• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 77/Pid.B/2016/PN BNJ. Umur : 28Tahun / 19 April 1987;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 77/Pid.B/2016/PN BNJ. Umur : 28Tahun / 19 April 1987;"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 77/Pid.B/2016/PN BNJ

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana pada Peradilan Tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut terhadap terdakwa :

Nama Lengkap : DARMA ROSADI GINTING ALS MUHAMMAD DARMA MAULANA GINTING ALS DARMA;

Tempat lahir : Sibiru biru;

Umur : 28Tahun / 19 April 1987;

Jenis kelamin : Laki-laki; Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Pajak Pagi Pasar VI Desa Candi Rejo Kec. Sibiru biru Kab. Deli Serdang;

Agama : Islam;

Pekerjaan : Belum bekerja;

Terdakwa di persidangan tidak didampingi oleh Penasihat Hukum meskipun Majelis Hakim telah mengingatkan akan hak-haknya terdakwa;

Terdakwa ditahan berdasarkan penahanan yang sah oleh :

1. Penyidik sejak tanggal 20 Desember 2015 s/d tanggal 8 Januari 2016;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 9 Januari 2016 s/d tanggal 17 Februari 2016;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 17 Februari 2016 s/d tanggal 7 Maret 2016; 4. Majelis Hakim sejak tanggal 2 Maret 2016 s/d tanggal 31 Maret 2016;

5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal 1 April 2016 s/d tanggal 30 Mei 2016;

Pengadilan Negeri tersebut :

Setelah membaca dan mempelajari Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Binjai Nomor 77/Pen.Pid/2016/PN.BNJ, tanggal 2 Maret 2016 tentang Penunjukan Majelis Hakim;

Setelah membaca dan mempelajari Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Binjai Nomor 77/Pen.Pid/2016/PN.BNJ, tanggal 2 Maret 2016 tentang Penetapan Hari Sidang;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi maupun keterangan Terdakwa dipersidangan;

Setelah mendengar uraian Tuntutan Pidana dari Penuntut Umum yang memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar menjatuhkan putusan sebagai berikut :

(2)

1. Menyatakan terdakwa DARMA ROSADI GINTING ALS MUHAMMAD DARMA M AULANA GINTING ALS DARMA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Pencurian" sebagaimana diatur dan diancam pidana d alam pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHPidana dalam dakwaan Primair tersebut;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa DARMA ROSADI GINTING ALS MUH AMMAD DARMA MAULANA GINTING ALS DARMA dengan pidana penjara sel ama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) bulan penjara dikurangi selama berada dala m tahanan;

3. Menetapkan barang bukti berupa :

1(satu) unit Handphone Nokia warna hitam biru;

1(satu) unit handphone merek MITO warna hitam biru;

Dikembalikan kepada saksi korban an. FAUZAH Br. PERANGIN ANGIN.

4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-(dua ribu rupiah);

Setelah mendengar permohonan pembelaan secara lisan dari terdakwa yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim supaya dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya dengan alasan bahwa terdakwa merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan terdakwa tersebut, Jaksa Penuntut Umum menyatakan tetap pada tuntutannya sedangkan Terdakwa menyatakan tetap pada permohonannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan kepersidangan oleh Penuntut Umum dengan dakwaan:

DAKWAAN: PRIMAIR :

Bahwa ia terdakwa DARMA ROSADI GINTING ALS MUHAMMAD DARMA MAULANA ALS DARMA pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015 sekira pukul 04.00 Wib atau setidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember tahun 2015, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, mengambil barang

sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Pada hari Jumat tanggal 18 Desember 2015 terdakwa berangkat dari rumah terdakwa di Pajak Pagi Pasar VI Desa Candi Rejo Kec. Sibiru-biru Kab. Deli Serdang dengan tujuan ke Kota Binjai dan setelah terdakwa sampai di Kota Binjai terdakwa

