Persetujuan Komisi Etik Penelitian 5. Lembar Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K) selaku Ketua Departemen Radiologi Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing

Yati Roesnawi, drg., selaku Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Utara dan dosen penguji, atas segala saran, dukungan, dan bantuan

Sondang Pintauli, drg., Ph.D sebagai Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku

Sondang Pintauli, drg., Ph.D., Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku

Yati Roesnawi, drg., selaku Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Utara dan dosen pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktunya

Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM., dosen pembimbing dan selaku Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak meluangkan

i Rika MayasariAlamsyah, drg., M.Kes, selaku Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

Essie Octiara, drg., Sp.KGA selaku Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Utara dan dosen pembimbing yang telah membimbing dengan