• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buy-Side Sites

Dalam dokumen Buku Supply Chain Management (Halaman 91-95)

Padaakhirnya,bentukekstremyanglainterjadipadasituasidimanahanyaterdapatsatuorangpembelidian-

tarasejumlahpenjual yangmenawarkanproduknya. TengoklahperusahaansemaamSAP,Orale,Commere

Onedan Ariba yangharus susah payah mengejar alonpembelinya. Seperti halnyapadadunia nyata, me-

kanismesemaamtender-lahyangmerupakanpilihansesuaidalamsituasisemaamini. Biasanyamekanisme

jual-belidalamsituasiinimemilikinilaitransaksiyangsangatbesar,sehinggaukupbanyakperusahaanyang

mempertaruhkanusahanyauntukmelaksanakanmodelbisnissepertiini.

Dalam era globalisasisaat ini, tidakada perusahaanyang dapat bekerjasendiri. Masing-masingmembu-

tuhkan rekananataumitrabisnisuntukdapat menghasilkanproduk ataujasabagikonsumen. Bahkanistilah

barumunul di dalamera ekonomidigital,yaitu: prosumen. Dalam wakturelatifsingkat, seorang konsumen

(pembeli) dapat segera mentransformasikan dirinya menjadai seorang produsen (penjual). Adalahbaik bagi

sebuah perusahaan untuk memetakan terlebih dahulu bisnis proses intinya, kemudian mulai memilah-milah

proses-proses apa saja yang membutuhkan keterlibatan pihak lain di luar perusahaan. Terhadappihak lain

tersebut, tentukanlahposisi perusahaan, apakahsebagaipembeli atau penjual. Setelah itu kajilah hubungan

B2Bapakahyangpalingsesuaidengankeadaanterkaitsesuaidengan5(lima)jenispilihanyangtelahdideskri-

psikan. Setelahitubarulahditentukanstrategiyangsesuaiuntukmenjalinhubungantersebutdengansemangat

meningkatkankinerjainternal perusahaansearasignikan...

EXTRAPRISE VALUE NETWORK

Di dalam manajemen supply hain kerap dikenal tiga istilah teknologi informasi, yaitu: intranet, internet,

dan extranet. Untuk sebuah perusahaanmodern, ketigateknologi tersebut menjadi tulang punggung proses

pendistribusianinformasi darisatutempatketempat lainnya(Gambar28):

Intranetmerupakansebuahjaringanyangmenghubungkanseluruhkaryawansatuperusahaantanpameng- enalbatasangeogras. Perusahaandengankantorpusatdi ibukotadan kantorabangdi daerah-daerah

misalnya,tergabungmenjadisatujaringankomputerbesardibawahsebuahaplikasiintranet. Searaprin-

sipadatigaobyektifdaridiimplementasikannyaintranetdisebuahperusahaan,yaituuntukmeningkatkan

esiensidanefektivitasproses-proses:komunikasi,kolaborasi,dankooperasi. Karenadidalamperusaha-

anbanyaksekalidiketemukangrup-grupataukelompok-kelompokyangdibentukberdasarkankeperluan

tertentu,makaaplikasiintranetdigolongkansebagaiteknologigroupware(workgroupomputing).

Internetmerupakansebuahjaringankomputerglobalyangterdiridariribuansub-jaringan(jejaring)yang adadiseluruhdunia. Karenasifatnyayangdapatdiaksesolehsiapasaja,darimanasaja,dankapansaja,

internet telah menjadisebuah saranayang menjadimilik umum(publidomain failities). Bagisebuah

perusahaan,internetkerapkalidipergunakansebagaimediauntuk menghubungkannyadenganparape-

langganyangtersebardiberbagailapisanmasyarakatdanberagamdaerahyangada. Halinidisebabkan

karenaselainmenghematbanyakbiaya(terutamauntukmenjangkaupelanggan),menghubungkanperusa-

haandenganinternetberartimenambahluasakupanpasaryangberartimeningkatkankuantitaspotensi

pelangganbagiperusahaan.

Extranet merupakan sebuah jaringan komputer yang menghubungkan sistem jaringan perusahaan (in- tranet misalnya) dengan sistem jaringan para mitra bisnisnya, seperti supplier (pemasok) dan vendor.

Tujuanterbesardihubungkannyasebagianjaringanperusahaandenganmitrakerjatersebutadalahuntuk

memperepatprosespengadaansebuah barangdan menurunkanbiaya-biayayang tidak perlu semaam

biayagudangdantransportasi.

Denganadanyaketigajenisteknologiinformasi tersebut, sebuahperusahaandapatdenganmudah melakukan

peniptaan sebuah informasi dan menyebarkannyake mana saja yang diinginkan karenaseara prinsiptelah

terjalinsebuahinfrastrukturpenyaluraninformasikeseluruhpihak-pihak yangberkepentingan(stakeholders).

Denganberkembangnyateknologiinformasiterutamayangberkaitandengandimulainyasuatukonsepekonomi

baru (digital), maka berkembanglah suatu arena dan potensi bisnis baru di dunia maya. Konsep manaje-

men barudiduniamaya,atauyang lebihdikenaldengane-business,memberikanbanyaksekalikemungkinan-

kemungkinandan peluang-peluang baruyangbelumpernahterpikirkansebelumnya. Prinsip-prinsipsemaam

e-ommere,e-prourement,e-ustomer, e-market,dan lainsebagainyamerupakan manifestasidari terseleng-

garanyasuatuide-idebisnisbarudiinternet.

Gambar28

Sehubungandenganhaltersebut,dikenallahsebuahistilahbaruyangmelengkapijaringanintranet,internet,

dan extranetyang telah dimiliki perusahaan, yaitu: e-Supply Chain Management (e-SCM) dan e-Customer

RelationshipManagement(e-CRM).Jaringanyangtelahdilengkapidengankeduajenisaplikasiinidinamakan

ExtrapriseValueNetwork(EVN) olehPrie WaterhouseCoopers(Gambar29).

Gambar29

Pada dasarnya e-SCM merupakan suatu konsepmanajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan

internetdanteknologinyauntukmengintegrasikanseluruhmitrakerjaperusahaan,terutamayangberhubungan

dengansistempemasokanbahan-bahanatausumberdaya-sumberdayayangdibutuhkandalamprosesproduksi

(sisi supply);sementarae-CRM merupakan kebalikan darie-SCM yang manaberusaha untukmemanfaatkan

internetdanteknologinyauntukmengintegrasikanperusahaandenganseluruhalonkonsumenmaupunpelang-

hubungan yang terjadi adalah eksklusif, dalam arti kata antar satuperusahaan dengan perusahaan lainnya,

sementara e-SCM lebih terintegrasi dan bersifat holistik (beberapa mitra terintegrasi menjadi satu jaringan

terpadu). Demikian pula dengane-CRM dan konsepjaringaninternet padaumumnya, dimanae-CRM lebih

diarahkandalammenobamenjalinhubunganataurelasiyanginteraktifantaraperusahaandanmasing-masing

individu pelanggannya. Tujuan akhirnya adalah untuk menjamin kepuasandan loyalitas pelanggan. Untuk

lebihjelasnya,berikutiniadalahkarakteristikdarikeduabuahkonsepmanajementtersebut.

