• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA MANAJEMEN SDM. ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI KINERJA MANAJEMEN SDM. ppt"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN

(2)

EVALUASI KINERJA

( PENILAIAN PRESTASI KERJA,

performance appraisal )

Penilaian Prestasi Kerja para pegawai merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan.

Pentingnya Evaluasi Kinerja

Bagi Pegawai : penilaian tsb berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal spt : kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya

bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan kariernya.

Bagi Organisasi : hasil PPK sangat penting arti dan peranannya dalam

pengambilan keputusan, seperti identifikasi kebutuhan program diklat, rekrutmen, seleksi, pembekalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dll.

Syarat Evaluasi Kinerja :

1. Formal, berdasarkan serangkaian kriteria. 2. Rasional

3. Obyektif

(3)

Tiga kelemahan dalam syarat di atas:

a. Tanpa kriteria yang relatif seragam,

Gaya penilaian akan sangat beragam,

interpretasi yang berbeda-beda.

b. Tidak ada jaminan bahwa atasan penilai mendasarkan

penilaiannya pada kriteria yang obyektif.

c. Hasil penilaian sangat m ungkin tidak terdokumentasikan dengan baik,

padahal hasil penilaian tsb harus merupakan

bagian dari dokumen kepegawaian karyawan yang dinilai.

Dalam EVALUASI KINERJA melibatkan tiga pihak

:

1. Bagian kepegawaian/personalia

2. Atasan langsung

3. Pegawai yang dinilai.

Sistem Penilaian Prestasi Kerja ialah suatu pendekatan

dalam melakukan EVALUASI KINERJA para pegawai

(4)

Faktor-faktor EVALUASI KINERJA

1. Yang dinilai adalah manusia yang hakekatnya

memiliki kelebihan dan kekurangan/kelemahan.

2. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolok ukur tertentu yang realistik, berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan dan diterapkan secara obyektif.

3. Hasil penilaian harus disampaikan kepada pegawai yang dinilai, dengan maksud:

a. Dalam hal penilaian tsb positif, menjadi dorongan kuat bagi pegawai ybs untuk lebih berprestasi lagi di masa mendatang shg kesempatan untuk meniti karier lebih terbuka baginya.

(5)

c. Jika seseorang merasa mendapat penilaian yang tidak obyektif, kepadanya diberikan kesempatan untuk mengajukankeberatannya shg pada akhirnya ia

dapat memahami dan menerima hasil penilaian yang diperolehnya.

Hasil penilaian yang dilakukan secara berkala itu

terdokumentasikan dengan rapi dalam arsip kepegawaian setiap orang sehingga tidak ada informasi yang hilang, baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan pegawai.

Hasil Evaluasi Kinerja setiap orang menjadi bahan yang

(6)

MANFAAT EVALUASI KINERJA

Sistem evaluasi kinerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan :

1. mendorong peningkatan prestasi kerja

2. sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan

3. untuk kepentingan mutasi pegawai menyusun program diklat 4. membantu para pegawai menentukan rencana kariernya

Jika sistem rekrutmen, seleksi, pembekalan dan penempatan pegawai

sudah baik, sangat besar kemungkinan prestasi kerja para pegawai pun

akan memuaskan. Begitu pula sebaliknya, jika sistem tsb kurang baik, tidak

mustahil prestasi kerja pegawai pun tidak sesuai dengan yang diharapkan,

(7)

Terciptanya suatu sistem PPK yang baik sangat tergantung pada persiapan yang

benar-benar matang. Matang berarti memenuhi 4 persyaratan:

1. Keterkaitan langsung dengan pekerjaan penilaian ditujukan pada perilaku dan

sikap yang menentukan keberhasilan menyelesaikan sesuatu pe kerjaan

tertentu.

Misalnya : sikap ramah dalam memberikan pelayanan, ketepatan waktu

memenuhi janji,

kejujuran bagi seorang kasir, ketegasan tetapi sopan bagi seorang petugas

satpam, gaya yang demokratik bagi para supervisor dll. 2. Praktis

Cara penilaian yang dipahami dan diterima oleh pihak penilai dan yang dinilai.

Berarti adanya persepsi yang sama antara dua belah pihak tentang segi-segi

pekerjaan apa yang dinilai dan teknik penilaian yang digunakan.

(8)

3. Kejelasan standar

Sasaran utama dari adanya standar tsb ialah

teridentifikasinya unsur-unsur kritikal suatu pekerjaan. Standar itulah yang merupakan tolok ukur seseorang melaksanakan pekerjaannya.

Penentuan standar bukan bersifat “karangan”, tetapi bersumber dari analisis pekerjaan yang harus dipahami dan diterima oleh para pegawai sebelum diberlakukan, bukan sesudahnya.

Agar mempunyai nilai tinggi, standar itu harus dapat berfungasi sebagai alat pembanding antara prestasi kerja

(9)

4. Kriteria (takaran) yang obyektif

Takaran yang mudah digunakan, handal dan memberikan informasi

tentang perilaku yang menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Contoh: kegiatan dalam menguangkan cek di bank-bank, di mana si atasan melihat secara langsung:

a. kemahiran menempuh prosedur yang ditentukan b. sikap menghadapi nasabah

c. kecermatan membayar uang

d. kecepatan menyelesaikan tugas

Sedangkan pengamatan tidak langsung:

a. keabsahan tanda tangan orang yang menguangkan b. tersedia-tidaknya dana membayar cek

c. jati diri penerima pembayaran cek,

(10)

Siapa yang harus menilai ?

(1) Atasan langsung

Karena seringnya berhubungan, dialah yang paling mengenal kerja karyawannya.

(2) Atasan yang lebih tinggi (3) Kelompok penilai

Jika semakin banyak keterlibatan yang dianggap perlu, proses penilaian

dapat dilakukan oleh suatu kelompok penilai.

Para kelompok ini boleh jadi seorang supervisor,

teman-teman sejawat dan para bawahan yang merupakan

(11)

(

4)

Menilai diri sendiri

Ini berorientasi pada perilaku, adalah pemberian izin kepada para bawahan untuk menilai diri mereka sendiri sebagai

motivasi.

(

5) Klien Yang Dilayani

Dalam beberapa,situasi, konsumen dari seorang individu atau jasa organisasi dapat memberikan suatu prespektif yang unik atas prestasi pekerjaan.

(6) Komputer

(12)

Kapan Harus Menilai ?

Jadual penilaian yang paling banyak adalah

semesteran

dan

tahunan

,

kecuali misalnya perusahaan asuransi :

1. tahunan pada tgl penempatan karyawannya

2. sesudah 6 bulan pertama dari penempatan

3. pada waktu promosi atau

4. dalam 3 bulan setelahnya atas permintaan khusus

5. pada saat pemberhentian karyawan

.

Format Penilaian:

a. Siapa yang akan melaksanakan penilaian

b. Kapan Penilaian akan dilakukan

(13)

Metoda Evaluasi Kinerja Berorientasi ke masa lalu: 1. “Graphic Rating Scale” Skala Penilaian Grafis 2. “Checklist”

3. “Behaviorally Anchored Rating Scale” (Skala Peringkat yang dikaitkan dengan perilaku) BARS

4. “Insiden Kritikal” (Critical Incidents) 5. “Essay/Narrative Formats”

6. “Forced Choice Scales” 7. “Test dan Observasi”

8. “Rankings” (Skala Peringkat)

9. “Pendekatan yang bersifat Komparatif”. Metode yang banyak digunakan:

a. Metode Peringkat

b. Metode Distribusi Terkendali c. Metode Alokasi Angka

d. Berorientasi ke masa depan: e. Penilaian diri sendiri

f. Manajemen Berdasarkan sasaran (MBO) g. Penilaian Psikologikal

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian kinerja adalah proses evaluasi kinerja seseorang dengan tujuan untuk melihat kemampuan pegawai dalam memberikan konstribusi pada fokus strategik dari organisasi.

Proses manajemen kinerja melakukan pendekatan holistik untuk mengelola kinerja yang menjadi kepentingan setiap orang dalam organisasi.Namun, tidak perlu menjadi praktik

Penilaian kinerja difokuskan ulang dari sekadar evaluasi kinerja masa lalu, menjadi tekanan pada apa yang dapat dilakukan oleh manajemen puncak untuk membantu

3) Kinerja: telah dilakukan penilaian, monitoring dan evaluasi prestasi kinerja pegawai triwulan I, penilaian triwulan II dan penilaian triwulan III Tahun 2021. 4) Disiplin:

2 Melakukan monitoring, evaluasi dan pengukuran secara berkala terhadap pegawai yang telah menetapkan target kinerja individu dan mengaitkannya dengan

Untuk mengetahui keberhasilan atau kesuksesan kinerja pegawai dalam suatu organisasi tentunya perlu ada penilaian atau evaluasi. Kegiatan penilaian kinerja pegawai ini

Pada Gambar 4.18 merupakan halaman form penilaian kinerja pegawai dan juga proses untuk melakukan penginputan penilaian kinerja pegawai yang akan dinilai oleh atasan

Suatu fenomena atau fakta yang menarik perhatian peneliti Untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Evaluasi Kinerja Penerimaan Tunjangan Kinerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi