• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Dalam Mengatasi Implementasi Pembelajaran Online Mata

Dalam dokumen Lailannisa 170101053.pdf - etheses UIN Mataram (Halaman 111-115)

BAB III PEMBAHASAN

C. Upaya Dalam Mengatasi Implementasi Pembelajaran Online Mata

C. Upaya Dalam Mengatasi Implementasi Pembelajaran Online Mata

juga perkembangan kognitif anak adalah tantangan tersendiri dalam pembelajaran masa pandemi ini.93

Menurut Susanto, ia menjelaskan bahwa setidaknya ada 4 kunci agar online learning ini dapat menjadi pembelajaran bermakna dan menyenangkan untuk siswa sehingga tidak berkesan membasankan bagi peserta didik. Agar implementasi pembelejaran online ini sesuai, maka upaya yang harus dilakukan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi.

Untuk menunjukkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media teknologi dengan penugasan via whatsapp, presentasi zoom, dan lain- lain. Hal ini merupakan hal yang mutlak yang harus dilakukan untuk mentransfer knowledge kepada peserta didik secara menarik.

2. Pembelajaran yang terencana dan efektif

Menyajikan pembelajaran yang terencana dan efektif dalam keterbatasan waktu. Hal ini bisa dilakukan dengan mempersiapkan quality lesson plan dan mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail. Guru dan siswa dapat menetapkan tujuan pembelajaran sesuai ketersediaan waktu dan memilih materi yang akan disampaikan dengan langkah-langkah tepat dan akurat. Disini guru dituntut pula untuk mengatur waktu dengan baik.

93 Isnarsiam, Harapan, Tuntutan, dan Realita pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi, Dalam Sulisworo, dkk, Tantangan Pembelajaran Online Era Covid-19, (Yogyakarta:Markumi Perss, 2020), hlm.149-150.

3. Menyatukan persepsi dan konsentrasi peserta didik.

Yaitu adalah bagaimana guru mampu menyatukan persepsi dan konsentrasi anak-anak didik yang serba berjauhan.Ini hanya bisa dilakukan oleh guru yang memiliki visi jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin ikatan batin dengan siswa dengan melakukan perannya sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan komunikator.

4. Penguatan karakter peserta didik

Yaitu menyampaikan pesan untuk menjadi anak tangguh mengingat dalam kondisi masyarakat sedang diuji secara fisik dan mental akibat penyebaran covid-19 yang berdampak kepada pembelajaran siswa menjadi serba terbatas dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkreasi.Siswa di dorong mampu beradaptasi dengan hal-hal baru.

Kemudian agar pembelajaran tidak monoton dan tidak membuat siswa bosan dan stress, beberapa guru disarankan untuk membuat tugas di rumah dalam bentuk proyek atau memanfaatkan aplikasi pembelaran daring gratis.Para guru yang selama ini tidak terbiasa menggunakan pembelajaran online atau daring, terpaksa belajar lagi untuk memfasilitasi siswanya belajar di rumah. Berikut beberapa ide yang bisa dilakukan guru dan orang tua dalam memberikan tugas dan pendampingan kepada anak saat belajar di rumah : Seperti tugas pembuatan produk kerajinan dan kreatifitas, tugas membuat vlog, menonton film, dan berbagai macam lainnya. Pada akhirnya semua

kembali kepada kemampuan sekolah dan guru dan sesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik dalam memberikan timbal balik.94

94 Hafidh Nur Fauzi, Pembelajaran Online Membosankan: Inilah solusinya, Dalam Sulisworo dkk, Tantangan Pembelajaran Online Era Covid-19, (Yogyakarta:Markumi Perss,2020), hal. 14-16.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dan pembehasan dari skripsi ini maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak kelas IX di MTs Putri Al-Ishlahuddiny terbagi kedalam tiga tahap yaitu sebagai berikut :

a. Tahap perencanaan : Pada tahap ini, guru akidah akhlak menyusun Rencana Proses Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu.

