• Tidak ada hasil yang ditemukan

ﺮﯿﺧ ﻞﻛ ﻰﻓو ﻒﯿﻌﻀﻟا ﻦﻣﺆﻤﻟا ﻦﻣ ﷲا ﻰﻟا ﻞﻘﺗ ﻼﻓ ﺊﺷ ﻚﺑﺎﺻأ ناو

Dalam dokumen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Halaman 144-147)

:

ﻞﻗ ﻦﻜﻟو اﺬﻛو اﺬﻛ نﺎﻛ اﺬﻛ ﺖﻠﻌﻓ ﻰﻧأ ﻮﻟ

نﺎﻄﯿﺸﻟا ﻞﻤﻋ ﺢﺘﻔﺗ ﻮﻟ نﺎﻓ )

ﻢﻠﺴﻣ هاور (

.

Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah saw bersabda "Mukmin yang kuat lebih baik dan oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun pada masing

sungguhlah meraih apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah "Seandainya aku berbuat begini dan begitu, pasti akan begini begitu." Akan tetapi katakanlah, "Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat." Sebab, mengandai-andai itu membuka pintu setan.

Maksud mukmin kuat dalam hadits di atas adalah kuat iman, kuat kemauan disamping kuat fisik atau materi. Akan tetapi harus disadari bahwa kuat fisik dan materi akan membahayakan diri jika digunakan untuk kemaksiatan.Karena pada dasarnya, kuatnya fisik dan

, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1988), h. 70

Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan sebelum Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.

a dapat hadir bersamaan Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-Nya Yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan.Ayat ini menyinggung kekhususan Rasul, yakni akhlak mulia beliau. Ayat ini menyatakan, apa yang menyebabkan orang- orang Arab yang bersifat keras dan suka perang, berkumpul di sisimu dan beriman kepadamu adalah kelembutan akhlakmu. Sekirannya kamu seperti mereka, maka tak seorangpun datang ke sisimu dan mereka yang berimanpun akan berpaling darimu. Oleh karenanya, maafkanlah ketidaktaatan mereka dalam perang Uhud dan beristigfarlah untuk mereka. Meskipun sebelum perang anda bermusyawarah dengan mereka dan musyawarah ini gagal, namun janganlah anda meninggalkan musyawarah dengan mereka dalam urusan berhubungan dengan mereka. Karena

Kasih sayang adalah hadiah Tuhan yang diberikan kepada para pimpinan agama. Siapa yang

Tawakkal kepada Allah secara bahasa adalah pasrah diri kepada kehendak Allah. Sedangkan (percaya kepada apa yang ada di Perintah bertawakkal tidak menghapus perintah kepada setiap mukmin untuk berusaha citakan. Bahkan sebaliknya setiap mukmin diperintahkan untuk memiliki bermanfaat baginya sebagaimana tergambar

ْﻦَﻋ ﻰِﺑَأ

َةَﺮْﯾَﺮُھ

َلﺎَﻗ :

َلﺎَﻗ

ﺮﯿﺧ ﻞﻛ ﻰﻓو ﻒﯿﻌﻀﻟا ﻦﻣﺆﻤﻟا ﻦﻣ ﷲا ﻰﻟا ﻞﻘﺗ ﻼﻓ ﺊﺷ ﻚﺑﺎﺻأ ناو نﺎﻄﯿﺸﻟا ﻞﻤﻋ ﺢﺘﻔﺗ ﻮﻟ نﺎﻓ

Mukmin yang kuat lebih baik dan oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun pada masing-masing ada sungguhlah meraih apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah

"Seandainya aku berbuat begini dan begitu, pasti akan begini begitu." Akan tetapi katakanlah, "Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia andai itu membuka pintu setan." (HR. Muslim) Maksud mukmin kuat dalam hadits di atas adalah kuat iman, kuat kemauan disamping kuat fisik atau materi. Akan tetapi harus disadari bahwa kuat fisik dan materi akan membahayakan diri jika digunakan untuk kemaksiatan.Karena pada dasarnya, kuatnya fisik dan materi bukan sebagai

pijakan kemuliaan atau ketercelaan. Akan tetapi, jika keduanya digunakan untuk kemanfaatan di dunia dan akhirat, ia menjadi terpuji. Sebaliknya, jika digunakan untuk kemaksiatan terhadap Allah, ia menjadi tercela.

