BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Proses Perencanaan Program IPM
1. Proses Perencanaan Program antara Dua Tingkatan
55
Gambar 4.2 Menunjukkan Bagan Struktur Organisasi Pimpinan, Alur Peran dan Fungsi di IPM6
Konpicab) adalah mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk permusyawaratan tertinggi IPM yaitu Muktamar, Musywil, Musyda, dan Musycab. Tatanan permusyawaratan ini terkecuali di jenjang Pimpinan Ranting karena masa periodesasinya hanya satu tahun sedangkan pimpinan di atasnya memiliki periodisasi dalam jangka waktu dua tahun sesuai dengan ART IPM Pasal 22.
Hasil studi dokumen yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa di setiap Tanwir, Konpiwil, Konpida, dan Konpicab IPM merekomendasikan tiga tim kerja untuk persiapan permusyawaratan tertinggi IPM yang biasanya disebut perangkat Muktamar atau Musywil atau Musyda atau Musycab. Ketiga tim kerja tersebut yaitu Tim Materi, Tim Verifikasi Keuangan dan Tim Panitia Pemilihan.8
Tim verifikasi keuangan bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi laporan keuangan yang dibuat oleh bendahara pimpinan di akhir periode.
Tim panitia pemilihan bertugas untuk membangun mekanisme dan menyelenggarakan pemilihan formatur yang kemudian akan melakukan proses pengorganisasian pimpinan IPM. Sedangkan tim materi bertugas untuk menyiapkan materi permusyawaratan yang berisi rumusan perencanaan untuk pedoman perumusan program pimpinan di periode setelah permusyawaratan. Dari penjelasan ini dapat diketahui bahwa tim materi yang secara langsung bersinggungan perihal perencanaan program.
Selain itu, sebelum pelaksanaan Tanwir, PP IPM juga membentuk kelompok kerja untuk merumuskan materi Tanwir. Pembentukan tim materi ini juga dilakukan oleh Pimpinan Wilayah untuk Konpiwil, dan struktur pimpinan di bawahnya. Seperti yang dijelaskan oleh Fathya Fikri Izzudin yang menjadi ketua tim materi Tanwir 2018 sekaligus ketua tim materi Muktamar XXI IPM:
8 Dokumen yang dikaji terdiri dari empat dokumen yaitu Fathya Fikri Izzudin, dkk., Tanfidz Tanwir IPM 2018, (Yogyakarta: PP IPM, 2018), hlm. 63; Alfa Rezky Ramadhan, dkk., Tanfidz Konpiwil IPM Jawa Timur 2018, (Surabaya: PW IPM Jawa Timur, 2018), hlm. 58-59; Linta Ulinnuha Bahraine, dkk. Buku Panduan Konpiwil IPM DIY, (Yogyakarta: PW IPM DIY, 2018), hlm. 104 ; dan M. Fadhullah Kholilullah T.Q., dkk., Buku Materi Konpida PD IPM Kota Yogyakarta, (Yogyakarta: PD IPM Kota Yogyakarta, 2019), hlm. 81.
57
Untuk Tanwir kemarin, sebenarnya kita tidak pernah fokus ya. IPM selalu menentukan gerakan-gerakan tapi tidak pernah ada indikator keberhasilannya. Jadi di Tanwir kemarin itu, selain ada grand design habitus iqra’, kita juga ingin menyelamatkan gerakan-gerakan IPM yang sudah dibahas di Muktamar samarinda. Sehingga kita menentukan indikator-indikator keberhasilannya itu apa. Saat Tanwir Martapura kemarin itu kita menentukan arah setengah periode ke depan. Sehingga setengah periode kedepan targetnya itu ini. Sehingga kalau lihat teks materi Tanwir Martapura itu ada indikator keberhasilannya sampai Muktamar. Misalnya jihad literasi itu harus terbentuk berapa komunitas, varian aktivitasnya itu apa saja, apakah hanya dengan diskusi mingguan itu sudah bisa merepresentasikan jihad literasi.9
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa Tanwir dan permusyawaratan tertinggi kedua lainnya juga memiliki fungsional sebagai forum perencanaan program. Sesuai dengan penjelasan Fathya bahwa tim materi kemarin berusaha untuk membuat indikator pencapaian program selama satu tahun sisa periode kepemimpinan yang disebut strategi optimalisasi agenda aksi IPM.
