• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya mengatasi kendala dalam Implementasi Pembelajaran Online

Kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny Tahun 2020/2021

D. Upaya mengatasi kendala dalam Implementasi Pembelajaran Online

perlu dimodifikasi agar capaian tersebut dapat diperoleh para peserta didik selama pembelajaran online.79

D. Upaya mengatasi kendala dalam Implementasi Pembelajaran

dan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran online.80

2. Pemberian Bantuan Kuota

Berdesarkan hasil observasi, pada saat pembagian kartu kuota belajar dari kemenag, peneliti sedang berada di lokasi penelitian.

Sehingga dengan adanya kebijakan bantuan kuota dari kemenag tersebut diharapkan mampu membantu akses informasi bagi guru dan santri dalam menjalani proses pembelajaran online selama masa pandemi, dan dapat meringankan beban orang tua.

Sehingga Hal tesebut diperkuat dengan pernyataan Ustadz Muhammad Arfian Hasan selaku WK Kesiswaan dan selaku operator di MTs Putri Al-Ishlahuddiny:

“Dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang baik lintas kementerian dan lembaga sehingga kebijakan bantuan kuota dan internet dapat terealisasikan. Seluruh penerima manfaat yaitu guru dan santri akan mendapatkan bantuan kuota internet. Jumlah bantuan kuota untuk MTs sebesar 35GB, 30 kuota belajar dan 5 GB kuota umum yang dapat mengakses seluruh laman aplikasi. Paket kuota diberikan untuk santri yang sudah memiliki kartu seluler aktif.

Pemberian paket kuota dilakukan dengan cara menginjek.

Injek paket kuota dilakukan secara bertahap mulai dari hari rabu, 2 Desember 2020. Kemudian kartu perdana, diberikan kepada santri yang belum memiliki kartu seluler aktif.

Mereka ini akan didata oleh operator dan madrasah. Selain itu, di madrasah guru juga difasilitasi dengan adanya wifi, agar guru bisa online ketika berada di madrasah.”81

80 Muhammad Arfian Hasan, WK Kesiswaan, Kediri Lombok Barat, Wawancara dan Observasi 3 Desember 2020.

81 Muhammad Arfian Hasan, WK Kesiswaan, Kediri Lombok Barat, Wawancara 3 Desember 2020.

Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti pada chat WA, Hal tersebut juga diperkukat dengan pernyataan santri yang bernama Elsy Yulia Rahmani :

“Saya sudah mendapatkan kuota belajar dari madrasah.

Jumlah kuota yang saya dapatkan sebesar 35 GB. 30 GB kuota belajar dan 5 GB kuota utamanya.”82

3. Aplikasi Pembelajaran

Media daring menjadi sebuah solusi dalam pembelajaran.

Berbagai cara diuji coba dan digunakan oleh para pendidik untuk menemukan cara yang paling efektif dalam mengajar online. Salah satu cara yang mudah dan murah yaitu dengan memanfaatkan sosial media.

Jika berbicara media pembelajaran maka media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran online untuk tingkat MTs di MTs Putri Al-Ishlahuddiny yaitu menggunakan aplikasi WA.

Penggunaan aplikasi WA dipilih dengan alasan bahwa selain murah juga mudah digunakan. Hal tersebut sebagaimana telah disampaikan oleh Ustadzah Sa’adah:

“Aplikasi WA dibuat grup pembelajaran akidah akhlak karena lebih mudah dan murah saat digunakan. Dan dalam grup WA di dalamnya terdapat pula wali kelas sebagai pengawas grup. Kebetulan saya mengajar kelas IX dengan jumlah 3 kelas dan saya wali kelas IX A. Walaupun handphone saya sebagai guru penuh dengan grup kelas akidah akhlak dengan rela dan penuh semangat menerimanya. Untuk santri-santri saya yang tidak mempunyai fasilitas handphone atau kuota, saya akan cek

82 Elsy Yulia Rahmani, Santri Kelas IX A, Kediri Lombok Barat, Wawancara dan Dokumentasi Percakapan WA”

dengan teman sekelasnya adakah rumahnya yang berdekatan.

Jika ada maka bisa bergabung dengan temannya. Untuk setiap penyampaian materi diberi evaluasi uraian dengan jumlah soal tidak memberatkan mereka. Itu saya berlakukan di hari Rabu dan Kamis. Jawaban evaluasi tersebut meraka bisa kerjakan pada buku latihan dan dikirimkan melalui WA.

Bagi santri-santri yang tidak mempunyai handphone bisa kerumah temannya yang dekat dengan rumahnya untuk meminta tolong difoto dan dikirimkan ke saya sehingga karakter kerjasama dan tolong menolong tetap tumbuh antara mereka.”83

4. Pengelolaan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang biasa dengan tatap muka langsung beralih ke pembelajaran online. Guru dalam pembelajaran online bukan sekedar sharing materi atau memberikan penugasan kepada peserta didik dalam aspek pendidikan. Tanggung jawab sebagai pendidik bukan hanya mengajar melainkan juga mendidik generasi bangsa yang memiliki akhlak atau moral yang baik serta berwawasan global.

Saya juga ikut berpartisipasi membantu guru akidah akhlak dalam pembuatan Power Point atau video pembelajaran nampak wajah agar pembelajaran lebih menarik.

Selain itu seorang guru juga harus memiliki kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran online, tepat waktu saat memulai pembelajaran online, disiplin kesiapan materi dan disiplin untuk siap memantau keaktifan peserta didik selama pembelajaran online.

Inovasi pembelajaran online menuntut kreativitas guru dalam

83 Sa’adah Maryam, Guru Akidah Akhlak Kelas IX , Kediri Lombok Barat, Wawancara, 15 Desember 2020.

mengelola pembelajaran dalam memberikan materi. Kemudian mengurutkan materi yang disampaikan secara logis sehingga keterkaitan antara topik satu dengan yang lain jelas.

Guru juga berkreativitas sedemikian hingga pembelajaran online menjadi suatu hal yang menyenangkan dan tidak membosankan, beberapa inovasi pembelajaran yang digunakan guru yaitu whatsapp group dengan membuat powerpoint semenarik mungkin lalu dikirimkan ke WA grup. Hal tersebut sebagaimana telah disampaikan oleh Ustadzah Sa’adah:

“Saya sebagai pendidik mengambil langkah bagaimana yang harus ditempuh agar peserta didik tetap asyik mengikuti pembelajaran online. Jangan sampai pandemi ini membuat kita terpuruk. Santri kelas IX sangat hebat.

Mereka adalah generasi terpilih yang mampu melewati tantangan saat ini. Akan hidup di mana kompetensi dan kompetisi menjadi syarat mutlak dalam persaingan sumber daya manusia ke depan. Guru juga harus pandai dalam pengelolaan materi pembelajaran dengan ekstra, agar santri mudah memahami materi tersebut. Kita pahami bersama saat ini peserta didik terbentur dengan kondisi belajar, terbentur dengan banyaknya tugas dan perintah dari guru dan orang tua. Selain itu peserta didik juga terbentur dengan kebosanan yang disababkan tidak bertemu dengan teman- temannya. Namun hal itu perlu diingat bahwa dengan terbentur, terbentur, dan terbentur, akhirnya akan terbentuk.”84

5. Membentuk Tim Guru Untuk Pembelajaran Online

Seorang guru juga tidak bisa hanya bekerja seorang diri, sehingga madrasah membentuk tim guru untuk dapat mengkoordinir dan mengawasi santri. Setiap wali kelas dapat mengontrol kelasnya

84 Sa’adah Maryam, Guru Akidah Akhlak Kelas IX , Kediri Lombok Barat, Wawancara, 15 Desember 2020.

secara online. Hal tersebut sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ustadz Muhammad Arfian Hasan selaku WK kesiswaan :

“Salah satu upaya agar pembelajaran online ini berjalan dengan lancar adalah dengan membentuk tim guru. Setelah terbentuknya tim guru kerja yang solid, maka kinerja sekolah pun bisa ditingkatkan dan terbentuk madrasah yang bermutu. Pada masa pandemi akan terlihat mana sekolah yang siap dalam kondisi apapun, seorang guru tidak bisa lagi tergantung pada perintah kepala sekolah karena dalam pelaksanaan KBM online yang benar-benar tahu kondisi di lapangan adalah guru itu sendiri. Pembentukan tim kerja yang solid juga mutlak diperlakukan karena sangat tidak mungkin seorang guru sendirian bisa menciptakan inovasi- inovasi pembelajaran online tanpa ada bantuan dari rekan guru yang lainnya. Untuk waktu yang panjang satu semester atau mungkin satu tahun ajaran diperlukan kolaborasi dari guru-guru atau guru mata pelajaran yang serumpun untuk menciptakan materi, strategi, dan inovasi pembelajaran yang menyenangkan untuk santri meskipun tidak melalui tatap muka langsung. Dengan kerjasama tim yang kuat sebuah sekolah/madrasah akan dapat memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada santri dan juga orang tua santri. Sehingga meskipun tidak tatap muka langsung, KBM bisa berjalan dengan baik.”85

Pada situasi yang masih belum pasti seperti saat ini, guru harus terus mengembangkan potensinya yang ada agar selalu bisa menyesuaikan diri pada setiap keadaan yang bisa berubah dengan cepat. Penggunaan- penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran online harus terus dipelajari dan didalami, bahkan terus mencari ilmu-ilmu yang bisa mendukung.

Sering mengikuti seminar-seminar online adalah salah satu cara dalam mengembangkan wawasan dalam mempersiapkan diri menghadapi kondisi pembelajaran di era tatanan baru ini.

85 Muhammad Arfian Hasan, WK Kesiswaan, Kediri Lombok Barat, Wawancara 3 Desember 2020.

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan paparan data-data penelitian mengenai implementasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak di kelas IX MTs Putri Al- Ishlahuddiny tahun 2020/2021.

A. Implementasi Pembelajaran Online Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny Tahun 2020/2021.

Adapun data yang didapatkan oleh peneliti terkait dengan implementasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak di kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri adalah bahwa untuk mengimplementasikan pembelajaran online terdapat langkah-langkah yang telah direncanakan. Dalam permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Menengah86 dinyatakan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiaban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara menyenangkan, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi krativitas dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Peraturan ini mengandung makna bahwa tugas guru yang terutama sebelum mengajar adalah menyusun RPP.

86 Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Menengah

Guru menyiapkan RPP yang mana didalamnya juga termuat materi pelajaran. Dengan alokasi waktu yang telah direncanakan, guru menyampaikan materi kepada santri-santrinya. Dan selama proses pembelajaran online berlangsung, Guru memberikan pertanyaan- pertanyaan secara spontan yang masih berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Berkaitan dengan pemberian materi yang akan disampaikan oleh guru, penggunaan aplikasi Whatsapp group yang menjadi hal utama dalam pembelajaran online tersebut. Selain itu program tahunan dan program semester yang telah dibuat disesuaikan dengan kondisi yang saat ini terjadi sehingga bersifat fleksibel. Pembelajaran online juga dapat melatih kreatifitas dan inovasi guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sehingga siswa tetap mendapatkan pembelajaran meskipun secara online.

Dalam implementasi pembelajaran online ada beberapa tahapan yang harus dilalui diantaranya meliputi:

1. Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan pembelajaran guru harus membuat perencanaan yang berhubungan dengan pembelajaran. Karena perencanaan meliputi segala aspek tentang pembelajaran atau suatu rancangan yang diperhatikan guru sebelum kegiatann pembelajaran dilaksnakan. Baik tidaknya rencana pembelajaran yang disusun sangat mempengaruhi tahap pembelajaran yang dilakasnakan dan tujuan yang

diharapkan. Dalam perencanaan pembelajaran juga terdapat unsure- unsur utama yaitu sebagai berikut:

b. Tujuan yang hendak dicapai berupa bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diinginkan untuk dimilki siswa setalah terjadi proses pembelajaran tersebut.

c. Bahan pelajaran atau isi pelajaran yang dapat mengantar siswa mencapai tujuan.

d. Metode dan teknik yang digunakan.

e. Penilaian yaitu begaimana guru ddapat menciptkan dan menggunakan alat untuk mengetahui tujuann sudah tercapai atau tidak.87

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini adalah tahap implementasi dari desain perencanaan yang sudah dibuat oleh guru. Pelaksanaan pembelajaran online di MTs Putri Al-Ishlahuddiny ini dilkukan dengan cara guru mengirim materi pembelajaran yang diambil dari buku paket siswa.

