BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Penelitian
eksperimental adalah penelitian yang dalam analisisnya dimaksudkan untuk memperoleh
kejelasan tentang pengaruh suatu faktor (perubah) terhadap faktor lainnya dengan cara
mengendalikan, baik faktor yang mempengaruhi maupun faktor yang di pengaruhi.
Tujuan dari penelitian eksperimen semu ini adalah menyelidiki ada tidaknya pengaruh
sebab akibat serta berapa besar pengaruh sebab akibat tersebut dengan acara memberikan
perlakuan terhadap kelompok (Widjajanto, 2005).
Dalam penelitian ini penulis melakukan pemilihan subyek berdasarkan skor hasil
pra penelitian kemudian menggolongkan subyek menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dua kelompok tersebut, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol diberikan tes awal (pretest). Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang akan
diberi perlakuan berupa kegiatan bimbingan kelompok konsep diri. Setelah kelompok
diberikan perlakuan dengan bimbingan kelompok konsep diri, kelompok diberi skala
tennesse self concept, kemudian dihitung mean dan dibedakan dengan rumus T- Test
untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan dalam tingkat konsep diri
antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Rancangan Penelitian
Group Pretest Treatmen Postest
Eksperimen O1 T O2
Kontrol O1 O2
Keterangan:
O1 :Pre-test skala konsep diri
T : Pemberian layanan bimbingan kelompok Konsep diri
O2 :Post - test skala konsep diri
Pretest diberikan untuk mengukur konsep diri kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian kelompok eksperimen dikenai variabel
perlakuan T (layanan bimbingan kelompok) untuk jangka waktu tertentu, dan diberikan
post test untuk mengukur variabel tergantung (konsep diri) masing-masing kelompok.
Langkah - langkah pelaksanaan Eksperimen:
1. Mengenakan pre test Konsep diri (O), untuk pembagian kelompok eksperimen
2. Mengenakan subjek kelompok pertama atau kelompok eksperimen dengan T,
yaitu dengan tindakan bimbingan kelompok dengan teknik kegiatan
kelompok.
Kelompok yang lain tidak diberi perlakuan yang disebut kelompok kontrol.
3. Memberikan O2 dan O2, yaitu post – test, untuk membandingkan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, untuk mengetahui efektivitas
layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan konsep diri
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini mengunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sub
timbulnya atau berubahnya variabel terikat atau variabel dependen. Sedangkan variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas( Arikunto, 1998) Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok yang selanjutnya disebut X dan
variabel terikat adalah konsep diri yang selanjutnya disebut Y. dalam penelitian ini
bimbingan kelompok sebagai variabel bebasnya mempengaruhi konsep diri sebagai
variabel terikatnya.
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1
SALATIGA yang berjumlah 18 siswa yang selanjutnya disebut sebagai populasi. Teknik
diambil 9 orang anak untuk kelompok eksperimen dan 9 orang anak untuk kelompok
kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis mengunakan angket Tennesee Self-Concept
Scale yang terdiri dari 100 item pertanyaan dan 8 Dimensi
Tennesee Self-Concept Scale (TSCS) yang terdiri dari 8 bagian:
1. Dimensi Internal yang terdiri dari?
a. Diri sebagai obyek/ Identitas (identity self)
b. Diri sebagai pelaku (behavior self)
c. Diri sebagai pengamat dan penilai (judging self)
2. Dimensi Eksternal yang terdiri dari:
a. Diri fisik (physical self)
b. Diri moral-etik (moral-ethical self)
c. Diri keluarga (family self)
d. Diri Pribadi (personal self)
Tabel 3.1 Kisi - Kisi instrumen 1. Kisi-Kisi Tennesee Self-Concept Scale (TSCS)
Konsep Sub
konsep
Indikator No. Item Jumla
h Item Konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Definisi yang diberikan Fitts, mengenai konsep diri adalah: “… Diri seperti apa
yang dirasakan
Physical 1. Memberikan penilaian
terhadap bentuk
tubuhnya.
1,2,3,4,8 18
2. Memberikan penilain
terhadap wajahnya.
5,11,12,13,
14,15,17
3. Memberikan penilaian
terhadap kekuatan/kesehatan tubuhnya. 6,7,9,10, 16, 18 Moral & Ethics
1. Memberikan penilaian
terhadap nilai nilai dan
prinsip yang ada dalam
diri individu. 19,20,21, 22, 23,24,25, 28, 32,34,35, 36 18
2. Memberikan penilaian
tentang hubungan dengan
Tuhan.