(3)

mencari pekerjaan di Pajak Tavip Binjai namun tidak ketemu dan pada pukul 17.30 Wib terdakwa sampai di Rumah sakit Bangkatan Binjai dan karena terdakwa kecapekan maka terdakwa tertidur di kursi panjang di depan Ruangan ICU selanjutnya pada pukul 20.00 Wib terdakwa pindah tidur di kursi panjang di depan ruangan LILIY 6 kemudian pada pukul 04.00 terdakwa bangun dan melihat ruangan LILIY 6 kemudian terdakwa masuk keruangan LILIY 6 tersebut dan saat itu terdakwa melihat 2 (dua) unit Handphone dengan masing-masing merek 1 (satu) unit handphone merek NOKIA warna hitam biru dan 1 (satu) unit Handphone merek MITO warna hitam biru milik saksi korban FAUZIAH Br.PERANGIN ANGIN, selanjutnya terdakwa mengambil ke dua handphone tersebut dari atas tempat tidur rumah sakit ruang LILIY dan setelah kedua handphone tersebut terdakwa ambil selanjutnya terdakwa pergi meninggalkan Rumah Sakit Bangkatan tersebut dengan berjalan kaki menuju Bundaran Tugu Binjai dan sesampai di Bundaran Tugu Binjai tersebut terdakwa bertemu dengan Petugas Polisi Lalu Lintas yang bertugas di Bundaran Tugu yaitu saksi DAHYUDI, karena saksi DAHYUDI merasa curiga dengan gerak gerik terdakwa lalu saksi DAHYUDI mendatangi terdakwa dan menanyai terdakwa kemudian saksi DAHYUDI menyuruh terdakwa mengeluarkan isi di kantongnya dan terdakwa mengeluarkan 2 (dua) unit handpone dari kantong celana terdakwa setelah itu tidak berapa lama pemilik handphone yaitu saksi korban FAUZIAH menghubungi handphone yang terdakwa curi tersebut tetapi terdakwa tidak berani mengangkat handphone yang berbunyi terus lalu saksi DAHYUDI mengambil handphone tersebut dan diangkat oleh saksi DAHYUDI.

Selanjutnya terdakwa dan barang bukti diamankan petugas lalulintas yaitu saksi DAHYUDI di Pos Tugu, tak lama kemudian terdakwa dan barang bukti dibawa ke Polres Binjai untuk pemeriksaan selanjutnya.

Akibat perbuatan terdakwa yang tidak ada mendapat izin saksi korban mengambil 2 (dua) unit handphone milik saksi korban FAUZIAH, saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp. 1.200.000,- ( satu juta dua ratus ribu rupiah).

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHPidana.

SUBSIDAIR:

Bahwa ia terdakwa DARMA ROSADI GINTING ALS MUHAMMAD DARMA MAULANA ALS DARMA pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015 sekira pukul 04.00 Wib atau setidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember tahun 2015, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, mengambil barang

sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

(4)

