• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PEDOMAN PELAYANAN IPSRS.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PEDOMAN PELAYANAN IPSRS.doc"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PEDOMAN

PELAYANAN IPSRS

MEDAN 2015

(2)

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN PEDOMAN

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN D. BATASAN OPERASIONAL E. LANDASAN HUKUM

BAB II. STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

C. PENGATURAN JAGA BAB III. STANDAR FASILITAS A. DENAH RUANGAN

B. STANDAR FASILITAS

BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN BAB V. LOGISTIK

BAB VI. KESELAMATAN PASIEN BAB VII. KESELAMATAN KERJA BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU BAB IX. PENUTUP

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Dalam memujudkan hal tersebut diatas Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik mempunyai peran yang sangat penting. Peran tersebut terutama berkaitan dengan pembangunan kesehatan masyarakat.

Secara substansial Renstra rumah sakit, memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dengan indikator yang terukur. Dalam pelaksanaannya rumah sakit menempuhnya dengan cara meningkatkan mutu dan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaannya ,mendayagunakan potensi yang dimiliki secara optimal dengan tetap mengacu pada standar dan etika yang berlaku. Pada akhirnya disadari benar bahwa untuk mencapai semua itu titik sentral dan yang harus menjadi prioritas utama adalah pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit. Bila sumber kinerjanya sudah dapat ditingkatkan dengan melalui peningkatan SDM tersebut diharapkan pelayanan juga akan meningkat, sehingga dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan rumah sakit dalam menunjang masalah diatas perlu dibenahi masalah standar pelayanan terutama ketenagaannya.

Terselenggaranya pelayanan medik kepada masyarakat di rumah sakit tidak terlepas dari tersedianya fasilitas pelayanan yang memadai. Bagunan rumah sakit berserta seluruh aspek penunjangnya adalah merupakan sarana tempat dimana pelayanan medik dilaksanakan. Keadaan dan kelengkapan bangunan rumah sakit sangat menentukan kualitas pelayanan

(4)

tenaga medik, obat-obatan dan kelengkapan pelayanan kesehatan lainnya. Kalau di dukung dana, sarana dan prasarana serta SDM yang memadai maka tugas pokok Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya dapat terlaksana dengan baik dan benar serta berkesinambungan

1.2.Ruang Lingkup

. Konsekuensi dari pernyataan visi Rumah Sakit khususnya IPSRS menuntut adanya perubahan-perubahan yang mutlak harus dilaksanakan. Untuk dapat mewujudkan visi diatas, baik Rumah Sakit maupun IPSRS menyusun Renstra (Rencana Strategis). Renstra ini selanjutnya akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan Rumah Sakit maupun IPSRS.

IPSRS dalam tugasnya melaksanakan pemeliharaan sarana medik, dan non medik baik berupa pemeliharaan maupun perbaikan kecil untuk seluruh bangunan rumah sakit yang mencakup arsitektur bangunan dan utilitas.

B.Tujuan

1. Tujuan Umum : Terlaksananya pelayanan pemeliharaan sarana dan prasarana dirumah sakit sesuai dengan standar.

2. Tujuan Khusus : Tersedianya acuan bagi rumah sakit dalam melaksanakan pelayanan pemeliharaan sarana dan prasarana yang berkualitas ( aman, tepat waktu, efisien, akses mudah, rasional ) sebagai pendukung pelayanan prima rumah sakit.

C. Ruang Lingkup Pelayanan IPSRS

1. Seluruh Gedung fisik dan saluran limbah RSUP.H.Adam Malik 2. Seluruh Peralatan utiliti sumber daya listrik, air, dan steam 3. Seluruh jaringan distribusi listrik, air dan steam

(5)

4. Seluruh peralatan pendukung seperti lift, tata udara, peralatan sterilissasi, peralatan kitchen, peralatan loundry, dan pendingin kulkas mortuary

5. Seluruh peralatan medis D. Batasan Operasional

Pelayanan IPSRS : Upaya pelayanan pemeliharaan yang terdiri dari serangkaian kegiatan mulai dari inventarisasi kerusakan, pemeliharaan , perbaikan, dan pelaporan yang bertujuan agar fasilitas sarana dan prasarana terkondisi baik dan layak pakai

E. Landasan Hukum

1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang-Undang nomor 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit

3. Permenkes nomor: 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 983/SK/ MENKES/XI/92, rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1041/MENKES/SK/XI 2008 Tentang Standar Pelayanan di Sarana Pelayanan kesehatan.

6. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI Tahun 2008

(6)

STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Standar SDM :

1. Kepala IPSRS adalah seorang lulusan sarjana strata S-1 atau D IV Elektromedis yang mempunyai sertifikat di bidang keteknikan

2. Wakil Kepala IPSRS adalah sarjana lulusan S-1 atau D III Elektromedis yang mempunyai sertifikat dibidang keteknikan 3. Kapokja adalah seorang sarjana muda lulusan sarjana S-1 D

III atau lulusan STM yang memiliki disiplin dan integritas yang tinggi di dalam pekerjaannnya

4. Staf IPSRS adalah seorang lulusan sarjana S-1, lulusan D III, dan lulusan STM maupun SMA sederajat

(7)

C. POLA KETENAGAAN

Pola ketenagaan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : 1. Membidangi pemeliharaan fisik bangunan

2. Membidangi pemeliharaan system utilitas listrik, air, dan steam beserta peralatannya

3. Membidangi pemeliharaan peralatan pendukung seperti peralatan kitchen, laundry, CSSD, Lift, dan AC

4. Membidangi pemeliharaan peralatan medis

D. KUALIFIKASI KETENAGAAN

Kualifikasi ketenagaan di IPSRS antara lain :

No. N a m a N I P P e n d i d i k a n Jabatan N a m a Lulus Tahun Tingkat Ijazah 1 Junedi P .Jawak, ST 19770318 200604 1 001 S.1 TEKNIK ELEKTRO 2002 SARJANA Ka. IPSRS 2 A s r u l 19591222 198203 1 003 STM LISTRIK 1981 S L T A Staf 3 Susila Regina 19650401 198512 2 002 S P P H 1984 D. I Ka.Pokja 4 Posman Bukit 19591231 198403 1 012 STM MESIN 1981 S L T A Staf 5 Pontas Butar butar, SH 19590717 198404 1 S.1 SARJANA HUKUM SARJANA Staf

(8)

6 Tulus Siagian 19600122 198403 1 004 STM LISTRIK 1980 S L T A Ka.Pokja 7 Janto Amalta S,SKM 19700726 199303 1 003 S K M 1999 SARJANA Ka.Pokja 8 Aslina,SE 19630613 198803 1 002

S.1 EKONOMI 2003 SARJANA Ka.Pokja 9 Togar Timoteus. G,ST 19700914 199503 1 002 S.1 TEKNIK

ELEKTRO 2003 SARJANA Staf

10 Janson Marudut. S 19650130 198903 1 001 A T E M 1988 D. III Staf 11 Rudianto Nikodemus,ST 19791123 200501 1 002 S.1 TEKNIK

SIPIL 2004 SARJANA Ka.Pokja 12 Maruasas Sihite 19620211 198403 1 002 STM AUTOMOTIF 1981 S L T A Ka.Pokja 13 Japontar Gultom 19680601 199003 1 003 STM MESIN 1988 S L T A Ka.Pokja 14 Arifin Tarigan ST 19720401 199603 1 001 S.1 TEKNIK

ELEKTRO 2003 SARJANA Ka.Pokja 15 I n d r i a n i 19690508

199503 2 001

A T E M 1993 D. III Wa. Ka. IPSRS 16 Rogate Ellina 19650419 198501 2 001 S M A 1992 S L T A Staf 17 Nasib V H 19710613 199703 1 002 A T E M 1994 D. III Staf

(9)

Ginting 199703 2 001 19 Dermawaty Sianturi 19740323 199703 2 002 A T E M 1996 D. III Staf 20 Nuridah Usman,ST 19710105 199803 2 001 S.1 TEKNIK

