STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Direktur RS. Abdi Waluyo
dr.
Pengertian Adalah proses dimana pasien mulai dilakukan tindakan general anestesi hingga berakhirnya tindakan tersebut.
Tujuan 1. Untuk menjamin/mendukung stabilitas standar anestesi.
2. Untuk lancarnya tindakan pembedahan dan keamanan bagi pasien.
Kebijakan
Prosedur 1. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan operasi.
2. Pasang ikatan tangan.
3. Berikan obat-obat premedikasi sesuai dengan standing order, sambil mengobservasi tanda-tanda vital dan respon pasien.
4. Berikan obat induksi anestesi secara intra vena atau secara inhalasi. Bila perlu ditambahkan obat musculo relaxan untuk mempermudah tindakan inkubasi.
5. Lakukan pengecekan terhadap masuknya pemasangan ETT serta kedalaman lokasi ujung ETT.
6. Lakukan fixsasi pada ETT dan pasang gudel.
7. Tutup mata pasien dan fixsasi dengan plester.
8. Sesuaikan posisi pasien dengan kebutuhan operasi.
9. Nafas kendali dengan mesin anestesi atau dapat dilakukan dengan manual.
10. Pasang bough, bila diperlukan.
11. Mempersilahkan tim bedah untuk melakukan proses pembedahan.
12. Observasi tanda-tanda vital pasien tiap 5-10 menit meliputi : 12.1. Tekanan darah
12.2. Nadi 12.3. Sao2
12.4. Kedalaman anestesi, relaksasi 12.5. Perdarahan dan tranfusi
12.6. Cairan/obat-obatan yang diberikan 12.7. Urin, dan lain-lain
13. Mencatat tindakan dan observasi kedalam laporan anestesi meliputi :
13.1. Identitas pasien
13.2. Diagnosa pasien dan jenis pembedahan
13.3. Jenis Anestesi
13.4. Flow gas O2, N2O, voletil agent 13.5. Pemasangan alat invasif 13.6. Hasil observasi dan grafik
14. Setelah tindakan operasi selesai, maka dilakukan penghentian terhadap obat-obat anestesi tersebut dan O2 diberikan 100%
murni.
Unit Terkait SMF Anestesi Instalasi Bedah