Pada hari Jumat tanggal 18 Desember 2015 terdakwa berangkat dari rumah terdakwa di Pajak Pagi Pasar VI Desa Candi Rejo Kec. Sibiru-biru Kab. Deli Serdang dengan tujuan ke Kota Binjai dan setelah terdakwa sampai di Kota Binjai terdakwa mencari pekerjaan di Pajak Tavip Binjai namun tidak ketemu dan pada pukul 17.30 Wib terdakwa sampai di Rumah sakit Bangkatan Binjai dan karena terdakwa kecapekan maka terdakwa tertidur di kursi panjang di depan Ruangan ICU selanjutnya pada pukul 20.00 Wib terdakwa pindah tidur di kursi panjang di depan ruangan LILIY 6 kemudian pada pukul 04.00 terdakwa bangun dan melihat ruangan LILIY 6 kemudian terdakwa masuk keruangan LILIY 6 tersebut dan saat itu terdakwa melihat 2 (dua) unit Handphone dengan masing-masing merek 1 (satu) unit handphone merek NOKIA warna hitam biru dan 1 (satu) unit Handphone merek MITO warna hitam biru milik saksi korban FAUZIAH Br.PERANGIN ANGIN, selanjutnya terdakwa mengambil ke dua handphone tersebut dari atas tempat tidur rumah sakit ruang LILIY dan setelah kedua handphone tersebut terdakwa ambil selanjutnya terdakwa pergi meninggalkan Rumah Sakit Bangkatan tersebut dengan berjalan kaki menuju Bundaran Tugu Binjai dan sesampai di Bundaran Tugu Binjai tersebut terdakwa bertemu dengan Petugas Polisi Lalu Lintas yang bertugas di Bundaran Tugu yaitu saksi DAHYUDI, karena saksi DAHYUDI merasa curiga dengan gerak gerik terdakwa lalu saksi DAHYUDI mendatangi terdakwa dan menanyai terdakwa kemudian saksi DAHYUDI menyuruh terdakwa mengeluarkan isi di kantongnya dan terdakwa mengeluarkan 2 (dua) unit handpone dari kantong celana terdakwa setelah itu tidak berapa lama pemilik handphone yaitu saksi korban FAUZIAH menghubungi handphone yang terdakwa curi tersebut tetapi terdakwa tidak berani mengangkat handphone yang berbunyi terus lalu saksi DAHYUDI mengambil handphone tersebut dan diangkat oleh saksi DAHYUDI.

Selanjutnya terdakwa dan barang bukti diamankan petugas lalulintas yaitu saksi DAHYUDI di Pos Tugu, tak lama kemudian terdakwa dan barang bukti dibawa ke Polres Binjai untuk pemeriksaan selanjutnya.

Akibat perbuatan terdakwa yang tidak ada mendapat izin saksi korban mengambil 2 (dua) unit handphone milik saksi korban FAUZIAH, saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp. 1.200.000,- ( satu juta dua ratus ribu rupiah).

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHPidana.

Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut terdakwa menyatakan telah mengerti isi dan maksudnya dan terdakwa tidak mengajukan keberatan (eksepsi);

Menimbang, bahwa dalam upaya membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum di persidangan telah menghadirkan dan menghadapkan saksi-saksi kepersidangan dan telah memberikan keterangannya dibawah sumpah

(5)

masing-masing yaitu:

Saksi 1. FAUZIAH Br PERANGIN ANGIN :

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015 sekira pukul 04.00 Wib, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai tepatnya di ruangan rawat inap LILY 6, telah kehilangan 2 (dua) unit Handphone merk Nokia type 205.1 warna hitam dan merk Mito type A99 warna hitam biru milik saksi yang saksi letakkan di atas tempat tidur pasien;

- Bahwa selanjutnya saksi bersama kakak saksi melakukan pencarian disekeliling rumah sakit namun tidak juga ditemukan, kemudian saksi bertemu dengan salah seorang keluarga pasien lainnya dan orang tersebut mengatakan kepada saksi bahwa ada seorang laki-laki yang dia curigai duduk di atas kursi panjang di depan ruangan LILY 6, lalu saksi meminjam HP orang tersebut untuk menghubungi ke HP saksi yang telah hilang lalu saat tersambung ke HP milik saksi tersebut yang mengangkat HP saksi adalah seorang anggota Polisi lalulintas kemudian saksi menceritakan bahwa HP saksi baru saja hilang di ruangan rawat inap rmh saksit Bangkatan selanjutnya anggota Polisi tersbeut menyuruh saksi datang ke Pos Polisi Binjai;

- Bahwa saat saksi berada di Pos Polisi lalulintas Tugu Binjai, barulah saksi mengetahui kalau terdakwa adalah orang yang telah mencuri HP milik saksi; - Bahwa terdakwa tidak ada meminta izin kepada saksi untuk mengambil

Hanphone milik saksi yang saksi letakkan di atas ranjang tidur pasien rumah sakit Bangkatan;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi mengalami kerugian lebih kurang sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya;

Saksi 2. RUSDIANA:

