• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biografi Dai Selebriti Di Dalam Stasiun Televisi

Dalam dokumen ANALISIS BACAAN AL-QUR`AN DAI/AH SELEBRITI (Halaman 109-115)

Bab III Dai Selebriti Di Televisi Dan Youtube

D. Biografi Dai Selebriti Di Dalam Stasiun Televisi

Pada era modern ini, seorang dai dikatakan selebriti dikarenakan kepopulerannya dalam media massa. Media massa sangat berpengaruh dalam kehidupan pendakwah, karena berkat adanya media, seorang dai dapat dengan mudah menyebarluaskan ajaran agama tanpa harus berpindah dari satu majelis ke majelis lainnya.

Namun, tidak semua dai dapat dikatakan populer walaupun sudah memiliki banyak channel di media sosial. Tentu haruslah ada poin- poin yang dapat menjadikan seorang dai populer dalam bidangnya, khususnya dalam media televisi.

Rating yang tinggi juga diperlukan untuk mendongkrak kepopularitasan seorang dai.Rating adalah suatu data yang merupakan acuan pada dunia penyiaran dan dapat digunakan sebagai cerminan jumlah audiens yang menonton pada program salah satu stasiun penyiaran tertentu.18 Data rating tersebut diperoleh dari lembaga riset media yang beroperasi di Indonesia dan menjadi pemasok data rating pada hampir seluruh lembaga penyiaran internasional, yaitu AGB Nielsen Research Media (NRM). AGB NRM adalah perusahaan yang didirikan oleh Arthur C. Nielsen di Amerika Serikat pada tahun 1923, di Indonesia telah berdiri AGB NRM yang berkantor pusat di Mayapada Tower, Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman. Kav. 28, Jakarta.19

Dengan adanya data rating dalam dunia penyiaran, maka akan terlihatlah program acara yang paling sering ditonton dan diminati oleh masyarakat. Dibalik nilai rating yang tinggi, ada seorang tokoh yang berperan penting dalam suatu program acara tertentu, khususnya

18 Hidajanto Djamal, TV Programming Sebagai Satu Kesisteman Untuk Meraih Jumlah Audiens Secara Optimal, (Jakarta: Kencana, 2017), Cet. Ke-1, h. 142

19Hidajanto Djamal, TV Programming Sebagai Satu Kesisteman Untuk Meraih Jumlah Audiens Secara Optimal, h. 144

dalam program religi, ada pendakwah (dai) yang berperan di dalamnya. Terdapat beberapa dai yang menghasilkan nilai rating tinggi pada beberapa program acara religi, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. K.H. Haris Hakam20

Nama lengkapnya adalah DR. K.H. M. Haris Hakam, S.H., M.A. beliau adalah seorang pendakwah yang lahir pada tanggal 31 Desember 1960 di Jakarta Selatan. Beliau adalah cucu dari seorang ahli Qira`at di Bilangan Gandaria Kebayoran (dulu belum dipisah menjadi Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru) bernama Guru Marzuki. Beliau juga pernah menuntut ilmu kepada Abuya Muhammad Dimyati bin Muhammad Amin al-Bantani, di Pandeglang, Banten. Beliau mulai membaca Al-Qur`an sejak kecil kepada Guru Haji Amarullah. Ketika ditanya mengenai metode membaca Al- Qur`an yang beliau gunakan, beliau menjawab menggunakan metode kuno, bahkan metode Maisûrâ belum dibuat.

Beliau meniti pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar (SD) Kramat Pela 03, lalu beliau melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Darul Maarif Cipete Jakarta Selatan.

Setelah lulus Tsanawiyah, beliau melanjutkan tingkat pendidikan Aliyah di Jombang Jawa Timur. Tidak hanya sampai disitu, beliau melanjutkan jenjang ke Pesantren Tebu Ireng, namun tidak lama beliau di Pondok Pesantren tersebut.

