• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menganggap Sebagai Total Enterprise

Dalam dokumen Buku Supply Chain Management (Halaman 76-80)

Tujuan utama dari business partnering haruslah mengfokuskan diri pada optimalisasi. Dalam model yang

telah dijelaskan di atas, business partnering mulai dari di dalam perusahaan sendiri (seara internal) lalu

dikembangkankeperusahaan-perusahaanluardalamrangkaianrantaiaktivitas(searaeksternal)dandengan

aramenaripeluang-peluangsearasungguh-sungguhpadajaringankeseluruhan(totalnetwork)sebagaisuatu

kesempatan.

Cerita-erita sukses (suess stories) termasuk dalam tipe-tipe perbaikan sebagai berikut adalah tipikal

sebagaihasilyangdiapaidariprosesbusiness partnering:

1. Penguranganpersediaan(inventoryredution)

(a) Persediaanbarangdapatdikurangiantara40%sampai60%denganaramemperbaikihubungandan

kerjasama,

(b) Mengurangisafetystokdandengan

() Mengembangkansistem`justintimedelivery'

2. Memperepatperputaranpersediaanbarang(inreasinginventoryturnover)

(a) Kenaikandari5%-7%menjadi25%-30%karenameningkatkansistem`pull-through'dan

(b) Denganmengurangistokout(kehabisanpersediaan)

3. Perbaikanwaktuperedaran(improvingyletime)

(a) Waktuperputaran dapatdiperbaikimenjadi50%-60%denganara

(b) Mappingdananalyzingowhartbersama-samadan

() Menghilangkanlangkah-langkahataukegiatan-kegiatanyangtidakmempunyainilaitambah(added

value)

4. Kenaikanpenjualan(inreasesales)

(a) Salesakannaikantara35%-55%denganara

(b) Bersama-samameningkatkansistemyangpalingresponsif

5. Peningkatanpangsapasar(improvemarketshares)

(a) Demikian jugameningkatkanpangsapasarsebesarantara35%-55%denganara

(b) Yangsama sepertidi atas,yaitubersama-samameniptakansistemyang palingresponsifdan

() Merangsangpelangganberbelanjadi dalamjaringan

6. Perbaikankeuntungan(protimprovement)

(a) Keuntungandapat ditingkatkansebesarantara15%-30%denganara

(b) Mengurangidanmenghilangkanpemborosandanbiayatinggidenganmemperbaikidesaindariproses

yangdigunakan

7. Perbaikanhubungandenganpelanggan(ustomerrelationimprovement)

(a) Meningkatkanhubungandenganpelanggansebesarantara20%-40%denganara

(b) Menari dan menanggapi kebutuhan nyata mereka dan meniptakan ara-ara untuk memuaskan

mereka

Kuni darisemua itu adalahbahwasemua harus menganggapdan memperlakukan semua perusahaan dalam

jaringanataurangkaianrantaisebagaisuatutotalitasyangsatu,atausebagai`totalenterprise'. Totalenterprise

ini sekarang menjadi semaam loso baruyang dianut oleh mereka yang mau dan berhasildalam kompeti-

si. Kompetisitidak lagi dianggap antarasatu perusahaan denganperusahaan yang lain, tetapi antara`total

enterprise'satudengan`totalenterprise'yanglain. Kesadaranbaruinidapat memaulagi perusahaanuntuk

BAGIAN I SUPPLY CHAIN DAN

TEKNOLOGI INFORMASI

PERANAN TI DALAM MANAJEMEN

SUPPLY CHAIN

KonsepmanajemensupplyhaintidakdapatdipisahkandariperkembanganTeknologiInformasi(TI).Bahkan

kalaudilihatdarisejarahnya,justrukemajuanteknologiinilahyangmelahirkanprinsip-prinsipdasardarima-

najemensupply hain. Alasannyaukup sederhana, yaitukarena esensidari pengintegrasian berbagaiproses

danentitibisnisdidalamdomainsupplyhainmanagementadalahmelakukanshare terhadapinformasiyang

dimiliki dan dihasilkan olehberbagaipihak. Teknologi komputer dan telekomunikasi yang sangat epat ber-

kembangmembuatpeniptaandanpenyebaraninformasimenjadisemakinepat,murah,danberkualitasbaik.

Searaumum,perananteknologiinformasididalammanajemensupplyhaindapatdilihatdariduaperspektif

besar(Gambar24):

PerspektifTeknis

PerspektifManajerial

8.1 Perspektif Teknis

Dilihatdarisisiteknis,adaduahalfungsidariteknologiinformasiyangharusdipenuhi,yaitufungsipeniptaan

danfungsipenyebaran.

8.1.1 Fungsi Peniptaan

Aspek-aspekyangharusdapatdilakukanolehteknologiinformasi adalahsebagaiberikut: Teknologiinformasi

harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari

yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Ada dua ara umum yang biasa

dipergunakan,yaitusearamanualdanotomatis. Yangdimaksuddenganmanualadalahdilibatkannyaseorang

useruntukmelakukan dataentryterhadap fakta-faktarelevandi dalam aktivitassehari-hariyang dipandang

perlu untuk direkam. Misalnya atatan pengeluaran keuangan, keluhan pelanggan, pesanan konsumen, pe-

ngeluaran barang darigudang, dan lain sebagainya. Sementarayang dimaksud denganara otomatisdi sini

adalahjikaberbagaiteknologidipergunakansebagaialatuntukmerekamfaktadanmengubahnyamenjadidata

tanpaharusmelibatkanunsurmanusiasebagaidataentry. Contohnyaadalahpenggunaanbarodeuntukkode

barang,smartard untukdatapelanggan,kartukredituntukpembayaran,danlainsebagainya.