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015 sekira pukul 04.00 Wib, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai tepatnya di ruangan rawat inap LILY 6, telah kehilangan 2 (dua) unit Handphone merk Nokia type 205.1 warna hitam dan merk Mito type A99 warna hitam biru milik saksi korban yang di letakkan di atas tempat tidur pasien;

- Bahwa pada pukul 03.30 wib saksi selaku anggota Security Rumah Sakit Bangkatan sebelum kejadian pencurian barang milik korban ada melakukan patroli situasi keamanan lingkungan rumah sakit, dan saksi ada menegur terdakwa yang duduk di atas kursi panjang di depan ruangan LILY 6, yang waktu

(6)

itu saksi kira terdakwa adalah keluarga pasien dan selanjutnya saksi bersama teman saksi kembali ke Pos Security;

- Bahwa sekitar pukul 04.30 wib saksi menerima laporan dari korban selaku keluarga pasien yang mengatakan bahwa di ruangan ruangan LILY 6 telah kehilangan 2 (dua) unit Hanphone;

- Bahwa pada saat itu saksi menyuruh korban untuk menghubungi ke HP saksi korban yang telah hilang lalu saat tersambung ke HP milik saksi korban yang mengangkat HP saksi korban adalah seorang anggota Polisi lalulintas dan kemudian saksi korban disuruh datang ke Pos Polisi lalulintas di Tugu Binjai; - Bahwa saat itu saksi bersama korban datang ke Pos Polisi lalulintas Tugu Binjai,

disitulah barulah saksi mengetahui kalau terdakwa adalah orang yang telah mencuri HP milik saksi korban dan saat itulah saksi kaget karena sebelumnya saksi mengira terdakwa sebagai kelurga pasien yang saksi tegur dirumah sakit; - Bahwa setahu saksi terdakwa tidak ada meminta izin kepada saksi korban untuk

mengambil Hanphone milik saksi korban yang di letakkan di atas ranjang tidur pasien rumah sakit Bangkatan;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi korban mengalami kerugian lebih kurang sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya;

Saksi 3. RIADI ANTONO:

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015 sekira pukul 04.00 Wib, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai tepatnya di ruangan rawat inap LILY 6, telah kehilangan 2 (dua) unit Handphone merk Nokia type 205.1 warna hitam dan merk Mito type A99 warna hitam biru milik saksi korban yang di letakkan di atas tempat tidur pasien;

- Bahwa pada pukul 03.30 wib saksi selaku anggota Security Rumah Sakit Bangkatan sebelum kejadian pencurian barang milik korban ada melakukan patroli situasi keamanan lingkungan rumah sakit, dan saksi ada menegur terdakwa yang duduk di atas kursi panjang di depan ruangan LILY 6, yang waktu itu saksi kira terdakwa adalah keluarga pasien dan selanjutnya saksi bersama teman saksi kembali ke Pos Security;

- Bahwa sekitar pukul 04.30 wib saksi menerima laporan dari korban selaku keluarga pasien yang mengatakan bahwa di ruangan ruangan LILY 6 telah kehilangan 2 (dua) unit Hanphone;

- Bahwa pada saat itu saksi menyuruh korban untuk menghubungi ke HP saksi korban yang telah hilang lalu saat tersambung ke HP milik saksi korban yang

(7)

mengangkat HP saksi korban adalah seorang anggota Polisi lalulintas dan kemudian saksi korban disuruh datang ke Pos Polisi lalulintas di Tugu Binjai; - Bahwa saat itu saksi bersama korban datang ke Pos Polisi lalulintas Tugu Binjai,

disitulah barulah saksi mengetahui kalau terdakwa adalah orang yang telah mencuri HP milik saksi korban dan saat itulah saksi kaget karena sebelumnya saksi mengira terdakwa sebagai kelurga pasien yang saksi tegur dirumah sakit; - Bahwa setahu saksi terdakwa tidak ada meminta izin kepada saksi korban untuk

mengambil Hanphone milik saksi korban yang di letakkan di atas ranjang tidur pasien rumah sakit Bangkatan;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi korban mengalami kerugian lebih kurang sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum juga telah mengajukan barang bukti kepersidangan berupa :