K.H Haris Hakam melanutkan pendidikan tingkat Strata Satu di UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) Surakarta

20 Wawancara dengan Dr. K.H. M. Haris Hakam, S.H., M.A. selaku dai selebriti pada hari senin, 12 Agustus 2019

mengambil Jurusan Filsafat Pendidikan, akan tetapi beliau tidak melanjutkan pendidikannya tersebut. Beliau pindah ke Yogyakarta di Universitas Cokro Aminoto masuk ke Fakultas Hukum mengambil Jurusan Perdata. Sampai akhirnya beliau menjadi pengacara, hingga beliau menikah.

Sebelum beliau menjadi seorang pendakwah (Dai), beliau adalah seorang pengacara. Kiai Haris bergelut dengan dunia hukum kurang lebih 6 tahun lamanya, sampai akhirnya beliau memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan sebagai pengacara dan berpindah haluan dan mendalami bidang agama islam. Untuk memulai pergumulannya dengan bidang agama, beliau memulai belajar kepada para Ulama, diantaranya Abuya Muhammad Dimyati bin Muhammad Amin Al-Bantani (Cimahi, Pandeglang, Banten), Muallim Muhammad Syafi’i Hadani (memperdalam ilmu alat), K.H. Maulana Kamal Yusuf dan Syekh Muhajirin Ansar.

Setelah dinilai cukup bekal melanjutkan pendidikan agama, beliau mendaftarkan diri menempuh pendidikan S2 di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta mengambil jurusan Ulumul Qur`an dan Ulumul Hadis. Keberhasilan beliau meraih ilmu agama dibuktikan dengan berhasilnya beliau menjadi lulusan terbaik S2 IIQ Jakarta pada tahun 2006. Beliau melanjutkan kuliah S3 di PTIQ Jakarta pada tahun 2013. Saat tersebutlah beliau mulai muncul di permukaan layar kaca.

Menurut penuturan beliau ketika dijumpai di kediaman beliau di bilangan kebayoran baru:

Pertama kenal TV itu TVRI, kira-kira ya, sekitar 12 atau 13 tahun yang lalu. Jadi ceritanya, saya menggantikan guru saya tausiah peresmian masjid,

dari situ muka saya mulai dikenal kamera, kemudian setelah itu saya dapet job di Indosiar (Cahaya Iman), kemudian saya dikontrak di MNC TV, MNC Channel”.21

Pekerjaan beliau saat ini adalah sebagai pendakwah, kepala prodi IAT dan KPI IIQ Jakarta dan dosen fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta. Beliau adalah seorang pendakwah yang mengisi TV (Riyadussolihin), INDOSIAR (cahaya iman), dan TV ONE (Damai Indonesiaku dan Assalamualaikum Nusantara).

Menurut penuturan beliau, distasiun televisi MNC TV beliau memegang program “Riyadussolihin”, yaitu kajian kitab dengan langsung membaca kitab tersebut selama 5 tahun (2013-2018), nama channelnya adalah MNC Muslim, namun nama channel diganti menjadi hidayah channel.

Beliau menambahkan pula:

“di TV One sekarang kira-kira sudah 5 tahun juga, jadi mulai pertama haul pertama UJE, Ustaz Jefri Al-Bukhari di kediaman SBY di Cikeas, nah di Cikeas itu UJE sebelum meninggal bikin pesantren, tapi belum jadi. Kemudian beliau meninggal dan haul dibikin disitu, dan itu pertama kali saya masuk Tv One.”22

Namun saat ini beliau lebih aktif di Tv One “Damai Indonesiaku”. Beliau juga mengisi “Assalamualikum Nusantara” yang tayang setiap subuh. Menurut beliau, kiat supaya rating bagus, seorang dai yang akan membawakan

21 Wawancara dengan Dr. K.H. M. Haris Hakam, S.H., M.A. selaku dai selebriti pada hari senin, 12 Agustus 2019 pukul 09:20

22Wawancara dengan Dr. K.H. M. Haris Hakam, S.H., M.A. selaku dai selebriti pada hari senin, 12 Agustus 2019 pukul 09:35

acara religi sebaiknya tidak usah tampil kecuali sudah siap, begitu juga penguasaan materi. Selain itu juga yang menjadi sorotan media adalah penampilan (fashion).

