Memahami Bahasa Pemrograman C
C. Memahami Bahasa Pemrograman C
Tugas 4.3
Bersama teman satu kelompok Anda, lakukan diskusi berkaitan dengan perbedaan antara
pemrograman prosedural dan pemrograman berorientasi objek. Sumber-sumber data dapat diambil dari media cetak atau elektronik. Hasilnya dipresentasikan di depan kelas dan mintalah tanggapan dari kelompok lain!
Guna menambah pengetahuan yang berkaitan dengan materi bahasa pemrograman C, maka kunjungi QR code berikut!
https://www.scribd.com/document/565563162/Persamaan-Bahasa-Pemrograman-Dengan-Belajar- Bahasa
a. Persiapan lingkungan pengembangan bahasa C
Sama seperti bahasa Pascal, bahasa C saat ini mayoritas dipakai sebagai bahasa pengantar untuk mempelajari algoritma. Dimana algoritma itu sendiri merupakan kumpulan instruksi untuk
memecahkan masalah. Di samping itu, bahasa C dapat dikategorikan sebagai portable language yang artinya bahwa bahasa pemrograman C bisa di-compile ulang supaya berjalan di berbagai sistem operasi tanpa perlu mengubah kode-kode yang ada. Aplikasi yang dibuat di Windows OS dengan bahasa C, bisa dipindahkan ke Linux OS dengan sedikit atau tanpa modifikasi.
Namun, sebelum mulai membuat program, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan, di antaranya sebagai berikut.
1) Untuk mempelajari bahasa C membutuhkan sebuah tempat untuk bekerja, yang disebut lingkungan pengembangan.
2) Harus memahami proses membuat program yang diawali dari mengetikkan kode program hingga menghasilkan program yang dapat dieksekusi atau dijalankan oleh komputer.
3) Bagi pemula, sangat disarankan untuk mempelajari bahasa pemrograman prosedural terlebih dahulu baru kemudian masuk ke dalam bahasa pemrograman object. Ini juga menjadi alasan untuk belajar bahasa C sebelum masuk ke bahasa pemrograman object seperti JAVA.
Logo bahasa C
https://academy.alterra.id/blog/wp-content/uploads/2021/07/Logo-C.png Tugas 4.4
Kerjakan tugas berikut dengan baik dan benar!
Lakukan identifikasi berkaitan dengan perbedaan antara coding dan pemrograman. Sumber-sumber data dapat diambil dari media cetak atau elektronik. Hasilnya dikumpulkan pada guru untuk diberi penilaian!
b. Instalasi IDE (Integrated Development Environment) pada Bahasa C
Dalam mempelajari bahasa pemrograman C, terdapat konsep pemrograman yang lebih umum, yaitu pengertian dari Compiler, Linker dan IDE. Ketiga istilah ini akan sering ditemui saat mempelajari sebuah bahasa pemrograman.
1) Compiler
Compiler adalah aplikasi yang berfungsi membaca dan menerjemahkan bahasa pemrograman komputer (source code) untuk menghasilkan sebuah program. Terdapat ragam jenis compiler C, namun yang cukup terkenal untuk Windows OS antara lain Visual C++, Turbo C, MinGW
(Minimalist GNU for Windows), Cygwin, dan Code::Blocks (http://www.codeblocks.org) termasuk aplikasi Open Source yang bisa didapat dengan gratis.
Penggunaan Code Blocks
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2d/CodeBlocks_8.02.png
2) Linker
Apabila tidak ditemukan error, compiler akan membuat sebuah object files yang berisi object code. Di dalam object file inilah instruksi dalam bahasa mesin disimpan. Mayoritas object file pada compiler C akan berakhiran *.obj dengan nama yang sama dengan source code. Misalnya memiliki file kubus.c setelah di compile akan terdapat kubus.obj, jika memiliki file koperasi.c setelah di compile akan terdapat koperasi.obj.c, dan seterusnya. Langkah terakhir diserahkan kepada linker dengan tugas menggabungkan berbagai library external dengan object file untuk menghasilkan sebuah program.
Pada dasarnya, kode program C biasanya membutuhkan file library external, yaitu stdio.h. Linker-lah yang akan menggabungkan kubus.obj dengan stdio.h dan hasil akhirnya berupa sebuah program berextension *.exe. Karena file source code dibuat sebagai kubus.c, file programnya akan bernama kubus.exe. Dengan men-double-klik file kubus.exe, program kita sudah langsung berjalan.
3) IDE (Integrated Development Environment)
IDE adalah aplikasi yang menggabungkan teks editor, compiler dan linker dalam 1 aplikasi.
Adakalanya ditambah dengan sebuah debugger, yaitu fitur untuk menampilkan kesalahan dari kode program. Sebuah IDE sangat memudahkan proses pembuatan program, karena hanya perlu membuka 1 aplikasi saja. Beberapa IDE juga memiliki fitur tambahan seperti real-time debugging untuk memberitahu error sebelum kode program di compile, syntax highlighting untuk mewarnai beberapa kode agar mudah dibaca, dan code completion untuk memberikan saran penulisan kode program (source code).
2. Struktur Program Bahasa C
Untuk dapat membantu manusia, program harus dilengkapi dengan kemampuan berkomunikasi. Ada banyak cara untuk berkomunikasi lewat antarmuka pengguna (user interface), tetapi bentuk
komunikasi dasar yang perlu dikuasai komunikasi lewat Command Line Interface (CLI) dan program pun akan merespons menggunakan teks juga. Dengan kata lain, interaksi menggunakan CLI sangat bergantung pada kemampuan program untuk membaca data yang diberikan oleh user dan menuliskan
hasil pekerjaan. Misalnya agar dapat membaca dan menulis, maka program yang dibuat perlu
menggunakan header stdio.h yang memuat fungsi masukan-keluaran standa r menggunakan CLI. Dua fungsi utama yang dapat digunakan adalah scanf untuk membaca dan printf untuk menulis.
Bahasa C merupakan bahasa yang terstruktur. Untuk memudahkan penjelasan, kode program berikut akan diberi nomor baris di bagian kiri.
a. Komponen Program dalam Bahasa C
Sebelum membuat program yang lebih kompleks, yang melibatkan ekspresi, struktur kontrol keputusan, atau struktur kontrol perulangan, Anda perlu memahami makna dari berbagai komponen penyusun bahasa C, di antaranya sebagai berikut.
1) Kata kunci (Keyword)
Keyword adalah kata-kata dalam bahasa Inggris yang dikenali oleh Bahasa C dan digunakan untuk fungsi-fungsi tertentu. Ada 32 keyword yang terdaftar dalam Compiler Bahasa C dan tidak dapat digunakan sebagai identifier, yaitu auto, break, case, char, const, continue, default, do, double, else, enum, extern, float, for, goto, if, int, long, register, return, short, signed, sizeof, static, struct, switch, typedef, union, unsigned, void, volatile, dan while.
2) Identifier
Identifier adalah nama unik yang ditulis oleh Programmer untuk menAndakan variabel, function, struktur dan lain-lain. Aturan umum dalam menulis Identifier adalah sebagai berikut.
a) Biasanya Identifier dimulai dari huruf atau underscore, tapi lebih disarankan untuk tidak menggunakan underscore sebagai awalan Identifier.
b) Identifier bisa terdiri dari huruf, angka dan garis bawah (underscore _ )
c) Tidak ada batasan panjang karakter Identifier, namun sebaiknya 1 Identifier tidak lebih dari 31 karakter.
3) Variabel
Variabel sebagai penAnda identitas yang digunakan untuk menampung suatu nilai. Nilai tersebut dapat diubah sepanjang kode program. Secara teknis, variabel merujuk kepada suatu alamat di memory komputer. Setiap variabel memiliki nama yang sebagai identitas untuk variabel tersebut.Sesuai dengan namanya, isi dari variabel bisa berubah dari waktu ke waktu tergantung kebutuhan. Ini berbeda dari konsep konstanta yang kita bahas dalam tutorial sebelumnya. Untuk konstanta, nilai tersebut akan tetap dan tidak bisa diubah sepanjang kode program.
a) Aturan penamaan variabel dalam bahasa C
Penamaan variabel merujuk ke aturan identifier yang pernah kita bahas beberapa tutorial sebelumnya.
Aturan penamaan variabel di dalam bahasa pemrograman C adalah sebagai berikut.
(1) Beberapa compiler bahasa C ada yang membatasi panjang variabel maksimal 31 karakter.
Agar lebih aman, sebaiknya tidak menulis nama variabel yang lebih dari 31 karakter.
(2) Karakter pertama dari variabel hanya boleh berupa huruf dan underscore ( _ ), tidak bisa berupa angka. Meskipun dibolehkan, sebaiknya tidak menggunakan karakter underscore sebagai awal dari variabel karena bisa bentrok dengan beberapa variabel settingan program.
(3) Variabel bisa terdiri dari huruf, angka dan karakter underscore / garis bawah ( _ ).
(4) Variabel harus selain dari keyword. Sebagai contoh, kita tidak bisa memakai kata int sebagai nama variabel, karena int merupakan keyword untuk menAndakan tipe data integer.
b) Cara penulisan variabel di dalam bahasa C
Pada saat akan menulis variabel, dalam hampir semua bahasa pemrograman terdapat 2 proses utama yaitu deklarasi dan inisialisasi. Deklarasi adalah proses untuk memberitahukan compiler bahasa C bahwa kita akan membuat sebuah variabel. Setelah sebuah variabel di deklarasikan, kita bisa menginput atau memberikan nilai awal ke dalam variabel tersebut. Proses pemberian nilai awal ini dikenal dengan istilah inisialisasi. Bahasa C termasuk bahasa pemrograman yang menggunakan konsep strongly typed programming language, yang artinya untuk setiap variabel harus ditulis akan
berisi tipe data tertentu, seperti angka bulat (integer), angka pecahan (float), huruf (char), atau yang lain. Ketika ingin membuat variabel, harus ditentukan dulu apa tipe data dari variabel tersebut.
4) Tipe data
Secara sederhana, tipe data adalah cara kita memberitahu komputer untuk mengelompokkan data berdasarkan apa yang dipahami oleh komputer. Di dalam bahasa C, terdapat tipe data integer dan float yang bisa diisi dengan angka. Sedangkan jika data tersebut berupa huruf, bisa disimpan ke dalam tipe data char.
a) Tipe data tanpa pengelompokan
Tanpa pengelompokan, ke-8 tipe data dalam bahasa pemrograman C yaitu Char, Integer, Float, Array, Structure, Pointer, Enum, dan Void. Bagi yang sudah pernah belajar bahasa pemrograman lain, mungkin akan bertanya kenapa tipe data boolean dan string tidak termasuk di dalam daftar ini. Bahasa C memang tidak memiliki tipe boolean bawaan, tapi bisa diakali dengan membuatnya menggunakan tipe data bentukan (enum), atau menggunakan library khusus: stdbool.h. Sedangkan untuk string, di dalam bahasa C termasuk ke dalam array. String di defenisikan sebagai array dari tipe data char.
b) Tipe data dalam pengelompokan
Terdapat 8 tipe data di dalam bahasa pemrograman C yang bisa dibagi ke dalam 4 kelompok besar yaitu tipe data dasar, tipe data turunan, tipe data bentukan, dan tipe data void.
Link Internet
Guna menambah pengetahuan yang berkaitan dengan materi bahasa pemrograman C, maka kunjungi QR code berikut!
https://www.scribd.com/document/565564140/Tipe-Data-Bahasa-c-Dalam-Pengelompokan 5) Konstanta
Terdapat dua tempat untuk menyimpan suatu nilai dalam bahasa pemrograman, yaitu konstanta dan variabel. Konstanta adalah sebuah tempat atau container dari suatu nilai. Sesuai dengan namanya, nilai dari konstanta bersifat tetap (konstan) dan tidak bisa diubah sepanjang program berjalan. Dalam Penamaan Konstanta, sudah menjadi kebiasaan mayoritas programmer untuk membuat nama
konstanta menggunakan HURUF BESAR, agar mudah dibedakan dengan variabel yang menggunakan huruf kecil. Meskipun begitu, kita juga bisa membuat konstanta dengan huruf kecil.
3. Belajar Menulis Program Sambil Menyelesaikan Masalah
Program memang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat IT. karena segala sesuatu yang dilakukan di dalam IT pastilah memerlukan program. Pada kenyataannya, ketika membuat program untuk menyelesaikan suatu permasalahan nyata, hanya perlu membuat sendiri spesifikasi dari program yang akan dibuat. Untuk menghasilkan program yang baik tentu memerlukan analisis yang baik, seperti analisis sistem, stuktur data maupun analisis requirement, serta berbagai persiapan- persiapan matang sebelum membuat suatu program. Program yang paling sederhana sekalipun setidaknya memiliki 3 komponen dasar yaitu input (masukan data), proses (pemrosesan input), dan output (keluaran program sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan).
Dalam membuat sebuah program setidaknya ada beberapa hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu, diantaranya sebagai berikut.
a. Mendefinisikan masalah (defining the problem)
Pengertian masalah disini adalah komponen apa saja yang diperlukan agar program tersebut dapat berjalan dengan baik, seperti inputnya apa saja, mendefinisikan apa yang nanti akan dilakukan oleh program, dan bagaimana keluaran dari program yang diharapkan. Pada tahap ini juga dikenal requirement analisis (analisa kebutuhan).
b. Perencanaan desain sistem (planning)
Pada tahap ini adalah mendefinisikan langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh program dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Bentuk dari perencanaan itu bisa berupa flowchart ataupun algoritma dari program, sehingga akan tahu proses apa saja yang ada dalam program tersebut.
Semakin detail flowchart atau algoritma yang dibuat, maka semakin mudah juga tahap codingnya.
Dengan demikian, membuat flowchart terlebih dahulu akan lebih menghemat waktu dibandingkan langsung melakukan coding sambil mencoba-coba (trial and error). Kegiatan trial and error akan menghabiskan waktu ketika melakukan coding, sebab kegiatan tersebut cukup menyita waktu.
c. Implementasi (coding/programming)
Coding adalah aktivitas menulis barisan kode dari suatu bahasa pemrograman, dimana barisan kode tersebut akan dieksekusi oleh komputer dalam menjalankan sesuatu. Hal mendasar yang perlu dipahami adalah dalam menulis program dengan terstruktur dan sesuai dengan flowchart yang telah dibuat. Pada tahap ini juga mencakup tahap perbaikan error dan testing.
d. Dokumentasi (documentation)
Setelah tahap coding selesai, sangat disarankan untuk membuat semacam dokumentasi. Tambahkan komentar-komentar pada program dan mem“bukukan” program yang akan dibuat. Hal ini akan bermanfaat jika sudah membuat program yang begitu banyak, dan suatu ketika ingin mengambil sebagian dari code program yang lama untuk disisipkan pada program yang baru. Bisa dibayangkan jika tidak membuat dokumentasi, maka waktu akan sangat terbuang dengan menelusuri program- program lama satu-persatu.
e. Testing
Adapun komponen-komponen dari testing adalah sebagai berikut.
1) Unit Testing
Menguji setiap unit dan modul yang terdapat dalam program tersebut 2) Integration Testing
Menguji integrasi yang dilakukan kepada program seperti halnya ketika program tersebut sudah diinstall di client kita yang membutuhkan integrasi dengan sisitem yang lain seperti halnya integrasi dengan database.
3) Validation Testing
Menguji masukan yang diberikan kepada program. apapun masukannya program harus bisa menyelesaikan dengan baik.
4) Sistem Testing
Pada tahap ini menguji permorfa dari program, apabila program dijalankan dengan kondisi-kondisi tertentu bagaimana?
5) Operasional dan Maintenance
Pada tahap ini sebenarnya bagaimana program yang telah kita buat dan testing ini bekerja
sebagaimana mestinya, update program, menyeselaikan bug yang tidak ditemukan pada saat testing, serta pengembangan yang dapat dilakukan dengan program tersebut.
Ruang Komputer 2.1
Beberapa Hal yang Diperlukan dalam Membuat Sebuah Program Tujuan:
Mengamati beberapa hal yang diperlukan dalam membuat sebuah program Alat dan Bahan:
Alat tulis
Cara Kerja:
1. Amatilah beberapa hal yang diperlukan dalam membuat sebuah program!
2. Tulislah beberapa hal yang diperlukan dalam membuat sebuah program pada Tabel 1.2!
3. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan beberapa hal yang diperlukan dalam membuat sebuah program pada suatu format!
4. Buat kesimpulan dari hasil pengamatanmu dalam bentuk laporan.
Tabel 1.8 Beberapa Hal yang Diperlukan dalam Membuat Sebuah Program No. Deskripsi Mendefinisikan
Masalah
Perencanaan Desain Sistem
Implementasi Dokumentasi Testing
Pertanyaan:
1. Apa sajakah beberapa hal yang diperlukan dalam membuat sebuah program?
2. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan tersebut dalam bentuk laporan secara mandiri kemudian kumpulkan pada guru Anda.
4. Ekspresi (Expression)
Pada ekspresi pemrograman terdiri dari dua komponen utama yaitu yang disebut dengan operand dan operator. Operand ekspresi dalam pemrograman ini dapat berupa suatu variabel, nilai data, konstanta, nilai data konstanta maupun suatu bentuk fungsi. Sedangkan operator ekspresi pemrograman
merupakan suatu bentuk simbol yang dipergunakan mengolah nilai yang dimiliki oleh operand untuk mendapatkan suatu nilai yang baru. Pada pemrograman komputer tentunya jenis dari operator pemrograman banyak macamnya. Masing-masing jenis dari operator pemrograman memiliki fungsi dan tingkat prioritas tersendiri ketika program dijalankan atau dieksekusi. Pembentukan suatu ekspresi pemrograman antara satu bahasa pemrograman dengan bahasa pemrograman yang lain tentunya memiliki perbedaan. Perbedaan dalam penulisan suatu ekspresi pemrograman ditentukan dengan didasarkan pada sintaks yang dimiliki oleh masing-masing bahasa pemrograman. Meskipun dalam penulisan mengalami perbedaan yang terpenting hasil dari ekspresi yang dibentuk sama sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan alur logika dari program yang dibuat.
Pada dasarnya, ekspresi adalah gabungan antara operator dan operand serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program. Dari penggabungan operator dan operand ini dapat dibangun ekspresi- ekspresi yang lebih rumit. Berdasarkan jumlah operand, suatu ekspresi dapat dibagi sebagai berikut.
No .
Jenis Contoh
1. Unary (satu operand) misalnya –p untuk menegasikan suatu bilangan.
2. Binary (dua operand) misalnya p+q untuk penjumlahan.
3. Ternary (tiga operand)
misalnya p ? q : r yang akan dijelaskan lebih rinci.
Antara operand dan operator dalam suatu ekspresi dipergunakan untuk mengolah suatu nilai sehingga menghasilkan nilai baru sesuai dengan kebutuhan dari program yang dijalankan. Masing-masing nilai dari suatu ekspresi diperoleh dari hasil perpaduan susunan code antara operand dan operator.
Berdasarkan fungsinya, operator dalam bahasa C dapat dibagi menjadi operator penugasan, operator aritmatika, operator logika, serta increment dan decrement.
a. Operator penugasan (simbol '=’)
Operator penugasan (assignment operator) untuk memberikan suatu nilai konstanta atau nilai yang diperoleh dari suatu ekspresi ke dalam variabel. Operand di sisi kiri (berupa lvalue, yaitu sebuah variabel tunggal yang mengacu ke memori komputer) yang akan menerima nilai dari operand di sisi kanan operator penugasan berupa lvalue atau rvalue. Rvalue adalah sebuah ekspresi yang bukan lvlaue, bentuk paling sederhana adalah konstanta. Selain itu operator penugasan juga dapat digabungkan dengan operator aritmatika dan operator bitwise logika.
b. Operator aritmatika
Operator aritmatika digunakan untuk melakukan operasi matematika yang Anda kenal.
Operator-operator *, /, %, +, dan – merupakan operator dyadic (binary operator), yaitu jenis operator yang membutuhkan dua operand (kiri dan kanan). Sedangkan operator yang hanya membutuhkan satu operand disebut monadic (operator unary). Adapun yang termasuk golongan operator ini adalah increment (++), decrement (--), unary minus (-), dan unary plus (+).
1) Operasi unary increment berfungsi untuk menambah nilai variabel dengan satu.
2) Operasi unary decrement berfungsi untuk mengurangi nilai variabel dengan satu.
3) Operator unary minus digunakan untuk mengambil nilai negatif dari suatu bilangan.
4) Operator unary plus digunakan untuk mengambil nilai positif dari suatu bilangan.
Operator ini dapat diletakkan sebelum atau setelah (postfix) operand. Pada penulisan dalam bentuk prefix, perubahan nilai akan langsung dilakukan pada nilai variabel sebelum nilai variabel tersebut digunakan pada ekspresi.
c. Operator kondisional (ternary)
Operator yang satu-satunya bersifat triadic (ternary operator) yang terdiri dari 3 operand. Bahasa C memiliki 1 operator ternary, yaitu ” ? : ” seperti (p == 1) ? 30: 40. Pada dasarnya operator ternary yang akan mengembalikan nilai berdasarkan suatu kondisi tertentu. Ketiga buah operand yang dibutuhkan pada operator ini terdiri dari: satu ekspresi yang akan diuji dan dua ekspresi pilihan.
