• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny Tahun 2020/2021” yang sebenarnya.

Berdasarkan masalah yang telah dikaji maka pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan yang bersifat Deskriptif kualitatif. Karena tujuannya ialah untuk mendeskripsikan apa yang saat ini terjadi dan berlaku serta didalamnya terdapat upaya untuk mendeskripsikan, menganalisis, mencatat, dan menginterprestasikan keadaan yang terjadi dan dapat melihat adanya kaitan antara variable- variabel yang diteliti,30 serta menekankan pada kondisi alamiah (natural setting).

Pendekatan Kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumentasi, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.31

2) Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti adalah peran dan upaya dalam memperoleh data terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian merupakan hal-hal yang sangat penting, karena dengan peneliti hadir di lokasi penelitian, maka akan memungkinkan data yang didapatkan benar-benar valid. Seperti yang telah dijelaskan dalam

30 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 26.

31 Imam Gunawan, metode penelitian kualitatif teori & praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 87.

pengertian kualitatif, bahwa “pada penelitian kualitatif peneliti berperan sebagai instrumen kunci”.32

Kehadiran peneliti di lokasi adalah untuk memperoleh data-data yang valid, dari beberapa sumber data, seperti guru akidah akhlak, kepala Madrasah, WK Kurikulum, dan beberapa peserta didik khususnya kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny. Peneliti tidak akan melakukan sesuatu yang sekiranya dapat mempengaruhi informan sehingga akan memberikan informasi yang kurang valid. Untuk mendapatkan data yang valid dan actual, maka peneliti mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan terkait dengan implementasi pembelajaran online di MTs Putri Al-Ishlahuddiny, seperti kepala madrasah, guru akidah akhlak, WK kurikulum, dan beberapa santri kelas IX MTs Putri Al-Ishalhuddiny. Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian sampai memperoleh data yang jelas mengenai permasalahan penelitian.

3) Sumber data

Sumber data dalam penelitian kualitatif ini adalah subyek dari mana data itu diperoleh. Menurut Suharsimi Arikanto, ada tiga klasifikasi sumber data yaitu: Person (orang), Place (Tempat), dan Paper (Kertas/simbol).33

1. Person (Orang) yaitu data berupa orang yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara, diantaranya adalah kepala

32 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.3.

33Suharsimi Arikunto,Manajemen Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.88.

madrasah, wk Kurikulum, guru akidah akhlak kelas IX, dan beberapa santri dari kelas IX A,B, dan IX C.

2. Pleace (Tempat) yaitu sumber data berupa tempat atau sumber data yang menyajikan tampilan meliputi fasilitas gedung MTs putri Al- Ishlahuddiny, kondisi lokasi MTs Putri Al-Ishlahuddiny,kegiatan belajar mengajar, dan lain sebagainya.

3. Paper (Kertas/simbol) yaitu symbol atau sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, simbol-simbol dan lain-lain. Seperti struktur organisasi MTs Putri Al-Ishlahuddiny dan data guru dan santri.

Adapun jenis-jenis data dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder yaitu :

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dan secara online melalui Whatsapp Group. Data primer dikumpulkan peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pengumpulan data primer menggunakan bagian internbal dari proses penelitian dan yang sering diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer dianggap lebih akurat, karena data ini disajikan secara terperinci. Pada penelitian ini jawaban data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi

dari kepala madrasah, guru akidah akhlak kelas IX, dan beberapa santri kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny.

b. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk. Biasanya sumber data ini telah diolah sedemikian rupa sehingga siap untuk digunakan. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder penelitian di dapatkan dari profil MTs Putri Al-Ishlahuddiny, visi misi,sarana prasarana, data santri, dan karyawan MTs Putri Al-Ishlahuddiny.

Jadi, data yang berupa data primer adalah sumber data yang langsung dukumpulkan dari lapangan, sedangkan data sekunder adalah sumber data dari bahan bacaan kepustakaan ataupun bahan bacaan elektronik.

Sumber data adalah subyek darimana data itu diperoleh yang berupa benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca atau bertanya tentang data. Dengan demikian dalam penelitian ini yang menjadi sumber data ialah sebagai berikut :

a. WK Kesiswaan b. WK Kurikulum

c. Ustadzah Guru Akidah Akhlak Kelas IX d. Para santri wati kelas IX A, B, dan C.

4). Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lebih akurat demi penelitian ini, Dalam proses tersebut ada beberapa metode yang digunakan, metode yang dipilih dalam proses pengumpulan data ini tentunya harus sesuai dengan karakteristik penelitian yang dilakukan. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah : Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Ketiga teknik tersebut dapat digunkan untuk mendapatkan suatu informasi yang dapat saling menunjang dan melengkapi dalam penelitian mengenai Implementasi Pembelajaran Online Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Mts Al- Ishlahuddiny. Adapun penjelasan yang lebih rinci dari metode-metode pengumpulan data tersebut ialah sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Observasi adalah salah satu metode utama dalam sebuah penelitian.Terutama dalam penelitian kualitatif, seperti yang dilakukan oleh peneliti saat ini. Observasi ialah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti.34

Pada observasi ini peneliti mengamati begaimana proses pelaksanaan pembelajaran online di kelas IX MTs Putri Al- Ishlahuddiny. Dimulai dari mengamati bagaimana guru

34 Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm. 70.

memberikan tugas ke santri, mengamati hasil belajar santri, dan mengamati penilaian hasil belajar santri di rumah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipan dan non partisipan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipan. Adapun dalam penelitian dikenal ada dua teknik observasi yaitu:

1. Observasi Partisipan

Observasi partisipan yaitu peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan dab berpartisipasi dalam aktifitas mereka, artinya ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang yang di observasi dan peneliti memiliki peran dalam kelompok teramati.

2. Observasi non-partisipan

Observasi non-partisipan yaitu pengamatan biasa dimana peneliti tidak diperbolehkan terlibat dalam hubungan- hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian.

Dalam observasi ini peneliti tidak melibatkan diri dalam aktivitas subyek yang diteliti.35

Teknik observasi nonpartisipan ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan dan situasi lokasi penelitian untuk melihat berbagai hal penulis teliti dengan tujuan untuk mendapatkan data mengenai : Implementasi pembelajaran online, Kendala serta upaya yang dihadapi dalam mengimplementasikan pembelajaran online pada mata pelajaran akidah akhlak di kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny Tahun 2020/2021.

Sedangkan untuk mendapatkan data letak geografis MTs, visi dan misi MTs, Profil MTs, dan data sarana dan prasarana yang ada

35 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitia Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 220.

seperti bangku, meja, maupun ruang kelas, peneliti menggunakan teknik observasi partisipan.

b. Metode Wawancara

Wawancara ialah komunikasi yang di lakukan antara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tertentu.36

“Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (intervioner).37

Peneliti melakukan wawancara secara online dengan beberapa santri kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny dan melakukan wawancara langsung dengan WK kesiswaan yang mewakili kepala madrasah, wawancara langsung dengan WK Kurikulum, dan guru akidah akhlak dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak minimal 1 meter.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dari jumlah respondenya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self- report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan

36 Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 180.

37 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm.198

pribadi. Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview adalah sebagai berikut :

1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri

2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya

3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan- pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.38 Menurut Muri Yusuf dalam bukunya metodelogi penelitian kualitatif, kualitatif dan penelitian gabungan mengemukakan bahwa wawancara (interview) merupakan suatu kegiatan atau proses interaksi yang dilakukan antara pewawancara (interviewer) dengan seseorang yang di wawancarai sebagai sumber informasi (interviewe). Dengan kata lain wawancara ialah suatu percakapan yang dilakukan secara berhadapan (face to face) antara pewawancara dengan yang di wawancarai sebagai sumber informasi yang di mana pewawancara sendiri melontarkan secara langsung pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu objek yang di teliti dan telah di rencanakan sebelumnya.39

38 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&R, (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 195.

39A. Muri Yusuf, Metodologi…, hlm. 398.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wawancara ialah alat yang digunakan untuk pengumpulan data dan dilakukan dengan cara langsung maupun tidak langsung dengan orang yang diwawancarai sebagai informan atau sumber informasi.

c. Metode Dokumentasi

Dalam pengumpulan data, peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi. Metode dokumentasi digunakan peneliti sebagai metode pendukung untuk memperoleh data madrasah, seperti daftar nama peserta didik, profil madrasah, keadaan peserta didik, keadaan guru dan karyawan, keadaan sarana dan prasarana. Ada beberapa dokumen yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya dengan permaslalahan dalam penelitian, seperti : Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), berbagai macam hasil ujian, bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran online.

Teknik pengumpulan data jenis ini merupakan teknik yang tidak langsung ditujukan kepada obyek yang diteliti, tetapi dalam bentuk dokumen. Dokumen ini ialah catatan suatu pristiwa yang sudah berlalu bisa saja berbentuk tulisan, karya-karya dari seseorang yang monumental dan juga dalam bentuk gambar. Adapun dokumen dalam bentuk tulisan seperti sejarah kehidupan, biografi, peraturan

kebijakan, dan catatan harian, sedangkan dokumen dalam bentuk gambar seperti foto, sketsa, gambar hidup, dan yang lain.40

5. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 41

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (1982) dalam bukunya Lexy J. Moleong mengatakan bahwa:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.42

Dengan demikan, berdasarkan penelitian ini maka peneliti menggunakan teknik analisis data yang telah dijelaskan oleh Miles dan Hubermen ialah sebagai berikut:

40 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 82.

41 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&R, (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 320.

42 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 248.

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Kegiatan reduksi adalah proses penyederhanaan, mengklasifikasikan, serta mentransformasikan data yang masih mentah berupa catatan tertulis maupun secara lisan yang telah di kumpulkan di lapangan selama proses penelitian berlangsung. Ketika data yang diperoleh dari lapangan yang jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara rinci dan teliti. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memilih dan memilah data serta informasi yang menjadi pokok dan fokus penelitian yang dapat mempertajam gambaran tentang hasil yang telah di peroleh.43

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian ini, maka penyajian data dapat dilakukan dengan berbagai macam bentuk matriks, bagan, uraian singkat, grafik, charts, dan networks. Dengan demikian peneliti bisa menguasai data-data tersebut.44

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah berikutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

43 Ariesto Hadi Sutopo & Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan NVIVO, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 11-12.

44 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif &

Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), hlm. 216.

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.selanjutnya, akan tetapi apabila kesimpulan pada tahap awal yang dikemukakan dapat di dukung dengan bukti-bukti yang kuat dan valid, serta ketika peneliti turun kembali ke lapangan untuk pengumpulan data, kesimpulan tersebut masih bersifat konsisten atau tetap, maka kesimpulan yang dipaparkan bersifat kredibel atau dapat di percaya.45 6. Validitas Data/Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.Validasi data berjuan untuk membuktikan bahwa apayang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang ada dilapangan. Dan apakah penjelasan yang diberikan di lapangan mempunyai kesesuaian dengan yang sebenarnya yang ada atau terjadi.

Oleh karena itu, untuk menguji sejauh mana validitas data yang diperoleh di lapangan maka penulis akan menggunakan beberapa teknik pemeriksaan validitas data yaitu:

a. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan demikian, untuk meningkatkan ketekunan ini peneliti dapat memberikan data yang

45 Sugiyono, Metode …, hlm. 446.

akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.46Peneliti melakukan pengamatan lebih awal pada setiap pelaksanaan pembelajaran selama penelitian berlangsung.‘’Moleong memandang bahwa keikut sertaan pengamat terletak pada pengamatan terhadap pokok persoalan yang dilakukan secara awal’’.47

b.Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara berbagai cara, dan berbagai waktu. ‘’Triangulasi juga merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluaan pengecekan dan sebagai pembanding terhadap data tersebut.’’48

Adapun uraian triangulasi dapat dijabarkan di bawah ini sebagai berikut:

1) Sumber dapat dilakukan dengan cara:

a) Membandingkan data hasil pengmatan dan data hasil wawancara b) Membandingkan perkataan informan di tempat umum dan

perkataan secara pribadi.

c) Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen.

2) Metode dapat dilakukan dengan cara:

46 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 183-189.

47 Moleong,Metodologi Penelitian....hlm.330.

48Burhan Bungin, Analisis data penelitian kualitatif pemahaman filosofis dan metodologis kearah penguasaan model aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm.205.

a) Pengecekan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data.

b) Pengecakan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

3) Penyidik yaitu dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan dan kebenaran data.

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber. Tringgulasi sumber dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengamatan dan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen.

Dengan cara ini diharapkan data dan informasi yang diperoleh dengan mudah dan tidak mendapat kesulitan dari lokasi penelitian sehingga data yang diperoleh benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jadi pengguna triangulasi sumber data ini penulis mengorientasikan pada fokus penelitian yang diteliti yaitu dengan berusaha membandingkan pengamatan dan wawancara kepada guru mata pelajaran akidah akhlak kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny.

c.Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah dengan adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Menggunakan bahan referensi dalam suatu penelitian merupakan hal yang cukup penting dan dibutuhkan untuk mendukung

kreadibilitas data, karena referensi merupakan alat pendukung untuk membuktikan keabsahan dan validnya data yang diperoleh peneliti.49