• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN LOYALITAS, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN LOYALITAS, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN LOYALITAS, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT KANISIUS Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Anna Yovita Dyah P.K. NIM : 102214033

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

HUBUNGAN LOYALITAS, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN

StudiKasuspadaKaryawanBagianProduksiPT KANISIUS Yogyakarta

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyarat MemperolehGelarSarjanaEkonomi

Program StudiManajemen

Oleh :

Anna YovitaDyah P.K. NIM : 102214033

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

M otto dan Persembahan

SABAR M EN AN T I W AKT U T UH AN D i dalam hidup ini, semua ada waktunya

Ada juga waktunya menuai.

M ungkin dalam hidupmu bagai datang menyerbu, M ungkin doamu bagai tak terjawab!

N amun yakinlah tetap.

Juga tak akan lebih cepat

D ia jadikan indah tepat pada waktuN ya. T uhan selalu dengar doamu! T uhan tak pernah tinggalkanmu!

Bagaikan kuncup mawar pada waktunya mekar

T uhan jadikan semua indah pada waktuN ya.

(6)

v

N antikan D ia bekerja pada waktuN ya T uhan takkan terlambat Juga tak akan lebih cepat

(1 Korintus 10 : 13 & Pengkotbah 3 : 11a)

(7)
(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Hubungan Loyalitas,

Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan” Studi Kasus

pada Karyawan Bagian Produksi PT KANISIUS Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih dengan tulus kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Alm. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen MPT, yang telah memberikan masukan dan saran dalam pemilihan judul serta memberikan arahan dan semangat hingga detik terakhir.

5. Bapak Drs. Th. Sutadi M.B.A, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta menggantikan posisi menjadi DP I, memberikan bimbingan, saran, kritik dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

(10)

ix

7. Seluruh dosen dan staff sekretariat FE yang telah membagi ilmu yang dimiliki dan membimbing mahasiswa agar memiliki kemampuan akademik & humanistic.

8. Kepala, staff dan karyawan bagian Produksi PT KANISIUS Yogyakarta yang telah memberikan izin dan menerima saya selama melakukan penelitian untuk skripsi ini.

9. Bapak Danang Afriady K, selaku Kadiv. Renbang SDM PT KANISUS Yogyakarta.

10.Mas David Widyantoro Tri Wibowo, selaku staff divisi Renbang SDM PT KANISIUS yang telah benyak meluangkan waktu dan memberikan bantuan selama penelitian berlangsung.

11.Ibu Win dan seluruh karyawan bagian Produksi PT KANISIUSYogyakarta yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

12.Papa dan Mamaku tercinta Drs. Yohanes Sudjarwo dan Dra. L.M Rusdiyati. Terimakasih telah menjadi orang tua terhebat dan selalu memberikan motivasi yang membangun serta selalu mendoakan anakmu ini yang terbaik untuk masa depanku. Love U.

13.Kakakku Ignatius Wijaya Kusuma, yang selalu membantu dan memberikan pertolongankalau adiknya ada kesulitan.

14.Teman-temanku di Sanata Dharma jurusan manajemen maupun akuntansi 2010.

15.Teman-teman kelas MPT alm. Pak Alex Kahu Lantum M.S., (Monic, Dyka, Mas Apul, Aji, Dendy, Indra, Wara, Bayu, mbak Isabel,dan Astrid).

16.Sahabat-sahabatku yang selalu ada dan memberikan ide, saran, semangat maupun gangguan : Dwi Anjar Ruslina, Susy Indraningrum, Monica Wahyu Wulandari, Emilia Wahyu Dinda, Alfansus Oggy Pratama, Gloria Octarina, Arnoldianti Lamanepa, Mas Apultio J.Sinaga.

(11)
(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C.Pembatasan Masalah ... 3

D.Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A.Landasan Teori ... 5

B. Penelitian Sebelumnya... 17

C.Kerangka Konseptual Penelitian... 19

D.Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A.Jenis Penelitian ... 21

B. Subjekdan Objek Penelitian ... 21

C.Lokasi dan Waktu ... 22

(13)

E. Populasi dan Sampel ... 28

F. Teknik Pengambilan Sampel ... 29

G.Sumber Data ... 29

H.Teknik Peknik Pengumpulan Data ... 30

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 30

J. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 33

A.Sejarah Penerbit-Percetakan Kanisius ... 33

B. Visi, Misi danNilai-nilai Perusahaan ... 35

C.Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

D.Manajemen Perusahaan ... 47

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49

A.Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

B. Analisis Deskriptif ... 51

C.Analisis Kuantitatif ... 55

D.Pembahasan ... 67

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 70

A.Kesimpulan ... 70

B. Keterbatasan Penelitian ... 71

C.Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

3.1 Penilaian ... 25

3.2 Populasi ... 29

5.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

5.2 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 53

5.3 Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 54

5.4 Responden Berdasarkan Umur ... 54

5.5 Analisis Penilaian Pada Loyalitas Karyawan ... 57

5.6 Analisis Penilaian Karyawan Pada Kondisi Lingkungan Kerja ... 60

5.7 Analisis Penilaian Karyawan Pada Kepuasan Kerja ... 64

(15)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual ... 19

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Kuesioner ... 79

Kuesioner Penelitian ... 80

Lampiran 2 Tabulasi Data danAnalisis Tingkat Loyalitas, LingkunganKerja dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan ... 87

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas ... 102

Hasil Uji Reliabilitas ... 118

Lampiran 4 Tabulasi Karakteristik Responden ... 125

Lampiran 5 Uji Korelasi Berganda ... 132

Lampiran 6 Tabel Nilai-nilai r Korelasi ... 134

Surat Ijin Penelitian ... 135

Surat Ijin Penelitian ... 136

(17)

ABSTRAK

HUBUNGAN LOYALITAS, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT KANISIUS Yogyakarta

Anna Yovita Dyah P.K. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan loyalitas, lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada karyawan bagian produksi PT KANISIUS Yogyakarta pada tanggal 28 April – 12 Mei 2014 dengan jumlah 96 kuesioner sebagai populasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampeljenuhatausensus. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi berganda dengan menggunakan software dari SPSS 16.0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penilaian karyawan terhadap loyalitas secara keseluruhan berada pada kriteria tinggi, penilaian karyawan terhadap lingkungan kerja secara keseluruhan berada pada kriteria baik, penilaian karyawan terhadap kepuasan kerja secara keseluruhan berada pada kriteria puas. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara loyalitas, lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan pada Bagian Produksi PT KANISIUS Yogyakarta.

(18)

xvii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP AMONG LOYALTY, WORKING ENVIRONMENT,

JOB SATISFACTION AND EMPLOYEES PERFORMANCE

A Case Study on the Production Division Employees of PT KANISIUS Yogyakarta environment, job satisfaction and employees performance. Data collection was done by distributing the questionnaires to production division employess of PT KANISIUS Yogyakarta from April 28 – Mei 12 2014. The research distributed 96 questionnaires completed by production division employees of PT KANISIUS to be used as a population research. The sampling technique used was surfeited sampling or census sampling. The data analysis used was Multiple Correlation by using software SPSS 16.0.The results of data analysis showed that loyalty was in high level, working environment was in good level, and job satisfaction was in satisfied level, and there was a positive and significant relationshipbetween loyalty, working environment;job satisfaction on the side and one employee performance on the other side.

