Istya Juniarti Amalia, Yusuf Nurdiansyah, Rani Noereani [email protected]
Pascasarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia baku. Selain itu, pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia juga merupakan bentuk dari kesalahan berbahasa. Tujuan karya ini adalah intuk menganalisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam tataran fonologi, meng analisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung berbahasa dalam tataran morfologi, menganalisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam tataran sintaksis, menganalisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam tataran tata bahasa baku bahasa Indonesia.
Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklarifikasi kesalahan, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa
Kata Kunci: Kesalahan Berbahasa, Tataran Fonologi, Tataran Morfologi, Tataran Sintaksis
Pendahuluan
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia baku. Selain itu, pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia juga merupakan bentuk dari kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode bahasa. pelanggaran tersebut disebabkan karena kurang sempurnanya penguasaan dan pengetahuan terhadap kode.
Kesalahan berbahasa biasanya ditentukan berdasarkan ukuran keberterimaan, artinya bahasa yang berbentuk ujaran atau tulisan dari pembelajar bahasa itu berterima atau tidak bagi penutur asli atau pengajarnya. Jika pembelajar bahasa Indonesia membuat kesalahan berbahasa, maka ukuran yang digunakan yaitu menganalisis kata dan kalimat yang digunakan oleh pembelajar kemudian ditentukan benar atau salah menurut penutur asli bahasa Indonesia. Ukuran berbahasa yang baik adalah ukuran intralingual atau intrabahasa. Ukuran kesalahan dan ketidaksalahan intralingual atau intrabahasa adalah ukuran kebahasaan yang terdiri dari fonologi (tata bunyi), morfologi, (tata kata), sintaksis (tata kalimat), dan semantik (tata makna)
Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklarifikasi kesalahan, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa.
Analisis kesalahan berbahasa akan diuji dalam pembelajaran menulis catatan harian, yang mana catatan harian yang akan dikembangkan berdasarkan tema yaitu “pengalaman yang mengesankan”. Adapun sasaran analisis kesalahan berbahasa dalam hal ini adalah siswa SMP Terbuka Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Siswa SMP Terbuka Cimanggung dipilih karena pembelajaran mereka berbeda dengan pembelajaran siswa reguler. Siswa SMP Terbuka merupakan siswa yang mengejar kesetaraan pendidikan sehingga kegiatan belajar mereka berbeda dengan siswa SMP pada umumnya. Siswa SMP Terbuka tidak diwajibkan
Enriching Quality and Providing Affordable Education through New Academia | 160 untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti siswa SMP pada umumnya sehingga kegiatan belajar mengajar pun cenderung fleksibel. Karena fleksibilitas belajar mengajar itulah maka peneliti tertarik untuk menganalisis kemampuan siswa SMP Terbuka khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dari latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka muncul beberapa masalah dalam penelitian ini. Beberapa masalah tersebut dirumuskan menjadi rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana analisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam tatatran fonologi? (2) Bagaimana analisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung berbahasa dalam tataran morfologi? (3) Bagaimana analisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam tataran sintaksis? (4) Bagaimana analisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam tataran tata tulis? (5) Bagaimana analisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam tataran tata bahasa baku bahasa Indonesia? Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk menganalisis kesalahan berbahasa dalam pembelajaran menulis catatan harian. (2) Untuk mengetahui kemampuan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung. (3) Untuk mengevaluasi pembelajaran siswa SMP Terbuka khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. (4) Untuk memperbaiki kesalahan berbahasa pada siswa SMP Terbuka Cimanggung.
Kerangka Teori
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia baku. Selain itu, pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia juga merupakan bentuk dari kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode bahasa. pelanggaran tersebut disebabkan karena kurang sempurnanya penguasaan dan pengetahuan terhadap kode. Ukuran kesalahan dan ketidaksalahan intralingual atau intrabahasa adalah ukuran kebahasaan yang terdiri dari fonologi (tata bunyi), morfologi, (tata kata), sintaksis (tata kalimat), dan semantik (tata makna) Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklarifikasi kesalahan, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa.
Catatan harian pada dasarnya berupa rangkaian tutur yang memaparkan sesuatu atau melukiskan sesuatu, baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya (Syamsuddin, 2001: 17). Tujuan yang ingin dicapai oleh wacana ini adalah tercapainya penghayatan yang sedkit imajinatif terhadap sesuatu, ehingga pendengar atau pembaca seolah-olah mengalami dan merasakan secara langsung. Uraian catatan harian memaparkan sesuatu secara objektif dan imajinatif.
Analisis kesalahan berbahasa dalam hal ini dianalisis berdasarkan beberapa jenis ilmu kebahasaan yaitu analisis kesalahan dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, tata tulis, dan tata bahasa baku. Fonologi adalah bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap. Adapun yang dikaji dalam fonologi adalah bunyi-bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran beserta gabungan antarbunyi yang membentuk silabel atau suku kata (Chaer, 2009: 5).
Morfologi adalah ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata (Chaer, 2008: 3).
Sintaksis berkaitan dengan kaidah dan pembentukkan proses kalimat (Damaianti dan Sitaresmi, 2005: 1). Tata tulis atau tata bahasa dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Standar tata tulis kini berdasarkan Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Tata bahasa baku dalam hal ini akan membahas tentang bahasa baku dan bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa asing dan bahasa daerah.
Enriching Quality and Providing Affordable Education through New Academia | 161 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2009: 2) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisifikasi masalah. Menurut Wiratha (2006: 68) metode penelitian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Jadi metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.
Paradigma penelitian ini didasarkan pada metodologi penelitian kualitatif. Adapun metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian deskriptif menelaah masalah-masalah dalam masyarakat dan tata cara berlaku dalam masyarakat selain itu memahami situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, serta pengaruh dari suatu fenomena. Metode deskriptif menurut Whitney (1960) dalam Najir (2001: 54-55) pada dasarnya ialah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode deskriptif harus dipilah berdasarkan pertimbangan ilmiah yang digunakan sebagai pisau kajiannya. Metode deskriptif secara umum menelaah pula masalah yang nyata dari individu, melalui metode ini kita akan memperoleh gambaran mengenai kondisi kasus penelitian. Studi deskriptif analitis dalam penelitian ini adalah menggambarkan hasil analisis kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka dalam menulis catatan harian.
Berdasarkan aspek metode, penelitian ini termasuk ke dalam metode penelitian noninteraktif atau disebut juga penelitian analitis. Penelitiannya menyelidiki konsep dan peristiwa historis melalui analisis dokumen. Peneliti berperan dalam mengidentifikasi, mempelajari, kemudian mensintesis data untuk memberi pemahaman konsep atau peristiwa lampau yang mungkin tidak bisa diobservasi secara langsung. Dokumen-dokumen ilmiah adalah sumber utama. Peneliti menafsirkan fakta-fakta dari dokumen untuk memberikan penjelasan tentang masa lampau dan mengklarifikasi makna atau pengertian masalah pendidikan bahasa yang mendasari isu-isu masa kini. Penelitin ini meliputi analisis konsep dan analisis historis. Analisis konsep adalah untuk menjelaskan perbedaan pengertian dan menguraikan penggunaan suatu konsep yang tepat. Adapun analisis historis dilakukan dengan melibatkan pengumpulan secara sistematis dan mengkritisi suatu dokumen yang menjelaskan peristiwa-peristiwa yang telah berlalu (Syamsuddin dan Damaianti, 2015: 30).
Sumber data dan objek penelitian termasuk ke dalam korpus data. Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari kumpulan tulisan siswa SMP Terbuka Cimanggung berupa penulisan catatan harian tentang pengalaman yang mengesankan. Satu orang siswa menulis satu wacana tentang pengalaman mengesankan mereka. Adapun keseluruhan wacana yang terkumpul dari setiap siswa berjumlah 37. 37 wacana dari 37 orang siswa
Pembahasan
Analisis Kesalahan Berbahasa Siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam Tatatran Fonologi Kesalahan berbahasa siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam menulis catatan harian mengenai pengalaman yang mengesankan adalah ditemukannya beberapa perubahan bunyi terhadap beberapa kata. Adapun perubahan bunyi yang terdapat pada beberapa wacana karangan siswa SMP Terbuka adalah sebagai berikut.
Sinkop
Sinkop adalah proses penghilangan sebuah fonem atau lebih pada tengah kata (Chaer, 2009: 104). Beberapa siswa SMP terbuka menuliskan kata dengan tidak tepat pada wacana karangan mereka. Adapun contoh kata yang memiliki perubahan sinkop adalah sebagai berikut.
negeri negri (penghilangkan fonem [e] di tengah kata) lihat liat (penghilangan fonem [h] pada tengah kata) karena karna (penghilangan fonem [é] pada tengah kata)
Enriching Quality and Providing Affordable Education through New Academia | 162 Apokop
Apokop adalah proses penghilangan satu fonem atau lebih pada akhir kata (Chaer, 2009: 103). Beberapa siswa SMP terbuka menuliskan kata dengan tidak tepat pada wacana karangan mereka. Adapun contoh kata yang memiliki perubahan apokop adalah sebagai berikut.
tidak tida (penghilangan fonem [k] pada akhir kata) Epentesis
Epentesis adalah proses pemabahan sebuah fonem atau lebih pada tengah kata (Chaer, 2009: 105). Beberapa siswa SMP terbuka menuliskan kata dengan tidak tepat pada wacana karangan mereka. Adapun contoh kata yang memiliki perubahan epentesis adalah sebagai berikut.
grup gerup (penambahan fonem [e] pada tengah kata)
keponakan kepondakan (penambahan fonem [d] pada tengah kata) nomor number (penambahan fonem [b] pada tengah kata)
Paragog
Paragog adalah proses pemabahan sebuah fonem atau lebih pada akhir kata (Chaer, 2009: 105). Beberapa siswa SMP terbuka menuliskan kata dengan tidak tepat pada wacana karangan mereka. Adapun contoh kata yang memiliki perubahan paragog adalah sebagai berikut.
ini inih (penambahan fonem [h] pada akhir kata) itu ituh (penambahan fonem [h] pada akhir kata) saya sayah (penambahan fonem [h] pada akhir kata) sepeda sepedah (penambahan fonem [h] pada akhir kata) stadion stadions (penambahan fonem [s] pada akhir kata) Monoftongisasi
Monoftongisasi adalah proses perubahan dua buah vokal atau gugus vokal menjadi sebuah vokal (Chaer, 2009: 104). Proses ini banyak terjadi dalam bahasa indonesia karena ingin memudahkan dalam pelafalan. Beberapa siswa SMP terbuka menuliskan kata dengan tidak tepat pada wacana karangan mereka. Adapun contoh kata yang memiliki perubahan monoftongisasi adalah sebagai berikut.
kalau kalo (bunyi gugus vokal [au] berubah menjadi [o]) Disimilasi
Disimilasi merupakan perubahan bunyi yang sama menjadi bunyi yang berbeda (Chaer, 2009: 99). seorang siswa SMP terbuka menuliskan kata dengan tidak tepat pada wacana karangan mereka. Adapun contoh kata yang memiliki perubahan disimilasi adalah sebagai berikut.
Penilaian penileyan (fonem [ai] berubah menjadi fonem [ey] pada tengah kata) Piala fiala (fonem [p] yang bilabial berubah menjadi fonem [f] yang merupakan labiodental)
Taruhannya tarohannya (fonem [u] berubah menjadi fonem [o] di tengah kata) Analisis Kesalahan Berbahasa Siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam Tataran Morfologi
Kesalahan berbahasa dalam tulisan wacana siswa SMP Terbuka pada tataran morfologi hanya sedikit yang ditemukan. Kesalahan tersebut terdapat pada proses afiksasi. Proses afiksasi merupakan proses pembentukan morfem dasar yang disatukan dengan morfem afiks.
Morfem afiks adalah morfem yang tidak dapat menjadi dasar dalam pembentukan kata, tetapi hanya menjadi unsur pembentuk kata dalam proses afiksasi (Chaer, 2008: 23). Adapun pemaparan kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi adalah sebagai berikut:
ikutan ikutan+an (salah karena tidak baku) mengikuti me(N)+ikut+i (benar)
bermasuk ber+masuk (salah karena tidak baku) memasuki me+masuk+I (benar)
peman dangan menjadi dua kata (salah)
Enriching Quality and Providing Affordable Education through New Academia | 163
pemandangan pe+pandang+an (benar)
menang kap menjadi dua kata (salah) menangkap me+tangkap (benar)
Analisis Kesalahan Berbahasa Berbahasa Siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam Tataran Sintaksis
Kesalahan berbahasa yang terdapat pada tulisan wacana karangan siswa SMP Terbuka terdapat pada kesalahan menulis frasa dan menulis kalimat. Adapun pemaparannya sebagai berikut.
Frasa
Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih dan hanya menduduki satu fungsi dalam klausa yaitu fungsi subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan (Damaianti dan Sitaresmi, 2005: 5). Beberapa siswa SMP Terbuka memiliki kekeliruan perihal penulisan frasa. Adapun kesalahan berbahasa dalam tataran frasa adalah sebagai berikut.
Kakak ku (salah) kakak saya (benar)
Ibu ku (salah) Ibu saya (benar)
Pas itu (salah) saat itu (benar) Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulis yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Damaianti dan Sitaresmi, 2005: 74). Beberapa siswa SMP Terbuka memiliki kekeliruan perihal penulisan kalimat. Adapun kesalahan berbahasa dalam tataran kalimat adalah sebagai berikut.