ELEKTRO 2010 SARJANA Staf

21 Yuseflin Tarigan 19720112 199903 2 001 A T E M 1996 D. III Staf 22 Sabar Sinaga 19690505 199603 1 001 STM LISTRIK 1992 S L T A Ka.Pokja 23 J h o n ny 19591212 198103 1 015 Staf 24 Soripada . M 19720114 199903 1 001 A T E M 1996 D. III Staf 25 Eva Klara V Aritonang,ST 19790721 200112 2 002 S.1 TEKNIK

ELEKTRO 2009 SARJANA Staf

26 Fatimah Syam 19610713 198102 2 001 S M A 1979 S L T A Staf 27 Rizaldi Ibrahim Nst, SKM 19850508 200604 1 003 Staf 28 M.Abduh Nasution,ST 19810228 200312 1 002 S.1 TEKNIK

ELEKTRO 2011 SARJANA Ka.Pokja 29 Aswin Hidaya,ST 19850308 201012 1 008 S.1 TEKNIK

SIPIL SARJANA Staf

30 Nurdin 19700220

199603 1

(10)

31 Martin Ginting 19750328 200003 1 001 A T E M 1999 D. III Staf 32 Izharul Helmi Dalimunthe 19830419 201012 1 002 A T E M 2004 D. III Ka.Pokja 33 Fazri Maulana 19821120 201012 1 002 A T E M 2006 D. III Staf 34 Benny Marojahan. S 19770502 200701 1 030 STM AUTOMOTIF 1997 S L T A Staf 35 Meriston Jannes Parluhutan Purba 19780525 200701 1 021 A T E M 2005 D. III Staf 36 Susiswo Tenaga

Kontrak STM LISTRIK 1988 S L T A Ka.Pokja 37 Mhd. Indra

Saputra

Tenaga Kontrak

S.1 TEKNIK

ELEKTRO 2013 SARJANA Staf

38 Mulia Darma Tenaga

Kontrak STM LISTRIK 2005 S L T A Staf 39 Hendrik Mulia Tenaga

Kontrak

STM

AUTOMOTIF 2006 S L T A Staf 40 Septa Orlando Tenaga

Kontrak S M A 2004 S L T A Staf 41 Jufli Yanto Sembiring Tenaga Kontrak STM AUTOMOTIF 2004 S L T A Staf 42 Adrian Kamal Lubis,Amd.Kom Tenaga Kontrak MAN. INF.

KOMPUTER 2008 D.III Staf

43 Rudi Firmansyah Tenaga Kontrak S M A 2005 S L T A Staf 44 Erik Bery Krista. S, Amd. Tenaga Kontrak DII TEKNIK

ELEKTRONIKA 2010 D.III Staf

45 Ahmad Syafii Angkat

Tenaga

Kontrak ATEM 2011 D.III Staf

(11)

Kontrak AUTOMOTIF 47 Fransiscus Arbi

Syahputra Batubara

Tenaga

Kontrak S.1 FISIKA 2014 SARJANA Staf 48 Prana Citra Tenaga

Kontrak SMK 2002 S L T A Staf 49 Moses Bramuli Tarigan Tenaga Kontrak DII TEKNIK

MESIN 1998 D.III Staf

E. Pengaturan Jaga

Di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam pemeliharaaan fasilitas sarana dan prasarana di rumah sakit di mana selain bertugas sebagai maintenance staf IPSRS juga bertugas sebagai operator sehingga IPSRS bertugas selama 24 jam terus menerus 7 hari selama seminggu. Sehinggga harus di atur penjagaan dinas shift dengan dinas sore sebanyak 2 orang dan dinas malam sebanyak 2 orang.

(12)

STANDAR FASILITAS

Gambar Denah Gedung IPSRS

Gambar Denah Gedung Utility Genset dan Boiler

(13)
(14)

TATA LAKSANA PELAYANAN

Pemeliharaan

IPSRS membuat daftar harian, bulanan petugas yang akan melakukan pemeliharaan / pengecekan sesuai dengan sub bidang dan tanggung jawab masing-masing lingkup IPSRS.