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Selama ini banyak instansi menerapkan strategi meraih kesuksesan dengan

keunggulan bersaing berdasarkan landasan sukses yang selalu berubah, seperti

teknologi produk dan proses, pasar yang diproteksi dan deregulasi akses ke

sumber daya keuangan dan skala keuangan. Pada masa sekarang ini, strategi

bersaing semacam ini masih merupakan sumber-sumber kesuksesan untuk

bersaing bagi suatu perusahaan. Namun keampuhannya telah berkurang

dibandingkan dengan masa lalu dan bukan merupakan sumber-sumber kesuksesan

bersaing yang lestari (Peffer, 1996).

Strategi yang digunakan suatu instansi dalam memperoleh kesuksesan salah

satunya adalah dengan mengelola faktor sumber daya manusia. Melalui faktor

sumber daya manusia, instansi dapat memperoleh kesuksesan sehingga mencapai

keunggulan bersaing yang bersifat lestari. Bagaimana sebuah instansi mengelola

sumber daya manusia itu, salah satunya adalah dengan menumbuhkan loyalitas

yang tinggi terhadap karyawan. Hal yang kemudian diperlukan untuk

meningkatkan loyalitas dan keproduktivitasan karyawan adalah lingkungan yang

mendukung di instansi tempat bekerja sehingga menimbulkan kepuasan terhadap

kinerja karyawan.

Akhir-akhir ini banyak instansi yang hanya memerhatikan bisnis dengan

konsumen atau dengan perusahaan pemasok atau mitranya, tapi sedikit yang

(20)

instansi yang memperhatikan aspek ini akan mendapatkan loyalitas yang tinggi

dari para karyawannya apalagi bila ditunjang dari segi lingkungan kerja yang

mendukung maka kepuasan kinerja akan didapat. Dengan lebih memperhatikan

pada segi sumber daya manusianya berarti suatu instansi lebih mengarah kepada

pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia

berarti memberikan kesempatan kepada karyawan untuk tumbuh dan berkembang.

Adanya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang maka akan meningkatkan

produktivitas, hal ini disebabkan keterampilan karyawan meningkat dan tingkat

keluar masuknya karyawan dapat ditekan karena karyawan menjadi lebih betah di

instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti pengaruh loyalitas,

lingkungan fisik kerja, dan kepuasan kerja pada Perusahaan. Penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Loyalitas, Lingkungan Kerja

Dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan”. Khususnya pada karyawan

bagian Produksi di PT Kanisius Yogyakarta.

B.Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan loyalitas dengan kinerja karyawan?

2. Apakah terdapat hubungan kondisi lingkungan kerja dengan kinerja

karyawan?

(21)

C.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas mengenai :

1. Loyalitas dengan indikator : kepedulian yang tinggi terhadap perusahaan,

merasa memiliki perusahaan, mencegah turn-over .

2. Kondisi lingkungan Kerja dengan indikator : penerangan/ cahaya,

kebersihan, dan sirkulasi udara.

3. Kepuasan Kerja dengan indikator : usia, tingkat pekerjaan, dan ukuran

organisasi.

4. Kinerja Karyawan dengan indikator : desain pekerjaan, partisipasi

karyawan, dan penghargaan.

D.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan loyalitas dengan kinerja

karyawan.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kondisi lingkungan kerja dengan

kinerja karyawan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan kerja dengan kinerja

(22)

E.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian,

manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah :

1. Bagi PT Kanisius

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang

berharga bagi perusahaan, khususnya dalam menetapkan kebijaksanaa

perusahaan yang berkaitan dengan pencapaian loyalitas, kondisi

lingkungan kerja yang sesuai untuk karyawan serta pencapaian kepuasan

kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Bagi Universitas

Memberi informasi atau masukan kepada pihak Universitas bahwa

variabel kinerja karyawan memiliki hubungan dengan loyalitas, kondisi

lingkungan kerja dan kepuasan kerja. Dari informasi dan masukan ini

diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan didalam menentukan

kebijaksanaan- kebijaksanaan yang akan diambil dalam membuat

keputusan oleh pihak Universitas serta menambah referensi di

perpustakaan.

3. Bagi Penulis

Menerapkan ilmu yang telah diterima penulis selama ini dalam bidang

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Handoko (2000:123) manajemen adalah suatu proses yang khas

yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia .

Menurut George R Terry, Ph.D manajemen adalah pencapaian tujuan tertentu

dengan mempergunakan bantuan orang lain (dalam Ranupandojo,1990:3).

Seperti ilmu lain yang menyangkut manusia tidak ada definisi manajemen

personalia atau sekarang disebut manajemen sumberdaya manusia, yang telah

diterima secara universal. Masing-masing penulis buku teks tentang bidang

tersebut membuat definisi yang berbeda satu dengan yang lain.

Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian

kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumberdaya

manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat

(Filippo,1985:5). Manajemen sumberdaya manusia adalah penarikan, seleksi,

pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk

mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Keberhasilan

pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan

(24)

efektivitasan sumberdaya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk

memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif.

Menurut pendekatan sumberdaya manusia, manajemen personalia adalah

pengelolaan dan pendayagunaan sumberdaya manusia. Martabat dan

kepentingan hidup manusia hendaknya tidak diabaikan agar kehidupan mereka

layak dan sejahtera.

Dari pembahasan mengenai manajemen personalia atau manajemen

sumberdaya manusia diatas, penulis akan membahas mengenai loyalitas,

lingkungan kerja serta kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Disini

penulis memberitahukan sedikit pengertian mengenai apa yang akan penulis

bahas.

2. Loyalitas

a. Definisi loyalitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, loyalitas berasal dari kata

loyal yang berarti setia atau patuh. Loyalitas sendiri memiliki arti

kepatuhan; kesetiaan; mengikuti dengan patuh dan setia terhadap

seseorang atau sistem. Menurut Utomo (2004 : 4), loyalitas karyawan

adalah kesetiaan karyawan, karyawan menempatkan kepentingan

perusahaan diatas kepentingan pribadinya.

Perlunya pembinaan loyalitas dalam SDM itu agar:

1) Mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap perusahaan. 2) Merasa memiliki perusahaan.

(25)

4) Menjamin kesinambungan kinerja perusahaan.

5) Menjamin tetap terpeliharanya motivasi kerja.

6) Dapat meningkatkan profesionalisme dan produktivitas kerja

Dapat disimpulkan bahwa pembinaan loyalitas SDM merupakan

kewajiban setiap karyawan di perusahaan. Melakukan tindakan loyalitas

berarti menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan dan menyakinkan

para karyawan. Loyalitas itu sendiri dapat menimbulkan: tingkat

kepedulian yang tinggi; rasa memiliki yang besar terhadap perusahaan;

terpeliharanya motivasi; kesinambungan kinerja perusahaan; dan

pencegahan keluar masuknya karyawan potensial dari perusahaan.

3. Kondisi Lingkungan Kerja

a. Definisi Kondisi Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk

diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses

produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai

pengaruh langsung terhadap para karyawannya sehingga dapat

meningkatkan kinerja kerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak

memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan

motivasi kerja karyawan.

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila

manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan

nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam

(26)

yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih

banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang

efisien.