Apabila ada santri yang belum paham dengan materi tersebut, santri bisa menanyakan lewat telpon atau chat pribadi.

Adapun pelaksanaan dalam pembelajaran tematik PAI merupakan implementasi dari RPP yang meliputi bahan ajar atau meteri, kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

87 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), hlm.39-40.

3. Tahap Evaluasi/Penilaian

Evaluasi hasil belajar peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketigas komponen tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan isntrumen yang berbeda-beda, tetapi tetap saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.88 Tahap evaluasi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap pelaksanaan pembeljaran karena keberhasilan pembelajaran dapat diketahui melalui evaluasi yang dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan santri dalam belajar, maka guru memberikan tugas dengan membagikan melalui Whatsapp Group kemudia setiap seminggu sekali siswa diminta untuk menjapri tugasnya. Bagi santri yang tinggal di asrama pondok, maka seminggu sekali atau dua minggu sekali santri dimininta perwakilan untuk mengumpulkan tugas ke madrasah.

Dari beberapa teori yang dijelaskan oleh peneliti di atas bahwa data yang didapatkan oleh peneliti sudah relevan. Jadi teori ini sangat cocok untuk digunakan oleh guru akidah akhlak maupun guru lainya untuk dijadikan pedoman atau referensi dalam implementasi pembelajaran online, selama pembelajaran online berlangsung.

88 Peny Iswindarti, Siap Menyongsong Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hlm. 206.

B. Kendala dalam Implementasi Pembelajaran Online Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IX di MTs Putri Al-Ishlahuddiny Tahun 2020/2021.

Proses belajar mengajar secara online pada masa pandemi Covid- 19 menjadi hal yang baru dan menantang bagi kalangan guru. Jika dilihat secara sekilas, pembelajaran secara online nampak begitu mudah. Ketika siswa dan guru memiliki hp atau laptop serta jaringan internet, maka pembelajaran online dapat dilaksanakan. Namun, faktanya ketika sudah memasuki minggu ke-2 pembelajaran online, kendala-kandala terkait pelaksanaan pembelajaran mulai dirasakan oleh para guru diantaranya sebagai berikut :

1. Jaringan internet dan gawai

Kebutuhan koneksi internet menjadi hal yang sangat penting dalam pembelajaran online. Kenyataannya bahwa banyak masyarakat yang mengeluhkan jaringan internet. Minimnya akses jaringan internet tidak hanya dialami oleh masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan dan terluar saja, namun juga masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Oleh sebab itu, pembelajaran akan terhambat jika jaringan di sekitar rumah santri dan guru mengalami gangguan. Keterbatasan jaringan internet di daerah tempat tinggal santri yang menyebabkan mereka tidak bisa mengakses tugas yang diberikan oleh guru tepat pada waktunya. Bahkan ada tempat tinggal siswa yang tidak memiliki akses internet sama sekali sehingga jika mereka mau

melakukan pembelajaran online mereka harus rela pergi ke kampong tetangganya terlebih dahulu yang letaknya sangat jauh dari tempat tinggal mereka dan membutuhkan waktu berjam-jam perjalanan untuk bisa sampai ke tempat tersebut.89

Selain jaringan internet, hal lain yang menjadi kendala banyak orang tua yang belum mampu menyediakan sarana prasarana bagi anak- anak mereka karena pembeljaran online ini membutuhkan Handphone maupun laptop.

2. Kuota internet

Kendala selanjutnya adalah masalah kuota internet. Pembelajaran online membutuhkan kuota internet yang cukup besar dan ini sangat membebeni guru, santri ataupun orang tua. Terlebih lagi pada masa pandemi covid-19 ini juga berdampak besar bagi sendi-sendi kehidupan termasuk ekonomi.