Kemudian Nabi saw mem

untuk bersemangat dalam mencari apa yang bermanfaat untuk dirinya dari urusan dunia dan akhiratnya. Namun tidak boleh lupa terhadap kuasa Allah dengan senantiasa meminta pertolongan kepada-Nya dalam menjalankan usaha tersebut.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh menjelaskan maksud hadits di atas, "Dan maksudnya: bersemangat dalam menjalankan hal

dunia dan akhiratnya baik yang wajib, sunnah, dan mubah

mengerjakan hal-hal tersebut, hamba tadi meminta tolong kepada Allah semata, tidak kepada selain Nya, agar menghasilkan dan memberi manfaat. Bersandar hanya kepada Allah Ta'ala dalam mengerjakannya, karena Allah lah

berguna kecuali jika Allah mengizinkannya. Sehingga hanya kepada Allah Ta'ala semata ia bertawakkal dalam mengerjakan sebab. Karena mengerjakan sebab adalah sunnah, sementara tawakkal adalah tauhid. Jika ia menggabungkan keduanya, maka akan terwujud tujuannya dengan izin Allah."19

Bagi seorang muslim jika melihat suatu pekerjaan yang mendatangkan manfaat dan guna untuk dirinya, hendaknya ia semangat mengerjakannya dan beristi'anah kepada Allah aga dikuatkan dan dimudahkan, lalu komitmen dan konsisten menyelesaikan pekerjaannya. Jika demikian berarti ia mengikuti wasiat Nabi

ia terkategori sebagai mukmin yang kuat. Di samping manfaat dan mashla diperoleh, ia juga mendapatkan pahala dalam kesungguhannya tersebut.

Tugas Mandiri

1. Pada ayat 53 surat al-Zumar disebutkan bahwa Allah akan mengampuni semu dosa, tetapi pada ayat 48 surat al-Nisa disebutkan bahwa Allah tidak akan men

kenapa kedua ayat ini seolah bertentangan.

2. Apakah ajaran al-Qur’an tentang musyawarah sama dengan konsep demokrasi di zaman modern? Jelaskan

Rangkuman

Salah satu sifat Allah adalah pengampun/pemaaf terhadap kesalahan dilakukan oleh umat manusia. Karena itu Dia disebut “al

Untuk mendapatkan ampunan Allah, seorang yang telah melakukan dosa harus bertaubat, memohon ampunan-Nya. Seandainya dia tidak bertaubat sampai meninggal d

kepada Allah, apakah Dia akan mengampuni atau akan menghukumnya. Kecuali dosa syirik yang tidak akan diampuni apabila pelakunya tidak bertaubat sebelum meninggal dunia.

Setiap mukmin harus mau berusaha dengan sungguh

bermanfaat baginya. Orang mukmin yang memiliki kemauan kuat lebih baik dari pada mukmin lemah. Dan setelah berusaha seorang mukmin harus berdoa memohon pertolongan

yang diusahakannya berhasil, kemudian dia harus bertaw

19Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh,

Penguatan Materi PAI dan Budi Pekerti di SD/SMP/SMA/SMK pijakan kemuliaan atau ketercelaan. Akan tetapi, jika keduanya digunakan untuk kemanfaatan di dunia dan akhirat, ia menjadi terpuji. Sebaliknya, jika digunakan untuk kemaksiatan terhadap Allah, memerintahkan setiap mukmin, baik yang kuat maupun yang lemah, untuk bersemangat dalam mencari apa yang bermanfaat untuk dirinya dari urusan dunia dan akhiratnya. Namun tidak boleh lupa terhadap kuasa Allah dengan senantiasa meminta pertolongan

