• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“ Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki "

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Judul Topik: Hubungan Kondisi Lingkungan Keluarga dengan Rasa Hormat Siswa Dalam Penerapan Tata Tertib Sekolah Bagi Siswa Kelas IV SD Inpres Mallengkeri 1. Hubungan Kondisi Lingkungan Keluarga Dengan Rasa Hormat Siswa Dalam Penerapan Tata Tertib Sekolah Kelas IV Sekolah SD Mallengkeri 1. Kondisi Lingkungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Siswa Dalam Penerapan Tata Tertib Sekolah Bagi Siswa Kelas IV SD Inpres Mallengkeri 1” dapat terselesaikan.

Gambar Halaman
Gambar Halaman

PENDAHULUAN

Latar Belakang

  • Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dan melihat hubungan antara kondisi lingkungan keluarga dengan kepatuhan terhadap peraturan sekolah, maka penulis mengambil judul “Hubungan Kondisi Lingkungan Keluarga Dengan Kepatuhan Siswa Dalam Melaksanakan Tata Tertib Sekolah Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Mallengkeri 1 ". S (1997) “Hubungan kondisi keluarga dan motivasi belajar dengan kedisiplinan terhadap peraturan sekolah pada siswa kelas V SD Blorong Karanganyar pada tahun ajaran menyatakan bahwa. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Apakah ada hubungan antara kondisi lingkungan keluarga dengan kepatuhan siswa dalam penerapan tata tertib sekolah pada siswa kelas IV SD Inpres Mallengkeri 1.

Tujuan Penelitian

  • Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Kajian Pustaka

  • Pengertian Lingkungan
  • Lingkungan Keluarga
  • Kepatuhan pada Tata Tertib Sekolah a. Pengertian Tata Tertib

Hubungan antar anggota keluarga, perhatian orang tua dan kondisi belajar yang nyaman di rumah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kepatuhan anak terhadap peraturan sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator kondisi keluarga yang dapat mempengaruhi anak dalam meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan sekolah antara lain: cara orang tua mendidik anak, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan belajar. Secara umum tujuan peraturan sekolah adalah agar seluruh warga sekolah mengetahui apa tugas, hak dan kewajibannya serta melaksanakannya dengan baik.

Tim penyusun pesan pelatihan dan pengembangan kosakata bahasa Indonesia menyatakan bahwa Tata Tertib merupakan peraturan yang harus dihormati/ditegakkan atau didisiplinkan. Sementara itu, Ali Qaimi menyatakan bahwa Kode Etik merupakan media proses pendidikan, sekaligus penyebab meningkatnya kedisiplinan berperilaku. Seperti yang dikutip oleh Suryo Subroto, “Peraturan sekolah adalah peraturan yang mengatur kehidupan.

Saryosubroto Kewajiban mentaati tata tertib sekolah penting dilakukan karena merupakan bagian dari sistem sekolah dan bukan bagian dari sistem. Selain faktor internal siswa, terdapat beberapa faktor eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah. Berdasarkan kenyataan tersebut, keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam mendorong kepatuhan anak terhadap peraturan sekolah.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa adat istiadat dalam keluarga dari berbagai aspek juga mempengaruhi sikap kepatuhan siswa dalam pelaksanaan tata tertib sekolah.

Kerangka Pikir

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa lingkungan alam juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Oleh karena itu, sebaiknya diciptakan lingkungan yang baik bagi siswa yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya serta meningkatkan tingkat kedisiplinan atau ketaatannya.

Hipotesis Penelitian

Jenis Penelitian

Variabel dan Desain Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang didasarkan pada pertimbangan angka-angka atau statistik.

Definisi Operasional Penelitian

  • Kondisi Lingkungan Keluarga
  • Kepatuhan Siswa

Misalnya saja peraturan mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi siswa di dalam kelas selama pembelajaran sedang berlangsung.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

“Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Inpres Mallengkeri 1. Sujarweni. Sampel adalah sebagian dari sekian banyak karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian.” Apabila populasinya besar dan peneliti tidak dapat mensurvei semuanya, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Besar kecilnya sampel atau banyaknya sampel yang diambil merupakan hal yang penting ketika peneliti sedang melakukan penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif.

Tabel 3.1 Keadaan Populasi SD Inpres Mallengkeri 1
Tabel 3.1 Keadaan Populasi SD Inpres Mallengkeri 1

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Dokumentasi
  • Angket/kuesioner

Kuesioner Arikunto merupakan sekumpulan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai laporan mengenai kepribadiannya, atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana pertanyaan dan alternatif jawaban ditentukan sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih jawaban yang ditentukan. Untuk memperoleh data mengenai kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa dalam penerapan peraturan perundang-undangan di SD Inpres Mallengkeri 1.

Sugiyono menyatakan bahwa “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap fenomena sosial”. “Indikator-indikator tersebut kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.”

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Zainal Arifin menyatakan “Validitas adalah derajat ketepatan suatu instrumen (alat ukur), artinya apakah instrumen yang digunakan benar-benar mengukur apa yang diukur”. Jadi pengujian validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur dengan konsep yang ingin diukur, sehingga alat ukur tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi reliabilitas mengacu pada persepsi bahwa suatu instrumen cukup dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik.”

Pengujian reliabilitas merupakan keteguhan atau keteguhan alat dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya apabila alat tersebut digunakan maka akan menghasilkan hasil pengukuran yang sama. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas konsistensi internal atau menggunakan metode konsistensi internal. Ronny Kountur menyatakan bahwa “Cronbach Alpha (α) merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu instrumen berupa kuesioner untuk mengukur variabel laten, yang paling sering digunakan karena dapat digunakan pada kuesioner yang jawaban atau tanggapannya lebih banyak. dari dua pilihan.

Zainal Arifin mengatakan “teknik ini tidak hanya digunakan untuk teks dua pilihan saja, namun penerapannya lebih luas, seperti menguji skala pengukuran sikap dengan tiga, lima atau tujuh pilihan”.

Teknik Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Analisis Statistik Inferensial

Data yang dikumpulkan merupakan data yang masih mentah karena masih berupa gambaran deskriptif mengenai subjek yang diteliti seperti pengetahuan, pengalaman, pendapat dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. mempunyai arti lebih. Tujuan analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang dikumpulkan, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memahami data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa, serta menguji hipotesis penelitian dengan bantuan program SPSS for Windows versi 24.00. Analisis korelasi bertujuan untuk melihat hubungan antara dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel X (kondisi lingkungan keluarga) dengan variabel Y (kepatuhan siswa dalam menerapkan peraturan sekolah). Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena data yang diperoleh merupakan data interval yang diperoleh dari instrumen yang menggunakan beberapa jenis skala likert.

Ronny Kountor menyatakan bahwa “data dalam skala interval atau rasio dapat menggunakan korelasi product moment Pearson”. Hal serupa juga diungkapkan Ikbal Hasan: Rumus koefisien korelasi (r) Pearson digunakan dalam analisis korelasi sederhana untuk variabel interval/rasio dengan variabel interval rasio.” Sugiyono menyatakan, untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman koefisien korelasi.

Analisis regresi digunakan untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk mengeksplorasi pola hubungan yang modelnya belum diketahui sepenuhnya, atau untuk mengetahui bagaimana variasi beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena pengaruh yang kompleks.

Tabel 3.4 Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan
Tabel 3.4 Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Hasil Penelitian

  • Uji Validitas
  • Uji Realibilitas
  • Deskripsi Data Kondisi Lingkungan Keluarga
  • Deskripsi Data Kepatuhan Murid dalam Melaksanakan Tata Tertib Dari hasil penelitian diperoleh skor data Kondisi Lingkungan Keluarga
  • Uji hipotesis

0,3061 artinya item-item angket keadaan lingkungan keluarga dalam menilai kepatuhan siswa dalam penerapan peraturan harus reliabel atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. Dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa dari 30 pertanyaan yang dirancang peneliti untuk kuesioner kondisi lingkungan keluarga, 30 pertanyaan tersebut semuanya valid. 0,3061 artinya item lembar observasi kepatuhan siswa diharapkan reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data penelitian.

Berdasarkan hasil pengujian dengan program SPSS diketahui nilai koefisien alpha sebesar 0,816 dan nilai r tabel sebesar 0,3061. Nilai r hitung > r tabel atau 0,816 > 0,3061 dengan demikian berarti instrumen kuesioner yang digunakan untuk kondisi lingkungan keluarga dinyatakan reliabel. Dari tabel perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS terlihat nilai reliabilitas pada angket bentuk observasi kepatuhan siswa pada saat melaksanakan aturan sebesar 0,845.

Deskripsi data kepatuhan siswa dalam melaksanakan peraturan. Data skor kondisi lingkungan keluarga diperoleh dari hasil penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh data skor kondisi lingkungan keluarga sebagai berikut. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan kondisi lingkungan keluarga dengan kepatuhan siswa dalam melaksanakan peraturan. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara keadaan lingkungan keluarga dengan kepatuhan siswa dalam melaksanakan peraturan.

Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,904 yang termasuk dalam kategori kuat, dengan demikian “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kondisi lingkungan keluarga dan.

Tabel 4.2 Uji Validitas Lembar Observasi Kepatuhan Murid dalam Melaksanakan Tata Tertib
Tabel 4.2 Uji Validitas Lembar Observasi Kepatuhan Murid dalam Melaksanakan Tata Tertib

Pembahasan Penelitian

Oleh karena itu, dari hasil perhitungan data yang diperkuat dengan data deskriptif diperoleh nilai signifikansi 0,000 < α (0,05), dengan demikian hipotesis kerja h1 diterima. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,904 termasuk dalam kategori kuat yaitu “ada hubungan yang positif dan signifikan antara keadaan lingkungan keluarga dengan rasa hormat siswa terhadap pelaksanaan peraturan sekolah pada siswa kelas IV di SD Inpres Mallengkeri 1 Tata tertib sekolah merupakan peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap warga sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Penegakan peraturan sekolah akan dapat berjalan dengan baik apabila guru, pejabat sekolah, dan siswa saling mendukung peraturan sekolah, kurangnya dukungan dari siswa akan mengakibatkan kurangnya pemahaman terhadap peraturan sekolah yang diberlakukan di sekolah. Lingkungan keluarga mempunyai dampak terhadap tingkat kedisiplinan siswa, menciptakan lingkungan yang baik bagi siswa yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan tingkat kedisiplinan atau ketaatan. Terdapat hubungan positif antara keadaan lingkungan keluarga dengan kepatuhan siswa terhadap peraturan, koefisien korelasi r hitung > r tabel sebesar 0,904 > 0,3061.

Dengan demikian muncul hipotesis yang menyatakan “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kondisi lingkungan keluarga dengan kepatuhan siswa dalam pelaksanaan tata tertib sekolah pada siswa kelas 4 SD Inpres Mallengkeri 1”.

Saran

Jika Anda ingin mengubah jawaban Anda, berilah tanda (=) di sebelah jawaban yang Anda pilih lalu pilihlah jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan situasi dan perasaan Anda. Dalam mengisi formulir ini, kami berharap Anda tidak ragu atau terpengaruh oleh hal apa pun dan jawabannya sesuai dengan kondisi Anda sebenarnya. 23 Saya akan marah jika anak saya bersikap kasar kepada anggota keluarga yang lain 24 Saya selalu memberikan fasilitas belajar.

26 Saya selalu memperhatikan penampilan anak ketika hendak berangkat ke sekolah. 27 Jika ia melanggar peraturan di sekolah,

Pernyataan Positif (+) 1 Memakai seragam sekolah

Gambar

Gambar Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka PikirSD Inpres Mallengkeri 1
Gambar : 2.2. Desain Penelitian Korelasional               Sumber : Sugiyono (2012 : 206)  Ketrangan:
Tabel 3.1 Keadaan Populasi SD Inpres Mallengkeri 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

0411-860132 iv SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wa Ode Fitria Nim : 10536 4637 13 Jurusan : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Efektivitas