• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Berbagai Ketebalan Sabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst) pada DTA Danau Toba, Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Berbagai Ketebalan Sabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst) pada DTA Danau Toba, Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keberadaan hutan dan lahan Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba

belakangan ini semakin menunjukkan penurunan kualitas dan kuantitas. Lahan

kritis dan lahan kosong yang dianggap beberapa penyebabnya adalah bekas

tebangan maupun bekas kebakaran banyak di jumpai sepanjang pinggiran Danau

Toba. Upaya rehabilitasi dan reboisasi telah banyak dilakukan sejak beberapa

tahun terakhir, namun peningkatan kualitas tutupan lahan dan kualitas lingkungan

hidup belum menunjukkan perubahan. Penggundulan hutan di daerah tersebut,

bukan hanya menghilangkan keindahan alam, tetapi juga mengakibatkan

permukaan air Danau Toba tidak stabil dan cenderung menurun. Salah satu hal

yang dilakukan untuk merehabilitasi lahan di sekitar Danau Toba adalah dengan

menanam tanaman sukun .

Tanaman sukun merupakan salah satu pohon yang tersebar diseluruh

nusantara. Tanaman sukun mempunyai daun yang lebar dan lebat sehingga dapat

digunakan untuk pakan ternak.Sukun juga mempuyai buah yang dapat dimakan

sebagai pengganti beras karena sumber kalori dan kandungan gizinya yang tinggi,

sehingga tanaman sukun berkontribusi terhadap upaya global dalam menjamin

ketahanan pangan. Sistem agroforestri sederhana dapat dilakukan dalam

penanaman sukun, dimana pohon/tanaman tahunan ditanam secara tumpang sari

dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim (Pitojo, 1999).

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah air. Air

merupakan faktor penting dalam menunjang pertumbuhan suatu tanaman. Selain

dalam proses transpirasi dan fotosintesis, air juga berperan dalam penyerapan

(2)

unsurhara yang diperlukan tanaman. Kebutuhan air oleh suatu tanaman umumnya

selalu berbeda-beda, oleh karena itu banyak sedikitnya air yang diberikan dalam

penyiraman sangat mempengaruhi kondisi dari pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis,

sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang

terus-menerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada

gilirannya tanaman akan mati (Daniel et al., 1987).

Sabut kelapa merupakan hasil sampingan dari kelapa yang kegunaannya

telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang misalnya sebagai media

tumbuh tanaman. Dengan sifat bahan yang mudah menyerap air dan merupakan

bahan organik sangat membantu tanaman dalam menyediakan, menyimpan serta

melindungi tanaman dari berbagai jenis gulma (Mashuri, 2009). .

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai

ketebalan sabut kelapa untuk pertumbuhan bibit sukun (Artocarpus communis

Forst) pada lahan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah memberi informasi

mengenai ukuran ketebalan anyaman sabut kelapa sebagai penahan air yang tepat

untuk pertumbuhan bibit sukun (Artocarpus communis Forst).

Hipotesis Penelitian

Berbagai ketebalan Sabut kelapa berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan

bibit tanaman sukun (Artocarpus communis Forst).

Referensi

Dokumen terkait

 Persyaratan khusus untuk penambahan Program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Perguruan Tinggi Terdiri atas :.. Perjanjian Kerjasama Antara Fakultas

2) Manufacturing Cycle Efficiency dan jelaskan hasil perhitungan tersebut. 3) Waktu produksi yang merupakan aktivitas tidak bernilai tambah.. Manajemen meminta bantuan

19 Tahun 2005, namun PP tersebut juga mengatur bahwa setiap satuan pendidikan tinggi dapat melampaui kedelapan standar minimum tersebut dengan merumuskan/

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017, dengan ini kami

Pada hari Kamis tanggal Delapan Belas bulan Februari tahun Dua Ribu Enam Belas, Pokja Pemeliharaan Jaringan ULP telah mengadakan rapat evaluasi penawaran atas

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017 , dengan ini kami

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI. SEKRETARIAT

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor BAHP/15/ULP.8/PJ.014/2016 tanggal 19 Februari 2016, Kelompok Kerja 8 Unit Layanan Pengadaan Direktorat Jenderal Pajak