am menjalankan usaha tersebut.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh menjelaskan maksud hadits di atas, "Dan maksudnya: bersemangat dalam menjalankan hal-hal yang bermanfaat bagi hamba dalam urusan dunia dan akhiratnya baik yang wajib, sunnah, dan mubah yang telah Allah syariatkan. Lalu dalam hal tersebut, hamba tadi meminta tolong kepada Allah semata, tidak kepada selain Nya, agar menghasilkan dan memberi manfaat. Bersandar hanya kepada Allah Ta'ala dalam mengerjakannya, karena Allah lah yang menciptakan sebab dan akibatnya. Suatu sebab tidak akan berguna kecuali jika Allah mengizinkannya. Sehingga hanya kepada Allah Ta'ala semata ia bertawakkal dalam mengerjakan sebab. Karena mengerjakan sebab adalah sunnah, sementara hid. Jika ia menggabungkan keduanya, maka akan terwujud tujuannya dengan Bagi seorang muslim jika melihat suatu pekerjaan yang mendatangkan manfaat dan guna untuk dirinya, hendaknya ia semangat mengerjakannya dan beristi'anah kepada Allah aga dikuatkan dan dimudahkan, lalu komitmen dan konsisten menyelesaikan pekerjaannya. Jika demikian berarti ia mengikuti wasiat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam hadits ini sehingga ia terkategori sebagai mukmin yang kuat. Di samping manfaat dan mashlahat yang dibutuhkannya diperoleh, ia juga mendapatkan pahala dalam kesungguhannya tersebut.

Zumar disebutkan bahwa Allah akan mengampuni semu dosa, tetapi pada Nisa disebutkan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Jelaskan kenapa kedua ayat ini seolah bertentangan.

Qur’an tentang musyawarah sama dengan konsep demokrasi di zaman

Salah satu sifat Allah adalah pengampun/pemaaf terhadap kesalahan

dilakukan oleh umat manusia. Karena itu Dia disebut “al-Ghafur” artinya Yang Maha Pengampun.

Untuk mendapatkan ampunan Allah, seorang yang telah melakukan dosa harus bertaubat, memohon Nya. Seandainya dia tidak bertaubat sampai meninggal dunia, maka hal itu terserah kepada Allah, apakah Dia akan mengampuni atau akan menghukumnya. Kecuali dosa syirik yang tidak akan diampuni apabila pelakunya tidak bertaubat sebelum meninggal dunia.

Setiap mukmin harus mau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang bermanfaat baginya. Orang mukmin yang memiliki kemauan kuat lebih baik dari pada mukmin lemah. Dan setelah berusaha seorang mukmin harus berdoa memohon pertolongan

yang diusahakannya berhasil, kemudian dia harus bertawakal, menerima ketentuan Allah.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh,Fath al-Majid: 560

Penguatan Materi PAI dan Budi Pekerti di SD/SMP/SMA/SMK pijakan kemuliaan atau ketercelaan. Akan tetapi, jika keduanya digunakan untuk kemanfaatan di dunia dan akhirat, ia menjadi terpuji. Sebaliknya, jika digunakan untuk kemaksiatan terhadap Allah, erintahkan setiap mukmin, baik yang kuat maupun yang lemah, untuk bersemangat dalam mencari apa yang bermanfaat untuk dirinya dari urusan dunia dan akhiratnya. Namun tidak boleh lupa terhadap kuasa Allah dengan senantiasa meminta pertolongan Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh menjelaskan maksud hadits di atas, "Dan hal yang bermanfaat bagi hamba dalam urusan yang telah Allah syariatkan. Lalu dalam hal tersebut, hamba tadi meminta tolong kepada Allah semata, tidak kepada selain- Nya, agar menghasilkan dan memberi manfaat. Bersandar hanya kepada Allah Ta'ala dalam

yang menciptakan sebab dan akibatnya. Suatu sebab tidak akan berguna kecuali jika Allah mengizinkannya. Sehingga hanya kepada Allah Ta'ala semata ia bertawakkal dalam mengerjakan sebab. Karena mengerjakan sebab adalah sunnah, sementara hid. Jika ia menggabungkan keduanya, maka akan terwujud tujuannya dengan Bagi seorang muslim jika melihat suatu pekerjaan yang mendatangkan manfaat dan guna untuk dirinya, hendaknya ia semangat mengerjakannya dan beristi'anah kepada Allah agar dikuatkan dan dimudahkan, lalu komitmen dan konsisten menyelesaikan pekerjaannya. Jika dalam hadits ini sehingga hat yang dibutuhkannya

Zumar disebutkan bahwa Allah akan mengampuni semu dosa, tetapi pada gampuni dosa syirik. Jelaskan Qur’an tentang musyawarah sama dengan konsep demokrasi di zaman

Salah satu sifat Allah adalah pengampun/pemaaf terhadap kesalahan-kesalahan yang Ghafur” artinya Yang Maha Pengampun.

Untuk mendapatkan ampunan Allah, seorang yang telah melakukan dosa harus bertaubat, memohon unia, maka hal itu terserah kepada Allah, apakah Dia akan mengampuni atau akan menghukumnya. Kecuali dosa syirik yang tidak akan diampuni apabila pelakunya tidak bertaubat sebelum meninggal dunia.

tuk mendapatkan apa yang bermanfaat baginya. Orang mukmin yang memiliki kemauan kuat lebih baik dari pada mukmin lemah. Dan setelah berusaha seorang mukmin harus berdoa memohon pertolongan-Nya agar apa

akal, menerima ketentuan Allah.

Penguatan Materi PAI dan Budi Pekerti di SD/SMP/SMA/SMK

Kompetensi Dasar :

Memahami Q.S. Ali Imran (3): 77 dan Q.S. Al jujur dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran :

Setelah proses pembelajaran yang meliputi membaca ayat, memahami arti, Tanya jawab, dan diskusi, diharapkan peserta dapat:

1. Menjelaskan konsekuensi janji kepada Allah dan janji kepada sesama manusia.

2. Menjelaskan isi hadis bahwa kejujuran membawa kebaikan K 3. Membedakan kemunafikan akidah dan kemunafikan amaliah.

Janji Kepada Allah dan Janji Kepada Sesama Manusia Allah berfirman:

ُﻢُﮭُﻤﱢﻠَﻜُﯾ ﺎَﻟَو ِةَﺮِﺧٓﺄۡﻟٱ ﻲِﻓ ۡﻢُﮭَﻟ َﻖَٰﻠَﺧ

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya kepada Allah dan sumpah

mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata

pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih (Ali Imran: 77)

Sebab Turunnya Ayat

Imam Bukhari, Imam Muslim, dan yang lainnnya meriwayatkan bahwa al

"Dulu saya dan seorang Yahudi mempunyai sebidang tanah milik bersama. Lalu dia mengkhianati saya, maka saya mengadu kepada Rasulullah. Lalu be

mempunyai bukti?' Saya jawab, "Tidak.' Beliau berkata kepada orang Yahudi itu, "Bersumpahlah engkau.' Maka buru-buru saya katakan kepada beliau, 'Wahai Rasulullah. Jika dia bersumpah, tentu dia akan membawa harta milik saya.' Lalu Allah menurunkan ayat tersebut.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa seorang lelaki menjual barang dagangannya di pasar. Lalu dia bersumpah atas nama Allah bahwa dia telah menerima barang dagangan tersebut dengan harg

lelaki muslim. Maka turunlah firman Allah tersebut.

Ibnu Hajar dalam syarah Bukhari

tetapi dapat dipahami bahwa sebab turun ayat ini adalah dua

Demi kesejahteraan umat manusia, Allah Swt memberinya petunjuk dari dua jalan. Salah satunya dari jalan fitrah yang timbul dari dalam hati nuraninya dan menunjukkan kebaikan dan keburukan kepada manusia. Yang kedua adalah wahyu yang bermuara da

terbatas dan di bawah nama agama serta perintah demi langkah menuju tujuan sempurna.

