• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Materi Kuliah Pekan 1 Pengantar Geostatistik

N/A
N/A
Maulina -

Academic year: 2024

Membagikan "1 Materi Kuliah Pekan 1 Pengantar Geostatistik"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

10/24/2023

Matakuliah GEOSTATISTIK

PENDAHULUAN GEOSTATISTIK

Oleh Meinarni Thamrin

Program Studi S1 Teknik Geologi

Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

2023

(2)

GEOSTATISTIK

PENDAHULUAN

GEO STATISTIK

(3)

10/24/2023

(4)

10/24/2023

(5)

10/24/2023

(6)

10/24/2023

(7)

10/24/2023

(8)

10/24/2023

APA ITU DATA???

(9)

JENIS-JENIS DATA dalam PENELITIAN

10/24/2023

DATA

KUALITATIF

KUANTITATIF

Berupa sekumpulan data dalam bentuk kalimat

Berupa sekumpulan data dalam bentuk angka-angka

(10)

Data Kualitatif

10/24/2023

(11)

Data Kuantitatif

10/24/2023

(12)

10/24/2023

(13)

10/24/2023

(14)

10/24/2023

(15)

10/24/2023

(16)

10/24/2023

(17)

10/24/2023

(18)

10/24/2023

(19)

10/24/2023

(20)

10/24/2023

(21)

10/24/2023

(22)

10/24/2023

(23)

10/24/2023

(24)

10/24/2023

(25)

10/24/2023

SEKARANG KITA

MEMASUKI ISTILAH DAN CONTOH TENTANG

GEOSTATISTIK

(26)

JENIS-JENIS VARIABEL/FUNGSI

1. REGIONALIZED VARIABLES (VARIABEL TERREGIONALISASI)

Variabel terregionalisasi yang dicerminkan dari kata GEO.

Jika sebuah variabel terdistribusi dalam ruang, maka dikatakan “terregionalisasi” sebagaimana ditunjukkan dalam kadar logam dalam sebuah mineralisasi. Perilaku terregionalisasi tersebut memenuhi aspek “fenomena kebumian” yang spesifik ditemukan dalam kajian “GEO”

2. RANDOM FUNCTION

Fungsi random atau fungsi acak yang dicerminkan dari kata STATISTIK

(27)

1. VARIABEL TERREGIONAL

Dalam GEOSTATISTIK, maka variabel

terregional dicerminkan dengan kata GEO.

Jika sebuah variabel terdistribusi dalam ruang, maka dikatakan “terregionalisasi”

sebagaimana ditunjukkan seperti kadar logam dalam sebuah mineralisasi.

Perilaku “terregionalisasi tersebut memenuhi aspek “fenomena kebumian” yang spesifik

ditemukan dalam kajian “GEO”.

(28)

Contoh fenomena kebumian yang menceminkan

“regionalisasi”: Dalam DIMENSI

1. Harga logam dapat dipandang sebagai distribusi variabel harga dalam waktu (ruang satu dimensi) 1D

2. Nilai tukar rupiah terhadap dolar juga dapat dipandang sebagai distribusi variabel dalam waktu (ruang satu

dimensi). 1D

3. Fenomena geologi seperti ketebalan dapat dipandang sebagai distribusi ruang dua dimensi. 2D

4. Fenomena mineralisasi mempunyai karakteristik terdistribusi dalam ruang tiga dimensi atas kadar,

densitas, porositas, granularitas, recovery, dan lain-lain.

3D

(29)

Contoh fenomena kebumian yang menceminkan

“regionalisasi” selain Eksplorasi sumber daya mineral

1. Kepadatan penduduk 2. Curah hujan

3. Kepadatan hutan

4. Polusi udara dan zat kimia dalam air 5. Topografi

6. Dan hampir semua memungkinkan mencerminkan regionalisasi

(30)

Variabel teregional ReV

Variabel terregional (ReV) merupakan variabel yang terdistribusi dalam ruang tiga dimensi, sehingga secara matematik, maka merupakan fungsi f(x) atau sebuah titik x yang mempunyai koordinat (xu, xv, xw).

f(x) = (xu, xv, xw)

Walaupun demikian, ReV umumnya menunjukkan gambaran sangat iregular/eratik sehinga sulit untuk dianalisa. Oleh

sebab itu pada ReV tersebut harus dilakukan “penghalusan”

atau “smoothing” sehingga mudah dianalisis.

Contoh distribusi kadar lubang bor pada nikel:

Fenomena umum adalah kadar nikel meningkat secara

perlahan pada permukaan tanah, disusul penurunan kadar nikel yang tajam sampai ke kontak bedrock (lihat gambar)

(31)

Contoh dalam Grafik

RF ReV

(32)

Struktur ReV

Random Structure

(33)

Keterangan

Berdasarkan Gambar tersebut, maka sebuah ReV mempunyai karakteristik yang kontradiktif, yaitu

1.Menunjukkan aspek lokal, acak, eratik yang merujuk dari sifat variabel acak.

2.Menunjukkan aspek umum/general/average (rata-rata) yang memperlihatkan atau merepresentasikan fungsi

tertentu.

Solusi fenomena kebumian (khususnya estimasi cadangan)

harus mencakup dua aspek tersebut, yaitu aspek “randomness

dan aspek “structure”.

Hal tersebut dapat diselesaikan melalui interpretasi probabilistik pada random functions (RF).

(34)

2. VARIABEL RANDOM / VARIABEL ACAK

Fungsi random atau fungsi acak yang dicerminkan dari kata STATISTIK.

Variabel random (RV) adalah variabel yang mempunyai nilai numerik menurut distribusi probabiltas tertentu.

Contoh RV :

1.Sebuah dadu mempunyai 6 sisi maka akan mempunyai nilai probabilitas yang sama. Maka angka 5 pada lemparan dadu merupaka realisasi RV “pada peristiwa lemparan dadu”.

2.Kadar z(x1)=1,5% Cu pada sebuat titik x1 pada endapan tembaga merupakan realisasi RV Z(x1) pada titik x1. Jadi

pasangan titik-kadar z(x) dapat dipandang sebagai realisasi RV dimana x terletak dalam deposit Z(x).

(35)

Fungsi Acak (Random Function /RF)

Random Function (RF) menyatakan perilaku aspek random dan aspek terstruktur, yaitu

1.Secara lokal pada titik x1, maka Z(x1) adalah variabel random

2.Z(x) juga sebuah RF pada pasangan titik x1 dan x1+h

•Secara individu independen tetapi terpengaruh secara spasial

•z(x) sebagai “initial” variabel terrregional untuk setiap pasangan data.

(36)

3. IMPLEMETASI VARIABEL TERREGIONAL DAN VARIABEL RANDOM

(37)

4. TUJUAN ESTIMASI

1. Menaksir kuantitas

Dapat dihitung dengan mengunakan rumusan-rumusan sesuai geometri endapan.

2. Menaksir kualitas

Dapat dihitung dengan menggunakan Point Kriging, Block Kriging, dan lain-lain.

3. Menaksir kesalahan

Dapat dihitung dengan persamaan Kriging, dan lain-lain

(38)

5. SYARAT ESTIMASI

1. Non bias

Bobot yang diterima masing-masing titik estimator bila dijumlahkan sama dengan satu = 1

li adalah bobot yang diterima titik estimator ke-i Bila satu titik estimator: l1= 1

Bila dua titik estimator : l1+ l2= 1

Bila tiga titik estimator : l1+ l2 + l1= 1

2. Mempunyai ekspresi matematik yang benar kadar estimasi, k* = ki

Bila satu titik estimator: k* = l1k1

Bila dua titik estimator : k* = l1k1 + l2k2

Bila tiga titik estimator : k* = l1k1 + l2k2 + l3k3 3. Memenuhi fenomena kebumian

titik/conto yang lebih penting/strategis harus mendapat bobot yang lebih besar dibandingkan titik/conto yang kurang strategis.

KESIMPULAN: Permasalahan pokok dalam estimasi adalah

menentukan bobot yang diterima masing-masing titik estimator.

(39)

6. PARAMETER DASAR STATISTIK

Harus diingat lagi parameter dasar-dasar Statistik pada Matakuliah (Mean, Modus, Range, dll)

(40)

7. Mengapa digunakan GEOSTATISTIK ???

SERI PEMBORAN PERTAMA PADA CEBAKAN A

1 h 2 3 4 5 6 7 8 9

Parameter statistik klasik 1.rata-rata = ?

2.Varian = ?

3.Simpangan baku = ? 4.Koefisien korelasi = ?

SERI PEMBORAN KE DUA PADA CEBAKAN B

1 h 9 3 7 4 5 6 8 2

Parameter statistik klasik 1.rata-rata = ?

2.Varian = ?

3.Simpangan baku = ? 4.Koefisien korelasi = ?

(41)

Contoh

SERI PEMBORAN PERTAMA: bagaimana dengan rata-rata perbedaan nilai dua conto yang terpisah sejauh h?

h=1 satuan

[1-2] + [2-3] + [3-4] +[4-5]+[5-6] +[6-7] +[7-8] +[8-9]

8 h=2 satuan

[1-3] + [2-4] + [3-5] +[4-6]+[5-7] +[6-8] +[7-9]

7 h=3 satuan

[1-4] + [2-5] + [3-6] +[4-7]+[5-8] +[6-9]

6 Dan seterusnya

==

==

==

(42)

Contoh

SERI PEMBORAN KE DUA: BAGAIMANA DENGAN RATA-RATA PERBEDAAN NILAI DUA CONTO YANG TERPISAH SEJAUH h?

h=1 satuan

[1-9] + [9-3] + [3-7] +[7-4]+[4-5] +[5-6] +[6-8] +[8-2]

8 h=2 satuan

[1-3] + [9-7] + [3-4] +[7-5]+[4-6] +[5-8] +[6-2]

7 h=3 satuan

[1-7] + [9-4] + [3-5] +[7-6]+[4-8] +[5-2]

6 Dan seterusnya

==

==

==

(43)

Kesimpulan

1.Melakukan analisis data semata-mata berdasarkan pada statistik klasik ternyata gagal menjelaskan fenomena kebumian yang terdapat dalam cebakan. Kenapa? Karena dua seri pemboran ternyata mempunyai parameter statistik yang sama.

2.Analisis data berdasarkan statistik spasial ternyata mampu

membedakan karakteristik antara dua seri pemboran. Terlihat seri pemboran pertama memperlihatkan endapan yang lebih homogen

dibandingkan endapan ke dua yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya rata-rata nilai perbedaan dua conto yang terpisah sejauh h.

3.Dikaitkan dengan semivariogram yang akan terbentuk maka seri

pemboran pertama akan mempunyai daerah pengaruh yang lebih besar (endapan lebih homoogen) dibandingkan endapan ke dua (endapan lebih heterogen).

4.Dikaitkan dengan spasi pemboran (pengambilan conto) maka seri

pemboran pertama akan lebih panjang/jauh dibandingkan seri pemboran ke dua.

5.Dikaitkan dengan kesalahan estimasi, maka kesalahan estimasi pada endapan A akan lebih kecil dibandingkan pada endapan B.

(44)

Sekian

10/24/2023

Referensi

Dokumen terkait

Dimensi tiga adalah salah satu materi matematika yang berisi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang, menggambar dan menghitung jarak titik

Perhitungan pergeseran pada pusat tumpuan (  x,  y,  ) perpindahan titik pusat dapat ditentukan dengan penyelesaian persamaan-persamaan tiga dimensi ini

Variabel acak adalah fungsi yang memetakan setiap anggota ruang sampel (titik sampel) pada suatu bilangan real.. Sebagai contoh, X adalah variabel acak, sedangkan x adalah

Sistem pengangkatan (hoisting system) merupakan salah satu komponen utama dari peralatan pemboran. Fungsi utamanya adalah ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan

memahami arti kode titik awal dan titik akhir garis pada ruang dimensi tiga, serta dapat menampilkan secara visual garis yang berada di dalam dan di luar jendela

3 Ketiga bidang tersebut dapat digambarkan seperti berikut Jika titik 𝑃 berada dalam ruang dimensi tiga, maka secara sistem koordinat kartesius dituliskan berupa bilangan ganda tiga

Variabel acak X menyatakan banyak hasil angka pada pelemparan tiga keping mata uang logam secara bersamaan.. Diketahui fungsi peluang variabel X

Gunakan perluasan deret Taylor orde ke-0 sampai orde ke-4 untuk menaksir nilai f2 dari fungsi : fx = e-x Gunakan titik basis perhitungan x = 1.. Dan hitung kesalahan relatif untuk