Beberapa ahli mendefinisikan lingkungan kerja antara lain sebagai berikut :

1) Alex S Nitisemito (2000:183) mendefinisikan lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

dibebankan.

2) Sedarmayati (2001:1) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut :

Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang

dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja,

metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan

maupun sebagai kelompok.

Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan

kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat

bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak

langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.

a) Jenis Lingkungan Kerja

Sedarmayanti (2001:21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis

lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni :

(27)

Menurut Sedarmayanti (2001:21), “Lingkungan kerja fisik adalah

semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja

yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun

scara tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :

(a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan

(Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya)

(b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :

temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap

karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia,

baik mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya,

kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang

sesuai.

(2) Lingkungan Kerja non fisik.

Menurut Sedarmayanti (2001:31),Lingkungan kerja non fisik

adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan

kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan

kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”.

Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja

(28)

Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung

kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status

jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan

adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian

diri. Menurut Prof. Myon Woo Lee sang pencetus teori W dalam Ilmu

Manajemen Sumber Daya Manusia (seperti dikutip Perwirosentono

2001:19-21) bahwa pihak manajemen perusahaan hendaknya

membangun suatu iklim dan suasana kerja yang bisa membangkitkan

rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama. Pihak manajemen

perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan kreativitas.

Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk

bersatu dalam organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan.

(3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik,

sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya

ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi

lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat

melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.

Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka

waktu yang lama. Lebih jauh lagi, Keadaan lingkungan yang kurang

baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak

mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien. Banyak

(29)

Berikut ini beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti

(2001:21) yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi

lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya

adalah :

(a) Penerangan/cahaya di tempat kerja

(b) Temperatur/suhu udara di tempat kerja

(c) Kelembaban di tempat kerja

(d) Sirkulasi udara di tempat kerja

(e) Kebisingan di tempat kerja

(f) Getaran mekanis di tempat kerja

(g) Bau tidak sedap ditempat kerja

(h) Tata warna di tempat kerja

(i) Dekorasi di tempat kerja

(j) Musik di tempat kerja

(k) Keamanan di tempat kerja

4. Kepuasan Kerja

a. Definisi Kepuasan Kerja

Pembahasan mengenai kepuasan kerja perlu didahului oleh

penegasan bahwa masalah kepuasan kerja bukanlah hal yang sederhana,

baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya, karena

“kepuasan” mempunyai konotasi yang beraneka ragam. Karena tidak

sederhana, banyak faktor yang perlu mendapat perhatian dalam

(30)

mempunyai dampak tertentu pada kepuasan kerjanya. Berbagai penelitian

telah membuktikan bahwa apabila dalam pekerjaannya seseorang

mempunyai otonomi untuk bertindak, terdapat variasi, memberikan

sumbangan penting dalam keberhasilan organisasi dan

karyawanmemperoleh umpan balik tentang hasil kerja yang dilakukannya,

yang tepat serta berakibat pada diterimanya seseorang sebagai anggota

kelompok kerja dan organisasi secara ikhlas dan terhormat juga pada

umumnya berakibat pada tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Situasi

lingkungan pun turut berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja seseorang.

Kepuasan kerja ialah keadaan psikis atau emosional yang

menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja disuatu lingkungan pekerjaan

karena terpenuhinya semua kebutuhan secara memadai. Ini tampak dari

sikap positif karyawan dalam pekerjaannya dan segala sesuatu yang

dihadapi di lingkungan kerjanya. ( Handoko, 1996:193 ). Sementara itu

menurut Robbins (2003: 78) kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap

pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah

penghargaan yang diterima dengan yang seharusnya diterima.

1) Teori Kepuasan Kerja

a) Teori Dua Faktor

Teori dua faktor dikembangkan oleh Frederick Hezberg ia

menggunakan teori Abraham Maslow sebagai acuannya. Menurut teori

ini kepuasan pegawai bukanlah bergantung pada pemenuhannya saja,

(31)

kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja adalah dimensi yang terpisah

brdasarkan teori Hezberg, oleh sebab itu pegawai dalam pekerjaannya

dapat masuk kedalam berbagai kombinasi hasil yang positif yang akan

membayangi kepuasan kerja yang tinggi atau ketidak puasan yang

rendah. Kepuasan kerja seseorang berhubungan timbal balik dengan

kepuasan hidup (Sinambela,2005:20), dimana kepuasan hidup diperoleh

dari faktor kerja, sedangkan kepuasan hidup diperoleh dari non kerja

misalnya penghargaan diri, kepuasan keluarga, kedua kepuasan tersebut

akan mempengaruhi kepuasan hidup, yang terlihat dari kesehatan fisik,

kesehatan rohani dan lain-lain.

b) Teori Nilai (Value Theory)

Konsep ini terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima

individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang menerima

hasil, maka akan semakin puas, dan sebaliknya. Fokusnya pada hasil

manapun yang menilai orang tanpa memperhatikan siapa mereka. Teori

nilai ini memfokuskan diri pada hasil manapun yang menilai orang

tanpa memperhatikan siapa mereka. Kunci menuju kepuasan dalam

pendekatan ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki

dan diiinginkan seseorang. Dalam hal ini, semakin besar perbedaan,

semakin rendah kepuasan orang.

Implikasi teori ini pada aspek pekerjaan yang perlu diubah untuk

mendapatkan kepuasan kerja. Teori ini lebih menekankan bahwa

(32)

untuk memuaskan pekerja dengan menemukan apa yang mereka

inginkan dan apabila mungkin memberikannya.

c) Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory)

Menurut teori ini, kepuasan kerja karyawan bergantung pada

terpenuhi atau tidaknya kebutuhan karyawan. Pegwai akan merasa puas

jika mereka mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Semakin besar

kebutuhan pegawai terpenuhi, maka semakin puaslah mereka.

d) Teori keseimbangan (Equity Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Adam, yang intinya berpendapat behawa

dalam organisasi harus ada keseimbangan. Adapun komponen dari teori

ini adalah input, outcome, comparison person, equity in equity. Wexley dan Yukl (1977) mengemukakan bahwa “input is anything of value that

an employee perceives that he contributed to his job”. Input adalah

semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang pelaksana

dengan kerja. Menurut teori ini puas atau tidaknya pegawai merupakan

hasil dari perbandingan yang mereka lakukan antara input – outcome

dirinya dengan perbandingan input – output pegawai lain. Jadi, apabila

perbandingan tersebut dirasakan seimbang maka pegawai tersebut akan

merasa puas. Sebaliknya, jika pada kenyataannya tidak seimbang maka

dapat menyebabkan ketidakpuasan

Apabila program organisasi untuk kepuasan dapat berjalan seperti

yang diharapkan karyawan, maka kepuasan kerja dapat berfungsi untuk:

(33)

(2) Menurunkan tingkat absensi.

(3) Meningkatkan produktivitas karyawan sekaligus loyalitas karyawan.

(4) Mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja di instansi terutama

karyawan ahli atau profesional yang sangat besar perannya dalam

pengoperasian instansi.