Tabel 4.1 Menunjukkan Strategi Optimalisasi Agenda Aksi IPM Tanwir 201810
Agenda Aksi Tingkat
Pimpinan Strategi Optimalisasi
Jihad Literasi Pimpinan Pusat
● 1 komunitas literasi tingkat pusat.
● 100 komunitas literasi/rumah baca pelajar se- Indonesia.
● Bank buku.
● Media kreatif, dan sosial media engagement.
● Optimalisasi lembaga riset.
9 Fathya Fikri Izzudin, wawancara, Jakarta, 08 Oktober 2019.
10 Fathya Fikri Izzudin, dkk., Tanfidz Tanwir IPM 2018, (Yogyakarta: PP IPM, 2018), hlm.
50-55.
Pimpinan Wilayah
● 1 komunitas literasi tingkat wilayah.
● 4 komunitas literasi/rumah baca pelajar se-wilayah
● Bank buku.
● Media kreatif, dan sosial media engagement.
Pimpinan Daerah
● 1 komunitas literasi se-Daerah.
● Media kreatif, dan sosial media engagement.
Pimpinan Cabang
● Sosmed engagement.
● 1 kegiatan literasi/diskusi
● 1 produk literasi Pimpinan
Ranting
● Sosmed engagement.
● 1 kegiatan literasi/diskusi
● 1 produk literasi Pendampingan
Teman Sebaya
Pimpinan Pusat
● 34 komunitas konselor sebaya seluruh Indonesia.
● Jaringan advokasi nasional.
● Tim fasilitator.
● Modul dan konsep konselor sebaya.
Pimpinan Wilayah
● 1 komunitas konselor sebaya se-Wilayah.
● Jaringan advokasi regional.
● Pelatihan konselor.
● Pendampingan komunitas konselor sebaya di PD IPM.
Pimpinan Daerah
Pembentukan komunitas konselor sebaya.
Pimpinan Cabang
● Agen konselor sebaya.
● Edukasi dan aktivitas pendampingan teman sebaya.
Pimpinan Ranting
● Agen konselor sebaya.
● Edukasi dan aktivitas pendampingan teman sebaya.
Konservasi Ekologi
Pimpinan Pusat
● Jaringan konservasi ekologi nasional.
● Pembentukan 34 unit/ aktivitas konservasi ekologi.
● Kampanye nasional peran pelajar dalam konservasi ekologi.
59
● Pelatihan fasilitator konservasi ekologi.
Pimpinan Wilayah
● Jaringan konservasi ekologi regional.
● Pembentukan komunitas konservasi ekologi di daerah.
● Kampanye peran pelajar dalam konservasi ekologi.
● 1 unit/aktivitas konservasi ekologi di tingkat wilayah.
Pimpinan Daerah
● Komunitas konservasi ekologi pelajar.
● Kampanye kreatif peran pelajar dalam konservasi ekologi.
● 1 unit/aktivitas konservasi ekologi di tingkat daerah.
Pimpinan Cabang
● Agen konservasi ekologi.
● Aksi kreatif konservasi ekologi pelajar.
Pimpinan Ranting
● Agen konservasi ekologi.
Aksi kreatif konservasi ekologi pelajar.
Kewirausahaan Pimpinan Pusat
● 34 unit kewirausahaan di seluruh Indonesia.
● Inkubator dan akselerator bisnis pelajar nasional.
● 1 unit usaha tingkat nasional.
● Modul dan konsep kewirausahaan.
Pimpinan Wilayah
● Unit kewirausahaan tingkat wilayah.
● Pelatihan kewirausahaan pelajar.
● Jaringan wirausaha pelajar.
Pimpinan Daerah
● 1 unit kewirausahaan tingkat wilayah.
● Jaringan wirausaha pelajar.