12.1 e-Supply Chain Management

Adatiga prinsipdasar yangharus diperhatikan di dalammerenanakansebuah e-SupplyChain Management

diperusahaan:

1. Melihat bahwahakekat informasidalam haliniharusmerupakanpengganti atausubstitusi darikebera-

daaninventori (biayaterbesarrata-rataperusahaan),makamemperlakukaninformasiharussama persis

denganmelakukanmanajemeninventori.Jikadidalaminventoripermasalahutamayangdihadapiadalah

`kapanpemesanan barangharus dilakukan' dan`seberapa banyak barangyangharus dilakukan'dengan

memperhatikanunsur-unsursemaamleadtime,totalost,danservielevel,makadidalammanajemen

informasi harus pula diperhatikan hal-hal terkait dengan `kapan informasi relevan harus dimiliki' dan

`seberapadetailinformasi'yangharusdirepresentasikan. Dengankatalain,prinsipheaper-better-faster

berlakupula dalammanajemeninformasi.

2. Dariketigaunsurtersebut(biaya,keepatan,dankualitas),persaingansesungguhnyaterletakpadakee-

patan danketepataninformasi. Informasiyangmengalirdarimitrausahakeperusahaandan sebaliknya

harussedemikianrupasehinggabenar-benarmemberikansuatumanfaatyangsignikanterhadapproses

peniptaandanpenyebaranprodukataujasa(meniptakanvalue). Karenasetiappengambilankeputusan

akan berdasarkan informasi tersebut, maka keberadaannyaharus tepat waktudan relevan dengansaat

pengambilankeputusan. Duahalyangharusdiperhatikandalamkaitanini,yaituaspekon-linedanreal-

time. Aspekon-lineberhubungandengankeharusanadanyakoneksi komunikasi(hubungan) yangtidak

terputus selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu antar perusahaan yang bekerjasama. Sementara

aspekreal-timeberhubungandengandurasiperpindahaninformasidarisatutempatketempatlainyang

sedemikian epat sehingga mendekati nol detik. Jika aspek on-line menjamin adanyahubungan terin-

tegrasiantarasemua pihakyang terkait,aspekreal-time menjamin bahwainformasi yang dipergunakan

untukmengambilkeputusanadalahyangpalingmutakhir(up-to-date).

3. Manajemen harus menganggap bahwa relasi antara mitra bisnis merupakan asset stratejik perusahaan

yang harusdibinasungguh-sungguhkeberadaannya. Tidakadahal yang lebih pentingdari padakeper-

ayaan dan sikap profesionalisme yang harus selalu dijaga keberadaannya. Tanpaadanya kedua unsur

tersebut,mustahilkerja-samayangdilakukanakanmenghasilkansuatukinerjayangsalingmenguntungk-

an(win-win).

Konsepe-SupplyChainManagementyang baik,biasanyamemiliki5(lima)buah komponenyang salingmen-

dukung,yaitumasing-masing(Gambar30):

1. Supply Chain Replenishment adalah proses yang berkaitan dengan bagaimana para pemasok saling

bekerja sama untuk menyediakan produk-produk atau bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan

sedemikianrupasehinggamemenuhitargetpermintaandanservielevelyangdianangkan.

2. CollaborativePlanningadalahprosesyangmemfokuskandiripadaaktivitasperenanaanyangberkaitan

dengan operasi, produksi, inventori,dan distribusisehingga keseluruhan perusahaan yang bekerja-sama

mengetahuiobyektivitasnyamasing-masingsehinggauntukmenegahadanyakonikyangdapatbermuara

padatidakterapainyakebutuhan pelanggan.

3. Collaborative Produt Development adalah proses yang berkaitan dengan aktivitas peniptaan pro-

duk atau jasayangmembutuhkan kerja-samaantaraberbagaimitrabisnistersebut denganperusahaan,

sehinggakualitasproduk dan/ataujasadapatterpenuhisesuaidenganspesikasiyangtelahdisepakati.

4. E-Prourementpadadasarnyaadalahmanifestasibarudariprosespengadaankonvensional,dimanada-

lamaktivitasiniteknologiinternetdanprinsip-prinsipe-businessbenar-benarditerapkansearasungguh-

sungguh.

5. E-Logistis sama seperti e-Prourement,hanyasajaproses iniberkaitandengan aktivitasmanajemen

Dalam dokumen Buku Supply Chain Management (Halaman 91-95)