5. Kinerja

a. Definisi Kinerja

Kinerja bisa disebut performance (prestasi kerja). Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam

organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing

dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika

(Perwirosentono,1992:2). Apabila karyawan perusahaan mempunyai

kinerja yang baik, maka perusahaan dapat mewujudkan tujuan dengan

maksimal.

b. Pengertian Evaluasi Kinerja/Penilaian Kinerja

Evaluasi kinerja karyawan atau lebih dikenal dengan penilaian

pegawai merupakan cara perusahaan untuk mengetahui kinerja

pegawainya. Penilaian kinerja adalah prosedur apa saja yang meliputi

penetapan standar kinerja, penilaian kinerja aktual karyawan dan

memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi

orang tersebut untuk menghilangkan penurunan kinerja atau terus

(34)

(performance appraisal) adalah proses dengan organisasi mengevaluasi pelaksanaan kerja (Simamora, 1996: 416).

Penilaian pegawai/karyawan adalah suatu penilaian secara

sistematis kepada pegawai oleh beberapa orang ahli untuk beberapa tujuan

terntentu. Penilaian pegawai dapat menimbulkan loyalitas terhadap

pegawai perusahaan bila pemimpin mengembangkan dan memajukan

karyawannya melalui pemberian saran-saran atau pendidikan bagi pegawai

yang memerlukan.

1) Tujuan evaluasi kinerja karyawan

Tujuan diadakan evaluasi kinerja tidak hanya terbatas pada penentuan

struktur upah dan gaji saja. Penilaian ini mempunyai beberapa tujuan

yaitu (Siagian,1997) :

a) Untuk memperoleh data yang pasti, sistematik dan faktual dalam

penentuan “nilai” suatu pekerjaan.

b) Untuk memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan

penggajian yang berlaku dalam organisasi.

c) Untuk memperoleh data dalam penentuan struktur upah dan gaji

yang sepadan dan berlaku secara umum.

d) Untuk memungkinkan manajemen mengukur dan mengawasi biaya

yang dikeluarkan organisasi untuk menbayar upah dan gaji secara

akurat.

(35)

a) Karyawan baru : Memberikan kepastian apakah mereka mampu

untuk terus bergabung dengan organisasi atau tidak.

b) Karyawan lama : Memberikan kepastian mengenai kekuatan dan

kelemahan mereka.

c) Departemen SDM : Memberikan umpan balik untuk perencanaan

manajemen sumber daya manusia bagi organisasi.

d) Organisasi : Sebagai masukan yang bermanfaat untuk menyusun

strategi operasional.

3) Pihak Penilai

Pihak yang melakukan penilaian terhadap pegawai; menurut John J.W.

Neuner Ph.D memberikan tiga kemungkinan penilaian :

a) Penilaian pegawai oleh atasan langsung dan kemudian direvisi oleh

kepala bagian.

b) Penilaian pegawai oleh atasan langsung dengan dibantu oleh salah

satu atau dua orang pembantunya.

c) Penilaian pegawai oleh atasan langsung dan jika tidak memuaskan,

dibuat suatu verifikasi dengan melakukan penilaian pegawai sekali

lagi oleh satu atau dua orang teman pegawai tersebut.

B.Penelitian Sebelumnya

Sebagai pertimbangan penulisan skripsi ini, penulis mengambil tiga

buah contoh skripsi yang dimana judul dan isi dari skripsi tersebut memberikan

banyak informasi terhadap skripsi yang sedang ditulis oleh penulis. Penelitian

(36)

1. Luriafi Ekaristi Susanto (2008) melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan Gaji Terhadap

Kinerja Karyawan Perusahaan Genteng Press PT. SGN”. Tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui persepsi responden terhadap variabel motivasikerja,

kepuasan kerja, gaji, serta kinerja karyawan.

b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

c. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

d. Untuk mengetahui pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan.

e. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan gaji

terhadap kinerja karyawan.

2. Wijayanti Hardi (2008) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan

Lingkungan Kerja dengan Kinerja Pegawai Jajaran Direktorat Umum, Sumber

Daya Manusia dan Pendidikan Di Rumah Ortopedi Sakit Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

lingkungan kerja dengan kinerja pegawai, mengetahui gambaran lingkungan

kerja dan mengetahui gambaran kinerja pegawai jajaran direktorat umum,

sumber daya manusia dan pendidikan di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta.

3. Lenka (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Dan

Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”. Tujuan dilakukannya penelitian

(37)

Kinerja Karyawan (Y)

Desain Pekerjaan Partisipasi

Karyawan

a. mengetahui pengaruh disiplin kerja dan loyalitas kerja pegawai pada

kantor Distrik Jayapura Utara kota Jayapura.

b. untuk mengetahui faktor mana yang dominan beropenharuh baik secara

simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai pada Kantor Distrik

Jayapura Utara.

C.Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian adalah kerangka berfikir yang dibuat

penulis untuk menggambarkan hubungan variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian. Dalam kerangka konseptual menyertakan indikator-indikator

yang akan dipakai penulis sebagai acuan untuk menyusun pertanyaan dalam

kuesioner yang akan dibagikan kepada responden.

(38)

Kerangka konseptual penelitian didasari oleh teori tentang kinerja

karyawan yang berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua yaitu kinerja karyawan

intrinsik dan ekstrinsik. Kinerja karyawan intrinsik adalah loyalitas dan kepuasan

kerja yang berasal dari dalam diri seseorang, sedangkan ekstrinsik merupakan

kondisi lingkungan kerja yang berasal dari luar diri sesorang.

Dari kerangka konseptual ini peneliti ingin mengetahui apakah loyalitas

memiliki hubungan dengan kinerja karyawan, apakah lingkungan kerja

memiliki hubungan dengan kinerja karyawan dan apakah kepuasan karyawan

memiliki hubungan dengan kinerja karyawan. Loyalitas akan dilihat dari

kepedulian tinggi kepada perusahaan, rasa memiliki perusahaan, dan mencegah

terjadinya turn- over terhadap karyawan. Kondisi lingkungan kerja akan dilihat

dari penerangan/cahaya, kebersihan serta sirkulasi udara. Dan kepuasan kerja

akan dilihat dari perstasi kerja, usia dan tingkat jabatan.

D.Hipotesis Penelitian :

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang digunakan yang bersifat

sementara terhadap suatu masalah yang kebenarannya masih lemah sehingga

harus di uji.

H1 : Ada hubungan antara loyalitas dengan kinerja karyawan.

H2: Ada hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Menurut tujuannya jenis penelitian yang akan saya lakukan adalah

jenis penelitian lapangan yang merupakan penelitian studi kasus, dimana

dalam pengumpulan data biasanya dengan kuesioner.

Metode yang saya gunakan adalah penelitian survey dimana saya

akan mengambil satu populasi unit kerja sebagai alat pengukur data pokok.

Tujuannya adalah untuk mewakili dari keseluruhan unit kerja di satu

perusahaan. Menurut tingkat eksplanasinya penelitian saya termasuk jenis

desain penelitian deskriptif dimana desain penelitian yang disusun dalam

rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah

yang berasal dari subjek atau objek penelitian. Sedangkan menurut jenis

data dan analisisnya penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, maka

teknik analisis data menggunakan metode Korelasi Berganda. Data yang

diperoleh kemudian diolah dan dianalisis selanjutnya ditarik kesimpulannya.