Karena perencanaan yang matang akan menunjukkan hasil yang optimal dalam pembelajaran.

b. Tahap persiapan : Sebelum proses pembelajaran online dimulai, guru harus memastikan santri sudah bergabung di WA grup untuk mengikuti pembelajaran online. Kemudian guru mengirimkan materi pembelajaran yang diambil dari buku siswa. KKegiatan pelaksanaan pembelajaran ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

c. Tahap Evaluasi atau Penilaian : Untuk mengukur keberhasilan santri dalam belajar, maka guru memberikan tugas dengan mengirimkan melalui WA grup, kemudiannn setiap seminggu sekali santri diminta untuk mengirimkan tugas ke WA pribadi gurunya.

2. Kendala dalam implemetasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak kelas IX di MTs Putri Al-Ishlahuddiny. Adapun kendala-kendalanya sebagai berikut:

a. Jaringan internet dan gawai : Proses pembelajaran online akan terhambat jika jaringan internet di sekitar rumah santri mengalami gangguan.

b. Kuota internet : Pembelajaran online membutuhkan kuota internet yang cukup banyak dan hal ini sangat membebani guru, santri, maupun orang tua. Jika kuota internet tidak memadai maka proses pembelajaran online pun tidak dapat dilakukan.

c. Aplikasi pembelajaran : Aplikasi pembelajaran yang digunakan hanya WA Grup. Dikarenakan guru yang tingkat pemahaman IT (Information Technology) masih rendah. Sehingga, hanya bisa memakai satu aplikasi.

d. Pengelolaan pembelajaran : Guru harus memilih materi pembelajaran dengan baik agar tidak terjadi salah paham antara guru dan walimurid atau miskonsepsi (salah pengertian) anatara guru dengan santri ketika mempelajari materi.

e. Penilaian pembelajaran : Penilaian pembelajaran meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Dengan adanya pembelajaran online, menghilangkan sosialisasi santri dengan santri yang lain sehingga yang menjadi kendala bagi guru dalam melakukan penilaian afektif.

f. Kurangnya pengawasan : Kurangnya pengawasan dari orang tua dikarenakan tingkat kesulitan materi belajar anak-anak mereka dirasa cukup tinggi, dan orang tua juga mau tidak mau ditengah masa pandemi covid-19 harus bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga hal tersebut yang membuat kurangnya pengawasan orang tua.

3. Upaya dalam mengatasi implemetasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak kelas IX di MTs Putri Al-Ishlahuddiny.

Adapun upaya yang dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi : Dalam penugasan guru memanfaatkan media teknologi via WA Grup. Dan saat mentransfer knowledge dilakukan secara menarik, dengan cara memanfaatkan berbagai media yang ada.

b. Pembelajaran yang terencana dan efektif : Hal yang dpaat dilakukan oleh guru mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail. Guru dan santri menetapkan tujuan pembelajaran sesuai ketersediaan waktu dan memilih materi yang tepat.

c. Menyatukan persepsi dan konsentrasi peserta didik : Guru mampu menyatukan persepsi dan konsentrasi anak-anak didiknya dengan melakukan perannya sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan komunikator.

d. Penguatan karakter peserta didik: Dengan menyampaikan pesan- pesan moral mengingat kondisi masyarakat saat ini sedang diuji secara fisik dan mental akibat penyebaran covid-19.

B. Saran

1. Kepala sekolah

Dalam implementasi pembelajaran online, sebaiknya guru mempersipakan RPP, materi, serta menetukan aplikasi apa saja yang digunakan saat pembelajaran online. Dan sebaiknya guru menjelaskan materi dengan jelas dan padat agar santri mudah memahami materi saat pembelajaran online.

2. Guru akidah akhlak

Agar proses pembelajaran online berjalan dengan lancar, maka guru harus kratif membuat bahan ajar dengan semenarik mungkin agar santri-santri senang mengikuti proses pembelajaran online. Agar tujuan pembelajaran tercapai.

3. Peneliti Berikutnya

Diharapkan kepada peneliti berikutnya agar hasil penelitian yang dilakukan ini dapat dijadikan bahan acuan dan bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Acep Roni Hamdani dan Asep Priatna.“Efektifitas Implementasi Pembelajaran Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Subang”, Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang. vol. 6, Nomor 1, Juni 2020.

Adevina Indah Kusuma. 2020. Menyiasati cara penilaian baru kompetensi peserta didik. Dalam Sulisworo D. Praktik Pembelajaran Online Era Covid-19.

Yogyakarta:Markumi Press.

Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Akmal Hawi. 2014. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam.Jakarta:Rajawali Pers.

Akhmad Susanto. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada media Group.

AM.Saifullah Aldeia. 2020. Kolaborasi orang tua dan guru dalam proses pendidikan karakter di masa pandemi, Dalam Sulisworo D. Praktik Pembelajaran Online Era Covid-19. Yogyakarta:Markumi Press.

Arie Gunarti. 2020. Tantangan Pembelajaran Di era New Normal, Dalam Sulisworo D, Praktik Pembelajaran Online Era Covid-19.

Yogyakarta:Markumi Press.

Ariesto Hadi Sutopo & Adrianus Arief.2010. Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan NVIVO.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Bonk,C.J. 2002. Online Training in a Online Word. Growth Lakeland Retrieved from http://publicationshare.com.

Budi Koestoro & M. Basrowi. 2006.Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Surabaya: Yayasan Kampusnia.

Burhan Bungin. 2003.Analisis data penelitian kualitatif pemahaman filosofis dan metodologis kearah penguasaan model aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo.

Deddy Mulyana. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dorothy dan Jerome. 2012. Handbook of children and The Media.

Singapura:SAGE Publications Asia-Pasific Ltd.

Dwi Sulisworo. 2020. Hidup lebih produktif dengan memanfaatkan pengetahuan dari dunia maya. Dalam Sulisworo D, Praktik Pembelajaran Online Era Covid-19. Yogyakarta:Markumi Press.

Elsy Yulia Rahmani. Wawancara, Kediri Lombok Barat, 4 Desember 2020.

Elvinaro Ardianto. 2014. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif & Kualitatif.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Erna Pujiasih “Membangun generasi emas dengan variasi Pembelajaran Online di masa pandemi covid-19”, Jurnal Karya Ilmiah Guru, vol. 5, Nomor 1, Edisi Khusus KBM Pademi Covid-19. Hlm. 42.

E, Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya

Faridatur Rohmah.2016.“Analisis Kesiapan Sekolah Terhadap Penerapan Pembelajaran Online (E-Learning) Di SMA Negeri 1 Kutowinangu”.Skripsi,Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Hafidh Nur Fauzi. 2020. Pembelajaran Online Membosankan: Inilah solusinya.

Dalam Sulisworo dkk, Tantangan Pembelajaran Online Era Covid-19.

Yogyakarta:Markumi Perss.

Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:

Pustaka Setia.

Haznah. Wawancara, Kediri Lombok Barat, 3 Desember 2020.

Ibnu Rusydi “Pengaruh Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Hubungannya Dengan Akhlak Siswa di Sekolah (Penelitian Si MTs Al- Ghozali Kab. Indramayu)”, Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, Nomor 1, maret 2018.

Imam Gunawan. 2015. Metode penelitian kualitatif teori & praktik.Jakarta: Bumi Aksara.

Irhamni. 2020. Daring Selama Covid-19. Dalam Sulisworo, dkk. Inovasi Pembelajaran Era Covid-19. Yogyakarta:Markumi Perss.

Isnarsiam.2020. Harapan, Tuntutan, dan Realita pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi. Dalam Sulisworo, dkk. Tantangan Pembelajaran Online Era Covid-19. Yogyakarta:Markumi Perss.

Lexy J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Maria Ermilinda Dua Lering. 2020. Kegiatan Belajar Mengajar Online Via Whatsapp dan Penilaian Pembelajaran Kelas. Dalam Sulisworo dkk, Inovasi Pembelajaran Era Covid-19. Yogyakarta:Markumi Press.

M. Arifin.2020. Implementasi Pembelajaran Daring Sesuai Tujuan Tematik.

Dalam Sulisworo D, Praktik Pembelajaran Online Era Covid-19.

Yogyakarta:Markumi Press.

Mardalis.2014. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad Arfian Hasan. Wawancara, Kediri Lombok Barat, 3 Desember 2020.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Moore. 1989. Three types of Interaction.American Journal of Distance Education.

Nurmiatin Hadi, Dokumentasi Chat WA. 22 November 2020.

Nur hadi Waryanto. “On-line Learning Sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran”. Phytagoras, VOL. 2, Nomor 1, Desember 2006.

Nur Zuniasih. 2020. Belajar Di Masa Pandemi Covid-19. Dalam Sulisworo dkk,Tantangan Pembelajaran Online Era Covid-19. Yogyakarta : Markumi Press.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar. Tahun 2016.

Peny Iswindarti. 2014. Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:Alfabeta.

Sa’adah Maryam. Wawancara, Kediri Lombok Barat, 4 Desember 2020.

Sindi Aolia. Wawancara, Kediri Lombok Barat, 5 Desember 2020.

Susanti. Wawancara, Kediri Lombok Barat, 5 Desember 2020.

Syarifuddin Nurdin dan M. Basyarudin Usman. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta:Ciputat Pers.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

________. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutopo.2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tian Belawati. 2019. Pembelajaran Online. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.

Tim Kerja Kementrian Dalam Negeri. 2013. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah Daerah:Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Journal of Chemical Information and

Modeling, 53(9), 1689-1699.

Https://doi.org/10.1017/CB09781107415324.004.

Yolanda Oktavianggie Siswanto. Implementasi Pembelajaran Online Di MI Ma’Arif Kumpulrejo. (Skripsi, Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, 2020).

Yunita Nur Rahmasari. Implementasi Pembelajaran Online Di Mi An Nur Sigedong Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2019/2020. (Skripsi, Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga,2020).

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

HASIL WAWANCARA 1

A. Identitas Informan WK Kesiswaan (Mewakili Kepala Madrasah) Nama : Muhammad Arfian Hasan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Profesi : Guru Fiqih dan WK Kesiswaan Tanggal Wawancara : 3 Desember 2020

Lokasi Wawancara : Ruang Guru MTs Putri Al-Ishlahuddiny

B. Butir-butir Pertanyaan

1. Bagaimana implementasi pembelajaran online di kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny ?

Jawab : Pembelajaran online ini sudah mencapai target dan berjalan dengan lancar. Namun ada beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran online ini.

2. Aplikasi apa yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran online ? Jawab : 95% masih didominasi aplikasi WA Grup.

3. Apa saja kendala atau hambatan yang dialami guru selama pembelajaran online.

Jawab : Tentunya banyak kendala atau hambatan yang dialami saat melakukan pembelajaran online diantaranya yaitu lemahnya jaringan internet, karena banyak santri yang rumahnya bahkan tidak terjangkau oleh internet, besarnya kuota yang harus dibeli oleh orang tua dalam kondisi seperti ini yang menjadi beban tambahan, ada

beberapa orang tua atau santri yang tidak memiliki gawai, rendahnya pemahaman orang tua dalam memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga orang tua kebingungan saat mendampingi anak belajar, oleh sebab itu kurangnya pengawasan dari orang. Untuk penilaian guru juga mengalami kesulitan,karena kurangnya keaktivan santri dalam proses pembelajaran online.

4. Bagaimana upaya madrasah dalam mengatasi implementasi pembelajaran online di kelas IX MTs Putri Al-Ishlahuddiny ?

Jawab : a. Pemerintah harus dapat menjamin kemudahan akses internet melalui kerjasama dengan pihak terkait agar semakin banyak daerah yang memiliki jaringan internet yang kuat. b.Pemberian bantuan kuota belajar sebesar 35 GB dari kemenag, sehingga dengan adanya kebijakan tersebut dapat membantu akses informasi bagi guru dan santri dalam menjalani proses pembelajaran online selama pandemi, dan dapat meringankan beban orang tua. c. Aplikasi pembelajaran yang dominan digunakan adalah WA grup karena lebih mudah dan murah diaplikasikan.

HASIL WAWANCARA 2 A. Identitas Informan WK Kurikulum

Nama : Haznah

Jenis Kelamin : Perempuan

Profesi : Guru IPA Fisika dan WK Kesiswaan Tanggal Wawancara : 3 Desember 2020

Lokasi Wawancara : Ruang Guru MTs Putri Al-Ishlahuddiny

B. Butir-butir Pertanyaan

1. Dalam pembelajaran online ada berapa tahap untuk yang dilakukan guru terkait implementasi pembelajaran online ?

Jawab : Ada beberapa tahap terkait implementasi pembelajaran online. Dimulai dari tahap persiapan, proses pembelajaran, dan evaluasi. Tahap persiapan dimulai dari guru menyiapkan RPP, sumber ajar, dan lain-lain untuk memudahkan pembelajaran online. Kemudian proses pembelajaran mulai dari pertemuan pertama, kedua, dan seterusnya. Dan untuk tahap evaluasi itu dibagi kedalam tiga bagian yang pertama dilakukan saat proses pembelajaran, yang kedua pada saat ujian tengah semester, dan yang ketiga ujian akhir semester.

2. Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran online masih memakai kurikulum 2013 ?

Jawab : pembelajaran online materi tetap diberikan sesuai dengan kurikulum 2013. sesuai dengan pedoman buku tematik.

HASIL WAWANCARA 3 A. Identitas Informan

Nama : Ustadzah Sa’adah

Jenis Kelamin : Perempuan

Profesi : Guru Akidah Akhlak (Wali kelas IXA) Tanggal Wawancara : 15 Desember 2020

Lokasi Wawancara : Ruang Guru MTs Putri Al-Ishlahuddiny

A. Butir-butir Pertanyaan

1. Bagaimana implementasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak di kelas IX ?

Jawab : Alhamdulillah pembelajaran online ini berjalan dengan lancar, walaupun ada sedikit kendala, tetapi masih bisa diatasi.

2. Aplikasi apa saja yang ustadzah gunakan untuk melakukan pembelajaran online?

Jawab: Saya hanya menggunakan aplikasi Whatsapp group untuk pembelajaran online.

3. Jelaskan kenapa hanya aplikasi WA Grup yang ustadzah gunakan dalam pembelajaran online?

Jawab : Karena lemahnya kemampuan IT saya, saya tidak bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang biasanya digunakan oleh guru-guru untuk melaksanakan pembelajaran online, sehingga saya merasa kebingungan ketika saya harus memberikan materi kepada santri, akhirnya saya hanya menggunakan WA Grup untuk pembelajaran online.

4. Bagaimana cara ustadzah melaksanakan pembelajaran online menggunakan aplikasi tersebut ?

Jawab : Biasanya saya mengetik soal di Microsoft word kemudia mengirimkannya kepada santri melalui WA Grup, kemudian saya menyuruh siswa mengunpulkan hasil kerjanya dalam bentuk foto melalui WA Grup.

5. Jelaskan kendala-kendala yang ustadzah hadapi ketika menggunakan aplikasi dalam pembelajaran online ?

Jawab: Kendala yang saya hadapi adalah saya tidak tahu bagaimana cara menaruh soal yang sudah saya ketik di laptop ke handphone, serta saya juga tidak tahu bagaimana mengirim file yang sudah saya ketik kepada santri karena biasanya saya minta tolong anak saya atau guru lain, serta tidak stabilnya jaringan internet sehingga cukup lama untuk mendowload foto-foto hasil kerja santri yang dikirim melalui WA.

6. Selain kendala aplikasi, jelaskan kendala lain yang ustadzah hadapi dalam kegiatan pembelajaran online.?

Jawab: Saya merasa kurang bisa berkomunikasi dengan santri secara langsung seperti biasanya saya lakukan ketika kegiatan belajar mengajar di sekolah.

HASIL WAWANCARA 4 A. Identitas Informan Santri Kelas IX A

Nama : Elsy Yulia Rahmani Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 4 Desember 2020 Lokasi Wawancara : Chat WA

B. Butir-butir Pertanyaan

1. Bagaimana Implementasi Pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak di kelas IX A ?

Jawab : Untuk pembelajaran akidah akhlak menurut saya sudah berjalan dengan lancar dan baik.

2. Apakah saja kendala yang dihadapi saat pembelajaran online ?

Jawab : Kendalanya adalah tidak ada kuota sehingga saat pembelajaran berlangsung, kita tidak bisa mengikuti pembelajaran tersebut.

3. Menurut anda apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut ?

Jawab : Menurut saya kalau bisa selain diberikan catatan, saya berharap kita juga diberikan penjelasan dengan cara video call grup.

HASIL WAWANCARA 5 A. Identitas Informan Santri Kelas IX B

Nama : Sindi Aolia Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 5 Desember 2020 Lokasi Wawancara : Chat WA

B. Butir-butir Pertanyaan

1. Bagaimana implementasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak ?

Jawab : Menurut saya pelaksanaan pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak sudah berjalan dengan lancar, dan juga materi yang diberikan oleh para guru dapat kita pahami.

2. Apakah selama pembelajaran online terdapat kendala yang dihadapi ? Jawab : Kendala yang dihadapi saat belajar online yaitu kesulitan kuota, karena saat ini penghasilan orang tua kita menurun drastis sejak masa pandemi ini.

3. Apa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut ? Jawab: menurut saya, pihak sekolah juga harus memberikan kuota gratis agar kendala yang kita hadapi saat pembelajaran online ini dapat teratasi.

HASIL WAWANCARA 6 A. Identitas Informan Santri Kelas IX C

Nama : Susanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 5 Desember 2020 Lokasi Wawancara : Chat WA

B. Butir-butir Pertanyaan

1. Bagaimana implementasi pembelajaran online mata pelajaran akidah akhlak ?

Jawab : Implementasi cukup bagus.. Alhamdulillah lancar tapi sedikit lebih sulit.

2. Sulit dalam hal apa ?

Jawab : Sulit untuk memahami apa yang diberikan oleh guru, karana tidak dijelaskan secara langsung. Dan kalau di rumah biasanya malas mengerjakan tugas.

3. Apa kendala saat pembelajaran online berlangsung ?

Jawab : Kalau bagi saya kendalanya jaringan internet yang lemah.

4. Apa harapan anda saat pembelajaran online berlangsung ? Jawab : Harapannya bisa lebih baik dari sebelumnya.

Wawancara dengan santri kelas IX via WA

Pembagaian kuota belajar

Telat mengumpulkan tugas karena tidak ada kuota.

Lampiran 2

Dokumentasi Wawancara

Wawancara dengan WK Kesiswaan MTs Putri Al-Ishlahuddiny

Wawancara dengan guru akidah akhlak kelas IX MTs Putri Al- Ishlahuddiny

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DARING (DALAM JARINGAN)

Satuan Pendidikan : MTs. Putri Al-Ishlahuddiny Kediri Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Gasal Tema : Beriman kepada hari akhir.

Pertemuan 1 : Mengidentifikasi Iman Kepada Hari Akhir.

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

2. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi yang disampaikan guru melalui WA siswa dapat :

Peserta didik dapat menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir.

3.Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan

4. Kelas dibuka dengan ucapan salam, berdo’a, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran Peserta didik melalui Chat WA group dengan siswa.

5. Guru menjelaskan tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan,melalui Chat WA group dengan siswa.

b. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan materi tentang beriman kepada hari akhir ( melalui Grup WA Kelas)

2. Siswa memperhatikan tugas dari guru tentang materi beriman kepada hari akhir, melalui Grup WA, juga di padukan dengan materi yang di beruapa video yang di bagikan atau sumber yang di dapat melalui medialain.

3. Guru membimbing siswa membaca literasi materi beriman kepada hari akhir ( melalui Grup WA Kelas)

4. Guru menerima pertanyaan Siswa bila siswa belum jelas dengan materi (melalui Grup WA Kelas)

5. Guru Menjawab pertanyaan Siswa ( melalui Grup WA Kelas) tentang pembahasan materi hari ini.

6. Guru memantau siswa belajar di rumah serta mengecek Siswa yang Online, dan mengirim tugas di grup WA kelas

Guru memberikan tugas merangkum materi yang diberikan kepada siswa (lewat Grup WA Kelas )

7. Siswa mengerjakan di rumah, di dukukung oleh dokumentasi pengerjaan bimbingan orang tua

8. Siswa mengirim tugas rangkuman melalui WA pribadi ( japri) c. Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan Reword kepada siswa yang sudah mengirim tugas 2. Guru dan siswa menyimpulkan materi beriman kepada hari akhir 3. Guru menutup Kegiatan Pembelajaran

4. Guru mengirim hasil pemantauan pembelajaran Daring Melalui (WhatsApp)

4. ASSESSMENT/ PENILAIAN

1. Sikap (disiplin dan semangat mengerjakan tugas) 2. Pengetahuan (Jawaban soal yang dikirim siswa)

Kediri,9 Oktober 2020 Mengetahui

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

H. Farhan Muchlis, S.H Sa’adah Maryam, S.Pd.I

Dalam dokumen Lailannisa 170101053.pdf - etheses UIN Mataram (Halaman 111-115)