3. Aplikasi pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran online yang dinilai mendadak akibat pandemi yang melanda hampir lebih dari 200 negara. Mau tidak mau memaksa guru untuk beralih menggunakan Aplikasi internet sebagai satu-satunya sarana yang memungkinkan untuk penyampaian materi pembelajaran. Hal ini yang menjadi kendala, karena guru yang masih gagap teknologi dan kurang mahir teknologi. Tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua pendidik mahir dalam menggunakan aplikasi.

89 Irhamni, Dilema pendidikan Daring Selama Covid-19, Dalam Sulisworo D, Inovasi Pembelajaran Era Covid-19, (Yogyakarta:Markumi Press 2020), hlm.77.

Berbagai aplikasi yang ditawarkan menjadi permasalahan utama bagi guru. Selain itu guru belum memiliki kesiapan dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran online. Baik dari sekolah atau dinas pendidikan belum memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran online.

Yang menjadi kendala oleh guru yang tingkat pemahaman IT (Information Technology) masih rendah adalah tidak tahu bagaimana cara memindahkan soal atau materi yang sudah diketik dari laptop ke handphone. Hal itu sangat dirasakan oleh guru-guru senior.

Sebelum menentukan aplikasi yang digunakan, guru berdiskusi dengan walimurid untuk menentukan aplikasi yang akan digunakan.

Untuk memantau perkembangan belajar siswa, setiap guru memiliki grup kelas yang digunakan untuk melaksanakan dan memantau pembelajaran daring. Melalui penggunaan aplikasi Whatsapp Group guru dapat mengirimkan berbagai macam tugas, dengan berbagai format dokumen, mulai dari Ms. Word, Ms. Power point, Link Video, Pesan suara, dan lain sebagainya.

4. Pengelolaan Pembelajaran

Berdasarkan UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menjelaskan bahwa salah satu kemampuan yang harus dikuasai bagi guru yaitu kemampuan pedagogik.90 Kemampuan ini memungkinkan guru untuk mengelola, mengorganisasikan pembelajaran. Kemampuan

90 UU No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

pengorganisasian mempersyaratkan seorang guru agar dapat mengurutkan materi yang disampaikan secara logis sehingga keterkaitan antara topik satu dengan yang lain jelas.

Menurut Mulyasa, kemampuan mengorganisasikan materi terdiri dari dua tahap, yaitu memilih materi pembelajaran dan menyusun materi pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung secara tatap muka, guru sudah terbiasa untuk melakukan pengorganisasian pembelajaran.Namun, hal yang menjadi kendala ketika pembelajaran berlangsung secara online, guru harus memilih materi pembelajaran dengan ekstra agar tidak terjadi miskonsepsi antara guru dan walimurid atau siswa ketika mempelajari materi. Disisi lain, guru juga harus melihat ketercapaian kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

Sehingga pembuatan materi ketika pembelajaran dilakukan secara daring harus dilakukan dengan maksimal.91

5. Penilaian Pembelajaran

Kegiatan penilaian merupakan hal yang penting dan merupakan satu kesatuan dalam kegiatan belajar mengajar.Guna mendapatkan informasi mengenai pencapaian kompetensi siswa, maka dibutuhkan penilaian.

Pelaksanaan pembelajaran online menimbulkan masalah baru dalam penilaian siswa. Berdasarkan kurikulum 2013, penilaian kegiatan pembelajaran meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Selain

91 Mulyasa,Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT.Remaja Rosda karya), hlm.139.

itu, partisipasi pada kegiatan kelas secara online ini sulit untuk mendeteksi apakah peserta didik selalu mengikuti pembelajaran meski ada pertanyaan maka jawabannya panjang akan tetapi kebanyakan mirip dengan informasi yang ada di internet. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan mengenal peserta didik lebih jauh lagi dan berupaya meningkatkan kompetensinya secara terukur dan valid dengan bukti. Secara keseluruhan, dengan berbagai kegiatan yang diterapkan dalam pembelajaran online ini dari beberapa aspek, dapat menjadi bahan pendidik untuk menilai kompetensi peserta didik.92

Menurut Anderson terdapat tiga prinsip dalam penilaian pembelajaran, yaitu bermakna, transparansi, dan adil. Ketiga prinsip tersebut tidak dapat dipenuhi secara maksimal oleh guru.Terutama prinsip adil.