Teknologiharusmampumerubahdatamentahyangtelahdikumpulkantersebutmenjadiinformasiyang relevanbagisetiap penggunanya(stakeholders), yaitumanajemen,staf,konsumen,mitra bisnis,pemilik

perusahaan, danpihak-pihak lainyang berkepentingan. Bentuk pengolahandata menjadiinformasi da-

pat dilakukan dengan berbagaiara, seperti melakukan pengelompokkan data sejenis, mendeskripsikan

kumpulan data dalambentukstatistik, membuat ringkasandata berdasarkankelompok tertentu, mem-

perlihatkankarakteristik data dari berbagai perspektif, dan lain sebagainya. Bagimanajemendan staf

perusahaan,informasi hasilolahan datainimerupakandata mentahyang dibutuhkanuntukmengambil

keputusan-keputusanstrategismaupuntaktis.

Hasil daripengambilan keputusan akanmemberikanberbagaidampak langsungmaupun tidaklangsung terhadapkinerjabisnisperusahaan. Informasiyangdihasilkandaripengolahandatasehari-haridilengkapi

dengan pengalaman (jam terbang) dan intelektualitas sang pengambil keputusan pada akhirnya akan

menjadi sebuahpengetahuanatauknowledgebagiyang bersangkutan. Feedbak darihasilpengambilan

keputusaninisangatbaikuntukdiketahuiolehberbagaipihakyangberkepentingandidalamperusahaan.

Hasil pengambilan keputusan yang baik harus menjadi ontoh bagi orang lain di dalam perusahaan,

sementarahasil yang buruk harus pula dipelajari agartidak terjadi kembali di kemudian hari. Adalah

tugasteknologiinformasiselanjutnya,untukmengolahinformasiyangdiperolehdenganberbagaikonteks

organisasiyangada,menjadisebuahknowledgeyangdapatdiaksesolehsemuapihakdidalamperusahaan.

Akhirnya, kumpulan dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama perusahaan beroperasi akan

menjadi suatu bekal kebijaksanaan (wisdom) yang tidak ternilai harganya. Wisdom yang diperoleh

merupakanhasildaripembelajaransebuahorganisasi(learningorganisation)yangakanmerupakaniden-

titasperusahaandimasamendatang. Wisdomyangtertanamdimasing-masingindividupelakuaktivitas

bisnis sehari-hari diharapkan akan membuat perusahaan terkait menjadi sebuah organisasiyang selalu

meningkat kinerjanya. Merubahknowledge menjadiwisdom merupakan tugas teknologiinformasi yang

terakhirdalamprosespeniptaan. Telahbanyakaplikasi-aplikasidalamkategoriartiialintelligenedan

expertsystemyang telahdiimplementasikandi berbagaiperusahaanmulti nasionaluntukmenggantikan

fungsimanusiadalammengambilkeputusan-keputusankritikaldidalambisnis.

Gambar24

8.1.2 Fungsi Penyebaran

Terhadap entiti-entiti fakta, data, informasi, knowledge, dan wisdom tersebut, teknologi informasi memiliki

fungsi-fungsiyangberhubungandenganaspekpenyebaransebagaiberikut:

Gathering. Teknologiinformasiharusmemilikifasilitas-fasilitasyangmampuuntukmengumpulkanentiti- entititersebut danmeletakkannyadi dalamsuatu mediapenyimpandigital. Media penyimpantersebut

harusmampuuntukmenangkapberbagaikarakteristikunikdarientiti-entititerkait,yang biasadirepre-

sentasikandalamberbagaibentukformatmedia(multi-media),seperti: teks,suara(audio),itra(image),

gambarbergerak(video), danlain-lain.

Organising. Untuk memudahkan penarian terhadap entiti-entiti tersebut di kemudian hari, teknologi informasi harus memiliki mekanisme baku dalammengorganisasikanpenyimpanan entiti-entiti tersebut

didalammediapenyimpan. Konsep-konsepstrukturdata,database,dansistemberkasmerupakandasar-

dasarilmuyangkerapdipergunakansehubungandengankebutuhan ini.

Seleting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entiti-entiti tersebut, teknologi informasi harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan penarian dan pemilihan. Teknologi portal

Synthesizing. Tidak jarang para pengambil keputusan membutuhkan lebih dari satu entiti (gabungan beberapa entiti) untuk memudahkannya melihat situasi bisnis perusahaan. Contohnyaadalah seorang

manajer yang membutuhkan peta jalur distribusi rekanannyayang dilengkapi dengan data lengkap ka-

rakteristikmasing-masingjalur. Disinidibutuhkangabunganantaramediagambar(image)denganteks.

Teknologi informasi harus mampu memenuhi kebutuhan manajer ini dalam menggabungkan beberapa

entitimenjadisatupaketkesatuanyangterintegrasi.

Distributing. Akhirnya,teknologiinformasiharusmemilikiinfrastrukturyangdapatmenyalurkanberba- gai entiti daritempat disimpannyaentiti-entiti tersebut ke pihak-pihakyang membutuhkannya. Proses

menyebarkanentitiiniharuspulamemperhatikantingkatkebutuhannya,sepertikeepatanakses,penting

tidaknyaentiti, dan lain sebagainya. Untukdapat mendistribusikan entiti multi mediamisalnya, dibu-

tuhkansuatumediatransmisiberpitalebar(highbandwidth)agarperformapenyebarandapatefektif.

Dalam dokumen Buku Supply Chain Management (Halaman 76-80)