• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayo, Mengamati

Dalam dokumen IPAS BG KLS V Rev (Halaman 51-55)

Persiapan sebelum kegiatan:

Globe, peta dunia, atau atlas dunia

1. Lakukan pengamatan menggunakan globe/peta dunia yang ada di sekolah atau peta dunia yang ada di bagian lampiran. Minta peserta didik menyalin tabel Amati-Pikirkan-Ingin Tahu yang ada di Buku Siswa lalu lengkapi isi tabel sesuai hasil amatannya pada globe/peta dunia. Bimbing peserta didik yang kesulitan mengisi tabel.

2. Guru dapat membantu memberi informasi awal bahwa garis khatulistiwa dituliskan sebagai garis 0° pada globe/peta dunia. Arahkan peserta didik untuk menemukan garis itu terlebih dahulu, baru menemukan 13 negara yang dilewatinya. Daftar 13 negara yang dilalui garis khatulistiwa:

Ekuador, Brazil, Kolombia, Gabon, Sao Tome dan Principe, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Uganda, Somalia, Kenya, Maladewa, Indonesia, dan Kiribati.

3. Hindari untuk memberikan jawaban langsung pada peserta didik. Bila mereka kesulitan untuk menemukan 13 negara, lemparkan pertanyaan pada peserta didik lain, “Adakah yang menemukan negara selain yang sudah disebutkan?”. Alternatif lain, Guru dapat menunjukkan area dari negara yang belum ditemukan, untuk peserta didik meneliti kembali negara mana yang belum dituliskan.

4. Lakukan Think-Pair-Share dan arahkan kelompok untuk bercerita apa yang mereka tulis dalam tabel secara bergantian. (Metode Think-Pair-Share dapat dipelajari pada bagian Strategi Pembelajaran di Panduan Umum).

5. Setelahnya, arahkan peserta didik membaca teks “Zamrud Khatulistiwa”

untuk menguatkan konsep. Minta mereka melihat kembali tabel Amati- Pikirkan-Ingin Tahu yang sudah terisi. Adakah pertanyaan di kolom Ingin

Tahu yang belum terjawab? Fasilitasi peserta didik untuk mencari tahu jika diperlukan.

6. Minta peserta didik untuk mempelajari kembali jawaban pada tabel tersebut dan jawaban dari, “Mengapa negara-negara yang berada di garis khatulistiwa memiliki iklim tropis?” Jawaban peserta didik mungkin beragam, penilaian peserta didik dilihat dari bagaimana mereka mencoba menemukan kaitan antara posisi negara-negara tersebut yang berada di area tengah Bumi dan jumlah sinar matahari yang didapatkan.

Ayo, Menyelidiki

1. Bagi kelas menjadi kelompok kecil beranggotakan 4−5 orang. Setiap kelompok akan menganalisis 1 dari 4 pilihan artikel pada Buku Siswa. Bila jumlah kelompok lebih dari 4, maka 2 kelompok dapat menganalisis 1 artikel yang sama.

2. Pindai kode di samping untuk mengunduh Lembar Kerja.

1.4. Gunakan legenda warna peta di kegiatan Menyelidiki Topik A sebagai referensi dan Lembar Kerja 1.4 untuk menuliskan hasil diskusi kelompok.

3. Langkah pertama penyelidikan adalah mengajak peserta didik menemukan lokasi dari artikel yang dibaca pada peta. Lalu, amati dan analisis warna daerah tersebut pada peta dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

4. Guru dapat menambahkan referensi berikut untuk memperkaya informasi peserta didik tentang zona tumbuh tanaman berdasarkan ketinggian wilayahnya.

Ada empat zona tumbuh tanaman yang diklasiikasikan oleh Junghuhn berdasarkan perbedaan suhu udara. Zona tersebut adalah:

1. Zona Iklim Panas (ketinggian 0-600 Mdpl)

Pada zona ini, suhu udara berkisar antara 22ºC–26,3ºC. Tanaman pertanian yang cocok dibudidayakan adalah padi, tebu, kelapa, cokelat, dan jagung.

Lembar Kerja 1.4

https://buku.kemdikbud.

go.id/s/ipas5dd

2. Zona Iklim Sedang (ketinggian 600-1500 Mdpl)

Pada zona ini, suhu udaranya berkisar antara 17,1ºC–22ºC dengan tanaman yang cocok untuk dibudidayakan adalah teh, kina, kopi, karet, cokelat, dan sayuran.

3. Zona Iklim Sejuk (ketinggian 1500-2500 Mdpl)

Pada zona ini, suhu udara berkisar 11,1ºC–17,1ºC dengan tanaman yang dapat tumbuh adalah pohon pinus, cemara, dan beberapa jenis sayuran seperti kentang.

4. Zona Iklim Dingin (ketinggian >2500 Mdpl)

Pada zona ini, suhu udaranya berkisar kurang dari 11ºC dengan jenis tanaman yang dapat tumbuh bukan dari golongan tanaman budi daya. Tanaman yang bisa tumbuh di ketinggian ini adalah lumut.