B.Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yang saya ambil adalah karyawan yang bekerja

pada bagian produksi di PT Kanisius. Objek penelitian yang saya ambil

adalah hubungan loyalitas, kondisi lingkungan kerja dan kepuasan kerja

(40)

C.Lokasi dan Waktu

Tempat pelaksanaan penelitian: PT Kanisius Jl. Cempaka 9

Deresan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

sampai dengan Mei 2014.

D.Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

Variabel yang didefinisikan secara operasional berdasarkan

rumusan masalah dan hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Loyalitas adalah kesetiaan karyawan, karyawan menempatkan

kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadinya, sebagai

variabel independent atau variabel bebas (X1) dengan indikator:

1) Mempunyai kepedulian tinggi terhadap perusahaan (X1.1)

2) Rasa memiliki perusahaan (X1.2)

3) Mencegah terjadinya turn- over (X1.3)

b. Kondisi lingkungan kerja (X2) adalah segala sesuatu yang ada

disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, sebagai independent

atau variabel bebas (X2) dengan indikator:

1) Penerangan/ cahaya (X2.1)

2) Kebersihan (X2.2)

(41)

c. Kepuasan kerja ialah keadaan psikis atau emosional yang

menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja disuatu lingkungan

pekerjaan karena terpenuhinya semua kebutuhan secara memadai,

sebagai independent atau variabel bebas (X3), (Sinambela, Lijan

Poltak, 2012 : 267-269) dengan indikator:

1) Ukuran Organisasi (X3.1)

2) Usia (X3.2)

3) Tingkat Pekerjaan (X3.3)

d. Kinerja karyawan adalah seperangkat hasil yang dicapai dan

merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu

pekerjaan yang diminta (Stolovitch, Keeps: 1992), sebagai variabel

dependent atau variabel terikat (Y1), (Moorhead, Gregory dan Ricky

W.Griffin, 2013 :123) dengan indikator :

1) Desain Pekerjaan (Y1.1)

2) Partisipasi Karyawan (Y1.2)

3) Penghargaan Organisasi (Y1.3)

2. Definisi Variabel

Penulis bekerja pada tataran teoritis dan tataran empiris. Pada

tataran teoritis, penulis mengidentifikasi hubungan-hubungan dengan

proporsi dan teori. Pada tataran empiris, penulis mengidentifikasi

variabel- variabel termasuk menemukan hubungan-hubungan

antarvariabel. Disini penulis mengidentifikasikan arti dari variabel-

(42)

a. Loyalitas karyawan adalah kesetiaan karyawan; karyawan

menempatkan kepentingan perusahaan diatas kepentingan

pribadinya.

b. Kondisi lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar

para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan

tugas-tugas yang dibebankan.

c. Kepuasan kerja ialah suatu keadaan yang menyenangkan yang

dirasakan oleh karyawan disuatu lingkungan pekerjaan karena

terpenuhinya semua kebutuhan secara memadai

3. Pengukuran variabel

Disini penulis menggunakan pengukuran berupa rating scale. Skala yang digunakan oleh penulis adalah skala interval yang merupakan

skala pengukuran yang menyatakan peringkat dan jarak konstruk dari

yang diukur. Dengan kata lain, sakala interval tidak hanya menyatakan

urutan prefensi, tetapi juga mengukur jarak antara pilihan yang satu

dengan yang lainnya. Informasi yang diberikan oleh responden ini

melalui kuesioner yang telah disebarkan dengan menggunakan metode

(43)

Tabel 3.1

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

5. Definisi Operasional

Definisi operasional indikator variabel adalah penarikan batasan

yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik dari suatu konsep. Tujuannya: agar

peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat

indikator yang sudah di definisikan konsepnya serta mempermudah

pembaca dalam mengartikan makna penelitian.

Adapun indikator variabel penelitian yang perlu didefinisikan adalah

sebagai berikut :

a. Loyalitas

1) Mempunyai kepedulian tinggi terhadap perusahaan (X1.1)

Yang di maksud dengan kepedulian disini adalah bahwa SDM

tersebut selalu bersikap positif terhadap kondisi yang terjadi dalam

perusahaan. Baik kondisi itu yang mengarah pada kemajuan, maupun

kondisi yang mengarah pada kecenderungan merugikan perusahaan.

2) Rasa memiliki perusahaan (X1.2)

Yang di maksud dengan seorang karyawan dikatakan mempunyai

rasa memiliki terhadap perusahaan adalah ia merasakan bahwa kerugian

(44)

Bila perusahaan maju, maka hal itu diyakininya akan turut memajukan

kepentingan dirinya sendiri.

3) Mencegah terjadinya turn- over (X1.3)

Yang di maksud dengan mencegah terjadinya turn-over adalah bahwa perusahaan berusaha untuk mencegah terjadinya keluar masuk

karyawan secara terus menerus yang dapat mengganggu jalannya kerja

perusahaan.

b. Lingkungan Kerja

1) Penerangan/ cahaya (X2.1)

Yang dimaksud penerangan/cahaya adalah dalam melaksanakan

tugasnya karyawan membutuhkan penerangan yang cukup serta

mengatur lampu tersebut sehingga dapat memberikan penerangan yang

cukup tetapi tidak menyilaukan sehingga tidak mengganggu waktu kerja

karyawan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh atasan.

2) Kebersihan (X2.2)

Yang di maksud kebersihan disini adalah keadaan bebas dari

segala jenis kotoran, termasuk diantaranya : debu, sampah dan bau.

3) Sirkulasi udara (X2.3)

Yang di maksud dengan sirkulasi udara adalah pertukaran udara

yang cukup sehingga menyebabkan kesegaran fisik dari para karyawan.

(45)

c. Kepuasan kerja

1) Ukuran Organisasi (X3.1)

Yang di maksud dengan ukuran organisasi disini adalah ukuran

unit operasional. Dimana contohnya : pabrik cabang.

2) Usia (X3.2)

Yang di maksud usia disini adalah umur dari karyawan. Semakin

lanjut umur karyawan, tingkat kepuasannya dan kinerjanya pun semakin

tinggi.

3) Tingkat Pekerjaan (X3.3)

Yang di maksud dengan tingkat pekerjaan adalah sistem yang

mengatur perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain

didalam organisasi suatu perusahaan.

d. Kinerja Karyawan

1)Desain Pekerjaan

Yang di maksud dengan desain pekerjaan disini adalah cara

organisasi mendefinisikan dan menstruktur pekerjaan yang ditujukan

pada tingkat individual.

2)Partisipasi Karyawan

Yang di maksud partisipasi karyawan adalah suara yang dimiliki

karyawan dalam mengambil keputusan-keputusan tentang pekerjaan

(46)

3)Penghargaan Organisasi

Yang di maksud dengan penghargaan organisasi adalah semua

komponen organisasi (orang, proses, aturan dan prosedur ,serta kegiatan

pengambilan keputusan) yang terlibat dalam mengalokasikan kompensasi

dan tunjangan kepada karyawan sebagai imbalan untuk kontribusi mereka

kepada organisasi.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,

hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat

perhatian peneliti, karenanya dipandang sebagai semesta penelitian

(Ferdinand, 2006).

Populasi pada penelitian ini adalah karyawan bagian produksi yang

bekerja di PT Kanisius. Terdapat total 96 orang karyawan tetap dan tidak

tetap yang bekerja pada PT Kanisius.