● Pelatihan kewirausahaan pelajar.
● Kampanye pelajar melek finansial.
Pimpinan Cabang
● 1 unit kewirausahaan tingkat cabang.
● Kampanye pelajar melek finansial.
● Pelatihan ide kreatif.
Pimpinan Ranting
● 1 unit kewirausahaan tingkat cabang.
● Kampanye pelajar melek finansial.
Pelatihan ide kreatif.
Seperti Tanwir 2018 yang diselenggarakan di Martapura, Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) 2018 IPM Jawa Timur (Jatim) juga membuat strategi optimalisasi agenda aksi dengan tema agenda aksi yang hampir sama, namun memiliki analisis tersendiri dengan menyesuaikan wilayahnya. Begitu pula dengan Konpiwil 2018 IPM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga membuat strategi optimalisasi dengan format yang sama dengan format Tanwir, namun menyajikan isu agenda aksi yang sedikit berbeda.
Tabel 4.2 Menunjukkan Strategi Optimalisasi Gerakan IPM Jawa Timur Konpiwil 201811
Agenda Aksi Tingkat
Pimpinan Strategi Optimalisasi
Gerakan Komunitas Kreatif
Pimpinan Wilayah
● Setiap bidang mempunyai 1 komunitas tingkat wilayah
● Pembinaan komunitas tingkat wilayah.
● Membuat buku pedoman komunitas.
● Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi komunitas.
Pimpinan Daerah
● Setiap bidang mempunyai 1 komunitas tingkat daerah.
● Pembinaan komunitas tingkat daerah.
● Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi komunitas.
Pimpinan Cabang
● Mempunyai 1 komunitas yang menjadi ciri khas Pimpinan Cabang.
● Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi komunitas.
11 Alfa Rezky Ramadhan, dkk., Tanfidz Konpiwil IPM Jawa Timur 2018, (Surabaya: PW IPM Jawa Timur, 2018), hlm. 26-41.
61
Pimpinan Ranting
● Mempunyai 1 komunitas yang mewadahi bakat dan minat.
● Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi komunitas.
Gerakan Jihad Literasi
Pimpinan Wilayah
● Pembuatan komunitas literasi tingkat wilayah.
● Pembinaan komunitas literasi tingkat wilayah.
● Pembuatan buku pedoman literasi.
Pimpinan Daerah
● Pembuatan komunitas literasi tingkat daerah.
● Pembinaan komunitas literasi tingkat daerah.
● Mengenalkan literasi.
● Pembuatan media kreatif literasi.
● Pembuatan metode cepat paham literasi.
Pimpinan Cabang
● Mengenal literasi.
● Pembuatan media kreatif literasi.
Pimpinan Ranting
● Mengenal literasi.
● Pembuatan media kreatif literasi.
● Pembuatan komunitas literasi.
Gerakan Mandiri Pelajar
Pimpinan Wilayah
● Satu unit kewirausahaan tingkat wilayah.
● Pelatihan kewirausahaan pelajar.
● Jaringan wirausaha pelajar dalam bentuk komunitas tingkat wilayah.
Pimpinan Daerah
● Satu unit kewirausahaan tingkat daerah.
● Pelatihan kewirausahaan pelajar.
● Jaringan wirausaha pelajar dalam bentuk komunitas tingkat wilayah.
● Kampanye pelajar melek finansial.
Pimpinan Cabang
● Satu unit kewirausahaan tingkat cabang.
● Kampanye pelajar melek finansial.
● Pelatihan ide kreatif.
Pimpinan Ranting
● Satu unit kewirausahaan tingkat cabang.
● Kampanye pelajar melek finansial.
● Pelatihan ide kreatif.
Gerakan Konservasi Ekologi
Pimpinan Wilayah
● Pembuatan komunitas peduli lingkungan di tingkat wilayah.
● Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan dengan berbagai media.
Pimpinan Daerah
● Pembuatan komunitas peduli lingkungan di tingkat wilayah.
● Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan dengan berbagai media.
● Melakukan aksi nyata di lapangan sebagai contoh implementatif agenda aksi.
Pimpinan Cabang
● Pembuatan komunitas peduli lingkungan di tingkat wilayah.
● Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan dengan berbagai media.
● Melakukan aksi nyata di lapangan sebagai contoh implementatif agenda aksi.
Pimpinan Ranting
● Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan dengan berbagai media ke seluruh anggota.
● Membuat kajian terkait isu-isu lingkungan.
● Melakukan aksi nyata dalam bentuk kepedulian lingkungan seperti menjaga kebersihan, pengolahan sampah, dan lain sebagainya.
Gerakan Pendampingan Teman Sebaya
Pimpinan Wilayah
● Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya menggunakan berbagai media.
● Pembentukan kelompok yang menjadi konseptor gerakan advokasi di tingkat wilayah.
● Pembuatan modul pendampingan teman sebaya.
● Pelatihan advokasi sebagai salah satu sarana kampanye gerakan.
Pimpinan Daerah
● Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya menggunakan berbagai media.
63
● Pembentukan kelompok yang menjadi penggerak gerakan advokasi di tingkat daerah dan cabang.
● Pelatihan advokasi sebagai salah satu sarana kampanye gerakan.
Pimpinan Cabang
● Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya menggunakan berbagai media.
● Pembentukan kelompok yang menjadi penggerak gerakan advokasi di tingkat cabang dibantu oleh Pimpinan Daerah.
● Seminar advokasi sebagai salah satu sarana kampanye gerakan.
Pimpinan Ranting
● Mengkampanyekan pentingnya pendampingan teman sebaya menggunakan berbagai media.
● Pembentukan kelompok advokasi teman sebaya di ranting/sekolah.
● Seminar advokasi sebagai salah satu sarana kampanye gerakan.
Tabel 4.3 Menunjukkan Strategi Optimalisasi Agenda Aksi dan Gerakan IPM DIY Konpiwil 201812
Agenda Aksi Tingkat
Pimpinan Strategi Optimalisasi
Literasi Pelajar Pimpinan Wilayah
● 1 komunitas literasi tingkat wilayah.
● 4 komunitas literasi/rumah baca pelajar se-wilayah.
● Bank buku.
● Media kreatif dan sosial media engagement.
Pimpinan Daerah
● 1 komunitas se-daerah.
● Media kreatif dan sosial media engagement.
12 Linta Ulinnuha Bahraine, dkk. Buku Panduan Konpiwil IPM DIY, (Yogyakarta: PW IPM DIY, 2018), hlm. 96-97.
Pimpinan Cabang
● Sosmed engagement.
● 1 kegiatan literasi/diskusi.
● 1 produk literasi.
Pimpinan Ranting
● Sosmed engagement.
● 1 kegiatan literasi/diskusi.
● 1 produk literasi.
Pelajar Guyub Pimpinan Wilayah
● 1 komunitas konselor sebaya se-wilayah.
● Jaringan advokasi regional.
● Pembentukan dan pendampingan komunitas konselor sebaya di PD IPM.
Pimpinan Daerah
● Pelatihan konselor sebaya.
● Komunitas konselor sebaya.
Pimpinan Cabang
● Agen konselor sebaya.
● Edukasi dan aktivitas pendampingan teman sebaya.
Pimpinan Ranting
● Agen konselor sebaya.
● Edukasi dan aktivitas pendampingan teman sebaya.
Pemberdayaan Cabang dan Ranting
Pimpinan Wilayah
● Database pimpinan daerah, cabang dan ranting se- DIY.
● Forum silaturahmi pimpinan ranting se-DIY.
Pimpinan Daerah
● Pendampingan pimpinan cabang/ranting.
● Forum silaturahmi pimpinan ranting se- kabupaten/kota.
Pimpinan Cabang
● Pembinaan PR IPM.
● Forum silaturahmi pimpinan ranting se-kecamatan.
Pimpinan Ranting
● Mewajibkan pelaksanaan Musyawarah Ranting.
● Mewajibkan pelaksanaan Rapat Kerja.
Sekolah Kader Pimpinan Wilayah
● Pembentukan Korps Fasilitator Wilayah.
● Koordinasi dan pendampingan.
● Koordinasi dan pendampingan pembuatan buku pedoman perkaderan daerah.
65
Pimpinan Daerah
● Pembentukan Korps Fasilitator Daerah.
● Pembuatan buku pedoman perkaderan daerah.
Pimpinan Cabang
● 1 kegiatan diskusi perkaderan.
● 1 produk/aksi.
Pimpinan Ranting
● 1 kegiatan diskusi perkaderan.
● 1 produk/aksi.
Perbandingan antara tabel 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 menunjukkan kesamaan secara naratif maupun substantif. Strategi optimalisasi gerakan yang dibuat di dalam Konpiwil IPM Jatim mengangkat tema agenda aksi yang sama dengan Tanwir yaitu Jihad Literasi, Mandiri Pelajar (Kewirausahaan dalam Tanwir), Konservasi Ekologi dan Pendampingan Teman Sebaya. Secara substantif indikator yang dibuat juga sama walau secara naratif memiliki bentuk yang berbeda. Konpiwil IPM Jatim menambahkan satu fokus tema lagi yaitu Komunitas Kreatif. Sedangkan strategi optimalisasi agenda aksi dan gerakan yang dibuat dalam Konpiwil IPM DIY mengambil dua tema yang sama dengan Tanwir yaitu Literasi Pelajar dan Pelajar Guyub (Pendampingan Teman Sebaya dalam Tanwir) dengan indikator yang sama secara naratif dengan Tanwir, selebihnya Konpiwil IPM DIY mengangkat tema Pemberdayaan Cabang dan Ranting, dan Sekolah Kader yang mengartikan bahwa dua tema baru yang berbeda tersebut memiliki urgensi terhadap pimpinan tersebut dan di wilayah tersebut.
Hal ini mengartikan bahwa Tanwir 2018 yang diselenggarakan oleh PP IPM menjadi tinjauan langsung dalam pembuatan materi Musywil PW IPM Jatim dan PW IPM DIY yang diselenggarakan setelahnya. Namun perubahan strategi di tingkatan bawah menjadi salah satu kendala untuk masifikasi gerakan IPM. Fathya menjelaskan sikap Pimpinan Pusat IPM terkait masalah ini, dia mengungkapkan “walaupun berbeda di setiap jenjang karena mempunyai kebijakan masing-masing, tapi kami sebagai PP
mempunyai kewajiban untuk membumikan gerakan yang sudah ditetapkan dan kita tentukan isu-isu strategis yang bisa kita bangun untuk ke depan.”13 Setidaknya, konsep pembuatan indikator keberhasilan atau strategi optimalisasi agenda aksi diadopsi oleh Pimpinan Wilayah sehingga mengartikan bahwa Pimpinan Wilayah mulai berhasil menerjemahkan tujuan dari materi Tanwir yang dibuat di tingkat Pusat. Oleh sebab itu, pembumian gerakan yang diungkapkan oleh Fathya mulai berjalan.
Sayangnya, peneliti tidak dapat menemukan dokumen dan juga pengakuan dari narasumber terkait perumusan strategi agenda aksi di tingkatan Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang. Konpicab (Konferensi Pimpinan Cabang) hanya sebagai forum evaluasi tengah periode tanpa perencanaan untuk sisa kepemimpinan dan untuk substansi materi Musycab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perumusan strategi optimalisasi agenda aksi hanya sampai pada tingkatan Konpiwil. Namun Konpida (Konferensi Pimpinan Daerah) 2019 IPM Kota Yogyakarta melakukan sebuah proses perencanaan dengan cara mengumpulkan isu-isu strategis di setiap bidang yang menjadi rekomendasi isu strategis dan analisis potensi dan peluang untuk sisa periode dan Musyda setelahnya.14 Hal ini juga dilakukan oleh PW IPM DIY di Konpiwil 2018 dengan membuat analisis potensi dan peluang sebagai rekomendasi isu untuk Musywil.15 Sedangkan Konpiwil PW IPM Jatim hanya menghasilkan rekomendasi secara struktural kepada Pimpinan Pusat dan Pimpinan Daerah di bawahnya yang bersifat taktik keorganisasian.16
Berbeda dengan pimpinan di bawahnya, Tanwir tidak menghasilkan rekomendasi apapun untuk Muktamar IPM. Lantas, dimanakah forum pengayaan isu untuk Muktamar? Pengayaan isu untuk tema agenda aksi muktamar dilakukan di forum Pelatihan kader Taruna Melati
13 Fathya Fikri Izzudin, wawancara, Loc. Cit.
14 M. Fadhullah Kholilullah T.Q., dkk., Buku Materi Konpida PD IPM Kota Yogyakarta, (Yogyakarta: PD IPM Kota Yogyakarta, 2019), hlm. 75-80.
15 Linta Ulinnuha Bahraine, dkk. Op. Cit., hlm. 98-103.
16 Alfa Rezky Ramadhan, dkk., Op. Cit., hlm. 43-44.
67
Utama/Paripurna (TMU). Hal ini tersirat dalam ungkapan Fathya dalam hasil wawancara. Ia mengungkapkan “kita ingin mengikis stigma bahwa Muktamar itu adalah forum yang tidak dapat diterjemahkan. Jadi kita ingin membahas tema besar yang para pelajar itu tidak terbayang hasil diskusi di TMU dan di Tim Materi seperti diskusi yang bebas seperti anak kuliahan.
Cuma apabila muncul menjadi sebuah kebijakan, itu implementatif.”17 Selain itu, hal ini juga sesuai dengan strategic plan perkaderan di dalam SPI (Sistem Perkaderan IPM) yang memberi penjelasan bahwa di tingkatan pusat memiliki fungsional sebagai laboratorium perkaderan, tingkatan wilayah, daerah dan cabang sebagai penyerapan kebutuhan lokal pimpinan, sedangkan ranting sebagai penjaringan kader. Sehingga dapat ditelaah bahwa forum perkaderan resmi dapat dijadikan sebagai sebuah forum pengayaan isu dan strategi dalam sebuah perencanaan program IPM.18
Dari sini dapat kita tarik benang merah, bahwa idealnya terdapat hubungan keberlanjutan antara perencanaan yang terdapat di forum permusyawaratan tertinggi kedua dan forum permusyawaratan tertinggi IPM. Tanwir atau Konpiwil atau Konpida atau Konpicab seharusnya menjadi forum persiapan Muktamar atau Musywil atau Musyda atau Musycab secara lengkap untuk memenuhi amanah ART Pasal 32, 34, 36, dan 38. Tidak hanya membahas secara struktural tim perangkat dan tempat permusyawaratan, namun lebih substansial ada rekomendasi isu atau bentuk materi lainnya.
Secara ideal, proses pengayaan isu dan strategi terdapat di forum permusyawaratan tertinggi kedua. Kemudian hasilnya dibahas di forum pelatihan Taruna Melati. Selanjutnya, hasil diskusi forum Taruna Melati menjadi tinjauan Tim Materi Muktamar dalam pembuatan materi seperti yang diilustrasikan pada gambar 4.3. Namun, realita di lapangan yang ditemukan oleh peneliti menunjukkan adanya ketidakberlanjutan proses
17 Fathya Fikri Izzudin, wawancara, Loc. Cit.
18 Azaki Khoirudin (Ed.), Sistem Perkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah, (Yogyakarta:
PP IPM dan Suara Muhammadiyah, 2014), hlm.25.
tersebut di setiap tingkatan. Hasil temuan tersebut diilustrasikan di gambar 4.4.
Gambar 4.3 Menunjukkan Proses Ideal Pengayaan Isu dan Strategi dari Permusyawaratan Tertinggi Kedua ke Permusyawaratan
Tertinggi IPM
Gambar 4.4 Menunjukkan Hasil Penemuan di Lapangan Terkait Proses Pengayaan Isu dan Strategi dari Permusyawaratan Tertinggi
Kedua ke Permusyawaratan Tertinggi IPM