c
:J a.
"'
., n セ@セ@
t2i "'
( 6)
62
D. Perhitungan Produksi Backhoe :
Untuk menghi t ung produktivitas excavato rs d a lam hal in i Back·
hoe, pe rtama-tama kita harus membatas i terhadap kondisi yang ada pada setiap keadaa n pekerjaa n.
Beberapa faktor yang dapat mempengar uhi t erh adap produktivi - t as excavator antara lain :
1 . Faktor keadaan pekerjaan : keadaan dan jenis tanah
Tipe dan ukuran sal uran (j ika menggali salura n).
jarak pembuangan kemampuan operator
job management/ pengaturan operasional dan sebagainya.
dan lain-lain.
2. Faktor keadaan mesin :
"attachment" yang cocok untuk pekerjaan yang bersang- kutan .
Kapasitas bucket ;
Waktu siklus yang banyak dipengaruhi oleh kecepatan tra- vel dan sistim hidraulis ;
Kapasitas angkatan.
3 . Pengaruh dalamnya pemotongan dan sudut swing : Faktor lain yang berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas dari alat adalah adanya "dalam pemotongan" dan "sudut swing", penga- ruhnya dapat diterangkan sebagai berikut :
bahwa dalam pengoperasiannya, makin dalam pemotongan (cut · ting) yang diukur dari permukaan di mana excavator sedang ber- operasi, makin sulit pula mengisi bucket secara optimal dengan hanya sekali gerakan, dengan demikian untuk mengisi bucket se- cara optimal diperlukan beberapa kali gerakan, tentu saja gerakan- gerakan ekstra ini menambah waktu siklus.
Dalam hal demikian, operator mempunyai beberapa pilihan : Mengisi bucket sampai penuh, tentu saja sebagai konse- kwensi adalah bertambahnya waktu siklus.
Membawa seadanya material sebagai hasil dari satu kali ge- rakan tadi.
Dengan adanya hal tersebut, produktivitas alat akan berkurang, sehingga effek ini harus kita perhitungkan.
Sebagai contoh, jika kedalaman pemotongan 8 feet sedang keda- laman yang optimum adalah 10 feet , maka prosentasi akibat ke- dalaman tersebut adalah :
.!!._X 100% = 80%.
10
Perlu diketahui bahwa kedalaman optimum adalah ウオセエオ@ keda - laman di mana pada t inggi te rsebut waktu bucket (dipper) men·
capai titik tertinggi, telah penuh tanpa memberikan beban tam- bahan terhadap mesin.
Selain faktor di atas, sudut swing yakni besar sudut-sudut yang di- bentuk antara posisi dripper (bucket) waktu mengisi dan waktu membuang beban akan berpengaruh terhadap waktu siklus, makin besar sudut swing, makin besar pula waktu siklus.
Di bawah ini d iberikan tabel pengaruh dari faktor swing dan keda - Iaman galian.
TABEL IVA.1 .03
Kedalaman Faktor Swing & Kedala man galian Optimum Besar sudut Swing ( derajat )
(%) 45 60 75 90 120 150 180
40 0,93 0,85 0,85 0,80 0,72 0,65 0 ,59
60 1 '10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66
80 1,22 1 '12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69
100 1,26 1 '16 1,07 1,00 0,88 0,79 0,71
120 1,20 1 '11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,70
140 1 '12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66
160 1,03 0,96 0,90 0,85 0,75 0,67 0,62
Tabel berikut adalah tabel untuk mengetahui kedalaman optimum, tergantung dari ukuran bucket, yang' dapat dicapai oleh shovel (dalam feet).
TABEL IV.4.01 .04. Kedalaman gali optimum (feet).
Jenis Material
Tanah lembab atau lempung berpasir.
Pasir dan Kerikil.
Tanah biasa, baik Tanah liat, baik, keras Tanah liat, basah.
3/8
3,8
4,5
6,0
U k u r a n b u c k e t ( cu yd )
1'4 1Y. Qセ@ 2 2Y.
4,6 5,3 6,0 6,5 7,0 7,4 7,8 8,4
5,7 6,8 7,8 8,5 9,2 9,7 10,2 11,2
7,0 8,0 9,0 9,8 10,7 11,5 12,2 13,3
64
Contoh pemakaian tabel : IV.4.01.03 dan IV.4.01.04.
Ukuran bucket 1 cu yd, dalam maksimum 10 feet (jarak dari per- mukaan di mana shovel bekerja sampai dasar tebing·), sudut swing 75° lempung berpasir.
Tentukan faktor swing & kedalaman gal ian.
Pada tabel IV.4.01.04, di kolom 1 cu yd pada lajur lumpur berpa- sir terdapat angka 6,0
Jadi kedalaman pemotongan yang optimum :
.!_
X 100 %=
60 % 10Pada tabel IV.4.01.03, cari angka 60 %, tarik horizontal ke ka- nan, di bawah angka 75, terdapat angka 0.96.
Jadi faktor swing & kedalaman : 0.96
Selain faktor-faktor tadi, faktor kondisi pekerjaan dan faktor pe- ngisian masih berpengaruh terhadap produksi shovel.
Faktor-faktor ini dapat dilihat dari tabel di bawah.
TABEL IV.4.01 .05.
Faktor kondisi kerja dan tata laksana.
Kondisi Pekerjaan
Baik sekali Baik sekali 0.84
Baik 0.78
Sedang 0.72
Buruk 0.63
TABEL IV.4.01.06.
Faktor pengisian bucket.
Material Pasir & Kerikil.
Tanah biasa.
Tanah liat keras.
Tanah liat basah.
Batu pecahan baik.
Batu pecahan kurang baik.
Kondisi tata laksana Baik Sedang 0.81 0.75 0.75 0.71 0.69 0.65 0.61 0.57
Faktor pengisian.
0,9 0,8 0,65 0.50 0.6 0.4
1 0.9 0.75 0.60 0.75 0.50 .
Buruk 0.70 0.65 0.60 0.52
Contoh perhitungan :
Ten"tukan produksi dari Backhoe, dengan kapasitas bucket 1% c u yd menggal i tanah biasa, swell 43 %, dalam pemotongan 6 feet, su- dut swing : 90° kondis i pekerjaan dan tata laksana sedang.
J a w a b :
Ukuran bucket 1,75 cu y d, dalam keadaan munjung le bih kurang
= 2 cu yd, swell 43 %.
Kapasitas bucket = 1
N セ S@
= 1 ,39 BCY.Time Cycle : (siklus waktu)
Pengisian bucket 7 detik
Mengangkat beban & swing 10 detik Dumping (Pembuangan) 5 detik
Swing kembal i 5 detik
Waktu tetap, percepatan dan
lain-lain 4 detik
T o t a I 31 detik 0,5 menit Banyaknya trip
=
T= * =
120 trip/jamProduksi Teoritis 1 ,39 BCY /trip x 120 trip/ jam
= 166,8 BCY Faktor koreksi :
Efisiensi kerja
=
50 min/jam Kondisi kerja & tata laksana sedangFaktor swing & kedalaman ga- lian. Tanah biasa = 9,7 feet Kedalaman optimum = 6 .0 x Swing 90 %
Faktor pengisian
9.7
0,84 0 .65
100 % 60 % 0 ,91 0 .85 Faktor koreksi total = Fk : 0,84 x 0 .65 x 0 ,91 x 0,85
= 0,42
Produksi I jam = 166,8 BCY / jam x 0,42 70,06 BCY/jam.
E. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Dalam berbagai kondisi pekerjaan, kita sulit untuk menentukan secara tepat jenis shovel yang dapat bekerja secara effisien pada kondi- si pekerjaan tertentu, apakah jenis shovel biasa (excavator) ataukah shovel dengan truck mounted (outrige rs). karena seperti kita ketahu i mobilitas truck mounted lebih menguntungkan daripada excavator, dimana mobilitas ini biasanya perlu dan sering memaksa kita untuk memindahkan shovel dari satu job site ke job site yang lain.
66
c
D H J
I =
E.1. Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih shovel :
1. Masalah transportasi (pengangkutan) shovel ke job site;
2. Penggantian spare part yang "fast moving" ; 3. Kondisi pekerjaan yang ada ;
4. Waktu yang tersedia bagi suatu pekerjaan ;
5. Kelanjutan penggunaan shovel (untuk pekerjaan lain).
E.2. Tindakan untuk mempertinggi daya guna dan hasil guna shovel : 1. Pemeliharaan terhadap shovel ;
2. Memperhatikan tinggi optimum dan sudut swing ; 3. Ketata laksanaan ;
4. Penempatan shovel terhadap "dalam galian".
5. Menghindarkan gerakan-gerakan yang mendadak dan tidak perlu.
E.3 . Jangkauan Backhoe :
Pada gambar di bawah terlihat, diagram jangkauan Backhoe.
Catatan :
Ukuran K tergantung kepada pemilihan "radius dumping", demikian pula ukuran G tergantung dari sifat material yang digali.
Gambar IV.4.01 .07
Panjang boom K Tinggi akhir pembongkaran
Panjang dipper stick L Tinggi pembongkaran selu-
Radius perrnulaan pem- r uhnya.
bongkaran F Jangkauan penggalian
Radius akhir pem bong- G Kedalaman penggalian
karan E Panjang gantry Back Hoe
Tinggi permulaan pem- bongkaran.
DIAGRAM JANGKAUAN BACKHOE (catatan: DIMENSI K BERVA·
RIASI TERGANTUNG DARI RADJUS PEMBONGKARAN YANG DIPILIH. G BERVARIASI YANG TERGANTUNG KEPADA SIFAT MATERIAL YANG DIGALI. J DANK JUGA BERVARIASI).
IV.4..2.. POWER SHOVEL A Umum :
,..iiasih
Siltu golongan dengan Backhoe yakni jenis shovel, ya ng di- ben"lcan attadlment shovel kepada excavator.Alat demittian sering k:ita sebut POWER SHOVEL, alat ini baik sekali
、ゥセョ@ sebagai alat penggali dan sebagian alat pemuat, tanpa
memer1ubn alat bantuan lain untuk keperluan pemuatan tersebut.
Power shovel inj di lapangan digunakan terutama untuk penggali · tebing yang tetaknya le bih tinggi dari pada tempat kedudukan alat .
NLNNNLョュイNZセャ^ュMᄋ」ZィLョカ Lpi@ inicrowler mounted (be rod a kelabang) meng ingat
bahwauntuk alatmi diperlukan floating (daya apung) dan sta b ilitas yang ./
besar. - - - - -
Sepertj 8-*hoe -shovel pada umumnya maka Power shovel pun
•lilae-taf!an menjMii 2 macam :
1. Dengan able controlled (kendali kabel) 2. Denpn hydraufte controlled (kendali hidrolis)
8agiarHJagian dari Power-shovel dapat dilihat pada gam bar dibawah :
1. lkd.et 7. Penahan Boom.
2. Tangbi セ@ 8. Mesin Penggerak.
3. 51"111!1 Budtet. 9. Pembuat imbang.
4 . Rol ujung. 10. Kabin Operator.
5: Boom. 11. Under Carriage,
6. Sling Boom.
G.1Gar IV.4..2..01.
67
B. Gerakan Dasar Power Shovel :
Power shovel mempunyai enam gerakan dasar, gerakan dasar ter- sebut dapat disebut seperti berikut :
1. Tenaga angkat utama (main hoist power) yang f ungsinya meng- angkat dipper bucket melal_ui (didalam) material yang digali.
2. Tenaga angkat tambahan (secondary hoist). untuk menggerakkan
"dipper stick" untuk crowd ing (gerakan ke de pan dipper" stick, yang memberikan tenaga ekstra kepada dipper).
3. Untuk retracting (gerakan kebelakang dipper ウエゥ」セ@ untuk mele - paskan d iri dari tanah / material) dilakukan oleh kendali tersend iri.
4. Boom digunakan untuk "menaikkan" sudut boom pada bagian revolving (bagian atas shovel yang bisa berputar).
Boom ini dapat diangkat dengan sudut sebesar 35° - 65° ter- hadap horizontal.
5. Swing ·(ayun) pada power shovel digerakkan oleh kendali tersen- diri (mekanis/kabel atau hydraulis).
6. Gerakan maju atau mundur (traction movement) . C. Ukuran Power Shovel.
Ukuran Power biasanya ditentukan oleh besarnya bucket, stand- ardisasi dari PCSA (Power Crane and Shovel Association) yang banyak tersedia dalam perdagangan adalah sebagai berikut : 3/ 8, %, ¥.. , 1, 1 '!. , 1'!., 1%,2 dan 2% cu yd.
Dimensi dari jangkauan dan kemampuan Power shovel sesuai dengan standard PCSA terlihat pada gambar berikut :
Gambar IV.4.2.02.
68
1- · - - · · · -
l----
X Sudut boom B Panjang boom C Panjang dipper stick E Radius pembongkaran
pada t inggi maksimum F Radius pembongkaran
(mak.)
0 Tinggi pembongkaran (mak .)
G Tinggi penggalian (mak.l
J Radius penggalian (maks.) H Jari-jari bidang kerja I Kedalaman penggalian mak -
simum di bawah bidang kerja.
K Jangkauan ket inggian Boom pada katrol.
N Jangkauan radius boom pada katrol
Untuk mengetahui digging radius (radius gali), digging height (kedalaman gali) dan Dumping height (tinggi buangan) untuk berbagai ukuran bucket, dapat dilihat dari diagram dibawah ini.
Gambar IV.4.2.03.
....
40<D
<D
セ@
.,;