• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembelajaran Tidak Langsung 1. Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN

C. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung 1. Pengertian

Strategi pembelajaran tidak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilang keputusan, dan penemuan. Strategi pembelajaran tidak langsung umumnya berpusat pada peseta didik, meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkkungan belajar dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat. Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person).

Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan, pengambaran inferensi berdasarkan data atau pembentukan hipotesis. Guur merancang linngkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia. Pendekatan tidak langsung adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Pada penekatan tersebut guru memfasilitasi proses berpikir siswa, antara lain melalui kegiatan berikut : 1) pengajuan pertanyaan yang tidak mengarah, dan selanjutnya memungkinkan muncul ide pada diri siswa; 2) menangkap inti pembicaraan atau jawaban siswa yang dapat digunakan untuk menolong mereka dalam melihat permasalahan secara lebih teliti; 3) menarik kesimpulan dari diskusi kelas yang mencakup berbagai pertanyaan yang berkembang, pengaitan ide-ide yang muncul dari siswa, serta langkah-langkah pemecahan masalah yang harus diambil; 4)

menggunakan waktu tunggu untuk member kesempatan berpikir pada siswa dan member penjelasan (Basden, 2001 : 8 dalam Suryadi, 2005:14)

2. Karakteristik

Menurut Robertson dan lang (1991), pendekatan langsung antara lain memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) investigasi, pengambilan kesimpulan, dan pencarian alternative solusi; dan 2) guru lebih berperan sebagai fasilitator, pendorong serta narasumber melalui penciptaan lingkungan belajar, penyediaan kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif, serta penyediaan balikan bagi siswa . masih menutur Robertson dan Lang (1991), pendekatan tidak langsung sangat cocok digunakan apabila : 1) hasil belajar berkenaan dengan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai; 2) proses sama pentingnya dengan produk; 3) siswa perlu melakukan investigasi atau menemukan sesuatu; 4) solusi masalah yang diberikan bersifat terbuka; 5) pembelajaran berfokus pada pengembangan pemahaman personal dengan retensi konsep jangka panjang; 6) berkaitan dengan pengambilan keputusan atau masalah yang perlu dicari solusinya; dan 7) berkaitan dengan pengembangan kemampuan life- long learning.

Pembelajaran tidak langsung menekankan pada upaya memmfasilitasi belajaar siswa, terjalinnya hubungan baik antara guru dengan siswanya, yaitu sebagai pembimbing bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Peran guru sebagai fasilitator yang senantiasa memfasilitasi setiap perkembangan yang terjadi pada diri siswa selama proses pembelajran berlangsung. Robertson dan Lang dalam Suryadi (2005:14) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran tidak langsung memiliki karakteristik sebagai berikut 1) menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam melakukan observasi, investigasi, pengambilan kesimpulan, dan pencarian alternative solusi; dan 2) guru lebih berperan seba;gai fasilitator pendorong serta narasumber melalui penciptaan lingkungan belajar dan penyediaan balikan siswa. Sedangkan Flander dalam Rippi Maya (2006:20) mengemukakan bahwa pembelajaran tidak langsung dimulai dengan keyakinan bahwa siswa mempunyai keinginan alamiah untuk belajar. Dalam pembelajaran ini, guru mendorong potensi dalam diri siswa dan kepercayaan diri siswa bebas belajar dan guru memotivasi siswa untuk mengemukakan pendapat dan menghargai ide-ide siswa. Karakteristik pembelajaran tidak langsung menurut Suryadi (2005:131) dapat dilihat dari tiga hal, yaitu : 1) sajian bahan ajar, 2) pola interaraksi kelas; dan 3) model intervensi yang dilakukan guru.

Ketiga hal tersebut dapat dipahami dalam penjelasan di bawah ini.

a. Bahan utama dikemas dalam bentuk sajian masalah sehingga konsep, prosedur, dan prinsip dalam pembelajaran diperoleh siswa melalui aktivitas pembelajaran yang bersifat tidak langsung (misalnya melalui penemuan, pemecahan masalah, eksplorasi) baik secara individu maupun kelmpok

b. Model intervensi guru yang dikembangkan lebih bersifat tidak langsung, yakni melalui teknik scaffolding (memahami adanya batas-batas perkembangan anak secara temporer dan memerlukan bantuan untuk kemudian memberikan bantuan secara tepat) antara lain berupa pengajuan pertanyaan, pemberian hints (isyarat), dan pengajuan masalah yang berbeda, baik sebagai pembanding maupun untuk keperluan pengembangan.

c. Model interaksi yang dikembangkan bersifat multiarah.

3. Strategi

Berkaitan dengan pembelajaran tidak langsung, Lang dan Evans (2006;368) berpendapat bahwa pembelajaran tidak langsung akan lebih bermakna bagi siswa karena berperan langsung dalam memperoleh dan menemukan pengetahuannya sendiri melalui aktivitas pembelajaran. Perolehan pengetahuan siswa tidak bergantung kepada apa yang disampaikan dan disiapkan guru, tetapi lebih menekankan siswa sbagai pembelajar dalam menemukan dan memperoleh pengetahuan. Lebih lanjut, Lang dan Evans (2006:368) menjelaskan bahwa model-model pembelajaran yang masuk pada ruang lingkup dan memiliki kedekatan makna dan pengertian dengan pembelajaran tidak langsung adalah seperti : 1) inkuiri; 2) induktif; 3) pemecahan masalah; 4) action research 5) pengambilan keputusan; 6) penemuan; 7) investigasi; 8) eksplorasi; dan 9) eksperimen. Pembelajaran-pembelajaran seperti di atas, selain memiliki karakteristik yang lebih menekankan kepada siswa sebagai pusat dalam pembelajaran (student centered), juga memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kemampuan proses sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam model pembelajaran indirect instruction, peran guru bergeser dari pengajar menjadi fasilitator, pendukung, pendorong, dan narasumber. Guru mengatur lingkungan belajar, memberikan peluang bagi keterlibatan siswa, dan apabila diperlukan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan penyelidikan (Martin, 1983).

Adapun materi dalam pembelajaran tidak langsung adalah sebagai berikut : a. Pembelajaran tidak langsung memperliihatkan keterlibatan tinggi siswa dalam

melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotsis.

b. Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung dan sumber personal (resource person)

c. Guru merancang lingkungan belajr, memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri;

d. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan penggunaan bahan cetak, noon-cetak dan sumber-sumber manusia.

Kelebihan dari strategi ini antara lain : 1) mendorong ketertarikan dan keinginntahuan peserta didik; 2) menciptakan alternative dan menyelesaikan masalah 3) mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain ; 4) pemahaman yang lebih baik; 5) mengekspresikan pemahaman. Sedangkan kekurangan dari pembelajaran ini adalah memerlukan waktu panjang, outcome sulit diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu mengingat materi dengan cepat. Dengan demikian pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang memungkinkan pembelajar atau sisswa untuk menjadi bagian dalam proses pembelajaran. Peran guru adalah menyediakan langkah-langkah pembelajaran, sementara siswa berperan dalam proses pembelajaran sampai menentukan kesimpulan, solusi atau inferensi dari aktivitas di kelas sebagai suatu pengalaman metode, strategi, atau pendekatan yang diterjemahkan dari Indirect Learning Approach, indirect instruction, Indirect Learning Strategy, atau Indirect Method. Dengan catatan, bahwa penggunaan istilah tersebut disesuaikan dengan konteks dan penggunaannya.

D. Strategi Pembelajaran Interaktif