1(satu) unit Handphone Nokia warna hitam biru;

1(satu) unit handphone merek MITO warna hitam biru;

Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan telah di dengar keterangan terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015 sekira pukul 04.00 Wib, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai tepatnya di ruangan rawat inap LILY 6, terdakwa telah mengambil 2 (dua) unit Handphone merk Nokia type 205.1 warna hitam dan merk Mito type A99 warna hitam biru milik saksi korban yang di letakkan di atas tempat tidur kamar pasien;

- Bahwa pada pukul 03.30 wib saat terdakwa istirahat duduk di atas kursi panjang di depan ruangan LILY 6, terdakwa ditegur oleh anggota Security Rumah Sakit Bangkatan dilarang duduk dibangku panjang depan ruangan lalu terdakwa pindah masuk ke ruangan pasien dengan berpura-pura sebagai keluarga pasien lalu saat terdakwa berada di kamar pasien terdakwa melihat keluarga yang jaga pasien sedang tertidur pulas kemudian terdakwa melihat Handphone tergeletak di atas ranjang pasien lalu terdakwa mengambilnya dan terdakwa pergi meninggalkan rumah saksit dengan berjalan kaki menuju bundaran Tugu Binjai; - Bahwa disaat terdakwa sedang menunggu angkot di Tugu Binjai, Polisi lalulintas

yang sedang bertugas di bundaran Tugu tersebut merasa curiga melihat gerak-gerik terdakwa lalu menanyanyi terdakwa dan menyuruh mengeluarkan isi di dalam kantong celana dan mengambil ke 2 (dua) buah Hanphone tersebut tidak lama kemudian yang punya Hanphone menelphon dan diangkat oleh petugas

(8)

Polisi tersebut lalu terdakwa di bawa ditangkap karena telah mencuri Hanphon milik korban;

- Bahwa tujuan terdakwa mengambil Hanphon milik korban akan terdakwa jualkan karena terdakwa butuh uang;

- Bahwa terdakwa tidak ada meminta izin kepada saksi korban untuk mengambil Hanphone milik saksi korban yang di letakkan di atas ranjang tidur pasien rumah sakit Bangkatan;

Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa tidak ada mengajukan saksi yang meringankan pidana bagi dirinya;

Menimbang, bahwa segala apa yang termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa untuk menentukan kesalahan Terdakwa, maka fakta-fakta hukum yang ditemukan dipersidangan tersebut harus diuji terhadap unsur-unsur dakwaan Jaksa Penuntut Umum, apakah telah cukup membuktikan kesalahan Terdakwa;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan oleh Penuntut umum kepersidangan dengan Dakwaan berbentuk Tunggal, oleh karenanya Majelis dapat langsung mempertimbangkan Dakwaannya yaitu melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHPidana, yang mempunyai unsur-unsur yuridisnya sebagai berikut:

1. Barang Siapa;

2. Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebahagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;

3. Pada waktu malam dilakukan di dalam suatu tempat kediaman atau oleh orang yang berada disitu tanpa sepengetahuan atau tanpa izin dari orang yang berhak;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut :

Ad. 1. Unsur Barang Siapa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” adalah setiap orang baik secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama atau badan hukum yang merupakan subyek hukum yang dihadapkan dan didakwa kedepan persidangan karena diduga telah melakukan perbuatan pidana;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan ternyata bahwa subyek hukum yang dihadapkan dan didakwa telah melakukan suatu tindak pidana tersebut, adalah subyek hukum yang identitasnya diuraikan didalam dakwaan Penuntut Umum;

(9)