(15)

PROSES PERMINTAAN PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN

1. Surat permintaan dari SMF atau instalasi di tujukan kepada kepala IPSRS

2 Secara administrasi diproses oleh Pokja Administrasi untuk diteruskan ke masing- masing pokja gedung dan bekerjasama dengan :

a. Pokja Peralatan Penunjang dan Non Medis b. Pokja Sipil dan Work shop

c Pokja Listrik/Boiler

d. Pokja Air Bersih/Air Limbah

3. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dibengkel setempat dengan prosedur sebagai berikut:

a. Proses I

untuk kegiatan yang dapat dilaksanakan di unit kerja SMF/Instalasi tanpa membutuhkan suku cadang.Peralatan yang sudah selesai diperbaiki, dikembalikan ke SMF/Instalasi yang bersangkutan.

b. Proses II

Untuk kegiatan yang dapat dilaksanakan di Unit Kerja namun membutuhkan suku cadang. Suku cadang dimintakan ke gudang IPSRS.Peralatan yang telah selesai diperbaiki, dikembalikan ke SMF/Instalasi yang bersangkutan.

c. Proses III

Proses yang tidak dapat dilakukan oleh IPS RS disebabkan karena keterbatasan keterampilan, alat kerja, suku cadang, maka Kepala IPSRS membuat perencanaan untuk perbaikan yang nanti dilakukan oleh pihak ke III.

(16)

LOGISTIK A. PERALATAN UTILITY

1. Genset 6 unit kapasitas total 4000 KVA 2. Boiler 2 unit

3. Pompa deepweel 3 unit kapasitas total 21 liter / detik 4. Pompa distribusi air 12 unit

5. Lift 14 unit

B. PERALATAN KERJA

1. Toolkit (tang, obeng, martil gergaji, dan lain-lain) 2. Handpallet

3. Tangga

4. Alat Pelindung Diri (APD) 5. Senter 6. Tangga Aluminium 2 m 7. Tangga Aluminium 2,5 m 8. Martil SNI 9. Obeng (lengkap) 10. Tang Buaya 11. Tang potong 12. Tang kombinasi 13. Gun tembak 14. Gergaji kayu SNI 15. Gagang Gergaji besi 16. Mata gergaji besi 17. Kunci Inggris SNI 18. Kunci monyet SNI 19. Kunci pas (lengkap) 20. Kunci ring (lengkap) 21. Bor Tangan Sedang Hitachi 22. Bor Tangan Besar Bosch

(17)

23. Mata Bor Besi (lengkap) Stensil 24. Mata grenda 100x6x16 Ø4" 25. Mata grenda 200x2x16 Ø4" 26. Pahat kayu 27. Pahat beton 28. Kawat las RB 26 / 2,6mm 29. Kawat las stainless merah 30. Gun silicon

31. Kuas 2" Crocodile 32. Kuas 4" Crocodile 33. Tespen Matsuna

34. Multy tester digital Sanwa 35. Sabuk pengaman memanjat 36. Sepatu bot karet

37. Sarung tangan tabal 38. Solder

39. Penghisap timah Solder 40. Ketam kayu N1900 B Makita 41. Sendok semen

42. Scrap 2" 43. Meteran 50m 44. Meteran 7m

45. Hand tool Krisbow BT 28 (28 pieces) C. BARANG HABIS PAKAI

A. Bahan Bakar 1. Solar

B. Kebutuhan Boiler dan Genset 1. Oli Meditran SAE 40 2. Battery 100AH 3. Filter Oli LF 6710

4. Filter Oli By Pass LF 777 5. Filter Solar FF 202

(18)

8. Filter Oli LF 3325 9. Filter Air WF 2073 10. Filter Solar FF 105D 11. Chemical Tandex BWS 12. Garam 13. Gun compresor 14. Selang compresor 15. Nozzle 0,1 mm

16. Elektroda pemantik api C. Kebutuhan Pump Station

1. Sodium hipoklorit 2. Saringan air minum D. Kebutuhan Fisik

1. Door closer Alfa 2. Jantung Kunci Borjano 3. Kunci Pintu lengkap Borjano 4. Kunci Laci 808

5. Handel laci 6. Kunci locker

7. Kunci pintu kaca aluminium 8. Paku tembak 4mm

9. Engsel besi pintu 10. Engsel besi jendela 11. Lem silicon besar 12. Lem silicon kecil 13. Lem dexton kecil 14. Lem kayu cap Kambing 15. Lem super

16. Double tape

17. Grendel pintu kuningan 18. Paku tembok

19. Skrup 20. Mur No.12

(19)

21. Baut No.12 22. Mur No.10 23. Baut No.10 24. Mur No.14 25. Baut No.14 26. Baut gypsum 1" @100bh 27. Baut kunci L No.14 panjang 4" 28. Baut fisher uk.8,6 & 5

29. Harder fisher S12 30. Harder fisher S10 31. Semen PC @40kg 32. Semen putih 33. Cat @5kg Cattylac 34. Kertas pasir RRC 35. Dyna bolt

36. Paku biasa 1", 1,5" dan 2" 37. Chainlub

38. Gun minyak oli 39. WD 40 40. Cok antena TV 41. Gembok besar 42. Gembok kecil 43. Gunting kain 44. Gunting seng E. Kebutuhan Listrik 1. Lampu TL 36 W Hannoch 2. Lampu TL 18W Hannoch 3. Lampu XL 8 W Hannoch 4. Lampu XL 23 W Hannoch 5. Lampu Tornado 20W 6. Lampu PLampu T-5 28W 7. L-C (Master) 13W

(20)

11. Starter S10 Phillips 12. Saklar tunggal MK 13. Saklar ganda MK 14. Saklar Triple

15. Stop kontak tanam MK 16. Mangkok segi empat

17. Fitting lampu Duduk Voltana 18. Fitting lampu Gantung Voltana 19. Fitting lampu TL Phillips

20. Kabel extention 5 m cok 4 lobang Eterna uk..3 x 2.5 Eterna 21. Kabel telepon (@500m/rol) Supreme

22. Kepala Kabel telepon / crosstel 23. Klem kabel uk. 6 ,8 dan 10 24. MCB 16 A 1 Phase Scheneider 25. MCB 20 A 1 Phase Scheneider 26. MCB 32 A 1 Phase Scheneider 27. MCB 32 A 3 Phase Scheneider 28. MCB 50 A 1 Phase Scheneider 29. MCB 50 A 3 Phase Scheneider 30. MCB 63 A 3 Phase Scheneider 31. Kabel NYM 2x1.5mm Eterna 32. Kabel NYM 3x2.5mm Eterna 33. Kabel NYMHY 3x1.5mm Eterna

34. Kabel NYA 1x2.5mm (Merah) 100m Eterna 35. Kabel NYA 1x2.5mm (Kuning) 100m Eterna 36. Kabel NYA 1x2.5mm (Hitam) 100m Eterna 37. Cok cabang 3 uticon

38. Steker uticon 39. Isolasi 5m 40. Contack cleaner 41. Kabel ties 30cm 42. Kabel ties 20cm 43. Telepon Panasonic

(21)

44. Stop kontak lobang 5 45. Stop kontak lobang 4 46. Timah solder

47. Selang tubing suction 48. Tombol on/off

49. Airphone merk Panasonic F. Kebutuhan Air/Limbah

1. Kran Wastafel Leher Angsa Savira 2. Kran Tembok Onda

3. Kran Tembok leher angsa Onda 4. Shower kloset merk Toto 5. Kran Wastafel Onda Y319CV 6. Pipa 1/2 PVC

7. Pipa 3/4 PVC 8. Stop Kran 1/2 Onda 9. Stop Kran 3/4 Onda 10. Lem PVC

11. Socket Drat Dalam 1/2 Kuningan 12. Socket Drat Dalam 3/4 Kuningan 13. Saringan Wastafel Fio

14. Double Nevel Kuningan 15. Gate Valve 1/2" PVC Onda 16. Gate Valve 3/4" PVC Onda 17. Selang spiral panjang Sanei 18. Selang spiral pendek Sanei 19. Selang plastik uk. 1/2" 20. Elbow PVC 1/2" Maspion 21. Elbow PVC 1/2" Maspion 22. Dop drat Maspion

23. Lem pipa

(22)

KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien ( patient safety ) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assasement risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisa insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan, dalam keselamatan pasien, IPSRS berusaha agar segala fasilitas sesuai standart yang tidak membahayakan pasien..

Tujuan

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien rumah sakit

2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.

3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) dirumah sakit.

4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

(23)

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Ancaman Bahaya yang mengakibatkan resiko gangguan kesehatan dan Keselamatan bagi petugas perlu diidentifikasi dan dilakukan pencegahan yaitu :

1. Ruangan

a. Kebersihan Ruangan selalu terjaga

b. Permukaan meja Kerja selalu dibersihkan setelah selesai bekerja dan ketika terjadi tumpahan bahan

c. Lantai bersih, kering, tidak licin dan ada saluran pembuangan d. Suhu ruangan antara 22o-27oC dengan kelembaban nisbi

50-70 %

e. Udara dalam ruang dibuat mengalir searah ( dari ruang bersih keruang kotor)

f. Dinding dicat dengan bahan epoksi, permukaan rata, mudah dibersihkan, tidak tembus cairan dan tahan terhadap desinfektan

g. Pintu ruangan harus selalu tertutup jika petugas sedang bekerja,mereka yang tidak berkepentingan dilarang masuk 2. Peralatan

a. Menggunakan peralatan kerja yang setandar b. Menggunakan alat pelindung diri

3. Petugas

a. Makan, minum, merokok, menyimpan makanan serta menggunakan kosmetik di dalam ruang pelayanan tidak diperkenankan

b. Pakailah kaca mata pelindung, kaca pelindung wajah ( visors) atau alat pelindung diri lainnya jika menangani objek yang mudah menyemprot atau memantul ke tubuh kita.

(24)

PENGENDALIAN MUTU

IPSRS harus selalu menjaga mutu baik kualitas darah maupun mutu layanan, oleh karena itu Pelayanan IPSRS termasuk Pelayanan di Rumah Sakit yang akan diakreditasi.

Pemantapan Mutu adalah bagian dari Penjaminan Mutu yang merupakan penilaian terhadap kinerja IPSRS Pemantapan Mutu harus dilakukan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan mempunyai kualitas sesuai dengan standar dan spesifikasi yang sudah ditentukan. Pemantapan mutu meliputi penilaian terhadap peralatan, reagen dan metode yang digunakan, serta petugasnya sendiri.

Pemantapan mutu dibagi 2 : 1. Pemantapan Mutu Internal 2. Pemantapan Mutu Eksternal Pemantapan Mutu Internal

Pemantapan mutu internal bertujuan untuk memastikan validitas suatu prosedur sehingga dapat menilai suatu pemeriksaan berjalan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari oleh petugas terkait yang secara rutin melakukn pemeriksaan sesuai SPO. Pemantapan Mutu Eksteral

Pemantapan mutu eksternal (PME) atau disebut juga proficiency

testing, bertujuan untuk menilai kinerja IPSRS dilakukan oleh komite mutu

dan direksi. Hasil penilaian tersebut menjadi bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan untuk pembinaaan, biombingan teknis dan perbaikan kinerja peserta.

(25)

BAB IX PENUTUP

Pedoman Pelayanan IPSRS RSUP H.Adam Malik disusun dengan tujuan memberikan informasi dan arahan bagi para petugas di bidang pemeliharaan fasilitas sarana dan prasarana yang aman, berkualitas, efisien, efektif, terjangkau dan tersedia tepat waktu.

Gambar

Gambar Denah Gedung IPSRS

Referensi

Dokumen terkait

Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena

Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan

Cedera yang disebabkan tindakan melanggar hukum atau tindakan kejahatan atau percobaan melakukan tindakan kejahatan, perlawanan yang dilakukan pada saat terjadinya penanganan atas

kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.... Kejadian Sentinel : KTD yg mengakibatkan kematian atau cedera

 Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil,

1) Semua petugas kesehatan harus melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya cedera akibat jarum, skapel dan benda tajam lainnya, selama prosedur, ketika membersihkan

1) semua petugas kesehatan harus melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya cedera akibat jarum, skapel dan benda tajam lainnya, selama prosedur, ketika