Sekumpulan anjuran-anjuran fitrah dan agama adalah janji

ditandatangani oleh akal dan mewajibkan manusia melaksanakan hal itu. Namun sayangnya, sekelompok manusia telah melanggar janji dan untuk sampai kepada dunia mereka lebih mengutamakan hawa nafsu daripada kehendak Tuhan. Tentu perilaku tidak patut ini akan disusuli oleh pengaruh-pengaruh kemurkaan sebanding dengan keingkarannya dan yang terpenting ialah jauh dari kemurahan Allah di hari dimana semuanya memerlukan kemurahan

Dari ayat ini dapat petik dua pelajaran:

Penguatan Materi PAI dan Budi Pekerti di SD/SMP/SMA/SMK BAGIAN 3

TEPAT JANJI DAN JUJUR

Memahami Q.S. Ali Imran (3): 77 dan Q.S. Al-Ahzab (33): 70 serta hadits terkait tentang perilaku hari

proses pembelajaran yang meliputi membaca ayat, memahami arti, Tanya jawab, dan diskusi, diharapkan peserta dapat:

1. Menjelaskan konsekuensi janji kepada Allah dan janji kepada sesama manusia.

2. Menjelaskan isi hadis bahwa kejujuran membawa kebaikan Kebohongan membawa keburukan.

3. Membedakan kemunafikan akidah dan kemunafikan amaliah.

Janji Kepada Allah dan Janji Kepada Sesama Manusia

ﻦَﻤَﺛ ۡﻢِﮭِﻨَٰﻤۡﯾَأَو ِﮫﱠﻠﻟٱ ِﺪۡﮭَﻌِﺑ َنوُﺮَﺘۡﺸَﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ﱠنِإ ﺎَﻟ َﻚِﺌَٰٓﻟْوُأ ﺎًﻠﯿِﻠَﻗ ا

ُﻢُﮭُﻤﱢﻠَﻜُﯾ ﺎَﻟَو ِةَﺮِﺧٓﺄۡﻟٱ ﻲِﻓ ۡﻢُﮭَﻟ َﻖَٰﻠَﺧ

ﻢﯿِﻟَأ ٌباَﺬَﻋ ۡﻢُﮭَﻟَو ۡﻢِﮭﯿﱢﻛَﺰُﯾ ﺎَﻟَو ِﺔَﻤَٰﯿِﻘۡﻟٱ َمۡﻮَﯾ ۡﻢِﮭۡﯿَﻟِإ ُﺮُﻈﻨَﯾ ﺎَﻟَو ُﮫﱠﻠﻟٱ

٧٧

orang yang menukar janjinya kepada Allah dan sumpah harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih

Imam Bukhari, Imam Muslim, dan yang lainnnya meriwayatkan bahwa al

"Dulu saya dan seorang Yahudi mempunyai sebidang tanah milik bersama. Lalu dia mengkhianati saya, maka saya mengadu kepada Rasulullah. Lalu beliau bertanya kepada saya, 'Apakah engkau mempunyai bukti?' Saya jawab, "Tidak.' Beliau berkata kepada orang Yahudi itu, "Bersumpahlah buru saya katakan kepada beliau, 'Wahai Rasulullah. Jika dia bersumpah, tentu

ilik saya.' Lalu Allah menurunkan ayat tersebut.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa seorang lelaki menjual barang dagangannya di pasar. Lalu dia bersumpah atas nama Allah bahwa dia telah menerima barang dagangan tersebut dengan harga di atas harga yang dia tawarkan untuk membujuk seorang lelaki muslim. Maka turunlah firman Allah tersebut.

syarah Bukhari berkata, "Tidak ada kontradiksi antara dua hadits ini, tetapi dapat dipahami bahwa sebab turun ayat ini adalah dua peristiwa."

Demi kesejahteraan umat manusia, Allah Swt memberinya petunjuk dari dua jalan. Salah satunya dari jalan fitrah yang timbul dari dalam hati nuraninya dan menunjukkan kebaikan dan keburukan kepada manusia. Yang kedua adalah wahyu yang bermuara dari ilmu Allah yang tidak terbatas dan di bawah nama agama serta perintah-perintah agama; membimbing manusia langkah demi langkah menuju tujuan sempurna.

anjuran fitrah dan agama adalah janji-janji ilahi yang telah l dan mewajibkan manusia melaksanakan hal itu. Namun sayangnya, sekelompok manusia telah melanggar janji dan untuk sampai kepada dunia mereka lebih mengutamakan hawa nafsu daripada kehendak Tuhan. Tentu perilaku tidak patut ini akan disusuli pengaruh kemurkaan sebanding dengan keingkarannya dan yang terpenting ialah jauh dari kemurahan Allah di hari dimana semuanya memerlukan kemurahan-

Dari ayat ini dapat petik dua pelajaran:

Ahzab (33): 70 serta hadits terkait tentang perilaku

proses pembelajaran yang meliputi membaca ayat, memahami arti, Tanya jawab, dan 1. Menjelaskan konsekuensi janji kepada Allah dan janji kepada sesama manusia.

ebohongan membawa keburukan.

ﻦَﻤَﺛ ۡﻢِﮭِﻨَٰﻤۡﯾَأَو ِﮫﱠﻠﻟٱ ِﺪۡﮭَﻌِﺑ َنوُﺮَﺘۡﺸَﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ﱠنِإ ﻢﯿِﻟَأ ٌباَﺬَﻋ ۡﻢُﮭَﻟَو ۡﻢِﮭﯿﱢﻛَﺰُﯾ ﺎَﻟَو ِﺔَﻤَٰﯿِﻘۡﻟٱ َمۡﻮَﯾ ۡﻢِﮭۡﯿَﻟِإ ُﺮُﻈﻨَﯾ ﺎَﻟَو ُﮫﱠﻠﻟٱ

orang yang menukar janjinya kepada Allah dan sumpah-sumpah harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih."

Imam Bukhari, Imam Muslim, dan yang lainnnya meriwayatkan bahwa al-Asy'ats berkata,

"Dulu saya dan seorang Yahudi mempunyai sebidang tanah milik bersama. Lalu dia mengkhianati liau bertanya kepada saya, 'Apakah engkau mempunyai bukti?' Saya jawab, "Tidak.' Beliau berkata kepada orang Yahudi itu, "Bersumpahlah buru saya katakan kepada beliau, 'Wahai Rasulullah. Jika dia bersumpah, tentu Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa seorang lelaki menjual barang dagangannya di pasar. Lalu dia bersumpah atas nama Allah bahwa dia telah menerima a di atas harga yang dia tawarkan untuk membujuk seorang berkata, "Tidak ada kontradiksi antara dua hadits ini, Demi kesejahteraan umat manusia, Allah Swt memberinya petunjuk dari dua jalan. Salah satunya dari jalan fitrah yang timbul dari dalam hati nuraninya dan menunjukkan kebaikan dan ri ilmu Allah yang tidak perintah agama; membimbing manusia langkah janji ilahi yang telah l dan mewajibkan manusia melaksanakan hal itu. Namun sayangnya, sekelompok manusia telah melanggar janji dan untuk sampai kepada dunia mereka lebih mengutamakan hawa nafsu daripada kehendak Tuhan. Tentu perilaku tidak patut ini akan disusuli pengaruh kemurkaan sebanding dengan keingkarannya dan yang terpenting ialah

-Nya.

1. Melanggar perjanjian dan sumpah menyebabkan keluar dari agam neraka.

2. Menjaga amanah adalah perjanjian Tuhan. Dalam ayat

amanah rakyat, ayat ini melihat penjagaan amanah sebagai salah satu dari perjanjian Tuhan yang semuanya harus dipelihara.