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan berlangsung terdakwa DARMA ROSADI GINTING ALS MUHAMMAD DARMA MAULANA ALS DARMA, adalah subyek hukum yang dipandang cakap dan mampu untuk mempertanggungjawabkan akibat dari perbuatan yang di dakwakan kepada mereka menurut hukum pidana karena terdakwa sehat jasmani dan rohani;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “Barang Siapa” telah terpenuhi; Ad. 2. Unsur mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebahagian

kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang diperoleh di persidangan di hubungkan dengan keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa menerangkan bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015 sekira pukul 04.00 Wib, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai tepatnya di ruangan rawat inap LILY 6, terdakwa telah mengambil 2 (dua) unit Handphone merk Nokia type 205.1 warna hitam dan merk Mito type A99 warna hitam biru milik saksi korban yang di letakkan di atas tempat tidur kamar pasien, dengan tujuan akan terdakwa jualkan karena terdakwa butuh uang, hal mana terdakwa lakukan tanpa seizin dari pemiliknya;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersbeut diatas menurut Majelis unsur ini juga telah terpenuhi menurut hukum;

Ad. 3. Pada waktu malam dilakukan di dalam suatu tempat kediaman atau oleh orang yang berada disitu tanpa sepengetahuan atau tanpa izin dari orang yang berhak;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan pada waktu malam dilakukan di dalam suatu tempat kediaman atau oleh orang yang berada disitu tanpa sepengetahuan atau tanpa izin dari orang yang berhak adalah perbuatan tersebut dilakukan dalam kurun waktu tertentu antara matahari sudah terbenam dan sebelum matahari tersebut dalam suatu rumah yang ditinggali, sehingga dari fakta-fakta yang diperoleh di persidangan di hubungkan dengan keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa menerangkan bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015, bertempat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Jln. Sultan Hasanuddin Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai tepatnya di ruangan rawat inap LILY 6, sekitar pukul 03.30 wib saat terdakwa istirahat duduk di atas kursi panjang di depan ruangan LILY 6, terdakwa ditegur oleh anggota Security Rumah Sakit Bangkatan dilarang duduk dibangku panjang depan ruangan lalu terdakwa pindah masuk ke ruangan pasien dengan berpura-pura sebagai keluarga pasien lalu saat terdakwa berada di kamar pasien terdakwa melihat

(10)

keluarga yang jaga pasien sedang tertidur pulas kemudian terdakwa melihat Handphone tergeletak di atas ranjang pasien lalu terdakwa mengambilnya dan terdakwa pergi meninggalkan rumah saksit dengan berjalan kaki menuju bundaran Tugu Binjai, dimana disaat terdakwa sedang menunggu angkot di Tugu Binjai, Polisi lalulintas yang sedang bertugas di bundaran Tugu tersebut merasa curiga melihat gerak-gerik terdakwa lalu menanyanyi terdakwa dan menyuruh mengeluarkan isi di dalam kantong celana dan mengambil ke 2 (dua) buah Hanphone tersebut tidak lama kemudian yang punya Hanphone menelphon dan diangkat oleh petugas Polisi tersebut lalu terdakwa di bawa ditangkap karena telah mencuri Hanphon milik korban, hal mana terdakwa lakukan tidak ada meminta izin sebelumnya kepada saksi korban untuk mengambil barang-barang yang ada di kamar saksi korban sehingga korban mengalami kerugian lebih kurang sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas, menurut Majelis unsur ini juga telah terpenuhi menurut hokum;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana dalam dakwaan Tunggal Jaksa Penuntut Umum sehingga terdakwa harus dinyatakan terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena sepanjang pemeriksaan Terdakwa di persidangan tidak diketemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghilangkan kesalahan dan mengecualikan Terdakwa dari penjatuhan sanksi, maka terhadap Terdakwa haruslah dijatuhi sanksi sesuai dengan kadar kesalahan terdakwa dan rasa keadilan (Proportional);

Menimbang, bahwa oleh karena pidana yang dijatuhkan lebih lama dari masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa, maka berdasarkan Pasal 193 ayat 1 huruf b KUHAP, terdakwa harus dinyatakan tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana, maka berdasarkan ketentuan Pasal 197 huruf “i” dan Pasal 222 ayat (1) KUHAP, maka terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara yang besarnya sebagaimana ditentukan dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan hukuman kepada terdakwa, Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan (Pasal 197 ayat 1 huruf f KUHAP);

Hal-hal yang memberatkan :

(11)

- Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami kerugian ; Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa mengaku bersalah, menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi;

Menimbang, bahwa tentang pidana yang akan dijatuhkan kepada terdakwa, maka tujuan pemidanaan bukanlah merupakan sarana balas dendam terhadap kesalahan terdakwa, akan tetapi sebagai penjera dan pembinaan, dimana dengan pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa, maka terdakwa dapat di bina kelakuannya menjadi baik, serta menjadikannya jera untuk tidak mengulangi perbuatannya dikemudian hari dan juga mencegah orang lain supaya tidak melakukan perbuatan yang sama, maka menurut Majelis Hakim, pidana yang akan dijatuhkan kepada terdakwa sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah ini telah dipandang patut dan adil, baik untuk kepentingan terdakwa, kepentingan masyarakat maupun untuk penerapan hukum pada umumnya;

Mengingat dan memperhatikan ketentuan Pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHP, Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan-peraturan lainnya yang berkenaan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan terdakwa DARMA ROSADI GINTING ALS MUHAMMAD DARMA MAULANA ALS DARMA, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENCURIAN DALAM KEADAAN MEMBERATKAN”; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara

selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan;

3. Menetapkan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menetapkan barang bukti berupa :

1(satu) unit Handphone Nokia warna hitam biru;

1(satu) unit handphone merek MITO warna hitam biru;

Dikembalikan kepada saksi korban an. FAUZAH Br. PERANGIN ANGIN.

6. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000.- (dua ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai pada hari Kamis tanggal 7 April 2016 oleh kami : SAFRI, S.H.,M.H,. sebagai Hakim Ketua Majelis, RINA LESTARI BR SEMBIRING, S.H.,M.H. dan AIDA NOVITA, S.H.,M.H., masing-masing selaku Hakim Anggota

(12)

Majelis, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dipersidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh PARLAGUTAN RITONGA, SH., sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dengan dihadiri oleh LINDA M SEMBIRING, S.H., MK.n., sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Binjai serta dihadapan terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

1. RINA LESTARI BR SEMBIRING, S.H.,M.H. SAFRI, S.H.,M.H.

2. AIDA NOVITA, S.H.,M.H.

Panitera Pengganti,

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa Terdakwa dipersidangan membantah dengan mengatakan bahwa Terdakwa tidak ada melakukan pemukulan terhadap saksi korba Yuliani, Terdakwa pada hari

bertemu dengan BAKAR dan setelah ketemu dengan BAKAR bersama 2 (dua) orang teman BAKAR yang terdakwa tidak kenal merakit tempat untuk menyimpan ganja dibawa kolong

Bahwa pada tanggal 16 September 2009 Terdakwa menghubungi korban dan mengajak korban jumpa di rumah ibu korban yang bernama Rosmaidah (adik ibu korban), yang mana Terdakwa dan

Binjai Selatan Kota Binjai tepatnya di sebuah ruangan kelas lantai dua sekolah SMK HAIDIR NUR adanya para terdakwa yang sedang menggunakan Narkotika golongan I jenis

Menimbang, bahwa setelah mendapatkan sabu tersebut, terdakwa-terdakwa pergi ke Hotel Lestari kamar 63 untuk menggunakan sabu dan sesampainya di Hotel Lestari kamar 63,

Situgangga Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, Anak Korban MUHAMAD RIZKY RUDIANA kembali dipukuli oleh Terdakwa I HADI SAPUTRA alias BOLANG dengan

Deli Serdang (PT. Bintang Mutiara Cemerlang) atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, menurut Pasal 84 Ayat

menimbulkan ……….. menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari –hari, yang dilakukan Terdakwa dengan