• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kemampuan berpikir komputasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kemampuan berpikir komputasi"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

Dita Loka Anggriani, 2023: Analisis Kemampuan Berpikir Komputasi untuk Menyelesaikan Masalah Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan Kemampuan Numerik Siswa Kelas VIII pada Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di SMP Negeri 2 Jember. Fokus penelitian penelitian ini adalah bagaimana menganalisis kemampuan berpikir komputasi berdasarkan kemampuan numerik tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi SPLDV.

PENDAHULUAN

  • Konteks Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Bagaimana menganalisis kemampuan berpikir komputasi dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan kemampuan numerik tinggi siswa kelas VIII materi SPLDV di SMP Negeri 2 Jember. Bagaimana Analisis Keterampilan Berpikir Komputasi dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Rendahnya Keterampilan Numerik Siswa Kelas VIII Materi SPLDV di SMP Negeri 2 Jember.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Gunawan Supiarmo, Turmudi, dan Elly Susanti, “Proses Berpikir Komputasi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Isi Pisa dan Perubahan Hubungan Berdasarkan Self-Regulated Learning,” Numeracy lt;https://doi.org/10.46244/numeracy.v88i1.13. . Gunawan Supiorno dkk (2021) “Proses berpikir komputasi siswa dalam menyelesaikan soal PISA dengan konten perubahan dan hubungan berbasis self-regulated learning”.

Kajian Teori

  • Kemampuan Berpikir Komputasi
  • Kemampuan Berpikir Numerik

Pemikiran komputasi yang dikembangkan oleh CSTA (Computer Science Teachers Association) dan ISTE (International Society for Technology in Education) meliputi ciri-ciri sebagai berikut: 1) penataan/perumusan masalah. Kemampuan konsep berhitung dengan angka, angka, dan simbol merupakan salah satu potensi yang harus dimiliki siswa agar dapat mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi, salah satunya adalah berpikir komputasional.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Subjek Penelitian

Tabel subjek penelitian yang diperoleh dari tes kemampuan numerik dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini. Berikut hasil revisi soal tes numerasi dengan skor validitas instrumen pada soal terlampir pada Lampiran 9.

Tabel 3.3  Deskripsi Nilai Tes
Tabel 3.3 Deskripsi Nilai Tes

Analisis Data

Data skor tes kemampuan berpikir komputasi pada 6 mata pelajaran yang tergolong kemampuan numerik tinggi, sedang, dan rendah, dari masing-masing 2 siswa. Skor tersebut digunakan untuk menganalisis keterampilan berpikir komputasi berbasis keterampilan numerik dalam pemecahan masalah HOTS.

Keabsahan Data

Penyajian data (penyajian data): Penyajian data dalam penelitian ini digunakan untuk menyusun teks narasi secara sistematis sehingga menjadi data yang dapat dipahami kaitannya dengan analisis kemampuan berpikir komputasi dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan kemampuan numerik. Dalam penelitian ini, setiap butir soal pada instrumen tes hendaknya disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir numerik dan komputasi serta tingkat kognitif yang terdapat pada soal HOTS.

Tahap-Tahap Penelitian

Mengumpulkan data penelitian berupa lembar observasi, hasil tes numerasi dan numerasi, serta hasil wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ditentukan dari hasil tes kemampuan numerik, hasil wawancara dan saran guru matematika kelas VIII. Setelah melakukan tes, peneliti menganalisis hasil jawaban dan wawancara siswa serta memperkuatnya dengan saran guru matematika.

Setelah ditentukan 6 siswa sebagai subjek yang terdiri dari 2 siswa dengan kemampuan berbicara tinggi, 2 siswa dengan kemampuan berbicara sedang, dan 2 siswa dengan kemampuan berbicara rendah. Kemudian subjek diberikan tes kemampuan berpikir komputasi yang berisi 1 soal dengan 4 soal yang terdiri dari soal 1a, ab, 1c dan 1d.

Penyajian dan Analisis Data

  • Kemampuan Berpikir Komputasi dengan Kemampuan Numerik Tinggi dalam Menyelesaikan Soal HOTS materi SPLDV
  • Pengenalan Pola
  • Berpikir Algoritma
  • Generalisasi dan Abstraksi
  • Ketercapaian Indikator Berpikir Komputasi Siswa yang Memiliki Kemampuan Numerik Tinggi Dalam Menyelesaikan Soal HOTS Kemampuan Numerik Tinggi Dalam Menyelesaikan Soal HOTS
  • Kemampuan Berpikir Komputasi Siswa yang Memiliki Kemampuan Numerik Sedang dalam Menyelesaikan Soal HOTS pada materi Numerik Sedang dalam Menyelesaikan Soal HOTS pada materi
  • Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Komputasi Siswa yang Memiliki Kemampuan Numerik Sedang Dalam Menyelesaikan yang Memiliki Kemampuan Numerik Sedang Dalam Menyelesaikan
  • Kemampuan Berpikir Komputasi Siswa yang Memiliki Kemampuan Numerik Rendah dalam Menyelesaikan Soal HOTS pada materi Numerik Rendah dalam Menyelesaikan Soal HOTS pada materi
  • Ketercapaian Indikator Berpikir Komputasi Siswa yang Memiliki Kemampuan Numerik Rendah Dalam Menyelesaikan Soal HOTS

Proses berpikir algoritmik subjek S2 Gambar 4.9 merupakan respon subjek S2 yang menunjukkan gambaran jawaban soal nomor 1c. Proses generalisasi dan abstraksi pada mata pelajaran S2 Gambar 4.10 merupakan jawaban mata pelajaran S2 yang menunjukkan gambaran jawaban soal nomor 1d. Cuplikan wawancara yang membenarkan jawaban subjek S4 disajikan dengan kode (S4.4.3) pada Lampiran 20 halaman 148-149 mengenai jalannya pemecahan masalah yang dilaksanakan.

Proses generalisasi dan abstraksi pada subjek S5 Gambar 4.25 merupakan respon dari subjek S5 yang menunjukkan gambaran jawaban soal nomor 1d. Penggalan wawancara konfirmasi jawaban subjek S6 disajikan dengan kode (S6.2.2) pada lampiran 20 halaman 151 kaitannya dengan alur penyelesaian masalah yang dilakukan. Penggalan wawancara yang mengkonfirmasi jawaban subjek S6 disajikan dengan kode (S6.4.3) pada lampiran 20 halaman 152 mengenai jalannya penyelesaian masalah yang dilakukan.

Gambar  4.3  merupakan  jawaban  dari  subjek  S 1   yang  menunjukkan  uraian  jawaban  pada  soal  nomor  1b
Gambar 4.3 merupakan jawaban dari subjek S 1 yang menunjukkan uraian jawaban pada soal nomor 1b

Pembahasan Temuan

  • Analisis Berpikir Komputasi dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Kemampuan Numerik Tinggi pada Materi SPLDV. Berdasarkan Kemampuan Numerik Tinggi pada Materi SPLDV
  • Analisis Berpikir Komputasi dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Kemampuan Numerik Sedang pada Materi SPLDV. Berdasarkan Kemampuan Numerik Sedang pada Materi SPLDV
  • Analisis Berpikir Komputasi dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Kemampuan Numerik Rendah pada Materi SPLDV. Berdasarkan Kemampuan Numerik Rendah pada Materi SPLDV

Siswa dengan kemampuan numerik sedang memenuhi 3 dari 4 indikator berpikir komputasi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan numerik sedang cukup baik dalam menyelesaikan masalah matematika dengan indikator berpikir komputasional. Siswa dengan kemampuan numerik rendah mampu mengidentifikasi informasi yang diketahui dan diminta dari masalah yang diberikan, dan menyebutkan langkah-langkah logis yang digunakan untuk mengembangkan solusi dari masalah yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa siswa yang berkemampuan numerik rendah belum mampu mengenali dan menemukan pola atau ciri yang serupa/berbeda ketika memecahkan masalah yang diberikan untuk membangun suatu solusi.

Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan gambaran perubahan kemampuan berpikir komputasional siswa yang memiliki kemampuan numerik tinggi, sedang, dan rendah. Siswa dengan kemampuan numerik tinggi mempunyai kemampuan berpikir komputasional yang sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan tercapainya indikator dekomposisi, pengenalan pola, berpikir algoritmik serta abstraksi dan generalisasi.

Saran

Oleh karena itu, peneliti lain yang tertarik untuk menyelidiki keterampilan berpikir komputasi siswa sebagai penelitian lebih lanjut harus memanfaatkan ruang lingkup penilaian lain dan memecahkan masalah lain.

DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Ari, “Peran Keterampilan Numerik dan Verbal dalam Berpikir Kritis Matematika Tingkat Sekolah Menengah,” AdMathEdu: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Ilmu Matematika, dan Matematika Terapan lt; https://doi.org/10.12928/admathedu .v6i2.5443 >. Lestari, Ayu Chinintya dan Anas Ma'ruf Annizar, 'Proses Berpikir Kritis Siswa' dalam Pemecahan Masalah PISA Kemampuan Berpikir Pertama. Mukhlis, Mohammad dan Mohammad Tohir, “Instrumen Pengukuran Kemampuan Kreatif dan Inovatif Siswa SMA di Era Revolusi Industri 4.0”, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Indonesia lt; https://doi.org/10.35719/mass .v1i1.1 >.

Sa‟aduddien Khair, Muhammad, Subanji -, dan Makbul Muksar, ‟Miskonsepsi dan Prosedur Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Dari Perspektif Gaya Berpikir‟, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Teori Pendidikan lt; http://journal.um.ac. id/index.php/jptpp/>. Setiawan, Makis, Emi Pujiastuti dan Bambang Eko Susilo, 'Tinjauan Pustaka Sistematis: Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa', QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Agama lt; https://doi.org/10.37680/qalamuna.v13i2.870>. Online), tersedia: http://www.aduni.org/courses/the ory/courseware/lect_notes/Lecture_Notes.pdf, diunduh pada 15 Mei 2022.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Dekomposisi

S2.1.2: Akan dilaksanakan acara pada tanggal 24 Desember 2022 dengan anggota sebanyak 240 orang dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. Dan profesional dapat menyelesaikan 3 meja dan 8 kursi dalam 10 jam dan 5 meja dan 4 kursi dalam 12 jam. S2.1.4 : Bisa, informasi penting yang saya terima untuk menentukan jumlah meja adalah tanggal acara 24 Desember 2022, jumlah anggotanya 240 orang.

Bentuk mejanya persegi panjang, sisi terpendek hanya terdapat satu kursi dan sisi panjang terdapat 2 kursi. Q: Apakah anda memerlukan informasi tanggal dan waktu pengrajin membuat meja dan kursi untuk menentukan jumlah meja?

Pengenalan Pola

Q: Mengapa tanggal pelaksanaan dan waktu yang dihabiskan pengrajin dalam membuat meja menjadi informasi penting untuk menentukan jumlah meja? S2.2.2 : Dengan melihat pola pada gambar yang disajikan pada tugas, saya mendapat informasi dengan gambar tersebut bahwa gambar pertama menunjukkan 4 meja membutuhkan 12 kursi, pola selanjutnya adalah 6 meja 16 kursi dan 8 meja 20 kursi. Menurut saya untuk menentukan jumlah kursi akan didapat dengan cara mengalikan jumlah meja dengan 2 dan dijumlahkan dengan 4.

S2.2.3 : Saya hanya menggunakan penalaran saja Kak, jadi saya melakukan beberapa bentuk operasi perhitungan matematis dengan melihat hubungan antara jumlah meja dan jumlah kursi. Dan operasi jumlah meja dikali 2 lalu ditambah 4 sesuai dengan gambar susunan meja dan kursi yang digambar, jadi saya menghitung jumlah kursi melalui operasi menghitung jumlah meja dikali 2 lalu ditambah 4 untuk Model ke-4 dan ke-5 yang tidak ditampilkan di foto.

Berpikir Algoritma

Jadi untuk jumlah kursi pada pola kedua, jumlah meja pada pola kedua dikalikan 2 dan ditambah 4. Hasilnya adalah 16, begitu pula untuk pola ketiga jumlah meja menjadi 20. untuk pola keempat pola jumlah meja yang akan dibuat adalah 24 kursi, dan untuk pola kelima 28 kursi. 2 lalu ditambah 4 sesuai gambar susunan meja dan kursi yang digambar. Oleh karena itu, saya menghitung jumlah kursi dengan cara menghitung jumlah meja, dikalikan 2 lalu ditambah 4 untuk pola ke 4 dan ke 5 yang tidak ada di gambar. Nah selanjutnya saya buat persamaannya, jadi dengan memasukkan semua data yang saya peroleh, saya lalu pindahkan sisi +4 dan akhirnya saya bisa menghitung jumlah tabelnya.

S2.3.5 : Selesai mengerjakan soal saya bertanya kepada salah satu siswa yang lain, ternyata ada yang menggunakan rumus deret aritmatika, jadi mungkin kita bisa mendapatkannya dengan cara lain, tapi saya belum mencobanya kakak.

Generalisasi dan Abstraksi

Saya akan menghitung total waktu dari jumlah meja dan kursi yang harus dibuat oleh pengrajin untuk dikalikan sesuai waktu yang dibutuhkan. S3.1.2: Akan dilaksanakan acara pada tanggal 24 Desember 2022 dengan anggota 240 orang dari beberapa kabupaten di Jawa Timur. S3.1.4: Akan dilaksanakan acara pada tanggal 24 Desember 2022 dengan anggota 240 orang dari beberapa kabupaten di Jawa Timur.

S3.1.6 : Entahlah, tapi menurut saya tidak perlu karena tanggal berkaitan dengan waktu dan banyak tabel yang hanya berkaitan dengan angka. S3.2.2 : Dengan melihat pola pada gambar yang disajikan pada soal, dengan gambar tersebut saya memperoleh data bahwa pada gambar pertama terlihat 4 meja membutuhkan 12 kursi, pola berikutnya 6 meja 16 kursi, dan 8 meja 20 kursi.

Berpikir Komputasi

S4.2.2 : Dengan melihat pola pada gambar pada soal, dengan gambar tersebut saya memperoleh data bahwa pada gambar pertama terlihat 4 meja membutuhkan 12 kursi, pola selanjutnya adalah 6 meja 16 kursi dan 8 meja 20 kursi. S4.3.1 : Saya diminta menentukan model matematika jumlah meja dan kursi yang dilambangkan dengan uk dan um serta menentukan jumlah meja yang akan dipesan panitia pada saat acara. S4.3.2: Karena pertanyaan yang saya pahami meminta saya untuk menentukan model matematika, saya menggunakan rumus jumlah semua n suku suatu deret aritmatika.

S4.3.3 : Karena dari soal nomor 1b saya tahu bahwa tugas seperti ini bisa diselesaikan dengan menggunakan rumus ke-n secara berurutan. S4.3.4 : Saya tidak dapat menemukan Kak karena ketika saya memasukkannya ke dalam rumus saya memerlukan nilai Un dan saya tidak mempunyai data tersebut.

Generalisasi dan abstraksi

S5.3.1 : Saya diminta untuk menentukan model matematika jumlah meja kursi yang dilambangkan dengan uk dan um serta menentukan jumlah meja yang akan dipesan oleh panitia pada acara tersebut. S5.4.1 : Saya diminta untuk menentukan waktu paling lambat panitia memesan meja dan kursi, jika panitia harus mendatangkan meja dan kursi paling lama 1 hari sebelum acara. S6.2.2 : Dengan melihat pola pada gambar 1 saya mengetahui bahwa pola ke-1 terdiri dari 4 meja dan 12 kursi, artinya pola yang saya dapatkan akan memiliki jumlah kursi yang sama dengan 3x jumlah meja.

S6.3.1 : Saya diminta untuk menentukan model matematis jumlah meja kursi yang dilambangkan dengan uk dan um serta menentukan jumlah meja yang akan disusun oleh panitia pada acara tersebut. S6.3.3 : Melihat model pada Gambar 1, saya mengetahui bahwa model pertama terdiri dari 4 meja dan 12 kursi, artinya model yang saya dapatkan akan memiliki jumlah kursi yang sama dengan 3x jumlah meja.

Tes 2 (Tes Kemampuan Komputasi Soal HOTS)

Wawancara Subjek Penelitian

  • Data Pribadi
  • Riwayat Pendidikan

Gambar

Tabel 3.3  Deskripsi Nilai Tes
Tabel 3.5  Subjek Penelitian
Gambar  4.3  merupakan  jawaban  dari  subjek  S 1   yang  menunjukkan  uraian  jawaban  pada  soal  nomor  1b
Gambar  4.5  merupakan  jawaban  dari  subjek  S 1   yang  menunjukkan  uraian  jawaban  pada  soal  nomor  1d
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat berpikir kreatif siswa SMPIT Nur Hidayah Surakarta dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada

Salah satu kemampuan abad 21 yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan adalah berpikir komputasi. Meningkatkan kemampuan berpikir komputasi dapat dijadikan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa subjek yang memiliki kemampuan berpikir komputasi tinggi memenuhi indikator jelas,

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa ditinjau dari kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal HOTS

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal HOTS di SMP Negeri

Kemampuan berpikir reflektif matematis adalah suatu kemampuan dapat mengindentifikasikan konsep dan atau rumus matematika yang terlibat dalam soal matematika

Oleh karena itu, dibutuhkan analisis tentang keterampilan peserta didik dalam memecahkan soal cerita matematika materi barisan bilangan, dengan tujuan sebagai upaya untuk dapat menggali

Dari temuan tersebut, konsep berpikir komputasi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kegiatan pembelajaran matematika, dan terlihat bahwa siswa secara aktif belajar dan