• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam

BAB XI

KEBERHASILAN PROSES PEMBELAJARAN

mengalami pengalaman belajar.31 Gagne dalam Uno menyatakan bahwa hasil belajar adalah penguasaan seseorang terhadap teori, materi pelajaran tertentu yang diperoleh melalui tes hasil belajar, yang dinyatakan dengan angka.32

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Bloom dalam Djaali bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diamati melalui aspek pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.33 Perubahan tersebut berupa peningkatan kapabilitas atau kemampuan dalam beberapa jenis untuk bekerja atau perubahan dalam sikap, minat dan sikap seseorang yang sudah belajar. Pendapat Bloom dalam Djaali dijabarkan dalam Muhibbin memabagi menjadi tiga jenis perubahan yang menjadi ciri khas dari perilaku belajar pada siswa adalah 1).

Perubahan international, 2) perubahan positif dan aktif, dan 3) perubahan afektif dan fungsional.34

Dengan demikian hasil belajar dapat dijadikan sebagai barometer guru, orang tua dan siswa terhadap kualitas atau keberhasilan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar tidak cukup dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa, jika dilihat dari hasil kognitif saja akan tetapi hasil belajar harus dipertimbangkan dari aspek afektif dan psikomotorik siswa. Disebagian besar lembaga pendidikan (sekolah) realita penilaian guru, masih banyak yang menilai hasil belajar hanya dari aspek kognitif atau intelektual siswa.

Menurut Bloom ada tiga aspek penting yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar yaitu: aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.35 Aspek kognitif ini menitik beratkan pada proses intelektual yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Di dalam aspek ini terbagai menjadi 6 (enam) bagian yang harus dimiliki oleh siswa yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Sedangkan pada aspek afektif mencakup bagian, penerimaan, sambutan, menilai, organisasi, dan karakterisasi. Berikutnya pada aspek psikomotor mencakup yang mencakup, lokomotor dan nonlokomotor. Ketiga aspek di atas memiliki mata rantai yang kuat artinya tidak bisa dikatakan secara utuh siswa itu berhasil dengan perestasi sangat memuaskan atau unggul tetapi aspek psikomotoriknya tidak ada atau sikap dan tingkah lakunya urak-urakan, tidak menunjukakan kualitas perestasinya.

31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 3, & h. 22.

32 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (PT. Aksara: 2007). h. 16.

33 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h. 77.

34 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Rosdakarya, 2001), h.

116.

35 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 79.

Tingkatan Ranah atau domain Hasil Belajar Menurut Taxanomy Bloom dalam Wahidmurni 2010.

Tingkatan Cognitive Domain Affective Domain Psycomotor domain

1. Knowlidge (c1) Receving (A1) Perception (p1)

2. Comprehension (c2) Responding (A2) Set (p1)

3. Application (c3) Valuing (A3) Guided response (p3)

4. Analysis (c4) Organizasion (a4) mechanism (p4)

5. Synthesis (c5) Characterization (A5) Complix overt

response (p5)

6. Evaluation (c6) Adaption (p6)

7. Origination (p7)

Dalam pemahaman pendidikan agama islam pendapatnya Bloom memiliki narasi yang sama pada konsep keberhasilan siswa, tidak semata-mata bertumpu pada kemampuan kognitif semata, tetapi kemampuan pada aspek afektif dan psikomotorik sangat diperhatikan.

Hal ini berkaitan erat dengan fungsi dan peranan “Dienul Islam” yaitu agama yang memiliki sifat-sifat “Rahmatan Lil’alamin” kasih sayang bagi seluruh alam. Secara garis besar pokok- poko ajaran dalam islam meliputi tiga bidang yaitu: aqidah, syari’ah, dan akhlak. Unsur- unsur dalam ketiga bidang ini dijelaskan dalam bagan berikut:36

36 Syubli dan Nawawi A. Shamad, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Lintera Ilmu Cindikia, 2014), h.

32

ISLAM

AKHLAK AQIDAH

SYARI’AH

1. Iman Kepada Allah SWT 2. Iman Kepada Malaikat 3. Iman Kepada Kitab-kitab 4. Iman Kepada Rasul 5. Iman Kepada Hari Akhir

6. Iman Kepada Qado dan Qadar Allah SWT

IBADAH

MU’AMALAH

1. Syahadat 2. Shalat 3. Zakat 4. Puasa 5. Haji

1. Munakahat 2. Tijarat 3. Hudut/jinayat 4. Khilafah 5. Jihad 6. Waris

1. Akhlak Kepada Allah 2. Akhlak kepada nabi dan rasul 3. Akhlak kepada orang tua 4. Akhlak kepada sesame muslim 5. Akhlak kepada non muslim 6. Akhlak kepada tetangga

7. Akhlak kepada lingkungan alam dan Umum (kampus, tempat kerja dll)

Dalam bagan di atas telah dijelaskan bahwa sikap, perilaku, etika sudah termasuk dalam akhlak, dan akhlak ini sama dengan kandungan aspek psikomotorik.

