• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR Projek IPAS Pembuatan es krim dan garam

N/A
N/A
Fian Irsada

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL AJAR Projek IPAS Pembuatan es krim dan garam "

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK 2: ZAT DAN PERUBAHANNYA 1

SMK FASE E (KELAS

X)

FIAN IRSADA, S.P.d | KELAS X | SMKS MODELLINK SORONG

MODUL AJAR Projek IPAS

ZAT DAN PERUBAHANNYA

Pembuatan es krim dan garam

MODUL AJAR

Projek IPAS

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Modul Ajar Mata Pelajaran IPAS Untuk SMK Kelas X Elemen Perubahan zat dan Perubahannya (Porject Pembuatan Es Krim dengan bantuan Garam).

Penyusun:

Nama Lengkap : FIAN IRSADA, S.Pd

Jenis Kelamin : Laki-laki

NIP :

Pangkat/Golongan :

Jabatan : GURU MATA PEJALARAN IPAS

Sekolah : SMKS MODELLINK SORONG

Lama Penyusunan : 1 bulan

Waktu Pembuatan : November 2022 Besar Biaya Pembuatan : Swadana

Mengetahui Mayamuk, 7 Desember 2022

Kepala Sekolah Penyusun,

Dr. ARBANGI, M.S.I

NIP. 19660223 199502 1 001

FIAN IRSADA, S.Pd NIP.

(3)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : FIAN IRSADA

NIM : 202281196

Prodi/Jurusan : PENDIDIKAN FISIKA Universitas : UNIVERSITAS PAPUA

Menyatakan bahwa karya berupa Modul Ajar Mata Pelajaran IPAS Untuk SMK Kelas X Elemen Perubahan zat dan Perubahannya (Porject Pembuatan Es Krim dengan bantuan Garam). merupakan karya sendiri atau karya berkelompok sesuai dengan nama- nama yang dicantumkan. Jika dikemudian hari terbukti karya tersebut bukan merupakan karya sendiri, maka saya bersedia diproses secara hukum untuk menerima sanksinya.

Sorong, 12 Desember 2022

FIAN IRSADA

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, Penulis telah berhasil menyusun Modul Ajar Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SMK Pusat Keunggulan Fase E dengan baik. Tujuan disusunnya Modul Ajar ini adalah sebagai salah satu acuan atau bahan literasi untuk guru – guru pengampu mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dalam membuat Modul Ajar IPAS, sehingga proses pembelajarannya lebih terarah, terencana, variatif, dan bermakna.

Dengan demikian, Capaian Pembelajaran mata pelajaran IPAS dapat terwujud.

Modul Ajar IPAS SMK Pusat Keunggulan Fase E yang telah disusun ini disesuaikan dengan Alternatif Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang telah dianalisis dari Elemen yang tertera pada Capaian Pembelajaran. Disebut alternatif Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) artinya bapak ibu guru pengampu Mata Pelajaran IPAS bebas menyusun Alur Tujuan Pembelajaran tanpa ada format atau struktur yang baku, namun tetap memperhatikan ketentuan- ketentuan dalam Capaian Pembelajaran. Dengan demikian, komposisi, urutan, atau struktur Modul Ajar yang disusun dapat berbeda bergantung pada kreatifitas guru penyusun dengan memperhatikan komponen – komponen Modul Ajar.

Modul Ajar Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang telah disusun ini diharapkan dapat membantu kualitas layanan pembelajaran di SMK Pusat Keunggulan, khususnya pada mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Modul Ajar IPAS SMK Pusat Keunggulan Fase E masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun berharap dapat memperoleh kritik, saran, rekomendasi, evaluasi, dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul ajar ini. Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi aktif dalam proses penyusunan Modul Ajar IPAS SMK Pusat Keunggulan Fase E ini. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dengan segala kerendahan hati akan penyusun perbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sorong, September 2022 Penyusun

Fian Irsada, S.Pd

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...1

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...1

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...1

A. INFORMASI UMUM...2

1. Identitas Sekolah...2

2. Kompetensi Awal...2

3. Profil Pelajar Pancasila...3

4. Sarana dan Prasarana...3

5. Target Peserta Didik...3

6. Model Pembelajaran...4

B. KOMPONEN INTI...4

1. Tujuan Pembelajaran...4

2. Pemahaman Bermakna...4

3. Persiapan Pembelajaran...5

4. Pertanyaan Pemantik...6

5. Urutan Kegiatan Pembelajaran...6

a. Pertemuan Ke 1...6

b. Pertemuan Ke 2...10

6. ASESMEN...11

7. Pengayaan dan Remedial...19

8. Refleksi peserta didik dan Guru...21

C. LAMPIRAN...22

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)...22

Pertemuan 1 dan pertemuan 2...22

2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik...1

3. Termometer...2

Glosarium...1

Daftar Pustaka...1

(6)

A. INFORMASI UMUM

1. Identitas Sekolah

 Nama Penyusun:  Mata Pelajaran

Fian Irsada, S.Pd Projek Ilmu Pengetahuan dan Sosial (IPAS)

 Nama Institusi :  Rumpun / Fase

SMK Modellink Sorong Teknologi / Fase E

 Tahun Disusun :  Kata Kunci

2022

 Jenjang/Kelas:  Kode Perangkat

SMK/Kelas 10 – TKJT TKJT – C1

 Alokasi Waktu  Jumlah Peserta Didik

6 JP x 45 menit 20 peserta didik terbagi menjadi 4-5 kelompok (@ 4-5 peserta didik)

 Jumlah Pertemuan  Moda

2 x pertemuan (1 pertemuan 3 JP)

Tatap Muka

2. Kompetensi Awal

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik Zat dan Perubahannya. Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai pada Fase D sebelumnya yang terkait dengan topik Zat dan perubahannya, diantaranya

Elemen Pemahaman Sains

a. Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisi yang mereka temui dan memanfaatkan ragam perubahan zat dan perpindahan kalor memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan kalor lebur dan kalor laten.

