• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (17). docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (17). docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI MAKANAN

Oleh :

Dimas Ivan C.P (06)

Erny Rositha S (11)

Nur Laili Hidayatin (19)

KELAS XII MIPA-3

SMA NEGERI 1 MENGANTI

JL. Raya Boteng, Kec.Menganti, Kab.Gresik

▸ Baca selengkapnya: benedict lugol biuret

(2)

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum ini, yaitu:

1. Mengetahui kandungan zat didalam makanan

2. Menguji keberadaaan kandungan karbohidrat, protein , lemak , glukosa pada jenis makanan tertentu.

1.2 Dasar Teori

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:

· KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula

sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.

Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk

menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan

mengikat protein dan lemak. · AMILUM

(3)

Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

· GULA (GLUKOSA)

Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam

metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran

pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi.

Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

· PROTEIN

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis

protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

· LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

(4)

Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptide.

· BENEDICT

Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah

seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu.

Cara kerja Benedict:

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan

mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa

memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

· LUGOL

(5)

5. Pembakar spritus 6. Pemes/pisau 7. Papan proselin 8. Spatula/pengaduk 9. Rak tabung reaksi 10. Gelas ukur

2.2 Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan. 2. Melakukan uji makanan.

3. Percobaan 1 : Uji amilum

a. Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.

b. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 10 tetes.

c. Mengamati perubahan warna yang terjadi. d. Memasukkan data pada table pengamatan.

4. Percobaan 2 : Uji protein

a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.

b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.

c. Letakkan hasil tumbukan pada lumpang proselin.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.

e. Mengamati hingga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.

(6)

5. Percobaan 3 : Uji glokusa.

a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.

b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.

c. Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.

e. Panaskan tabung reaksi di atas pembakar sepritus.

f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain.

6. Percobaan 4 : Uji lemak

a. mengoleskan bahan makanan pada kertas buram

b. kertas buram yang sudah diolesi bahan makanan di diamkan samai kering

c. mengamati apakah ada noda transaran di kertas buram d. Memasukkan data kedalam table pengamatan,

2.3 Hasil pengamatan

Bahan Perubahan Setelah Diuji

No Makanan Lugol Biuret Benedict Kertas buram 1 Nasi putih Biru kehitaman Biru Ungu Tidak

transparan 2 Telur Putih Ungu Ungu Sedikit

transparan 3 Minyak Orange Biru Biru Transparan 4 Tahu Putih Ungu Ungu muda Tidak

transparan 5 Tempe Putih

(7)

-2.4 Pembahasan

1. Nasi putih

Jika diuji dengan reagen lugol menghasilkan perubahan warna menjadi biru kehitaman yang menandakan nasi putih mengandung amilum. Jika diuji degan reagen biuret menghasilkan perubahan warna menjadi biru yang menandakan nasi putih mengandung sedikit protein. Jika diuji dengan reagen benedict menghasilkan perubahan warna menjadi ungu yang

menandakan nasi putih mengandung sedikit glukosa. Dan jika nasi di oleskan pada kertas buram tidak menghasilkan warna transparan yang menandakan nasi putih tidak mengandung lemak.

2. Telur

Jika diuji dengan reagen lugol menghasilkan perubahan warna

menjadi putih yang menandakan telur tidak mengandung amilum. Jika diuji degan reagen biuret menghasilkan perubahan warna menjadi unggu yang menandakan mengandung protein. Jika diuji dengan reagen benedict menghasilkan perubahan warna menjadi ungu yang menandakan telur mengandung sedikit glukosa. Dan jika telur di oleskan pada kertas buram menghasilkan warna sedikit transparan yang menandakan telur

mengandung sedikit lemak.

3. Minyak

Jika diuji dengan reagen lugol menghasilkan perubahan warna menjadi orange yang menandakan minyak tidak mengandung amilum. Jika diuji degan reagen biuret menghasilkan perubahan warna menjadi biru yang menandakan minyak mengandung sedikit protein. Jika diuji dengan reagen benedict menghasilkan perubahan warna menjadi biru yang menandakan minyak mengandung sedikit glukosa. Dan jika minyak di oleskan pada kertas buram menghasilkan warna transparan yang menandakan minyak

mengandung lemak.

4. Tahu

Jika diuji dengan reagen lugol menghasilkan perubahan warna

(8)

tidak menghasilkan warna transparan yang menandakan tahu tidak mengandung lemak.

5. Tempe

Jika diuji dengan reagen lugol menghasilkan perubahan warna menjadi putih kekuningan yang menandakan tempe tidak mengandung amilum. Jika diuji degan reagen biuret menghasilkan perubahan warna menjadi ungu yang menandakan tempe mengandung protein. Jika diuji dengan reagen benedict menghasilkan perubahan warna menjadi coklat yang menandakan tempe mengandung glukosa. Dan jika tempe di oleskan pada kertas buram tidak menghasilkan warna transparan yang menandakan tempe putih tidak mengandung lemak.

6. Gula

Jika diuji dengan reagen benedict menghasilkan perubahan warna menjadi merah bata yang menandakan gula mengandung glukosa.

Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

* Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu.

(9)

* jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau coklat, maka bahan

makanan tersebut mengandung glukosa.

* Bahan makanan yang mengandung lemak jika di oleskan pada kertas buram dan di keringkan akan menghasil noda berwarna transparan.

(10)
(11)

Referensi

Dokumen terkait

Dibandingkan ikan-ikan lain yang menjadi sampel seperti ikan mas pedang dan ikan lele yang lebih bisa bertahan hidup dengan baik jika kondisi air itu sendiri bagus, apalagi ikan

Demikian laporan “Praktikum Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Buah Jamur Tiram Putih” kami buat sebaik-baiknya, semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

Dan pada percobaan ke empat, yaitu pencampuran warna merah,dan biru ,dan warna hijau mengguakan filter warna.pencampuran ketiga warna tersebut menghasilkan warna putih,

Jawab : Dapat disimpulkan dari diskusi kelompok kami, Jika kertas lakmus merah yang dicelupkan kedalam larutan dan tidak berubah menjadi warna biru, maka itu menandakan bahwa

Jika pada penambahan gelatin dan NaCl tidak timbul endapan putih, tetapi setelah ditambahkan dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi hijau biru hingga hitam,

Untuk tepung ubi jalar putih, perendaman dalam air biasa menghasilkan rendemen yang lebih rendah dibanding perendaman dalam larutan garam, sedangkan untuk tepung ubi

Jika warna blanko menghasilkan biru yang lebih gelap dibandingkan sampel, maka dapat diketahui bahwa kandungan enzim diastase pada madu baik,

Apabila kadmium ( Cd 2+ ) direaksikan dengan larutan NaOH bertetes-tetes akan menghasilkan endapan putih melayang- layang dan menyebar dari larutan, lalu jika