Misalnya, Anda ingin mengembalikan nilai 1 jika suatu ekspresi p < 3 bernilai benar, dan mengembalikan nilai 0 jika sebaliknya.
d. Operator logika, relasional, dan kesamaan
Di samping operator aritmatika, juga dikenal operator logika, relasional, dan kesamaan. Ekspresi yang menggunakan operator ini akan memiliki nilai benar (true atau dalam bahasa C bernilai tidak sama dengan 0) atau salah (false atau bernilai 0). Operator pada kategori ini memiliki peran yang sama dengan operator logika, relasional, dan kesamaan pada mata pelajaran Matematika.
1) Operator relasional identik dengan binary operator yang digunakan untuk membandingkan suatu nilai. Dalam C, ada enam jenis operator relasional sebagai berikut.
jenis operator relasional Sumber : dokumen penerbit
2) Operator logika adalah operator-operator yang berkaitan dengan operasi logika, seperti negasi (ingkaran), konjungsi (dan), dan disjungsi (atau).
Daftar operator logika Sumber : dokumen penerbit
3) Operator kesamaan memiliki dua bentuk perubahan sebagai berikut.
Operator Kesamaan / Pertidaksamaan Sumber : dokumen penerbit
5. Struktur Kontrol Keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dalam sebuah program. Istilah yang sering digunakan untuk pengambilan keputusan adalah kondisional. Secara sederhana, kondisional adalah sebuah bentuk pernyataan “jika ..., maka ...”. Pernyataan ini dibuat untuk mengekspresikan sebuah aksi berdasarkan sebuah kondisi tertentu.
a. Struktur kontrol keputusan IF-ELSE
Pada dasarnya, kondisi IF ELSE merupakan modifikasi tambahan dari kondisi IF. IF-ELSE bekerja dengan cara membandingkan dengan Relational Operator dan/atau Logical Operator. Maksudnya, adalah apabila (IF) suatu kondisi terpenuhi (TRUE) maka program akan melakukan perintah yang telah dibuat, dan apabila (IF) suatu kondisi tidak terpenuhi (FALSE) maka program tidak akan melakukan perintah yang dibuat atau melakukan perintah lain (ELSE) yang dibuat lagi.
b. Struktur kontrol keputusan Switch-Case
Kondisi SWITCH CASE terdiri dari 2 bagian, yaitu perintah SWITCH dimana terdapat nama variabel yang akan diperiksa, serta 1 atau lebih perintah CASE untuk setiap nilai yang ingin diperiksa. Selain IF bersarang, juga terdapat Switch bersarang yaitu Switch di dalam Switch (bahkan bisa memasukkan fungsi IF di dalam Switch). Format dasar penulisan kondisi SWITCH CASE, di awal kode program untuk menginput nama_variabel yang akan diperiksa. Kemudian terdapat beberapa perintah CASE yang diikuti dengan sebuah nilai_proses. Jika isi dari nama_variabel sama dengan salah satu
nilai_proses ini, maka blok kode program akan dijalankan dan jika ternyata tidak ada kondisi CASE yang sesuai, blok default di baris terbawah yang akan dijalankan. Di dalam setiap block case diakhiri dengan perintah BREAK; agar struktur CASE langsung berhenti begitu kondisi terpenuhi.
Perhatikan contoh berikut!
Kode program kategori nilai Sumber : dokumen penerbit
c. Struktur kontrol keputusan bersarang
IF Bersarang (Nested If) merupakan bentuk percabangan IF dengan struktur yang lebih kompleks, dimana dalam sebuah pernyataan IF terdapat pernyataan IF lainnya (sebuah kondisi IF di dalam IF).
Penggunaan struktur IF Bercabang biasa digunakan untuk pemilihan beberapa pernyataan bertingkat, Ketika sebuah pernyataan IF dijalankan dan bernilai TRUE maka akan terdapat pernyataan if lainnya pada blok tersebut. Perhatikan contoh algoritma IF Bersarang (Nested If) sebagai berikut.
https://kelasprogrammer.com/wp-content/uploads/2020/01/Flowchart-menentukan-penduduk-miskin- dan-tidak-3-1024x630.png
6. Struktur Kontrol Perulangan
Bagi yang belahar pemrograman, tentu harus memahami konsep dan cara kerja perulangan dalam pemrograman. Setelah menyelesaikan aktivitas ini, Anda diharapkan mampu menerapkan perulangan dan menghubungkannya dengan kejadian sehari-hari. Program C menyediakan tiga bentuk pernyataan loop,yaitu for loop, while loop, dan do ...while loop.
a. Struktur kontrol perulangan FOR