26,27,29,
30, 31,33
individu itu
sendiri (Fitts,
1971).
terhadap dirinya sendiri
meliputi sifat-sifat dalam
dirinya.
50, 53
2. Memberikan penilaian
terhadap
perasaan-perasaan individu
terhadap dirinya sendiri
meliputu kemampuan
yang dimiliki individu.
40,42,45,
49,
51,52,55,
56, 57
3. Memberikan penilaian
terhadap sikap-sikap
individu.
41,45,44,
46, 48,54
Family 1. Penilaian individu
terhadap dirinya sendiri
di tengah-tengah keluarganya. 55,57,58, 60, 61,63,64 18
2. Penilaian individu
terdhadap peran dan
fungsi yang dijalankanya
sebagai anggota keluarga.
56,57,59,62
,65,66,67,6
8,69,70,71,
72
Social 1. Memberikan penilaian
terhadap dirinya ditengah-tengah masyarakat temapat tinggalnya. 73,74,75,76 ,77,78,79,8 0,81,82,83, 84,85,86,87 ,88,89,90, 18
Identity 1. Memberikan penilaian
terhadap diri pribadi.
1,2,3,4,5,
6,19,20,21,
,38,39
,40,41,42,5
5,56,57,
58,59, 60
2. Menilai tentang identitas
diri sendiri.
73,74,75,
76, 78
Satisfacti
on
1. Memberikan penilaian
tentang kepuasan yang
ada dalam diri pribadi.
7,8,9,10, 11,12,13, 14,15,16, 17,25,26, 27,28,29, 30,43,44, 45,46,47, 48,61,62, 63,465,66,7 9,80,81, 82,83,84 30
Behavior 1. Memberikan penilaian
terhadap tingkah laku
yang kadang kurang
disadari. 13,14,15, 16,17,18,31 ,32,33,34,3 5,36,49,50, 51,52,53, 54 30
2. Melihat
kekurangan-kekurangan dalam tingkah laku. 67,68,69,70 ,71,72,85, 86,87,89,90 ,91,92, 93,94,95
2. Validitas
Menurut Arikunto (1998) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
validitas dan kesahihan suatu instrumen. Azwar (1997) validitas adalah ketetapan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya.
Untuk mengukur validitas dari item skala konsep diri peneliti mengunakan SPSS (
statistical Product and service solution) release 16.0 for windows. Menurut Azwar (1997)
tidak ada batasan universal untuk menunjuk angka yang harus dipenuhi agar suatu skala
psikologi dikatakan valid. Setelah dilakukan perhitungan tidak didapatkan nilai yang negatif
skor terendah adalah 0.20. Dengan demikian sesuai dengan pendapat Azwar (1997) item- item
dalam skala konsep diri sudah memenuhi syarat validitas instrumen. Tidak ada koefisien
corrected item total correlation kurang dari 0.20.
3. Reliabilitas
Menurut Hadi (1993) dalam pengertian reliabel berarti ajeg atau konstan, yang dalah
hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil pengukuran. Selain valid, syarat ukur yang baik
adalah reliabel. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya
(Azwar,1997). Pernyataan ini mengandung arti bahwa hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Criticism kritikan terhadap diri
sendiri.
, 95
2) Melihat
kelemahan-kelemahan yang dimiliki.
96,97,98,99
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terdapat kelompok subyek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama.
Berdasarkan uji reliabilitas, koefisien Alpha Cronbach’s = 0,961 untuk inventori
konsep diri dengan tingkat reliabilitas tinggi, seperti pendapat George & Mallery(1995) yaitu
jika:
0,9 dikatakan sangat tinggi
0,8 - 0,89 dikatakan tinggi
0,7 - 0,79 dikatakan sangat cukup
0,6 - 0,69 dikatakan agak rendah
0,5 - 0,59 dikatakan rendah
E. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two Insependent
Sample Test (Mann - Whitney Test) Mengunakan SPSS for Windows versi 16.0 dengan
ketentuan jenis data ordinal dan nominal. Teknik ini digunakan untuk mengetahui
Sinifikan peningkatan konsep diri antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.