Selain aktif di dunia dakwah pada media sosial televisi, beliau juga adalah seorang pimpinan pondok pesantren As- Safinah di Parung, Bogor, yang didirikan pada tahun 2010.

2. Mamah Dedeh

Wanita bernama lengkap Hj. Dedeh Rosidah ini adalah seorang pendakwah yang eksis di televisi (Indosiar) dan akrab dengan sapaan mamah dedeh. Beliau adalah pendakwah yang lahir di Ciamis 5 Agustus 1951.23 Sejak kecil, mamah dedeh sudah mengenal ceramah. Beliau adalah anak seorang kiai bernama Sujai. Masa kecil dan remajanya ia habiskan di kota kelahirannya dan besar dalam lingkungan agama yang ketat.

Karena keturunan kiai, mamah dedeh kadang kala mengisi ceramah-ceramah pengajian di kampung.24 Hingga akhirnya menginjak usia dewasa Mamah Dedeh dikirim oleh ayahnya kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN).

Beliau menikah ketika masih duduk di bangku perkuliahan dengan seorang bernama Syarifuddin, anak seorang kiai asal Betawi K.H. Hasan Basri.

Pada tahun 1994, aktor Benyamin Sueb pemilik radio Betawi Bens Radio meminta mamah dedeh mengisi program mengaji setiap hari jumat. Gaya ceramahnya yang ceplas

23Wikipedia Online, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dedeh_Rosidah diakses pada tanggal 08 Agustus 2019

24Ahmad Zaini, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, STAIN Kudus, Analisis Metode Ceramah Mamah Dedeh Dalam Acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar dengan Tema “Orang Ketiga Perusak Kelluarga”, h. 213

ceplos banyak mendapat respon bagus dari para pendengar radio. Dari sinilah Indosiar mengetahui tentang mamah dedeh, dan diminta untuk mengisi program mamah dan Aa.

Mamah dedeh mulai terkenal lewat radio, akan tetapi, namanya semakin melambung saat beliau intensif ceramah di televisi. Perjalanan dakwahnya di media sudah hampir 22 tahun. Sebelum masuk ke dalam dunia televisi, beliau berdakwah dengan cara berkeliling kampung. Bicaranya yang ceplas ceplos ala betawi, penyampaiannya yang tegas, galak, dan kadang mengundang tawa para jamaah.

Beliau dikenal sebagai pengisi acara Mamah dan Aa di Indosiar mulai tahun 2007, sebuah program religi di televisi yang tayang setiap pagi hari setelah subuh. Beliau adalah lulusan UIN Syarif Hidayatullah dengan jurusan Pendidikan Guru Agama (PGA). Sejak mengisi ceramah di Indosiar namanya semakin popular dan melejit. Sudah banyak materi atau tema yang disampaikan oleh beliau. Diantara tema yang pernah tayang di Indosiar adalah “orang ketiga perusak keluarga”. Mamah dedeh memiliki kekhasan dalam berbicara.

Gaya bicaranya yang lugas dan ceplas-ceplos menjadikannya diminati banyak orang.25 Bahkan beliau kini diundang ke berbagai acara dan pengajian di seluruh Jakarta.

Beberapa program religi yang pernah diisi oleh beliau adalah Mamah dan Aa, Ceramah (Ceria Bersama Mamah),

25 Ahmad Zaini, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, STAIN Kudus, Analisis Metode Ceramah Mamah Dedeh Dalam Acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar dengan Tema “Orang Ketiga Perusak Kelluarga”, h.

213https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.stainkudus.ac .id/index.php/komunikasi/article/download/2914/2084&ved=2ahUKEwjy7auuy_LjAhW0heY KHZjzCuUQFjAAegQIBxAC&usg=AOvVaw2jh-h2-q1PysX0VGRAGBBf

Curhat Akbar, Mamah On the Street, Mamah dan Aa Beraksi, Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh.

Dalam dokumen ANALISIS BACAAN AL-QUR`AN DAI/AH SELEBRITI (Halaman 109-115)