Elemen Keterampilan Proses Elemen mengamati

b. Peserta didik dapat menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan, memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati.

Elemen mempertanyakan dan memprediksi

c. Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah.

Elemen merencanakan dan melakukan penyelidikan

(7)

d. Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediks.

Elemen Memproses Dan Menganalisis Data Dan Informasi

e. Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.

f. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

Elemen mengevaluasi dan refleksi

g. Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi. Elemen mengkomunikasikan hasil

h. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. i. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

3. Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia; Mandiri; Bernalar Kritis; dan Gotong Royong.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:

o Ruang Kelas, Outdoor o Komputer/Laptop/ Gawai o Jaringan Internet

o Alat Tulis dan Buku o Proyektor dan LCD , PPT

o Alat dan bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap pertemuan 5. Target Peserta Didik

Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah o Peserta didik Kelas X Rumpun Teknologi dan Rekayasa .

o Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar

o Peserta didik yang telah menyelesaikan Fase sebelumnya, yakni Fase D

(8)

6. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Tatap Muka (TM) dengan menggunakan strategi Project Based Learning.

B. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran

Setiap elemen memiliki tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disusun setidaknya memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan variasi. Tujuan Pembelajaran pada Modul TKJ.C1 adalah sebagai berikut:

Elemen 1

a. Menjelaskan zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari – hari.

b. Menjelaskan sifat koligatif larutan dan penurunan titik beku.

c. Menjelaskan konsep dasar pembuatan es krim puter/es krim puter sebagai zat dan perubahannya menggunakan mind mapping.

d. Menganalisis perubahan bentuk zat yang digunakan dalam kehidupan sehari - hari.

Elemen 2

a. Mendesain prosedur pembuatan pembuatan es krim puter secara berkelompok.

b. Mendemonstrasikan pembuatan es krim puter sederhana yang telah dikembangkan.

c. Mengevaluasi produk pembuatan es krim puter yang telah dibuat.

Elemen 3

a. Mengintepretasikan data hasil pembuatan pembuatan es krim puter ke dalam tabel, grafik, atau sumber lain.

b. Membandingkan data hasil penyelidikan pembuatan es krim puter yang telah dibuat dengan referensi lain.

c. Mengkomunikasikan hasil pembuatan pembuatan es krim puter sederhana yang telah dibuat

7. Pemahaman Bermakna

Aspek zat dan perubahannya membahas tentang dasar – dasar pengukuran, perpindahan kalor dan evaporasi berkaitan dengan segala sesuatu yang mampu membuat sebuah zat mengalami perubahan bentuk. Zat dan perubahannya mencakup pengukuran massa dan volume, perpindahan kalor, evaporasi, kalor dan desain produk garam secara ramah lingkungan. Kebutuhan manusia terhadap garam semakin hari semakin meningkat, namun berkebalikan dengan cadangan garam dalam negeri yang semakin menipis yang harus mengimpor dari luar negeri . Manusia mengkonsumsi garam untuk keperluan rumah tangga, industry, kesehatan. Pemikiran tentang produks dan pemanfaatan garam yang

(9)

berasal dari sumber daya alam di daerah pesisir. Sumber daya alam yang dapat digunakan untuk digunakan sebagai sumber bahan garam misalnya air laut dan batuan mineral dan air bawah tanah, . Dengan demikian setelah mempelajari dan melakukan modul ajar ini diharapkan, peseta didik dapat berorganisasi untuk memecahkan masalah tentang perubahan wujud zat dalam memproduksi dan memanfaatkan garam yang ramah lingkungan.

8. Persiapan Pembelajaran a. Materi Ajar

Materi Ajar pada Aspek Zat dan perubahannya membahas tentang:

1. Besaran dan Pengukuran (massa dan volum) 2. Energi panas dan kalor

3. Sifat zat dan perubahanya ( fisika dan kimia) 4. Teknik pemisahan campuran

5. Sifat koligatif larutan 6. Penurunan titik beku 7. Evaporasi

8. Artificial evaporation dan vacuum evaporation

9. Proses pembuatan garam b. Video

 Membaut es krim puter

https://www.youtube.com/watch?v=_S8sxpXKf6k

 Membuat garam

 https://www.youtube.com/watch?v=RwLEO0jHN7o

 https://www.youtube.com/watch?v=4GArjCVqP1Y c. Penggunaan media pembelajaran

1. Modul 2. PPT 3. LKPD

4. Penggunaan media IT (AR/AI)

https://drive.google.com/drive/folders/15xEbrezHeOQb7MYskiyaqLBEXDMBdD Qp?usp=sharing

d. Pengaturan Peserta didik

Pengaturan Peserta didik Selama projek peserta didik bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 4 (empat) kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang).

e. Metode Pembelajaran

(10)

Diskusi, Observasi, Penugasan, dan Percobaan 9. Pertanyaan Pemantik

 Apa bumbu dasar memasak dan kebutuhan mineral dasar bagi kehidupan manusia ?

 Darimana sumber garam yang biasa kalian gunakan untuk keperluan sehari – hari ?

 Apa saja pemanfaatan garam dlam kehidupan kita ?

 Sebutkan produsen garam yang ada di daerah kita ? 10. Urutan Kegiatan Pembelajaran

a. Pertemuan Ke 1

(11)

Elemen Kegiatan Pembelajaran PjBL/TPACK/P3/4 C

Alokasi

Pertemuan I 90

menit elemen Pendahuluan

Orientasi

 Peserta didik menjawab salam guru dan berdoa bersama (religius)

 Peserta didik aktif memberikan informasi keadaan kelas dan kehadiran peserta didik ketika guru mengabsen.

 Peserta didik menerima penjelasan mengenai tujuan pembelajaran .

P3 10

menit

Apersepsi Elemen 1

Menjelaskan Fenomena.

 Peserta didik menyaksikan tayangan PPT tentang masalah produk dan pemanfaatan garam dalam negeri dan diberbagai daerah. Video menunjukkan topik masalah yang diangkat dalam

pembelajaran zat dan

perubahannya(koligatif larutan dan penurunan titik beku). (TPACK)

 Peserta didik mengikuti tanya jawab dengan guru terkait tayangan video atau media AR.

 Peserta didik menerima tantangan dari pertanyaan yang dilontarkan guru;”

produk kreatif dari bahan alam disekitar dan benda apakah yang layak menjadi peluang usaha? Peserta didik menerima penjelasan bahwa hari ini diminta untuk menghasilkan sebuah perencanaan pembuatan produk hasil eksperiman ide kreatif berbasis sumber alam lokal.

 Peserta didik menerima penegasan esensinya bagaimana caranya agar ide abstrak dapat berwujud?

 Guru menyampaikan pertanyaan menantang yaitu;

a. Produk benda apa yang akan menjadi inspirasi?

b. Produk apa yang akan dibuat?

c. Mengapa produk ketersebut dibuat?

d. Siapa yang akan menggunakan produk tersebut?

e. Bahan/material dan alat apa yang apa saja yang akan dipakai?

f. Adakah teknik pembuatan garam secara modern ?

g. Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?

h. Alat apa yang dibutuhkan?

i. Peserta didik menerima penjelasan tahap-tahap kegiatan pembelajaran dan jenis tagihan yaitu suatu

Penentuan Pertanyaan mendasar TPACK 4C

15 menit

(12)

b. Pertemuan Ke 2

Elemen Kegiatan Pembelajaran PjBL/TPACK/P3/4 C

Alokasi

Pertemuan 2 90

menit elemen Pendahuluan

Orientasi Elemen

2

a. Peserta didik menjawab salam guru dan berdoa bersama (religius)

b. Peserta didik aktif memberikan informasi keadaan kelas dan kehadiran peserta didik ketika guru mengabsen.

c. Guru menanyakan keadaan peserta didik dan kesiapan belajar.

d. Peserta didik menerima penjelasan mengenai tujuan pembelajaran.

P3 10

menit

Apersepsi Elemen

3

1. Guru menanyakan kegiatan pembelajaran pertemuan terakhir.

2. Guru menanyakan hasil perkembangan proyek dan kesiapan uji proyek.

3. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.

4. Guru memfasilitasi diskusi tentang tugas projek penyelidikan ilmiah dan prosedur pengembangan 1)produksi dan pemanfaatan garam. 2) pembuatan es krim.

5. Guru mengukur ketercapaian standar.

6. Peserta didik bergotong-royong dalam kelompok mencari / menemukan masalah yang terjadi selama proses pembuatan.

7. Peserta didik mengidentifikasi penyebab terjadinya evaporasi dan penguapan.

8. Peserta didik menganalisis terjadinya terbentuknya garam dan garam.

9. Perserta didik mengemas hasil produksi di dalam kemasan

10. Peserta didik menyusun prosedur percobaan ilmiah untuk menyelidiki

Memonitor pelaksanaan proyek peserta didik dan kemajuan proyek TPACK

4C

70 menit

(13)

Elemen 3

11. Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar.

12. Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selamapenyelesaian proyek dengan guru.

Menguji Hasil

Elemen 3

13. Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.

14. Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.

Evaluasi

Pengalaman Belajar

Refleksi

11. ASESMEN

1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Tes untuk mengetahui gaya belajar peserta didik (visual, auditory, Kinestetic) dapat dilakukan secara online menggunakan gawai masing-masing peserta didik agar segera cepat terlihat hasilnya. Link tes gaya belajar adalah

https://akupintar.id/tes-gaya-belajar 1. Asesmen Formatif

A. Observasi Penilaian Sikap

JURNAL SIKAP Petunjuk:

Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan observasi:

1) Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama periode satu semester.

2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik yang menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada kemungkinan dalam satu hari hanya ada

(14)

beberapa orang atau bahkan tidak ada yang menunjukkan perilaku menonjol sesuai indikator penguatan pendidikan karakter, yakni religius, mandiri, gotong royong, integritas, dan nasionalis.

3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila:

a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Taat Beribadah; bersyukur;

dan berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan.

b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat

c. Gotong royong : suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluagaan.

d. Bernalar Kritis e. Kreatif

f. Berkebinekaan global

4) Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal dan diberi warna merah untuk karakter negatif yang ditunjukkan

Tabel Jurnal Sikap N

o

Hari/

tanggal

Nama Pesert a didik

Cacatan Prilaku

Nilai

Karakter/Karakt er operasional

Tindak Lanjut

Hasil

1 22/10/202

2 Cindy Mengingatk

a n teman untuk tidak bergurau saat berdoa

Religius positif /

Sebelum dan

sesudah melakukan kegiatan

Pemberia n Reward berupa pujian dan apresiasi

Peserta didik senang dan termotiva si

2 22/10/202 2

Eka 3 22/10/202

2 Geri

4 5 6 7 8

(15)

b. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK Rubrik:

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:

Poin

1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

Poin

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok yang terlihat dari aktivitas di kelas

2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas

4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas

Indikator sikap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Poin

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi / memberi ide terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI

(16)

Kelas : ……….

No Nama Peserta didik Sikap Aktif dalam

Pembelajara n

Sikap

bekerjasama dalam

kelompok

Sikap Proses pemecahan masalah

Total Skor

1 Abdul Bismil Kasop 4 2 2 8

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Nilai = Jumlah skor yang didapat/ jumlah total skor (12) x 100%

(17)

c. Penilaian Keterampilan Lembar observasi

Lembar Pengamatan

Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik

Topik : ………..

KI : ………..

KD : ………..

Indikator : ………..

No Nama Persiapan Percobaan

Pelaksanaan Percobaan

Kegiatan Akhir Percobaan

Jumlah Skor 1

2

….

….

Rubrik Penilaian

No Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik

1

Persiapan Percobaan

(Menyiapkan alat Bahan)

30

- Alat-alat tertata rapih sesuai dengan keperluannya - Rangkaian alat percobaan tersusun dengan benar

dan tepat

- Bahan-bahan tersedia di tempat yang sudah ditentukan.

20 Ada 2 aspek yang tersedia 10 Ada 1 aspek yang tersedia

2

Pelaksanaan Percobaan

30

- Menggunakan alat dengan tepat

- Membuat bahan percobaan yang diperlukan dengan tepat

- Menuangkan / menambahkan bahan yang tepat - Mengamati hasil percobaan dengan tepat 20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek yang tersedia

3

Kegiatan akhir praktikum

30

- Membuang larutan atau sampah ketempatnya - Membersihkan alat dengan baik

- Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula 20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek yang tersedia

(18)

d. Penilaian Produk Observasi.

Penilaian Keterampilan – Proyek

Mata Pelajaran : ……… Guru Pembimbing : ………

Nama Proyek : ……… Nama : ………

Alokasi Waktu : ……… Kelas : ………

No Aspek Skor

(1 – 5) 1

PERENCANAAN : a. Rancangan Alat

- Alat dan bahan

- Gambar rancangan/desain b. Uraian cara menggunakan alat

2

PELAKSANAAN :

a. Keakuratan Sumber Data / Informasi b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data c. Analisis Data

d. Penarikan Kesimpulan

3

LAPORAN PROYEK : a. Sistematika Laporan b. Performans

c. Presentasi

Total Skor

(19)

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PENILAIAN PRODUK

Nama Produk : ………..

Nama Peserta Didik : ………..

No Aspek Skor

1 2 3 4

1 Perencanaan Bahan 2 Proses Pembuatan

a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan

c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan) 3 Hasil Produk

a. Bentuk Fisik b. Bahan c. Warna d. Pewangi e. ……..

Total Skor

 Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat

 Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

(20)

Tes Kognitif Esai Rubrik penilaian kognitif

No Butir soal Kunci jawaban sko

r

1 Apa yang dimaksud dengan evaporasi ? evaporasi 10

2. Apakah air laut termasuk larutan homogen atau larutan zat terlarut yang terkandung?

Kenapa demikian

Menyublim 10

3. Mengapa larutan di tambah zat terlarut

mempengaruhi perubahan suhu

campuran ?

Karena proses pada sifat koligatif larutan mempengaruhi perubahan suhu dan wujud zat

15

4. Proses yang terjadi pada musim kemarau dan musim hujan merupakan proses …..

Evaporasi bekerpanjangan 10 5. Jika evaporasi adalah penguapan, lantas

perbedaan evaporasi dengan peristiwa menguap atau vaporisasi?

Evaporasi adalah proses penguapan yang terjadi secara alami pada suhu sembarang, sedangkan vaporisasi adalah proses penguapan cairan dengan cara pemanasan hingga mencapai titik didihnya. Proses eavporasi lambat dengan proses vaporisasi cepat. Selain itu proses evaporasi hanya didukung oleh lingkungan dan cairan itu sendiri, sedangkan proses vaporisasi dipaksa atau didukung dengan sumber energi.

Salah satu contoh proses vaporisasi atau menguap adalah pendidihan air di atas kompor.

15

6. Jelaskan proses yang mempengaruhi zat mencair dan hubungan penambahan zat terlarut mempertahankan wujud zatnya ?

Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya

15

75 Skor =( jawaban benar/75) * 100

(21)

12. Pengayaan dan Remedial a. Pembelajaran Remedial

Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Remedial (semakin sedikit persennya, maka semakin sedikit peserta didik yang dibawah KKM)

Penilaia n

< 20%

Tugas Individu

20% -50%

Tugas Kelompok

> 50%

Pembelaja ran Ulang Elemen 1

TP1.

Menjelaskan zat dan

perubahannya dalam kehidupan sehari – hari

TP2.

Menjelaskan konsep dasar perpindahan kalor dan

perubahan bentuk zat

menggunakan mind mapping TP3.

Menganalisis perpindahan kalor dan perubahan bentuk zat yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari

Elemen 2

TP4. Mendesain prosedur pembuatan dan pemanfaatan garam sederhana secara berkelompok.

TP5. Mendemonstrasikan proses produksi dan pemanfaatan garam sederhana yang telah dikembangkan

TP6. Mengevaluasi produk protoype produksi/pemanfaatan garam yang telah dibuat

Elemen 3 TP7.

Mengintepretasikan data hasil pembuatan dan pemanfaatan garam ke dalam tabel, grafik, atau sumber lain.

TP8.

Membandingkan data hasil penyelidikan produksi dan pemanfaatan garam yang telah dibuat dengan referensi lain.

Tugas membac a materi atau mempelj arai kembali Modul

Tutor sebaya dengan mempelajar i bagian dalam modul yang belum dipahami

Mengulan g

Pembelajar an kembali di luar jam sesuai Modul

Soal- soal setara dengan ulangan harian utama

(22)

TP9.

Mengkomunikasikan hasil pembuatan dan pemanfaatan garam sederhana yang telah dibuat

(23)

b. Pembelajaran Pengayaan

Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

Nilai Peserta Didik (x)

Kegiatan Pembelajaran Keterangan NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih

dalam cakupan Capaian Pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

NKB = Nilai Ketuntasan Belajar NMaks = Nilai maksimal ideal N = Nilai yang dicapai peserta didik

NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi melebihi

cakupan Capaian

Pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

13. Refleksi peserta didik dan Guru a. Refleksi Guru

1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan!

2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?

3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

b. Refleksi Peserta

DIdik Pada sesi sebelumnya, Adik – Adik telah mengalami pembelajaran tentang Zat dan perubahannya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

1. Apa yang adik – adik pelajari dari pengalaman aspek 3?

2. Apa tantangan yang Anda rasakan selama mempelajari aspek 3?

3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?

4. apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?

5. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan adik- adik setelah mempelajari modul ajar ini?

(24)

C. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Pertemuan 1 dan pertemuan 2

PEMBUATAN ES PUTER DAN PENGEMASAN.

IDENTITAS

Sekolah : ...

Jurusan : ...

Kelas : ...

Kelompok :………..,

1)………., 2)………., 3)………., 4)………., 5)

……….,

ELEMEN 2

Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah TUJUAN PEMBELAJARAN:

TP4. Mendesain prosedur pembuatan produksi es krim puter sederhana secara berkelompok.

TP5. Mendemonstrasikan pembuatan pembuatan produksi es krim puter sederhana yang telah dikembangkan

TP6. Mengevaluasi produk pembuatan pembuatan produksi es krim puter sederhana yang telah dibuat

PETUNJUK KERJA

(25)

1. Yuk, membiasakan diri dengan berdoa sebelum memulai sesuatu.

2. Dalam masa pembelajaran Tatap Muka (PTM), LKPD ini ada dalam versi cetak. dan LKPD ini tersedia dalam bentuk elektronik yang diberi nama e-LKPD dan didapatkan dari WA guru atau di download di link dimodul ajar ini.

3. LKPD ini berisi langkah – langkah untuk mencapai Capaian Pembelajaran Aspek 1

4. Jika ada kendala, silahkan bertanya kepada Guru baik secara langsung maupun via WA.

5.

Selamat belajar. Ingat segala sesuatu diawali dari niat dan niat

yang bagus mewujudkan hasil yang bagus

(26)

KEGIATAN AWAL

Setelah melihat video tentang pemanfaatan garam, jawablah pertanyaan berikut!

1. Dari mana asal mula garam ? Dan bagaimana proses pembentukkannya ? 2. Mengapa garam di taburkan di angkasa dan juga dijalanan es ?

3. Apakah ada dampak negative jika garam di sebar diangkasa ?khususnya pada perobatan di luar rumah ?

4. Jika dimanfaatkan proses ini, kira kira manfaat apa yang kita proleh dengan produk lebih baik di sekitar khususnya dalam produk makanan ?

(27)

KEGIATAN INTI KEGIATAN BELAJAR :

MENDESAIN ALAT PROTOTYPE PEMBUATAN PRODUKSI ES KRIM PUTER SEDERHANA

Lembar Kerja Peseta Didik A. Tujuan

Peserta didik mampu mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah B. Rumusan Masalah

C. Dasar Teori dan referensi

D. Keselamatan Kerja

E. Alat dan Bahan Yang dibutuhkan produksi

F. Langkah atau prosedur kerja

(28)

G. Desain Produk

H. Menyusun Jadwal Projek

I. Hasil Produksi

J. Mengukur massa dan volume

1. Menentukan volume adonan es krim 2. Menentukan jumlah massa atau volume es 3. Menentukan jumlah massa garam dalam es

(29)

14. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

MATERI AJAR

IPAS

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

ZAT DAN PERUBAHANNYA

Disusun Oleh :

Fian Irsada, S.Pd

(30)

MATERI :

BESARAN DAN PENGUKURAN 5. Besaran Dan Satuan

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai dan satuan. Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional. Nah, berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.

1. Termometer

Termometer atau disebut juga pengukur suhu adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperature), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur.

Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Klasifikasi Sifat Koligatif Larutan 1. Klasifikasi Sifat Koligatif Larutan

(31)

Sifat koligatif larutan merupakan sifat laritan yang tidak bergantung dengan jenis zat yang terlarut, tetapi bergantung pada banyaknya partikel zat yang terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan diklasifikasikan menjadi 4 kategori.

Keempat kategori tersebut terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Pada sistem pelarut murni titik didih, titik beku, tekanan uap, dan tekanan osmotik hanya akan dapat dipengaruhi oleh molekul pelarut itu sendiri.

Hal tersebut berbeda dengan sistem pelarut yang terdiri dari pelarut dan terlarut,.

Keberadaan zat terlarut dalam suatu pelarut akan menyebabkan suatu perubahan tertentu pada keempat sifat pelarut tersebut.

Zat terlarut volatil mengakibatkan tekanan uap jenuh larutan lebih besar dari tekanan uap jenuh pelarut. Sedangkan, zat terlarut non volatile cenderung menurunkan tekanan uap jenuh larutan. Perubahan tekanan uap akan berdampak pada titik didih dan titik beku larutan sehingga terjadi sifat koligatif larutan.

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai klasifikasi sifat koligatif larutan.

2. Kenaikan titik didih (∆Tb)

Titik didih zat cair merupakan suhu tetap ketika zat cair mendidih. Pada suhu itu, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal tersebut

mengakibatkan munculnya penguapan di seulur bagian zat cair.

Titik didih zat cair dikur dengan tekanan 1 atmosfer. Faktanya, titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel-partikel pelarut.

Oleh sebab itu, penguapan partikel-partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Adapun kenaikan titik didih disebut perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni. Kenaikan titik didih dilambangkan dengan ΔTb.

Berikut rumus kenaikan titik didih.

ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut ΔTb = Tb – Tb°

Secara umum semakin banyak zat yang terlarut dalam larutan maka kenaikan titik didih akan semakin besar. Sehingga, persamaan untuk menentukan perubahan titik didih sebanding dengan hasil kali molalitas (m) dengan nilai Kb pelarut. Berikut rumusnya.

ΔTb = m x Kb Keterangan:

Tb larutan (Tb) = Titik didih larutan (°C) Tb pelarut (Tb°) = Titik didih pelarut (°C)

(32)

ΔTb = Kenaikan titik didih (°C) m = Molalitas larutan (molal)

Kb = Tetapan kenaikan titik didih molal (°C/molal ) 3. Penurunan titik beku (∆Tf)

Titik beku larutan merupakan suhu ketika tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya atau titik yang mana air mulai membeku. Titik beku normal suatu zat adalah suhu ketika zat melelh atau membeku pada tekanan 1 atm (keadaan normal).

Titik beku pelarut murni akan menurun ketika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni. Hal ini disebabkan oleh adanya molekul-molekul pelarut sulit berubah menjadi fase cair karena pergerakan partikel pelarut dihalangi oleh partikel terlarut.

Dengan demikian, larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dibanding titik beku pelarut murni air. Penurunan titik beku (ΔTf) merupakan selisih titik beku pelarut (Tfo) dengan titik beku larutan (Tf).

ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan ΔTf = Tf° – Tf

Menurut hukum Backman dan Raoult menyatakan bahwa penurunan titik beku dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di dalamnya.

Berikut rumusnya.

ΔTf = m x Kf Keterangan :

Tf larutan (Tb) = Titik beku larutan (°C) Tf pelarut (Tb°) = Titik beku pelarut (°C) ΔTf = Penurunan titik beku (°C)

m = Molalitas larutan (molal)

Kf = Tetapan penurunan titik beku molal (°C/molal)

(33)

MEMBUAT ES KRIM PUTER

Berikut ini adalah cara membuat es krim di dalam kantong plastik bahkan tanpa menggunakan lemari pembeku! Murah, mudah, lezat, dan dijamin memuaskan. Resep ini cukup untuk satu orang dan dapat dimakan langsung dari dalam kantong--atau buatlah resep ini agar jadi dalam jumlah besar untuk tambahan dalam pesta apapun; setiap anak pasti akan sangat senang saat membuat es krim mereka sendiri. Terlebih lagi, sisa proses pembuatan es krim ini sangat mudah dibersihkan.

Bahan

 2 sendok makan (30 gr) gula putih

 200 gr krim half & half

 1/2 sdt (2,5 gr) ekstrak vanili

Catatan: Susu atau krim kocok kental dapat digunakan sebagai pengganti krim half and half, namun setiap bahan akan memberikan hasil yang berbeda-beda.

Langkah Pembuatan Es Krim

1. Campurkan gula, krim half and half, dan vanili dalam kantong berukuran 500 ml. Aduk bahan-bahan tersebut hingga kekentalannya merata.

(34)

Gambar 1.1 Membuat adonan Es

(https://id.wikihow.com/Membuat-Es-Krim-dengan-Kantong-Plastik)

 Apabila es krim vanila bukanlah es krim favorit Anda, tambahkan buah atau saus coklat ke dalam campuran krim Anda.

 Anda dapat melakukan langkah ini di dalam mangkuk, tetapi buat apa mengotori mangkuk tersebut jika tidak perlu?

 Pastikan gulanya larut!

2. Tutup erat kantong tersebut. Juga tekan keluar kelebihan udara dari dalam kantong.

Terlalu banyak udara di dalam kantong dapat memaksa kantong tersebut terbuka saat dikocok.

Gambar 1.2 Membuat alat sederhana proses pembuatan es (id.wikihow.com/Membuat-Es-Krim-dengan-Kantong-Plastik)

 Apabila Anda khawatir kantong tersebut bocor, gandakan kantong wadah adonan es krim Anda. Lebih kecil kemungkinannya untuk bocor namun mungkin butuh waktu lebih lama bagi es krim itu untuk dapat cukup membeku.

(35)

3. Letakkan garam dan es ke dalam kantong berukuran 3,8 liter. Kantong tersebut harus terisi sekitar setengah penuh.

Gambar 1.3 proses pengocokan dan adukan es dan garam (id.wikihow.com/Membuat-Es-Krim-dengan-Kantong-Plastik)

 Garam kasar, Garam Kosher, dan garam batu adalah garam yang terbaik, namun garam meja juga dapat digunakan. Akan tetapi, ketahuilah bahwa dengan semakin kecilnya butiran garam yang digunakan Anda mungkin akan mendapatkan hasil yang semakin jelek.

 Letakkan kantong ukuran 500 ml yang sudah ditutup rapat ke dalam campuran garam dan es. Garam dan es akan membekukan adonan krim tersebut bukan menjadi bagian dari adonan.

 Tekan keluar udara ekstra dalam kantong yang lebih besar dan tutup rapat juga kantong tersebut.

4. Kenakan sarung tangan dan mulailah mengocok adonan tersebut. Jika tidak ada sarung tangan, gunakan handuk. Tangan Anda akan membutuhkan penghalang antara mereka dengan suhu yang sangat dingin.

 Kocok selama 5 sampai 10 menit. Setelah waktu tersebut, periksa kekentalan es krim dan lihat apakah es krim sudah siap.

5. Santap atau sajikan. Setelah cukup mengocok, keluarkan adonan es krim sebelum membuka segel kantong. Jangan sampai ada es batu atau garam yang masuk dalam es krim!

 Raih sendok dan nikmatilah! Es krim sudah siap.

 Atau potong ujung kantong plastik dan tekan keluar es krim tersebut ke dalam mangkok.

(36)

TEKNOLOGI PRODUKSI GARAM

Seperti yang sudah kita kenal bahwa rasa asin pada makanan yang kita konsumsi berasal dari garam. Meskipun demikian, penggunaan garam tidak sebatas sebagai penambah rasa pada makanan, tetapi juga digunakan pada industri seperti industri tekstil, kimia, maupun farmasi. Garam yang digunakan pada industri memiliki kadar NaCl yang berbeda dengan garam konsumsi. Garam yang digunakan pada industri biasanya memiliki kadar NaCl di atas 97 %.

Pada umumnya garam dapat diperoleh dengan dua cara, yakni proses pengeringan air laut (evaporasi) dan proses penambangan batuan garam di permukaan serta bawah tanah. Garam hasil dari proses pengeringan air laut inilah yang paling sering kita jumpai dan paling mudah diproduksi. Sementara itu, penambangan batuan garam di permukaan banyak ditemui di wilayah Himalaya, Amerika, serta Eropa.

Proses produksi garam dari air laut (solar salt) menggunakan teknik evaporasi sederhana.Sumber gambar: https://eusalt.com/salt-production

(37)

Prose s penambangan garam (rock salt).

Sumber gambar: https://eusalt.com/salt-production

Meskipun mudah, produksi garam dari air laut secara tradisional seperti yang dilakukan oleh para petani garam di Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh cuaca. Panas matahari menjadi sumber utama untuk melakukan proses penguapan air laut hingga menjadi garam.

Di negara maju, proses produksi garam dari air laut telah menggunakan berbagai macam teknologi sehingga tidak lagi bergantung terhadap panas matahari. Contoh teknologinya adalah evaporasi cahaya buatan (artificial evaporation), evaporasi tekanan (vacuum evaporation), dan ion-exchange membrane electrodialysis.

Artificial evaporation adalah metode sederhana di dalam ruangan dengan memasak air laut yang akan diambil garamnya, atau menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti panas matahari untuk melakukan proses penguapan air laut. Proses produksi garam dengan teknologi vacuum evaporation adalah dengan cara memasukkan air laut ke dalam sebuah bejana vakum guna menurunkan titik didih dari air laut tersebut sehingga air laut akan menguap pada suhu rendah dan menyisakan kerak garam pada bejana. Sementara itu, ion- exchange membrane electrodialysis adalah teknologi produksi garam yang paling maju dengan cara melewatkan air laut pada membran berukuran 1-2 nanometer sehingga material Na+, Cl, Ca2+ dan Mg2+ akan tertinggal. Teknologi ion-exchange membrane ini umumnya digunakan di Jepang dan Korea Selatan.

(38)

Proses produksi garam dari air laut dengan cara memasak air laut hingga menjadi kristal.

Sumber gambar: https://www.shiojigyo.com/english/method/bdp.html.

Proses produksi garam dari air laut dengan cara mengubah titik didih air laut. Sumber gambar: https://www.shiojigyo.com/english/method/bdp.html.

Siklus produksi garam menggunakan metode ion-exchange membrane.

Sumber gambar: https://www.shiojigyo.com/english/method/scpp.html.

EVALUASI

(39)

Esai

1. Apa perbedaan evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi? Jelaskan dengan bahasa sederhana!

2. Seberapa penting proses evaporasi di dalam kehidupan?

3. Jika evaporasi adalah penguapan, lantas perbedaan evaporasi dengan peristiwa menguap atau vaporisasi?

4. Jelaskan cara mengukur evaporasi dengan manual dan menggunakan alat!

5. Adakah pengaruh ketinggian tempat terhadap proses evaporasi? Jika ada, tolong jelaskan!

(40)

Kunci Jawaban :

1. Evaporasi adalah proses menguapnya uap air ke atmosfer secara alami. Transpirasi adalah proses menguapnya uap air dari jaringan tumbuhan ke lingkungan, paling banyak terjadi di stomata daun. Sedangkan evapotranspirasi adalah proses gabungan dari evaporasi dan transpirasi. Uap air yang dilepaskan tumbuhan melalui transpirasi akan menguap ke atmosfer dalam rangkaian proses evaporasi.

2. Proses evaporasi sangat penting di dalam kehidupan kita karena proses evaporasi adalah salah satu bagian dari siklus air yang akan menghasilkan hujan.

Evaporasi juga dapat membantu berbagai pekerjaan manusia di kehidupan sehari-hari.

3. Evaporasi adalah proses penguapan yang terjadi secara alami pada suhu sembarang, sedangkan vaporisasi adalah proses penguapan cairan dengan cara pemanasan hingga mencapai titik didihnya. Proses eavporasi lambat dengan proses vaporisasi cepat. Selain itu proses evaporasi hanya didukung oleh lingkungan dan cairan itu sendiri, sedangkan proses vaporisasi dipaksa atau didukung dengan sumber energi. Salah satu contoh proses vaporisasi atau menguap adalah pendidihan air di atas kompor.

4. Pengukuran evaporasi dengan manual dapat dilakukan dengan cara meletakkan cairan (contohnya air) di dalam sebuah wadah, mengukur ketinggian awalnya dan mengukur ketinggian akhir setelah diletakkan di lingkungan tertentu.

Sedangkan pengukuran dengan alat ukur dapat dilakukan dengan evaporimeter.

5. Ada. Ketinggian memiliki pengaruh terhadap kecepatan laju evaporasi.

Evaporasi di daerah tinggi lebih cepat dikarenakan tekanan pada daerah tinggi lebih rendah sehingga cairan dapat lebih mudah untuk menguap dibanding dengan dataran rendah.

(41)

Glosarium Evaporasi :

proses di mana air yang ada di laut, rawa, sungai dan lainnya menguap karena adanya pemanasan dari sinar matahari

Air laut :

air dari laut atau samudra. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%

Perpindahan kalor:

Perpindahan panas meliputi proses pemasukan dan pengeluaran panas.

kondisi energi berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya akibat adanya perbedaan suhu antardaerah tersebut.

(42)

Daftar Pustaka

https://www.ruangguru.com/blog/perpindahan-kalor https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_wujud_zat

Miyarso, Estu., Modul 4 Perancangan Pembelajaran Inovatif. 2022.

Putra,. 2021. Modul Projek IPAS Zat dan Perubahannya. Bandung.

https://eusalt.com/salt-production.

https://ajopiaman.com/pertanyaan-tentang-evaporasi/

https://id.wikipedia.org/wiki/termometer dan suhu

Gambar

Tabel Jurnal Sikap N
Gambar 1.2 Membuat alat sederhana proses pembuatan es (id.wikihow.com/Membuat-Es-Krim-dengan-Kantong-Plastik)
Gambar 1.1 Membuat adonan Es
Gambar 1.3 proses pengocokan dan adukan es dan garam (id.wikihow.com/Membuat-Es-Krim-dengan-Kantong-Plastik)

Referensi

Dokumen terkait

Guru mulai menyapa peserta didik dengan menayakan keadaan peserta didik dan memastikan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran hari ini.. Peserta didik dan guru

Sebelum melakukan pembelajaran tentang materi zat dan perubahannya, peserta didik diharapkan telah mengetahui informasi terkait beberapa gejala-gejala alam yang sering

11 Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila 1 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia 2 Apersepsi 20 menit  Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan

Peserta didik diminta untuk memindai QR code agar dapat mengetahui lebih lanjut mengenai pengukuran dan aturan angka penting dalam pembulatan pada Buku Proyek IPAS SMK/MAK Kelas X dari

 Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran Pelaksanaan Asesmen Sikap 

Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran Topik A: Bagaimana Bernapas

Lampiran  Lembar kerja peserta didik  Bahan bacaan pendidik dan peserta didik  Glosarium  Daftar Pustaka Judul Modul Projek Pot cantik dari botol bekas Mata Pelajaran IPAS,

Bahan Bacaan Peserta Didik MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang