LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA STERIL & NON STERIL
PRAKTIKUM VII
PEMBUATAN SEDIAAN INFUS NATRIUM BIKARBONAT 1,39%
Oleh :
Nama : Dedi Firmansyah Ubrusun
Nim 2261100109
Kelompok : 1 (Satu)
Golongan : 2 (Dua)
Hari, Tgl, Praktikum : Rabu, 3 April 2024
Dosen Pengampuh : apt. Ari Widhiarso, M. Farm
LABORATORIUM COMPOUNDING FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL
YOGYAKARTA 2024 DAFTAR ISI
BAB I ... 3
PENDAHULUAN ... 3
A.Dasar Teori ... 3
B.Tujuan Praktikum ... 3
C.Alat & Bahan ... 4
BAB IIMETODE KERJA ... 5
D.Data Preformulasi ... 5
E.Formula ... 5
F.Perhitungan & Penimbangan ... 6
G.Cara Kerja ... 6
H.Format Pengambilan Data ... 7
I.Tabulasi Data ... 7
J.Pembahasan ... 7
K.Kesimpulan ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 8
BAB I ... 11
PENDAHULUAN ... 11
A.Dasar Teori ... 11
B.Tujuan Praktikum ... 12
C.Alat & Bahan ... 12
BAB IIMETODE KERJA ... 13
D.Data Preformulasi ... 13
E.Formula ... 13
F.Perhitungan & Penimbangan ... 14
G.Cara Kerja ... 14
H.Format Pengambilan Data ... 16
I.Tabulasi Data ... 17
J.Pembahasan ... 17
K.Kesimpulan ... 17
DAFTAR PUSTAKA ... 17
BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Teori
Pada era modern ini, bidang kefarmasian adalah salah satu yang mengalami pertumbuhan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada berbagai macam sediaan obat yang dibuat oleh tenaga farmasis, seperti sediaan padat (solid), setengah padat (semisolid), dan cair (liquid). Selain itu, ada istilah "sediaan parenteral" dan "sediaan non parenteral". Sediaan parenteral adalah sediaan steril yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui cara yang disebut sebagai implan, infus, atau injeksi (Agoes, 2013).
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan merobek jaringan ke dalam kulit atau selaput lendir. Ini dapat berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan (Syamsuni, 2005). Ada dua jenis sediaan parenteral yaitu sediaan parenteral volume besar dan sediaan parenteral volume kecil. Sediaan parenteral volume besar disebut infus intravena, karena diberikan melalui jalur intravena.
Infundabilia, juga dikenal sebagai infus intravena, adalah sediaan steril dalam bentuk larutan atau emulsi yang tidak mengandung pirogen dan dapat dibuat isotonis terhadap darah jika disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume yang cukup besar. Salah satu tujuan infus intravena adalah untuk mengganti cairan tubuh dan mengimbangi jumlah elektrolit dalam tubuh. Selain itu, sebagai obat, infus diberikan dalam jumlah besar dan secara terus- menerus jika tidak dapat disuntikkan secara rutin (Syamsuni, 2006).
infus intravena dengan bahan aktif natrium bikarbonat dibuat. Karena daya larutnya yang tinggi, natrium bikarbonat menetralkan HCl lambung dengan cepat dengan kadar 1,39%. Natrium bikarbonat sudah jarang digunakan sebagai antacid karena karbon dioksida (CO2) yang diproduksi lambung menyebabkan sendawa. Asidosis metabolik, alkalinisasi urin, dan radikal pruritus diobati dengan obat ini (Syarif, 2012).
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu membuat sediaan infus Natrium Bicarbonat 1,39%.
C. Alat & Bahan
No Alat Cara Sterilisasi Waktu
1 Beaker glass 500ml, 1L Autoklaf 121°C 15 menit
2 Kaca arloji Oven 170°C 60 menit
3 Batang pengaduk kaca Oven 170°C 60 menit
4 Labu erlenmayer 600ml Autoklaf 121°C 15 menit
5 Penyaring membrane o,45 um Autoklaf 121°C 15 menit
6 Spatel logam Oven 170°C 60 menit
7 Pipet tetes Oven 170°C 60 menit
8 Gelas ukur 500ml Autoklaf 121°C 15 menit
9 Kertas saring Oven 170°C 60 menit
10 Corong Oven 170°C 60 menit
11 Thermometer 100
°cOven 170°C 60 menit
No Wadah Cara Sterilisasi Waktu
1 Botol infus (flakon) Autoklaf 121°C 15 menit
2 Tutup karet (flakon) Disenfeksi,
direndam dengan alkohol 70%
24 jam
No Bahan Cara Sterilisasi Waktu
1 Natrium Bikarbonat Oven 160°C 120 menit
2 Carbo Adsorben Autoklaf 121°C 15 menit
3 Aqua Pro Injeksi Autoklaf 121°C 15 menit
BAB II METODE KERJA D. Data Preformulasi
Preformulasi Zat Aktif Natrium
Bikarbonat (NaHCO3) BM = 84,01
Pemerian Serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering, tetapi dalam udara lembab secara perlahan-lahan terurai. Larutan yang dibuat segar dalam air dingin tanpa dikocok, bersifat basa. Kebasaan bertambah bila larutan didiamkan,
digoyang kuat atau dipanaskan (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 1219).
Kelarutan Kelarutan Larut dalam air; tidak larut dalam etanol (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 1219).
Preformulasi Eksipien Aqua Pro Injection
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau(Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 70).
Carbo Adsorben / Karbon Aktif
Pemerian Serbuk halus, bebas dari butiran, hitam; tidak berbau; tidak berasa (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 151).
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 151).
E. Formula
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Natrium Bikarbonat 1,39% Bahan Aktif
2 Aqua Pro Injection Ad 100% Pembawa
F. Perhitungan &
Penimbangan Di buat 1 botol = 500ml
1. Untuk memenuhi syarat penetapan volume injeksi untuk sediaan lebih dari 10 ml dilebihkan sebanyak 2% (Farmakope Indonesia edisi IV hal 1044).
2. Maka volume tiap botol dilebihkan 2% = 500ml + (2% × 500ml) = 510ml
No Bahan Perhitungan & Jumlah di timbang
1 Natrium Bikarbonat
1,39%100𝑚� × 600𝑚� = 8,34�
2 Carbo Adsorben
0,1100𝑚� × 600𝑚� = 0,6�
3 Aqua Pro Injection Add 600 ml
G. Cara Kerja
Natrium Bikarbonat yang sudah di timbang 8,34g di larutkan dengan 100ml Aqua Pro Injection
⭣
Larutan dipindahkan ke dalam beaker glass 600ml, ditambahkan Aqua Pro injection ad 550ml, kemudian cek pH
⭣
Tambahkan HCL / NaOH jika pH tidak berada pada rentang 7,0 – 8,5
⭣
Panaskan Carbo Adsorben hingga memijar, jika sudah memijar masukan ke dalam gelas beaker lalu aduk menggunakan batang pengaduk, tunngu hingga 15 menit sambil sesekali
di aduk
⭣
Larutan di saring menggunakan membrane filter 0.45um lalu di tampung pada erlenmayer steril
⭣
Filtrat di masukan ke dalam botol infus 500ml, botol di tutup dengan tutup karet botol infus H. Format Pengambilan Data
No Ruang Prosedur
1 Laboratorium farmasetika 1. Alat dan wadah yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu
2. Aqua Pro Injeksi disterilkan dengan autoklaf 121°C selama 15 menit
2 1. Timbang 7,0 g Natrium Bikarbonat
2. Timbang Carbo Adsorben sebanyak 0,51 g 3. Siapkan Aqua Pro Injection sebanyak 502ml
4. Campurkan Natrium Bikarbonat dan Aqua Pro Injection ke dalam gelas beaker, Lakukan pengecekan pH, Jika belum mencapai target pH tambahkan NaOH hingga mencapai pH target.
5. Panaskan Carbo Adsorben hingga memijar, jika sudah memijar masukan ke dalam gelas beaker lalu aduk menggunakan batang pengaduk, tunngu hingga 15 menit sambil sesekali di aduk
6. Larutan di saring menggunakan membrane filter 0.45um lalu di tampung pada erlenmayer steril
7. Filtrat di masukan ke dalam botol infus 500ml, botol di tutup dengan tutup karet botol infus
I. Tabulasi Data
J. Pembahasan
K. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goeswin. 2013. Sediaan Farmasi Steril (Sediaan Farmasi Industri), Edisi 4.
Bandung: Penerbit ITB
Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syarif, Amir, dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA STERIL & NON STERIL
PRAKTIKUM VIII
EVALUASI SEDIAAN INJEKSI BESAR INFUS NATRIUM BIKARBONAT 1,39%
Oleh :
Nama : Dedi Firmansyah Ubrusun
Nim 2261100109
Kelompok : 1 (Satu)
Golongan : 2 (Dua)
Hari, Tgl, Praktikum : Rabu, 3 April 2024
Dosen Pengampuh : apt. Ari Widhiarso, M. Farm
LABORATORIUM COMPOUNDING
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA 2024
DAFTAR ISI
BAB I ... 3
PENDAHULUAN ... 3
A.Dasar Teori ... 3
B.Tujuan Praktikum ... 3
C.Alat & Bahan ... 4
BAB IIMETODE KERJA ... 5
D.Data Preformulasi ... 5
E.Formula ... 5
F.Perhitungan & Penimbangan ... 6
G.Cara Kerja ... 6
H.Format Pengambilan Data ... 7
I.Tabulasi Data ... 7
J.Pembahasan ... 7
K.Kesimpulan ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 8
BAB I ... 11
PENDAHULUAN ... 11
A.Dasar Teori ... 11
B.Tujuan Praktikum ... 12
C.Alat & Bahan ... 12
BAB IIMETODE KERJA ... 13
D.Data Preformulasi ... 13
E.Formula ... 13
F.Perhitungan & Penimbangan ... 14
G.Cara Kerja ... 14
H.Format Pengambilan Data ... 16
I.Tabulasi Data ... 17
J.Pembahasan ... 17
K.Kesimpulan ... 17
DAFTAR PUSTAKA ... 17
BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Teori
Pada era modern ini, bidang kefarmasian adalah salah satu yang mengalami pertumbuhan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada berbagai macam sediaan obat yang dibuat oleh tenaga farmasis, seperti sediaan padat (solid), setengah padat (semisolid), dan cair (liquid). Selain itu, ada istilah "sediaan parenteral" dan "sediaan non parenteral". Sediaan parenteral adalah sediaan steril yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui cara yang disebut sebagai implan, infus, atau injeksi (Agoes, 2013).
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan merobek jaringan ke dalam kulit atau selaput lendir. Ini dapat berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan (Syamsuni, 2005). Ada dua jenis sediaan parenteral yaitu sediaan parenteral volume besar dan sediaan parenteral volume kecil. Sediaan parenteral volume besar disebut infus intravena, karena diberikan melalui jalur intravena.
Infundabilia, juga dikenal sebagai infus intravena, adalah sediaan steril dalam bentuk larutan atau emulsi yang tidak mengandung pirogen dan dapat dibuat isotonis terhadap darah jika disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume yang cukup besar. Salah satu tujuan infus intravena adalah untuk mengganti cairan tubuh dan mengimbangi jumlah elektrolit dalam tubuh. Selain itu, sebagai obat, infus diberikan dalam jumlah besar dan secara terus- menerus jika tidak dapat disuntikkan secara rutin (Syamsuni, 2006).
infus intravena dengan bahan aktif natrium bikarbonat dibuat. Karena daya larutnya
yang tinggi, natrium bikarbonat menetralkan HCl lambung dengan cepat dengan kadar
1,39%. Natrium bikarbonat sudah jarang digunakan sebagai antacid karena karbon dioksida
(CO2) yang diproduksi lambung menyebabkan sendawa. Asidosis metabolik, alkalinisasi
urin, dan radikal pruritus diobati dengan obat ini (Syarif, 2012).
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu mengevaluasi sediaan injeksi volume besar
C. Alat & Bahan
No Alat Cara Sterilisasi Waktu
1 Beaker glass 500ml, 1L Autoklaf 121°C 15 menit
2 Kaca arloji Oven 170°C 60 menit
3 Batang pengaduk kaca Oven 170°C 60 menit
4 Labu erlenmayer 600ml Autoklaf 121°C 15 menit
5 Penyaring membrane o,45 um Autoklaf 121°C 15 menit
6 Spatel logam Oven 170°C 60 menit
7 Pipet tetes Oven 170°C 60 menit
8 Gelas ukur 500ml Autoklaf 121°C 15 menit
9 Kertas saring Oven 170°C 60 menit
10 Corong Oven 170°C 60 menit
11 Thermometer 100
°cOven 170°C 60 menit
No Wadah Cara Sterilisasi Keterangan
1 Botol infus (flakon) Autoklaf 121°C 15 menit
2 Tutup karet (flakon) Disenfeksi,
direndam dengan alkohol 70%
24 jam
No Bahan Cara Sterilisasi Waktu
1 Natrium Bikarbonat Oven 160°C 120 menit
2 Carbo Adsorben Autoklaf 121°C 15 menit
3 Aqua Pro Injeksi Autoklaf 121°C 15 menit
No Bahan Cara Sterilisasi Waktu 1 Larutan Injeksi Natrium Bicarbonat Autoklaf 121°C 20 menit
BAB II METODE KERJA D. Data Preformulasi
Preformulasi Zat Aktif Natrium
Bikarbonat (NaHCO3) BM = 84,01
Pemerian Serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering, tetapi dalam udara lembab secara perlahan-lahan terurai. Larutan yang dibuat segar dalam air dingin tanpa dikocok, bersifat basa. Kebasaan bertambah bila larutan didiamkan,
digoyang kuat atau dipanaskan (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 1219).
Kelarutan Kelarutan Larut dalam air; tidak larut dalam etanol (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 1219).
Preformulasi Eksipien Aqua Pro Injection
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau(Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 70).
Carbo Adsorben / Karbon Aktif
Pemerian Serbuk halus, bebas dari butiran, hitam; tidak berbau; tidak berasa (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 151).
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (Farmakope Indonesia edisi VI, hlm. 151).
E. Formula
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Natrium Bikarbonat 1,39% Bahan Aktif
2 Aqua Pro Injection Ad 100% Pembawa
F. Perhitungan &
Penimbangan Di buat 1 botol = 500ml
3. Untuk memenuhi syarat penetapan volume injeksi untuk sediaan lebih dari 10 ml dilebihkan sebanyak 2% (Farmakope Indonesia edisi IV hal 1044).
4. Maka volume tiap botol dilebihkan 2% = 500ml + (2% × 500ml) = 510ml
No Bahan Perhitungan & Jumlah di timbang
1 Natrium Bikarbonat
1,39%100𝑚� × 600𝑚� = 8,34�
2 Carbo Adsorben
0,1100𝑚� × 600𝑚� = 0,6�
3 Aqua Pro Injection Add 600ml
G. Cara Kerja
EVALUASI FISIKA Penetapan pH
⭣
Dimasukkan sejumlah cairan infus Natrium Bikarbonat ke dalam beaker glass
⭣
Dilakukan kalibrasi alat pH meter. Dicelupkan pH meter ke dalam cairan infus, didiamkan beberapa saat kemudian diamati ph yang dihasilkan pada alat pH meter.
⭣
Dicatat pH sediaan yang dihasilkan pada alat pH meter.
Uji Kejernihan
⭣
Sediaan steril infus Natrium Bikarbonat dan Aqua Pro Injection dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi
⭣
Pengamatan dilakukan dibawah cahaya yang berdifusi, tegak lurus kearah bawah tabung dengan latar belakang hitam
⭣
Dibandingkan kejernihan antar kedua tabung, dicatat hasil yang diperoleh
Uji Kebocoran
⭣
Sediaan steril infus Natrium Bikarbonat Dibalik sehingga tutup botol berada di bagian bawah serta diletakkan kertas saring dibawahnya.
⭣
Catat hasil yang diperoleh.
EVALUASI BIOLOGI Uji Sterilitas
⭣
Tujuan: menetapkan apakah sediaan yang harus steril memenuhi syarat berkenaan dengan uji sterilitas seperti tertera pada masing-masing monografi.
Prinsip: Menguji sterilitas suatu bahan dengan melihat ada tidaknya pertumbuhan mikroba pada inkubasi bahan uji menggunakan cara inokulasi langsung atau filtrasi secara aseptik.
Media yang digunakan adalah Tioglikonat cair dan Soybean Casein Digest
H. Format Pengambilan Data
No Ruang Prosedur
1 Laboratorium farmasetika 1. Alat dan wadah yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu
2. Aqua Pro Injeksi disterilkan dengan autoklaf 121°C selama 15 menit
2 1. Timbang 7,0 g Natrium Bikarbonat
2. Timbang Carbo Adsorben sebanyak 0,51 g 3. Siapkan Aqua Pro Injection sebanyak 502ml
4. Campurkan Natrium Bikarbonat dan Aqua Pro Injection ke dalam gelas beaker, Lakukan pengecekan pH, Jika belum mencapai target pH tambahkan NaOH hingga mencapai pH target.
5. Panaskan Carbo Adsorben hingga memijar, jika sudah memijar masukan ke dalam gelas beaker lalu aduk menggunakan batang pengaduk, tunngu hingga 15 menit sambil sesekali di aduk
6. Larutan di saring menggunakan membrane filter 0.45um lalu di tampung pada erlenmayer steril
7. Filtrat di masukan ke dalam botol infus 500ml,
botol di tutup dengan tutup karet botol infus
I. Tabulasi Data J. Pembahasan K. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goeswin. 2013. Sediaan Farmasi Steril (Sediaan Farmasi Industri), Edisi 4.
Bandung: Penerbit ITB
Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syarif, Amir, dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI