10/24/2023
Matakuliah GEOSTATISTIK
PENDAHULUAN GEOSTATISTIK
Oleh Meinarni Thamrin
Program Studi S1 Teknik Geologi
Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
2023
GEOSTATISTIK
PENDAHULUAN
GEO STATISTIK
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
APA ITU DATA???
JENIS-JENIS DATA dalam PENELITIAN
10/24/2023
DATA
KUALITATIF
KUANTITATIF
Berupa sekumpulan data dalam bentuk kalimat
Berupa sekumpulan data dalam bentuk angka-angka
Data Kualitatif
10/24/2023
Data Kuantitatif
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
10/24/2023
SEKARANG KITA
MEMASUKI ISTILAH DAN CONTOH TENTANG
GEOSTATISTIK
JENIS-JENIS VARIABEL/FUNGSI
1. REGIONALIZED VARIABLES (VARIABEL TERREGIONALISASI)
Variabel terregionalisasi yang dicerminkan dari kata GEO.
Jika sebuah variabel terdistribusi dalam ruang, maka dikatakan “terregionalisasi” sebagaimana ditunjukkan dalam kadar logam dalam sebuah mineralisasi. Perilaku terregionalisasi tersebut memenuhi aspek “fenomena kebumian” yang spesifik ditemukan dalam kajian “GEO”
2. RANDOM FUNCTION
Fungsi random atau fungsi acak yang dicerminkan dari kata STATISTIK
1. VARIABEL TERREGIONAL
Dalam GEOSTATISTIK, maka variabel
terregional dicerminkan dengan kata GEO.
Jika sebuah variabel terdistribusi dalam ruang, maka dikatakan “terregionalisasi”
sebagaimana ditunjukkan seperti kadar logam dalam sebuah mineralisasi.
Perilaku “terregionalisasi tersebut memenuhi aspek “fenomena kebumian” yang spesifik
ditemukan dalam kajian “GEO”.
Contoh fenomena kebumian yang menceminkan
“regionalisasi”: Dalam DIMENSI
1. Harga logam dapat dipandang sebagai distribusi variabel harga dalam waktu (ruang satu dimensi) 1D
2. Nilai tukar rupiah terhadap dolar juga dapat dipandang sebagai distribusi variabel dalam waktu (ruang satu
dimensi). 1D
3. Fenomena geologi seperti ketebalan dapat dipandang sebagai distribusi ruang dua dimensi. 2D
4. Fenomena mineralisasi mempunyai karakteristik terdistribusi dalam ruang tiga dimensi atas kadar,
densitas, porositas, granularitas, recovery, dan lain-lain.
3D
Contoh fenomena kebumian yang menceminkan
“regionalisasi” selain Eksplorasi sumber daya mineral
1. Kepadatan penduduk 2. Curah hujan
3. Kepadatan hutan
4. Polusi udara dan zat kimia dalam air 5. Topografi
6. Dan hampir semua memungkinkan mencerminkan regionalisasi
Variabel teregional ReV
Variabel terregional (ReV) merupakan variabel yang terdistribusi dalam ruang tiga dimensi, sehingga secara matematik, maka merupakan fungsi f(x) atau sebuah titik x yang mempunyai koordinat (xu, xv, xw).
f(x) = (xu, xv, xw)
Walaupun demikian, ReV umumnya menunjukkan gambaran sangat iregular/eratik sehinga sulit untuk dianalisa. Oleh
sebab itu pada ReV tersebut harus dilakukan “penghalusan”
atau “smoothing” sehingga mudah dianalisis.
Contoh distribusi kadar lubang bor pada nikel:
Fenomena umum adalah kadar nikel meningkat secara
perlahan pada permukaan tanah, disusul penurunan kadar nikel yang tajam sampai ke kontak bedrock (lihat gambar)
Contoh dalam Grafik
RF ReV
Struktur ReV
Random Structure
Keterangan
Berdasarkan Gambar tersebut, maka sebuah ReV mempunyai karakteristik yang kontradiktif, yaitu
1.Menunjukkan aspek lokal, acak, eratik yang merujuk dari sifat variabel acak.
2.Menunjukkan aspek umum/general/average (rata-rata) yang memperlihatkan atau merepresentasikan fungsi
tertentu.
Solusi fenomena kebumian (khususnya estimasi cadangan)
harus mencakup dua aspek tersebut, yaitu aspek “randomness”
dan aspek “structure”.
Hal tersebut dapat diselesaikan melalui interpretasi probabilistik pada random functions (RF).
2. VARIABEL RANDOM / VARIABEL ACAK
Fungsi random atau fungsi acak yang dicerminkan dari kata STATISTIK.
Variabel random (RV) adalah variabel yang mempunyai nilai numerik menurut distribusi probabiltas tertentu.
Contoh RV :
1.Sebuah dadu mempunyai 6 sisi maka akan mempunyai nilai probabilitas yang sama. Maka angka 5 pada lemparan dadu merupaka realisasi RV “pada peristiwa lemparan dadu”.
2.Kadar z(x1)=1,5% Cu pada sebuat titik x1 pada endapan tembaga merupakan realisasi RV Z(x1) pada titik x1. Jadi
pasangan titik-kadar z(x) dapat dipandang sebagai realisasi RV dimana x terletak dalam deposit Z(x).
Fungsi Acak (Random Function /RF)
Random Function (RF) menyatakan perilaku aspek random dan aspek terstruktur, yaitu
1.Secara lokal pada titik x1, maka Z(x1) adalah variabel random
2.Z(x) juga sebuah RF pada pasangan titik x1 dan x1+h
•Secara individu independen tetapi terpengaruh secara spasial
•z(x) sebagai “initial” variabel terrregional untuk setiap pasangan data.
3. IMPLEMETASI VARIABEL TERREGIONAL DAN VARIABEL RANDOM
4. TUJUAN ESTIMASI
1. Menaksir kuantitas
Dapat dihitung dengan mengunakan rumusan-rumusan sesuai geometri endapan.
2. Menaksir kualitas
Dapat dihitung dengan menggunakan Point Kriging, Block Kriging, dan lain-lain.
3. Menaksir kesalahan
Dapat dihitung dengan persamaan Kriging, dan lain-lain
5. SYARAT ESTIMASI
1. Non bias
Bobot yang diterima masing-masing titik estimator bila dijumlahkan sama dengan satu = 1
li adalah bobot yang diterima titik estimator ke-i Bila satu titik estimator: l1= 1
Bila dua titik estimator : l1+ l2= 1
Bila tiga titik estimator : l1+ l2 + l1= 1
2. Mempunyai ekspresi matematik yang benar kadar estimasi, k* = ki
Bila satu titik estimator: k* = l1k1
Bila dua titik estimator : k* = l1k1 + l2k2
Bila tiga titik estimator : k* = l1k1 + l2k2 + l3k3 3. Memenuhi fenomena kebumian
titik/conto yang lebih penting/strategis harus mendapat bobot yang lebih besar dibandingkan titik/conto yang kurang strategis.
KESIMPULAN: Permasalahan pokok dalam estimasi adalah
menentukan bobot yang diterima masing-masing titik estimator.
6. PARAMETER DASAR STATISTIK
Harus diingat lagi parameter dasar-dasar Statistik pada Matakuliah (Mean, Modus, Range, dll)
7. Mengapa digunakan GEOSTATISTIK ???
SERI PEMBORAN PERTAMA PADA CEBAKAN A
1 h 2 3 4 5 6 7 8 9
Parameter statistik klasik 1.rata-rata = ?
2.Varian = ?
3.Simpangan baku = ? 4.Koefisien korelasi = ?
SERI PEMBORAN KE DUA PADA CEBAKAN B
1 h 9 3 7 4 5 6 8 2
Parameter statistik klasik 1.rata-rata = ?
2.Varian = ?
3.Simpangan baku = ? 4.Koefisien korelasi = ?
Contoh
SERI PEMBORAN PERTAMA: bagaimana dengan rata-rata perbedaan nilai dua conto yang terpisah sejauh h?
h=1 satuan
[1-2] + [2-3] + [3-4] +[4-5]+[5-6] +[6-7] +[7-8] +[8-9]
8 h=2 satuan
[1-3] + [2-4] + [3-5] +[4-6]+[5-7] +[6-8] +[7-9]
7 h=3 satuan
[1-4] + [2-5] + [3-6] +[4-7]+[5-8] +[6-9]
6 Dan seterusnya
==
==
==
Contoh
SERI PEMBORAN KE DUA: BAGAIMANA DENGAN RATA-RATA PERBEDAAN NILAI DUA CONTO YANG TERPISAH SEJAUH h?
h=1 satuan
[1-9] + [9-3] + [3-7] +[7-4]+[4-5] +[5-6] +[6-8] +[8-2]
8 h=2 satuan
[1-3] + [9-7] + [3-4] +[7-5]+[4-6] +[5-8] +[6-2]
7 h=3 satuan
[1-7] + [9-4] + [3-5] +[7-6]+[4-8] +[5-2]
6 Dan seterusnya
==
==
==
Kesimpulan
1.Melakukan analisis data semata-mata berdasarkan pada statistik klasik ternyata gagal menjelaskan fenomena kebumian yang terdapat dalam cebakan. Kenapa? Karena dua seri pemboran ternyata mempunyai parameter statistik yang sama.
2.Analisis data berdasarkan statistik spasial ternyata mampu
membedakan karakteristik antara dua seri pemboran. Terlihat seri pemboran pertama memperlihatkan endapan yang lebih homogen
dibandingkan endapan ke dua yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya rata-rata nilai perbedaan dua conto yang terpisah sejauh h.
3.Dikaitkan dengan semivariogram yang akan terbentuk maka seri
pemboran pertama akan mempunyai daerah pengaruh yang lebih besar (endapan lebih homoogen) dibandingkan endapan ke dua (endapan lebih heterogen).
4.Dikaitkan dengan spasi pemboran (pengambilan conto) maka seri
pemboran pertama akan lebih panjang/jauh dibandingkan seri pemboran ke dua.
5.Dikaitkan dengan kesalahan estimasi, maka kesalahan estimasi pada endapan A akan lebih kecil dibandingkan pada endapan B.
Sekian
10/24/2023