Kalimat 1
Saya sangat tidak akan aku lupakan sampai saat besar saya tidak akan aku lupakan kenangan itu (salah)
Seharusnya:
Saya tidak akan melupakan kenangan itu hingga besar nanti (benar)
Kalimat 2
Aku turun diperempatan jalan dan aku lama sekali menunggu kakakku (salah) Seharusnya:
Aku turun diperempatan jalan kemudian menunggu kedatangan kakakku yang cukup lama (bena)
Kalimat 3
Karena buat saya balap itu buat saya lelaki itu pantas buat saya (salah) Seharusnya:
Bagi saya seorang laki-laki itu pantas menjadi pebalap (benar)
Analisis Kesalahan Berbahasa Berbahasa Siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam Tataran Tata Tulis
1. Seluruh siswa SMP Terbuka tidak benar dalam membubuhkan titik dan koma dalam wacana karangan mereka.
2. Kata “dan” seringkali berada pada awal kalimat.
3. Beberapa siswa SMP Terbuka tidak konsisiten dalam penyebutan aku dan saya pada wacana hasil karangan mereka.
4. Terdapat huruf kapital dalam huruf tengah sebuah kata. contohnya pada kata
“memBaca”, “libuRan”, dan lain sebagainya
5. Nama tempat pada huruf pertama tidak kapital. Contoh pada kata “situraja”, “bandung”,
“sumedang”, dan lain sebagainya.
6. Kata ke –yang menunjukkan tempat ditulis bersatu. Contohnya pada kata “kemesjid”,
“kebandung”, “kesana”, dan lain sebagainya.
7. Kata ulang tidak menggunakan strip (-), contonya pada kata “pakupaku”,
“bersenangsenang”, “meloncatloncat”, dan lain sebagainya
Enriching Quality and Providing Affordable Education through New Academia | 164 Analisis Kesalahan Berbahasa Berbahasa Siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam Tataran Tata Bahasa Baku
Kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam menulis catatan harian adalah adanya kata-kata yang dianggap tidak baku dalam bahasa Indonesia yang baik dan benardapun kata-kata baku yang terdapat dalam karangan siswa adalah sebagai berikut.
1. Liat lihat, melihat 2. Terus lalu, kemudian 3. Enggak, ga, engga tidak 4. Mau akan, ingin
5. Ngambil mengambil 6. Buat untuk
7. Ikutan mengikuti 8. Bantuin membantu 9. Nyari mencari 10. Nemu menemukan 11. Nunggu menunggu 12. Pingin ingin 13. Pas itu saat itu 14. Pas liat saat melihat
15. Pas dipanggil saat dipanggil 16. Yaudah, ya sudah sudahlah 17. Pada baik-baik semua baik
Selain itu, ada pula kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam menulis catatan harian adalah melakukan pencampuran bahasa. Menulis catatan harian dalam pembelajaran bahasa Indonesia seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, serta baku, namun dalam hal ini siswa tidak menerapkan dalam tulisannya. Adapun kesalahan berbahasa dalam tataran pencampuran berbahasa terbagi menjadi dua yaitu pencampuran dengan bahasa daerah dan pencampuran dengan bahasa asing. Adapun pemaparannya sebagai berikut.
1. Pencampuran Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah
Dog-dog gendang, Keler toples,…
2. Pencampuran Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing
Motor cross, handphone,…
Simpulan
Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklarifikasi kesalahan, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa.
Analisis kesalahan berbahasa akan diuji dalam pembelajaran menulis catatan harian, yang mana catatan harian yang akan dikembangkan berdasarkan tema yaitu “pengalaman yang mengesankan”. Adapun sasaran analisis kesalahan berbahasa dalam hal ini adalah siswa SMP Terbuka Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Analisis kesalahan berbahasa di analisis berdasarkan beberapa kajian yaitu pertama, berdasarkan tataran fonologi yang mana dalam tataran ini menganalisis perubahan bunyi yang terjadi dalam kata. kedua, analisis berdasarkan morfologi yang mana banyak kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa SMP Terbuka Cimanggung dalam pembentukan afiks pada kata. Ketiga, pada tataran sintaksis yang mana banyak kesalahan dalam pembentukan frasa dan kalimat. Keempat, analisis berdasarkan tata tulis, dalam kesalahan berbahasa ini siswa SMP Terbuka Cimanggung banyak melanggar kaida EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Terakhir, analisis berdasarkan tata bahasa baku, dalam hal ini banyak kata-kata yang tidak baku yang ditulis oleh beberapa siswa, selain itu kata-kata yang ditulis pun terdapat kata yang berasal dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa daerah yaitu bahasa Sunda.
Enriching Quality and Providing Affordable Education through New Academia | 165 Referensi
AR, Syamsuddin dan Vismaia S. Damadianti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
AR, Syamsuddin. 2001. Studi Wacana. Bandung: Geger Sunten
Ardiansyah, Andre. 2001. EYD Ejaan yang Disempurnakan. Surabaya: Pustaka Agung Harapan Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Damaianti, Vismaia S. dan Nunung Sitaresmi. 2005. Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi.
Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Muslich, Masnur. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Raya Najir, Mohammad. 2001. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prastowo, Andi. 2010. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Jernis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta:
Gramedia.
Enriching Quality and Providing Affordable Education through New Academia | 166