• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kesulitan belajar matematika pada materi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis kesulitan belajar matematika pada materi"

Copied!
239
0
0

Teks penuh

Fitriana, Erika, 2022: Analisis Kesulitan Belajar Matematika Materi Bangunan Datar Dari Kemandirian Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nguling Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar siswa pada materi datar ditinjau dari kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah.

Fokus Penelitian

Sehingga terdapat siswa yang tidak mampu memahami bahan ajar matematika pada saat siswa belajar secara mandiri. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor kesulitan pembelajaran matematika yang dilakukan secara mandiri.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Definisi Istilah

Kemandirian belajar adalah kemampuan seorang pembelajar untuk melaksanakan kegiatan belajar sendiri tanpa bergantung pada orang lain, yang dilakukan dengan penuh kesabaran dan bermuara pada tercapainya tujuan yang diinginkan pembelajar.

Sistematika Pembahasan

Bagian Awal

Bagian Inti

Bagian Akhir

10 Rema Wahyunika, “Upaya Guru Mengatasi Masalah Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri 73/Ix Simpang Sungai Duren Muaro Jambi”, (Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi, 2020). Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika antara lain dengan melibatkan guru dalam pelatihan, memberikan reward, dan memberikan pelajaran tambahan di luar jam tambahan.

Kesulitan belajar

Menurut Sugihartono, masalah belajar merupakan suatu gejala yang terjadi pada diri siswa yang ditandai dengan rendahnya prestasi belajar atau di bawah norma yang ditetapkan.13. Adanya kesulitan belajar akan menimbulkan keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.

Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa

Berdasarkan beberapa ahli tersebut di atas diketahui bahwa faktor penyebab kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Pemahaman Terhadap Matematika

Kurniawan mengatakan pemahaman matematika dapat dipahami sebagai proses dan tujuan belajar matematika.27 Prosesnya adalah memahami matematika berdasarkan observasi, sedangkan tujuan memahami matematika adalah kemampuan memahami konsep, membedakan konsep-konsep yang terpisah, dan kemampuan melakukan perhitungan. . Menurut Herdy, ada tiga jenis pemahaman matematis, yaitu penerjemahan, pemberian makna (interpretasi) dan ekstrapolasi.28 Pemahaman translasi digunakan untuk menyampaikan informasi yang berbeda.

Kesulitan dalam Belajar Matematika

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman matematika adalah kemampuan siswa dalam mengenali, memahami, mendefinisikan, menerapkan dan menyimpulkan matematika serta mampu menghubungkannya dengan situasi atau pengetahuan lain. materi maka siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: a) kesulitan mempelajari konsep (kesulitan mempelajari konsep suatu materi), b) kesulitan menerapkan prinsip (kesulitan menerapkan konsep berarti kesulitan menghubungkan konsep antar materi), c) kesulitan.

Kemandirian belajar

Suhendri, “Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika”, (Jurnal Formatif hal. 34. Suhendri, “Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika”, (Jurnal Formatif hal. 33.

Materi Bangun Datar

Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa persegi panjang adalah bangun datar persegi panjang yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan empat sudut siku-siku.

Keliling dan Luas Persegi Panjang a) Keliling Persegi Panjang

Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan belajar matematika materi bangun datar dalam arti kemandirian belajar siswa. Oleh karena itu, data yang digali dari penelitian ini berupa gambaran kesulitan siswa berdasarkan hasil tes dan wawancara yang diberikan kepada siswa yang dijadikan subjek penelitian.

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Jumlah subjek penelitian dikelompokkan menjadi 3 tingkatan, terdiri dari kemandirian belajar tinggi, kemandirian belajar sedang, dan kemandirian belajar rendah, yang masing-masing tingkat terdapat 1 subjek (siswa). Pemilihan subjek penelitian dari setiap jenjang dilakukan dengan teknik purposive sampling, dimana setiap subjek dipilih berdasarkan angket kemandirian belajar dan juga skor matematika yang sesuai pada materi pesawat terbang.

Teknis Pengumpulan Data

  • Angket
  • Soal Tes
  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi

Tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui ide atau proses pemecahan masalah terkait tes yang diberikan secara lebih mendalam. Dokumen dalam penelitian ini adalah hasil tes pemecahan masalah siswa dan hasil wawancara siswa.

Instrumen Penelitian

Kuesioner survei yang kami gunakan dan bagikan kepada responden berisi serangkaian pernyataan atau pertanyaan terkait pembelajaran mandiri matematika. Dalam penelitian ini soal tes harus sesuai dengan indikator kesulitan belajar matematika pada mata pelajaran pesawat.

Analisis Data

Reduksi data dalam penelitian ini berfokus pada data wawancara dan tes kesulitan belajar matematika ditinjau dari kemandirian belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguling Pasuruan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam menyajikan data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam rangka penyusunan teks naratif dari kumpulan informasi hasil reduksi data ke dalam bentuk yang sistematis, sehingga menjadi lebih sederhana dan selektif serta dapat dipahami maknanya.

Penyajian data tersebut dilengkapi dengan analisis data yang meliputi analisis hasil tes ketidakmampuan belajar dan analisis hasil wawancara. Dalam penelitian ini tujuan menyajikan kesimpulan adalah untuk mendeskripsikan analisis kesulitan belajar matematika pada mata pelajaran datar ditinjau dari kemandirian belajar siswa.

Keabsahan Data

Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa data yang diperoleh dengan menggunakan teknik yang sama namun melalui beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi teknis dilakukan untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data terhadap sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Jika pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti harus berdiskusi dengan sumber terkait untuk menentukan data mana yang paling mungkin dianggap benar.

Triangulasi waktu adalah teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengeceknya dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda. Triangulasi teknis dilakukan dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama, namun menggunakan teknik atau metode yang berbeda. Triangulasi digunakan untuk membandingkan data wawancara dan tes yang diperoleh dari wawancara terhadap siswa kelas VII.G mengenai faktor-faktor kesukaran matematika pada materi tingkat ditinjau dari kemandirian belajar siswa.

Tahap-Tahap Penelitian

  • Profil Umum SMP Negeri 1 Nguling
  • Visi dan Misi SMP Negeri 1 Nguling a. Visi
  • Rekapitulasi Data SMP Negeri 1 Nguling
  • Pelaksanaan Penelitian
  • Validasi Instrumen

Tes terdiri dari 2 soal tentang bangun datar yang akan diberikan kepada 3 subjek yaitu 1 orang siswa dari kategori kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah. Peneliti membuat laporan tentang kesulitan belajar siswa pada materi bangun datar ditinjau dari kemandirian belajar matematika siswa di SMP Negeri 1 Nguling Pasuruan. Pada tahap kedua, peneliti melakukan persiapan peralatan penelitian yaitu instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian soal angket kemandirian belajar matematika siswa, tes cerita pada materi denah, pedoman wawancara indikator kesukaran berdasarkan Cooney. prosedur dan lembar validasi.

Selanjutnya setelah instrumen divalidasi, peneliti melakukan penelitian yang diawali dengan menentukan butir soal sesuai kriteria kemandirian belajar matematika siswa (tinggi, sedang, dan rendah) dengan. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap kesulitan belajar matematika siswa kelas VII.G pada materi angka terbang. Berikut ini disajikan tes setelah direvisi dan bersifat final serta layak digunakan dalam penelitian untuk mengungkap kesulitan pembelajaran matematika pada materi pesawat terbang berkaitan dengan kemandirian belajar siswa kelas VII.

Validator 2 Validator 3

Penyajian Data dan Analisis

  • Penyajian dan Analisis Data
  • Soal Nomor 2

Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kode S1 tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip matematika karena tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menerapkan prinsip tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan kode S1 tidak mengalami kesulitan dalam pengisian. masalah verbal karena tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kode S2 tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip matematika karena tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menerapkan prinsip tersebut.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kode S2 tidak mempunyai masalah dalam menyelesaikan masalah verbal karena tidak memenuhi indikator masalah dalam menyelesaikan masalah verbal. Dari cuplikan wawancara di atas terlihat bahwa mahasiswa kode S2 kesulitan mengingat rumus kuadrat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kode S2 mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip matematika karena memenuhi indikator kesulitan dalam menerapkan prinsip.

Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kode S3 tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal karena tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kode S3 tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal karena tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal.

Pembahasan Temuan

Mahasiswa dapat memahami variabel dan menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan, menguasai penggunaan aljabar dan dapat mengoperasikan bilangan dengan benar sehingga S1 tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menerapkan prinsip. Mahasiswa dapat memahami soal berbentuk cerita dan dapat mengubah soal verbal menjadi model matematika, sehingga S1 tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Siswa dapat memahami soal berbentuk cerita dan dapat mengubah soal verbal menjadi model matematika, sehingga S2 tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah memenuhi indikator kesulitan mempelajari konsep dan kesulitan menerapkan prinsip. Siswa dapat memahami soal berbentuk cerita dan mampu mengubah soal verbal menjadi model matematika sehingga S3 tidak memenuhi indikator kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kode S3 mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika dalam mempelajari konsep matematika dan kesulitan dalam menerapkan prinsip.

PENUTUP

Saran-saran

  • ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA 3. INSTRUMEN SOAL TES BANGUN DATAR
  • LEMBAR VALIDASI
  • DAFTAR NAMA SISWA 7. DAFTAR NILAI SISWA
  • VALIDASI TES KESULITAN BELAJAR 9. VALIDASI PEDOMAN WAWANCARA
  • ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA a. KEMANDIRIAN BELAJAR KATEGORI TINGGI
  • TRANSKIP WAWANCARA SUBYEK 13. SURAT IZIN PENELITIAN
  • JURNAL KEGIATAN PENELITIAN
  • SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN 16. DOKUMENTASI
  • BIODATA PENULIS
  • Diketahui

Analisis faktor kesulitan pembelajaran matematika daring kelas V di Sdn 27 Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Analisis Faktor Kesulitan Pembelajaran Matematika Daring Kelas V di Sdn 27 Kevamatan Gedong Tatanan Kabupaten Pesawaran. Penerapan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Reciprocal Teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Mengajar Matematika dan Hasil Belajar Matematika Mata Pelajaran Musyawarah Siswa Kelas Ix-X Smpn 1 Pacitan.

Analisis Masalah Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Bahrul Huda Bahan Bangunan Rumah Susun Malang Tahun Pelajaran 2019/2020. Panduan wawancara dibuat untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai kesulitan belajar matematika subjek penelitian ditinjau dari kemandirian belajar siswa yang diperoleh melalui tes. Menyusun secara mendalam permasalahan mata pelajaran penelitian pada setiap indikator kesulitan belajar matematika, berdasarkan tes pemecahan masalah matematika yang diberikan sebelumnya.

Siapkan permasalahan pokok (daftar pertanyaan) yang akan ditanyakan pada topik penelitian sebagai langkah selanjutnya untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai kesulitan belajar matematika. Beri tanda centang (✓) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda berdasarkan indikator tes ketidakmampuan belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa pada materi jarak, waktu, dan kecepatan; mengetahui

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika dalam materi faktorisasi suku

(2) Peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar matematika yaitu dengan melakukan pendekatan kepada siswa, mengetahui penyebab-penyebab kesulitan yang dialami oleh siswa

Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah yang dialami siswa usia 6-8

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar matematika pada materi garis dan sudut kelas VII

BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI.. DATAR PADA PESERTA DIDIK KELAS

pada pokok bahasan bangun datar, ditinjau dari segi kemampuan koneksi matematika siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif.

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa pada materi bangun ruang sisi datar adalah sebagai berikut: membedakan bentuk-bentuk bangun ruang sisi datar, memahami unsur-unsur yang ada