5. Setelah proses penyelidikan selesai, bagikan hasil diskusi kelompok dengan cara presentasi antar peserta kelompok.

6. Arahkan peserta didik untuk menuliskan hasil analisis untuk 3 daerah lain dalam buku tugasnya. Akhiri kegiatan penyelidikan dengan meminta mereka membaca teks berjudul “Mata Pencaharian Masyarakat Indonesia”.

Ayo, Menyelidiki

1. Guru membagi kelas menjadi dua kelompok besar untuk menyelidiki dampak dari posisi strategis Indonesia. Satu kelompok menyelidiki dampak- dampak positifnya, sementara kelompok lain menyelidiki dampak negatifnya.

2. Pindai kode di samping untuk mengunduh Lembar Kerja 1.5 dan gunakan untuk memandu alur berpikir peserta didik dan mencari dampak positif atau dampak negatif dari posisi Indonesia di jalur perdagangan dunia. Format dan aturan tentang debat dapat dibaca di Panduan Umum. Saat mendamping peserta didik mengisi Lembar Kerja, Guru diharapkan tidak memberi jawaban langsung, tapi memfasilitasi dan menggalinya dengan kata-kata kunci terkait topik.

3. Setelah debat, perkuat pemahaman peserta didik bahwa posisi Indonesia di jalur strategis perdagangan dunia memberi dampak positif dan negatif yang berimbang.

Dampak Positif Dampak Negatif

Membuka kesempatan Indonesia ambil bagian dalam perdagangan dunia lewat kegiatan ekspor-impor.

Wilayah laut yang luas, kadang menyulitkan pengawasan. Banyak nelayan dari negara tetangga memancing ikan dengan bahan berbahaya di wilayah laut Indonesia.

Area laut Indonesia juga rentan menjadi jalur perdagangan manusia dan disusupi imigran gelap.

Ikut menumbuhkan sektor pariwisata

Indonesia. Pulau-pulau yang minim pengawasan,

terutama di wilayah terdepan, rentan

‘diambil’ negara lain. Seperti yang terjadi pada Pulau Sipadan dan Ligitan di tahun 2002.

Memperkaya budaya Indonesia

dengan adanya proses akulturasi atau asimilasi budaya.

Bila tidak didasari pemahaman tentang identitas budaya yang ajek, keterbukaan ini rentan membuat budaya asli Indonesia hilang, tergantikan oleh budaya asing.

Lembar Kerja 1.5

https://buku.kemdikbud.

go.id/s/ipas5dd

4. Setelah debat selesai, Guru dapat menutup proses dengan menyatakan bahwa kedua dampak tersebut merupakan konsekuensi dari posisi strategis Indonesia. Ada dampak positif untuk membawa Indonesia pada kemajuan, ada pula dampak negatif yang harus diwaspadai bersama. Keberadaan dampak negatif adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga wilayah Indonesia bersama-sama.

Ayo, Menyimpulkan

1. Setelah melakukan kegiatan di Topik A dan Topik B, peserta didik akan membuat sebuah karya dengan topik hal yang disyukuri tentang Indonesia.

Ini adalah tugas individu, Guru dapat memberikan referensi bentuk-bentuk karya yang berbeda.

2. Guru dapat menilai pemahaman peserta didik bila karya tersebut memuat setidaknya 1 hal keunggulan/kelebihan Indonesia yang disebabkan oleh letak geograisnya. Beri waktu yang cukup untuk peserta didik menuntaskan karyanya sesuai bacaan Guru atas tingkat kesiapan peserta didik. Sebagian besar pengerjaan karya ini harus dilakukan di sekolah, proporsi pengerjaan di rumah (bila kegiatan ini menjadi tugas), sebaiknya tidak lebih dari 30%

(inalisasi saja).

3. Setelah semua karya tuntas, bagi kelas menjadi kelompok beranggotakan 5 -6 orang. Di dalam kelompok, peserta didik dapat membacakan (bila ber- bentuk puisi, pantun, atau kutipan), menyanyikan, atau mempresentasikan karyanya. Buat sistem yang membuat peserta didik saling mengapresiasi dalam kelompok. Misalnya, Guru dapat membuat 3 ikon (tanda hati, ikon tersenyum, ikon jempol) di kertas dan membagikannya kepada seluruh peserta didik. Setelah presentasi, setiap peserta didik di kelompok tersebut mengangkat 1 ikon sebagai tanda apresiasi.

4. Siapkan satu sisi ruang kelas untuk memasang hasil karya peserta didik.

Guru dapat memanfaatkan majalah dinding sekolah jika memungkinkan.

Topik C: Kehidupan Sebagai Negara Maritim dan Agraris

Dalam dokumen IPAS BG KLS V Rev (Halaman 51-55)