Kejujuran Membawa Kebaikan, Kebohongan Mengakibatkan Keburukan Allah berfirman:

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar” (al

Mempertegas ayat di atas, Rasulullah saw bersabda:

ِمْﻮَﯿْﻟاَو ِﮫﱠﻠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﯾ َنﺎَﻛ ْﻦَﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُﮫﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﮫﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ َةَﺮْﯾَﺮُھ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ِﺮِﺧﻵْا

ِمْﻮَﯿْﻟاَو ِﮫﱠﻠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﯾ َنﺎَﻛ ْﻦَﻣَو ُﮫَﻔْﯿَﺿ ْمِﺮْﻜُﯿْﻠَﻓ ِﺮِﺧﻵْا ِمْﻮَﯿْﻟاَو ِﮫﱠﻠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﯾ

Artinya:

“Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia tidak menyakiti tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.

Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia bertakat kata yang baik atau hendaklah ia diam.”

Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits di atas, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Islam merupakan agama fitrah yang menjunjung tinggi nilai dan etika dalam kehidupan seh hari. Dan demikian pentingnya etika dalam Islam, hingga Rasulullah SAW mengkategorikan akhlak sebagai “faktor” yang paling banyak untuk dapat mengantarkan orang ke dalam surga, beliau bersabda yang artinya: “Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW

yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga, beliau menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.’ Kemudian beliau ditanya tentang yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka, beliau menjawab, ‘Lisan dan kemaluan.’ (HR

2. Diantara etika atau akhlak yang baik adalah etika dalam bertutur kata atau berbicara. Allah SWT bahkan menjadikannya sebagai “perintah” yang wajib untuk dilakukan oleh setiap hamba dimanapun dan kapanpun, bahkan terhadap siapapun. Apaka

kantor terhadap rekan kerja, atasan atau bawahannya, di masyarakat terhadap tetangganya, dsb.

Artinya bahwa bertutur kata yang baik, seharusnya menjadi jati diri bagi setiap muslim. Apabila diibaratkan dengan sebuah poho

memberikan manfaat kepada siapapun.

Allah SWT berfirman (QS. Al

ۡﻢُﻜَﻟ ۡﺮِﻔۡﻐَﯾَو ۡﻢُﻜَﻠَٰﻤۡﻋَأ ۡﻢُﻜَﻟ ۡﺢِﻠۡﺼُﯾ

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan

Penguatan Materi PAI dan Budi Pekerti di SD/SMP/SMA/SMK 1. Melanggar perjanjian dan sumpah menyebabkan keluar dari agama dan masuk ke dalam api 2. Menjaga amanah adalah perjanjian Tuhan. Dalam ayat-ayat sebelumnya, pembicaraan soal

amanah rakyat, ayat ini melihat penjagaan amanah sebagai salah satu dari perjanjian Tuhan yang semuanya harus dipelihara.

ejujuran Membawa Kebaikan, Kebohongan Mengakibatkan Keburukan

لۡﻮَﻗ ْاﻮُﻟﻮُﻗَو َﮫﱠﻠﻟٱ ْاﻮُﻘﱠﺗٱ ْاﻮُﻨَﻣاَء َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ﺎَﮭﱡﯾَﺄَٰٓﯾ ﺪﯾِﺪَﺳ ا

٧٠

ا

orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar” (al-Ahzab: 70)

Mempertegas ayat di atas, Rasulullah saw bersabda:

ِمْﻮَﯿْﻟاَو ِﮫﱠﻠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﯾ َنﺎَﻛ ْﻦَﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُﮫﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﮫﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ َةَﺮْﯾَﺮُھ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ

َنﺎَﻛ ْﻦَﻣَو ُهَرﺎَﺟ ِذْﺆُﯾ َﻼَﻓ ِمْﻮَﯿْﻟاَو ِﮫﱠﻠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﯾ َنﺎَﻛ ْﻦَﻣَو ُﮫَﻔْﯿَﺿ ْمِﺮْﻜُﯿْﻠَﻓ ِﺮِﺧﻵْا ِمْﻮَﯿْﻟاَو ِﮫﱠﻠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﯾ

ْﺖُﻤْﺼَﯿِﻟ ْوَأ اًﺮْﯿَﺧ ْﻞُﻘَﯿْﻠَﻓ ِﺮِﺧﻵْا

-

Dalam dokumen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Halaman 144-147)