Adil dalam penilaian mempunyai makna bahwa setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam sistem penilain, bukan berarti bahwa setiap siswa mendapatkan nilai yang sama, tetapi siswa mendapatkan nilai yang sesuai dengan kemampuan belajar masing- masing.

Fakta di lapangan, menunjukkan bahwa semua siswa memperoleh nilai maksimal ketika diberi soal. Hal tersebut menjadi pertanyaan bagi guru, apakah siswa benar-benar memahami materi atau siswa

92 Adevia Indah Kusuma, Menyiasati cara penilaian baru kompetensi peserta didik, Dalam Sulisworo D, Praktik Pembelajaran Online Era Covid-19, (Yogyakarta:Markumi Press 2020), hlm.57-59.

mendapat bantuan dari orang dewasa ketika mengerjakan tugas, sehingga yang terjadi adalah guru tidak dapat menilai ketercapaian pembelajaran secara obyektif sesuai dengan kemampuan siswa. Adanya pembelajaran online, menghilangkan sosialisasi siswa dengan siswa yang lain sehingga menjadi kendala bagi guru dalam melakukan penilaian afektif.

6. Kurangnya pengawasan

Kegiatan pembelajaran online akan berjalan dengan lancar, jika siswa senantiasa mendapat pengawasan, baik dari guru maupun orangtua. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada minggu awal kegiatan pembelajaran online, orang tua memberikan perhatian penuh terhadap anaknya. Namun pada minggu kedua dan seterusnya, pengawasan dari orang tua mulai berkurang. Hal ini terjadi karena pada saat yang sama, orang tua siswa juga harus membagi waktu untuk bekerja, mengurus rumah dan mengawasi anak belajar. Sehingga yang terjadi adalah guru mengirimkan tugas dan orang tua mengirimkan hasil pekerjaan anak, tanpa adanya pengawasan dalam belajarnya.

Para orang tua berpendapat jika tugas sudah dikirimkan kepada guru, maka selesai kegiatan belajar pada hari itu.Hal ini mengakibatkan terjadinya komunikasi searah, tanpa adanya pengawasan dalam belajar.

C. Upaya Dalam Mengatasi Implementasi Pembelajaran Online Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny Tahun 2020/2021.

Pembelajaran online pada awalnya membuat anak-anak senang karena mereka bebas menggunakan HP atau Laptop dengan bebas tanpa batasan waktu yang dibuat oleh wali siswa dikarenakan kekhawatirannya yang berkaitan dengan konten-konten yang tidak sesuai. Seiring berjalannya waktu ternyata pembelajaran online membuat siswa menjadi bosan karena tidak bisa bermain dengan teman, tidak bisa bertemu bapak dan ibu guru yang selalu membimbing dan mentransfer ilmu dan semua kegiatan sekolah yang menyenangkan lainnya.

Sesungguhnya teknologi dan informasi yang ada saat ini telah memberikan banyak peluang untuk digunakan dalam pembelajaran.

Namun demikian, tak mudah bagi para guru untuk memanfaatkannya karena berbagai kendala. Dengan berbagai kendala yang dihadapi ini, perlu bagi pihak (sekolah, guru dan orang tua) mencari solusi yang terbaik untuk dapat mendampingi pembelajaran online. Hingga saat ini belum ada kepastian kapan pandemi ini akan berakhir. Pemerintah juga masih memberikan batasan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Pembelajaran online masih menjadi model pembelajaran yang disarankan.

Kreativitas guru untuk tidak sekedar melakukan pembelajaran yang satu arah juga penting agar siswa tidak bosan ketika belajar daring. Pemilihan strategi belajar yang sesuai dengan perkembangan psikologis anak dan