(47)

Tabel 3.2

Populasi Subyek Penelitian

No. Divisi Jumlah 1 Pra Cetak : Kadiv ( 1 )

Bagian Cek File ( 7 ) Bagian Repro ( 4 )

12 2 Cetak : Cetak Offset (26)

Cetak Digital ( 4 ) 30

3 Paska Cetak 54

TOTAL JUMLAH KARYAWAN 96

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu pengambilan dengan

menggunakan sampling jenuh atau sensus, dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel (Sugiyono, 2012 : 68 ). Dapat disimpulkan bahwa yang

akan menjadi sampel adalah seluruh karyawan bagian produksi yang terdiri

dari 96 karyawan dari tiga divisi, yaitu pra cetak, cetak dan paska cetak.

G. Sumber Data

1. Data Primer

Menurut Algifari (1997), data primer merupakan data yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli (tanpa melalui perantara). Penulis

mengambil data dari hasil kuesioner yang disebar oleh peneliti kepada

(48)

2. Data Sekunder

Sedangkan data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara

tidak langsung, namun melalui media perantara. Disini data yang diperoleh

oleh penulis adalah data yang dimiliki oleh bagian HRD di PT Kanisius.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah dengan

menggunakan kuesioner. Dimana penulis memberikan daftar pertanyaan

yang sudah disusun secara cermat terlebih dahulu. Kuesioner ini dilakukan

dengan cara disampaikan langsung oleh peneliti kepada responden

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang

diperoleh dari setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total.

Skor total adalah jumlah dari semua skor pertanyaan atau pernyataan. Jika

skor tiap butir pertanyaan berkorelasi dengan signifikan dengan skor total

pada tingkat alfa tertentu (misalnya 1%) maka dapat dikatakan bahwa.

Sebaliknya, jika korelasinya tidak signifikan, alat pengukur itu tidak valid.

Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah

Keterangan :

r = korelasi

X = skor butir

(49)

N = jumlah sample (responden).

2. Uji Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas dilakukan terhadap butir pertanyaan atau

pernyataan yang sudah valid dan dapat dipercaya. Disini penulis

menggunakan teknik pengujian koefisen alpha Cronbach. Untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0 – 1, tetapi merupakan

rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0 – 10 atau 0 -100 atau bentuk

skala 1-3, 1–5 atau 1-7 dan seterusnya dapat menggunakan koefisien

alpha ( α ) dari Cronbach ( Husein Umar, 2003; 96). Rumusnya dapat

dituliskan sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = reliabilitas instrumen

= varian total

k = banyaknya butir pertanyaan

= jumlah varian butir

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel, atau tidak

digunakan ketentuan sebagai berikut:

Jika rxy ≥ rtabel dengan taraf signifikasi 5% maka instrumen tersebut

reliabel.

Jika rxy < rtabel dengan taraf signifikasi 5% maka instrumen

(50)

Uji validitas dan reliabilitas instrumen diatas yang dipaparkan secara

manual, kiranya perlu dibantu dengan paparan teknis pengolahan melalui

dunkungan komputer, untuk lebih memudahkan dalam pengolahan data.

Dalam penghitungan validitas dan reliabilitas ini, penulis memanfaatkan

fasilitas software SPSS versi 16.0.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Korelasi Berganda ( Multiple Correlation)

Pengujian terhada hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

teknik analisis Korelasi Berganda (Multiple Corelation). Dimana rumus yang digunakan adalah

Ryx1x2x3 =

Keterangan :

Ry(x1x2x3) = Korelasi antara variabel X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi antara X1dan Y

ryx2 = Korelasi antara X2 dan Y

(51)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A.Sejarah Perusahaan

Pada tanggal 26 Januari 1922, jauh sebelum kemerdekaan Republik

Indonesia, Canisius Drukkerij (Percetakan Kanisius) didirikan di Yogyakarta

sebagai sebuah karya misi. Selama dua tahun berdiri Canisius –Drukkerij tidak

lepas dari sorotan media. Pada tahun 1924, Fr. Strater SJ, dalam St.

Claverebond majalah mengenai karya misi Serikat Jesus Indonesia yang

berpusat di Belanda menyoroti sepak terjang penerbit dan percetakan ini.

Karena misi di Jawa semakin berkembang, maka makin dibutuhkan buku-buku

Katolik dalam bahasa Jawa. Percetakan ini membantu menyediakan buku-buku

pelajaran bagi sekolah kaum pribumi serta buku-buku doa bagi Gereja Katolik

di Indonesia. Di tahun yang sama pula, Canisius Drukkerij berhasil mencetak 6

buku Katolik, yaitu tiga buku doa, masing-masing berbahasa Melayu (10.000

eks), Belanda (1300 eks) dan Jawa (5000 eks), dan juga satu buku nyanyian

rohani (1500 eks), satu buku rohani (1500 eks) dan satu buku ketekismus (5000

eks), yang ketiganya berbahasa Jawa.

Di tahun 1928, Canisius Drukkerij mencetak beberapa majalah

pergerakan, seperti Tamtama Dalem dan Swaratama yang memberi kontribusi

penting dalam perjuangan kaum muda di Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Di awal kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mempercayai Percetakan

(52)

kalinya ORI dicetak dan diedarkan sebagai alat perjuangan mempertahankan

kemerdekaan setelah proklamasi 17 Agustus 1945.

Selain mencetak buku-buku untuk keperluan ibadat dan doa, Canisius

Drukkerij pun ikut ambil bagian dalam perjuangan pemuda menggalang

peratuan nasional, dengan mencetak dan menerbitkan koran Swaratama (Suara

Keutamaan) dan Tantama Dalem (Tentara Tuhan) tahun 1928. Pada jaman

penjajahan sebenarnya Canisius Drukkerij didirikan dengan maksud melayani

Gereja Katolik Indonesia, khususnya sekolah - sekolah Katolik yang berada di

bawah payung Yayasan Kanisius. Misalnya pada waktu itu adalah dengan

mengadakan barang cetakan dengan Gereja dan sekolah Katolik dengan harga

murah, menyediakan pekerjaan bagi orang Jawa dan mendapatkan sisa hasil

atau keuntungan untuk ikut menjalankan sekolah – sekolah Katolik yang

diselenggarakan oleh Yayasan Kanisius.

Saat karya pokok Kanisius masih di bidang percetakan yaitu kurun

waktu 1922-1967 telah beberapa kali terjadi pergantian pemimpin yaitu Bruder

Bellinus FIC (1922 - 1930), Bruder Bertinus FIC (1930 - 1933), Bruder

Baldewinus FIC (1933 - 1964) dan Bruder Jacobus FIC (1951 -1967).

Selanjutnya pada periode tahun 1967 - 1993 Kanisius berubah menjadi penerbit

dan percetakan, dimana terdapat nama Pater J. Lampe

SJ (1967 - 1993), bapak Padmobusono (1972 - 1993), dan Pater Th.

Hendriks SJ (1977 -1993).

Setelah penyerahan kedaulatan Republik Indonesia, Indonesia memasuki

(53)

kontribusi dalam Proses Indonesianisasi, dengan menerbitkan buku-buku

pelajaran berbahasa Indonesia. Sejak saat itu, karya Kanisius bukan hanya

percetakan, melainkan juga penerbitan.

Memasuki tahun 1970-an, Penerbit dan Percetakan Kanisius dikelola

dalam kerja sama harmonis antara Pastor Jesuit dan awam. Pada periode ini,

terjadi begitu banyak langkah modernisasi, pengembangan Sumber Daya

Manusia, dan kemandirian finansial. Awal milenium pada tahun 2000 Kanisius

mengadakan restrukturisasi yang mencakup semua departemen : redaksi,

produksi, pemasaran, personalia dan keuangan. Dari lima departemen

diperkecil menjadi empat departemen yaitu : redaksi, peroduksi, pemasaran

serta administrasi (personalia dan keuangan).

B.Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan

1. Visi

Tahun 1987 idealisme Penerbit-Percetakan Kanisius belum

terumuskan dalam kalimat yang mudah dibaca dan dimengerti publik.

Komitmen Penerbit-Percetakan Kanisius adalah menerbitkan buku bacaan

atau pelajaran yang berkualitas baik, berguna dabn terjangkau harganya.

Baru pada tahun 1987 idealisme Penerbit- Percetakan Kanisius

dirumuskan dalam rumusan visi sebagai berikut :

“Dengan jiwa Kristiani, Kanisius melayani Gereja dan Bangsa

dengan buku-buku bacaan/pelajaran yang baik, berguna dan

terjangkau, dengan suasana dan syarat kerja yang memadai serta

(54)

Tahun – tahun berikutnya situasi berubah dengan cepat. Teknologi

industri dan teknologi informasi berkembang tak terbendung. Untuk

menanggapinya rumusan misi memerlukan penyesuaian. Untuk itu pada

ulang tahun ke- 75 pada tahun 1997, diselenggarakan lokakarya yang di

pandu oleh Rm. A Djitapandriya, SJ untuk merumuskan kembali wujud

visi dan misi. Rumusan visi tersebut adalah sebagai berikut :

“Penerbit-Percetakan Kanisius melibatkan diri pada pembangunan

bangsa dalam persaudaraan sejati demi perjuangan keutuhan

manusia dan ciptaan” .

Sedangkan pada tahun 2014 ini, visi dari PT Kanisius adalah :

“Penerbit-Percetakan Kanisius menjadi penerbit-percetakan

profesional yang berperan aktif dalam panggilan Gereja untuk

mewujudkan masyarakat yang lebih beriman dan bermartabat”.

Rumusan visi ini menjadi tonggak kebangkitan PT Kanisius menuju

tata kelola yang lebih baik tanpa kehilangan jati dirinya sebagai bagian tak

terpisahkan dari Gereja Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang

(55)

2. Misi

Misi Penerbit dan percetakan Kanisius lama adalah :

“Dengan jiwa Kristiani, Penerbit-Percetakan Kanisius dalam

konteks budaya yang berkembang, menyediakan multimedia demi

pemberdayaan masyarakat, dengan mutu kerja dan hasil yang

terpercaya, mengutamakan relasi dalam hubungan etis dan saling

menguntungkan, didukun semangat kerjasama, penghargaan dan

pengembangan sumber daya manusia, sarana – prasarana dan

keuangan sesuai tuntutan usaha profesional”.

Sedangkan misi PT Kanisius pada tahun 2014 ini adalah :

a. Menyediakan produk dan jasa yang berkualitas di bidang Penerbitan

dan Percetakan untuk Gereja dan dunia pendidikan.

b. Mengembangkan kompetensi karyawan untuk bekerja dalam tim

demi kepuasan pelanggan.

c. Menyelenggarkan pemasaran yang etis dan efektif.

d. Membangun sinergi dengan mitra- mitra strategis secara intensif

e. Mengembangkan tata kelola perusahaan yang sehat, transparan,

dinamis, dan akuntabel.

f. Mendukung karya pendidikan (Yayasan Kanisius)

3.Nilai – nilai

Setiap orang atau organisasi umumnya memiliki nilai-nilai yang

dipilih untuk dihidupi. Nilai tersebut dijunjung tinggi karena penting dan

(56)

Nilai-nilai yang dipilih menunjukkan dan mengarahkan seseorang atau

organisasi. Nilai meliputi: apa yang dijunjung tinggi, bagaimana

memperlakukan orang lain, dan bagaimana cara bekerja sama. Dengan

demikian, nilai-nilai yang dipilih untuk dihidupi secara perseorangan akan

membentuk karakter dan secara bersamasama akan membentuk habitus. Di sinilah peran nilai tersebut, yakni mencirikan seseorang atau organisasi,

membedakan seseorang dari orang lain, atau membedakan suatu organisasi

dari organisasi lain.

Sedangkan Nilai-nilai yang dipegang oleh PT Kanisius adalah :

a. Semangat magis b. Kreatif – inovatif.

c. Kejujuran

d. Kedisiplinan

e. Kemandirian

f. Kewirausahaan

g. Tanggung jawab

C.Struktur Organisasi Perusahaan

Stuktur organisasi merupakan kerangka kerja yang diperhatikan oleh

setiap perusahaan demi mencapai tujuan yang diinginkan untuk

dikoordinasikan oleh masing-masing bagian sehingga dapat berjalan dengan

lancar. Karenanya, struktur organisasi PT Kanisius berbentuk

(57)

tetap menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dan berkaitan. Berikut ini

adalah struktur organisasi PT Kanisius :

Gambar 4.1 Strukutur Organisasi

PT Kanisius

Berdasarkan bagan struktur organisasi di atas maka dapat dilihat tugas

dan wewenang dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Direktur utama dan wakil direktur bertugas untuk memimpin

perusahaan dan membuat kebijakan yang berkaitan dengan perusahaan

2. Divisi SIM (Sistem Informasi Management)

a. Software bertugas mengelola sistem aplikasi dan / atau program -

program untuk mendukung operasional perusahaan. Mengelola

pemeliharaan sistem aplikasi dan program pendukung operasional

perusahaan.

b. Hardware bertugas mengelola jaringan komputer perusahaan.

Mengelola sistem penyimpanan data / server seluruh unit kerja di DIVISI SIM DIVISI AUDIT

INTERNAL

SEKRETARIAT PERUSAHAAN DIVISI

(58)

perusahaan. Mengelola penyediaan perangkat komputer dan

perawatannya.

3. Divisi Audit Internal bertugas merencanakan dan menyusun program

audit internal perusahaan. Menjalankan audit internal di seluruh unit

kerja perusahaan. Memberikan rekomendasi perbaikan kepada direksi

(sebagai penentu kebijakan) berdasarkan hasil temuan audit internal.

4. Divisi Pembelian

5. Divisi Sekretariat Perusahaan bertugas menjalankan kegiatan

kesekretariatan perusahaan dan pengelolaan dokumen-dokumen

perusahaan. Mengelola kekegiatan corporate public relations/ kehumasan. Mengelola kegiatan corporate social responsibility.

6. Departemen SDM dan SARPRAS

a. Divisi Perencanaan dan Pengembangan SDM bertugas menyusun

perencanaan strategi pengembangan kompetensi karyawan.

Melakukan pengembangan karyawan melalui program- program

training dan program lain yang dapat mendukung peningkatan

kompetensi karyawan. Melakukan perekrutan karyawan sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

b. Divisi Kepegawaian bertugas mengelola dan menjalankan proses

pemberian kompensasi (gaji) dan fasilitas kesejahteraan karyawan.