Merumuskan hasil belajar pendidikan agama islam tentunya tidak bisa hanya mengambil isi dari aspek kognitif saja tetapi semua aspek mulai dari tujuan pembelajaran secara khusus maupun umum. Sebagai guru perlu mengedepankan rumusan hasil belajar sebagai panduan dalam menentukan hasil belajar siswa yang mengandung tiga aspek di atas (Bloom). Jika rumusan tujuan pembelajaran tidak dirumuskan sesuai dengan ketiga aspek tersebut, maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga akan kabur dan tidak bermakna.

Ketidak bermaknaan hasil belajar pada pendidikan agam islam karena tujuan dan ruang lingkup terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh guru agama. Di dalam standar isi tujuan dan ruang lingkup pembelajaran pendidikan agama islam

tercantum dengan jelas. Bahwa tujuan dan ruang lingkup itu mencakup aspek antara lain:

1. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang tulus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah Swt.

2. Mewujudkan manusia indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembagkan budaya agama dala komunitas sekolah.

Sedangkan ruang lingkup pendidikan agama islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Al- quran dan al-hadits 2. Aqidah

3. Akhlak 4. Fiqih

5. Tarikh dan kebudayaan islam

Melihat dari tujuan dan ruang lingkup pelaksanan pembelajaran pendidikan agama islam yang diberlakukan di sekolah, telah nampak jelas pada penekanan terhadap keseimbangan, keselaransan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia denga alam sekitarnya. Jadi hasil belajar pada pendidikan agama islam berdasarkan juga tujuan dan ruaglingkup materi sesuai standar isi. Hasil belajar pendidikan agama islam adalah suatu pembelajaran yang diberikan guru kepada siswanya supaya memiliki ilmu yang bermanfaat dan membentuk akhlak mulia pada diri sendiri maupun sesama makhluk (siswa), supaya dapat menghargai satu sama lainnya, berdasarkan al-quran dan al-hadits.

Pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 12 ayat 1 butir a “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut dan diajarkan oleh pendidik yang seagama, hasil belajar pendidikan agama

menunjukan adanya perubahan dalam bentuk perilaku yang baik dan bermoral tidak bertentangan dengan konsep-konsep al-quran dan al-hadits.

Pada umumnya pendidikan agama islam menekakkan pada pembentukan akhlak dalam beragama dan bermasyarakat yang lebih kontekstual. Untuk mencapai pembelajaran optimal, pembelajaran sebaiknya melalui beberapa tahapan sehingga hasil belajar akan lebih optimal.

Pendidikan agam islam adalah salah satu mata pelajaran yang cukup rumit dalam penilaian keberhasilannya, tidak cukup guru hanya meninjau hasil belajar dalam bentuk hasil tesnya saja. Seyogyanya hasil pembelajaran dilihat juga dari segi prakteknya dalam kehidupa sehari-hari. Hal ini sesuai dengan tujuan strategi pembelajaran kontekstual, agar siswa benar-benar mampu dalam mengaplikasikan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal hidup ditengah-tengah masyarakat. Dalam pengamalannya pendidikan agama islam lebih menekankan pada akhlak, sikap, sehingga koponen-komponen ini merupakan hasil belajar yang ingin dicapai pada pembelajaran secara kontekstual.

Hasil belajar adalah perubahan dalam tingkah laku, pengetahuan, dan sikap, yang relatif bersifat tetap (istiqomah). Perubahan tersebut diperoleh dari suatu lingkungan yang didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Jika dihubungkan dengan sekolah, maka hasil belajar akan bersifat lebih kompleks lagi, dibandingkan dengan hasil belajar yang dikaitkan dengan individu.

Keberhasilan dari belajar yang dicapai oleh siswa, ditunjukkan oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya, setelah melakukan proses pembelajaran baik dalam bidang pengetahuan/pemahaman siswa, keterampilan analisis, sintesis, evaluasi serta nilai dan sikap. Adanya perubahan itu tercermin dalam prestasi belajarnya yang diperoleh selama melakukan proses pembelajaran.

Prestasi adalah salah satu bukti keberhasilan dari usaha yang dapat dicapai.

Teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan hasil belajar dalam pendidikan agama islam adalah terjadinya perubahan sikap, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama islam selama kurun waktu yang sudah tertentu.