Melakukan pengelolaan database karyawan untuk keperluan

pemberian kompensasi dan fasilitas kesejahteraan karyawan.

(59)

c. Divisi GA bertugas mengelola sarana dan prasarana untuk

mendukung proses operasional perusahaan. Mengelola pelayanan

kerumahtanggaan dan pemeliharaan lingkungan perusahaan.

Mengelola penggunaan dan perawatan kendaraan dinas perusahaan.

Mengelola sistem keamanan aset dan lingkungan perusahaan.

7. Departemen Penerbitan

a. Divisi Sekretariat Penerbitan bertugas Menerima naskah yang dibuat

oleh penulis (eksternal) dan mengelompokkan naskah untuk

didistribusikan kepada divisi yang terkait, yaitu divisi Produk

Gerejawi atau Divisi Produk Kependidikan / Umum. Mengurus

seluruh kegiatan administrasi yang berkaitan dengan naskah dan

pengarang.

b.Bidang Produk Kependidikan dan Umum

1) Divisi Redaksi Produk Kependidikan dan umum bertugas

Menyusun rencana pengadaan dan pengerjaan naskahproduk

Kependidikan / umum. Menjalankan proses pengerjaan naskah.

Melakukan pengembangan produk dan relasi keredaksian.

2) Divisi Pemasaran Produk Kependidikan dan Umum bertugas

Memetakan pasar dan potensi omset. Memonitor dan melayani

penjualan produk kependidikan / umum. Memonitor dan

menjalankan program-program promosi produk kependidikan /

(60)

3) Artistik Kependidikan dan Umum bertugas Melakukan

pengerjaan desain buku kependidikan / umum. Mengembangkan

kualitas desain buku kependidikan / umum. Menjalankan proses

administrasi terkait dengan pengerjaan desain buku

kependidikan / umum.

c. Bidang Produk Gerejawi

1) Divisi Redaksi Produk Gerejawi bertugas menyusun rencana

pengadaan dan pengerjaan naskah Produk Gerejawi.

Menjalankan proses pengerjaan naskah. Melakukan

pengembangan produk dan relasi keredaksian.

2) Divisi Pemasaran Produk Gerejawi bertugas Memetakan pasar

dan potensi omset. Memonitor dan melayani penjualan produk

Gerejawi. Memonitor dan menjalankan program-program

promosi produk Gerejawi. Memonitor penyelesaian pembayaran

tagihan customer.

3) Artistik Gerejawi bertugas bertugas Melakukan pengerjaan

desain buku Gerejawi. Mengembangkan kualitas desain buku

Gerejawi. Menjalankan proses administrasi terkait dengan

pengerjaan desain buku Gerejawi.

d. Bidang Digital Publishing

1) Divisi Web Marketing dan Multimedia bertugas Mengelola

website kanisius sebagai sarana promosi sekaligus sebagai

(61)

multimedia sebagai bagian support atau pendukung produk buku

dari bidang gerejawi maupun pendidikan.

2) Divisi Digital Book / E-Book bertugas Menyusun rencana

pengadaan dan pengerjaan naskah Produk digital book.

Menjalankan proses pengerjaan naskah digital. Melakukan

pengembangan produk dan relasi keredaksian.

e. Bidang Sales Support

1) Divisi Administrasi Pemasaran bertugas memproses laporan

transaksi customer. Menangani complain dari customer.

Mengaudit faktur-faktur penjualan. Melakukan analisis laporan

transaksi

2) Divisi Gudang Ekspedisi bertugas melakukan penataan buku

dalam gudang. Melakukan pelayanan buku pesanan dari

customer. Melakukan pelayanan retur dari customer.

f. Bidang Penjualan

1) Divisi Penjualan DIY Jateng bertugas melakukan penjualan

produk buku dan multimedia di area DIY Jateng. Menjalankan

kegiatan administrasi penjualan. Melakukan collecting data dan

informasi untuk pengembangan penjualan di area DIY Jateng.

2) Divisi Takom (Taman Komunikasi) bertugas melakukan

pelayanan penjualan retail atas produk buku dan multimedia di

showroom Kanisius. Menangani keluhan penjualan dari

(62)

penjualan customer showroom. Menjalankan kegiatan

administrasi penjualan Menjalankan fungsi pemeliharaan

hubungan dengan relasi / customer.

3) Kantor Pemasaran Jakarta bertugas melakukan penjualan produk

buku dan multimedia di area Jakarta. Menjalankan kegiatan

administrasi penjualan. Melakukan collecting data dan informasi

untuk pengembangan penjualan di area Jakarta.

4) Kantor Pemasaran Bandung bertugas melakukan penjualan

produk buku dan multimedia di area Bandung. Melakukan

collecting data dan informasi untuk pengembangan penjualan di

area Bandung.

5) Kantor Pemasaran Surabaya bertugas melakukan penjualan

produk buku dan multimedia di area Surabaya. Menjalankan

kegiatan administrasi penjualan. Melakukan collecting data dan

informasi untuk pengembangan penjualan di area Surabaya.

6) Kantor Pemasaran Palembang bertugas melakukan penjualan

produk buku dan multimedia di area Palembang. Menjalankan

kegiatan administrasi penjualan. Melakukan collecting data dan

(63)

8. Departemen Percetakan

a) Departemen Produksi

1) Divisi Prepress bertugas melakukan pemeriksaan file

sebelum masuk ke proses cetak. Melakukan penyesuaian

file untuk masuk ke proses cetak.

Melakukan pembuatan plat cetak sebagai master untuk

cetak offset.

2) Divisi Press bertugas melakukan pengerjaan order cetak

offset dan cetak digital. Melakukan pemeliharaan ringan

mesin-mesin cetak / press.

3) Divisi Post Press bertugas melakukan pengerjaan order

pasca pencetakan, seperti jahit, potong, jilid, wrapping, dll.

b) Bidang PPIC

1) Divisi PPIC JSA-Ekspedisi bertugas melakukan

penjadwalan dan pendistribusian order yang masuk.

Mengontrol perjalanan order sehingga tepat dalam

pengerjaan dan tepat waktu.

Menganalisis order yang telah selesai. Melakukan

penelusuran penyimpangan order dan proses penanganan

complain produk. Melakukan penerimaan dan pengiriman

barang yang telah selesai diproses. Melakukan penutupan

Gambar

Tabel Nilai-nilai r Korelasi ........................................................
Tabel 3.1  Penilaian
Tabel 3.2  Populasi Subyek Penelitian
 Gambar 4.1   Strukutur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh antara Motivasi kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja karyawan, maka perlu diperhatikan atau perlu

DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Loyalitas Karyawan ... Pengertian Loyalitas Karyawan... Aspek-aspek Loyalitas Karyawan

Berada pada persentase sebesar 57% berada pada kategori baik, perhitungan data hasil penelitian menjelaskan penilaian karyawan tentang lingkungan kerja karyawan di

Abstrak , Penelitian yang diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara 1) Loyalitas terhadap motivasi kerja karyawan, 2) Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPP RRI Manado.Peningkatan atau

Berdasarkan uji hipotesis, hasil dari penelitian ini adalah lingkungan kerja, stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.. Kata Kunci:

“Pengaruh Kepuasan Kerja Lingkungan Kerja Dan Work – Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan.” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 8 6: 3674.. “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan generasi milenial, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan