• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Pada Saham LQ45 Periode 2007 - 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Pada Saham LQ45 Periode 2007 - 2009"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

To investigate the existence of a price reaction, the abnormal return test will be conducted during the event period. The result indicates that at a significant level of 5%, there is one business day that produces the abnormal return that is significant with the decreasing dividend at t=0. While the increasing dividend shows that there are four days that give the abnormal return which is significant at t-4, t-3, t-1 and t+5.

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG MASALAH
  • PERUMUSAN MASALAH
  • PEMBATASAN MASALAH
  • TUJUAN PENELITIAN
  • MANFAAT PENELITIAN
  • SISTEMATIKA PENULISAN

Sularso (2003) meneliti pengaruh pengumuman dividen terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah tanggal ex-dividen di Bursa Efek Jakarta, dan hasilnya menunjukkan bahwa pengumuman dividen terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, penulis akan kembali membahas “Analisis Dampak Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Saham LQ45 yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan yang ingin penulis capai dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui apakah pengumuman dividen yang akan dibayarkan mengandung informasi kepada investor dan apakah terdapat pengaruh signifikan kenaikan dan penurunan pembayaran dividen tunai terhadap harga saham.

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

METODE PENELITIAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

LANDASAN TEORI & PERUMUSAN HIPOTESIS

  • SAHAM
  • RETURN SAHAM
  • DIVIDEN
  • INDEKS LQ45
  • BURSA EFEK
  • EVENT STUDY

Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan berusaha mempertahankan catatan pembayaran dividen yang stabil agar sahamnya terlihat menarik bagi investor. Secara teoritis, perusahaan yang dapat memperoleh laba yang besar akan lebih mampu membagikan dividen yang besar. Sebagian besar perusahaan berusaha mempertahankan catatan pembayaran dividen yang stabil agar sahamnya terlihat menarik bagi investor.

TELAAH PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian pada kondisi krisis dilakukan oleh Setiawan dan Subekti (2005) dengan judul “Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Semi Kuat Berdasarkan Keputusan: Analisis Pengumuman Kenaikan Dividen (Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta Pada Masa Krisis Moneter”). tidak hanya mengkategorikan pengumuman pembagian dividen yang bertambah atau berkurang, namun juga mengkategorikan pengumuman pembagian dividen yang tetap. Sementara itu, pengujian pengumuman pembayaran dividen tetap juga menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif signifikan terhadap pengumuman tersebut.

Namun abnormal return positif signifikan yang muncul lebih tinggi (6,92%) pada uji pengumuman dividen konstan dibandingkan pada uji pengumuman pembayaran dividen meningkat (1,42%). Pada saat pengumuman pemotongan dividen, pasar menunjukkan reaksi negatif sehingga menghasilkan abnormal return negatif yang signifikan sebesar 1,10%. Berbeda dengan peneliti lain, Amsari (1993) menemukan bahwa tidak terdapat bukti kandungan informasi seputar tanggal pengumuman dividen baik untuk pengumuman kenaikan dividen maupun pengumuman penurunan dividen.

Hasil pengujian pengumuman kenaikan dividen tidak selalu menunjukkan adanya abnormal return positif yang signifikan. Selain itu menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu (krisis) pengumuman pembayaran dividen tetap dapat memberikan informasi yang berguna bagi investor sehingga menimbulkan reaksi positif. Hasil penelitian Setiawan dan Subekti (2005) menyimpulkan bahwa investor lebih menyukai pengumuman pembayaran dividen tetap dibandingkan pengumuman kenaikan pembayaran dividen pada saat krisis, meskipun keduanya menghasilkan abnormal return positif yang signifikan.

KERANGKA PEMIKIRAN

HIPOTESIS

METODE PENELITIAN

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ45 yang membagikan dividen tunai selama periode penelitian yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang mengalami kenaikan atau penurunan (selisih) besaran dividen pada periode sebelumnya. Dipilih perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan aksi korporasi seperti stock split, right issue, merger, kecuali pembagian dividen tunai.

Tentunya selama masa penelitian dipilih perusahaan-perusahaan yang memiliki data lengkap yang dibutuhkan. Sampelnya berjumlah 22 perusahaan, yang terdiri dari 9 perusahaan yang dividennya menurun dan 13 perusahaan yang dividennya dinaikkan. Nama perusahaan yang tergolong LQ45 pada tahun pengamatan dan jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan pada tahun pengamatan (dividen per saham).

Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return pada hari-hari sekitar tanggal pengumuman dividen. Hipotesis pertama menyatakan jika pada saat perusahaan mengumumkan pembayaran dividen tunai, jumlah dividen per saham lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya (menurun), maka return yang dihasilkan juga akan menurun. Hipotesis kedua menyatakan jika pada saat perusahaan mengumumkan pembayaran dividen tunai, jumlah dividen per saham lebih besar dibandingkan periode sebelumnya (meningkat), maka harganya juga akan meningkat. 2) Perusahaan membagikan dividen yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

METODE ANALISIS DATA

Sementara itu, data IHSG juga diperlukan untuk memprediksi nilai beta dan alpha serta data return aktual. Nantinya nilai alpha, beta dan return pasar akan digunakan untuk menghitung analisis regresi ekspektasi return. Tahap kedua adalah menentukan tanggal pengumuman dividen untuk setiap perusahaan sampel berdasarkan kriteria yang dibutuhkan penulis.

Periode peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 (sebelas) hari, yaitu 5 (lima) hari sebelum tanggal pengumuman dividen (pre-event), hari pengumuman dividen (event date) atau hari ke-0, dan 5 (lima) hari sesudahnya. tanggal pengumuman dividen (setelah acara). Penentuan jumlah hari masing-masing antara t-5 dan t+5 didasarkan pada pertimbangan untuk menghindari pengurangan kekuatan atau ketepatan uji statistik, dengan tidak lupa perhitungan periode kejadian tidak berlaku pada hari Sabtu. , Minggu dan lain-lain. libur nasional. Selain menentukan periode kejadian pada tahap ini juga harus ditetapkan periode evaluasi yaitu periode waktu yang digunakan untuk memprediksi return yang diharapkan.

Peristiwa yang nilai finansialnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor, seperti pengumuman laba dan pengumuman dividen, mungkin mempunyai periode peristiwa yang pendek yaitu 3 hari hingga 30 hari. Sedangkan peristiwa yang nilai ekonominya sulit ditentukan oleh investor, seperti merger, memerlukan periode peristiwa (perkiraan) yang lebih lama, sekitar 71 hari. Tingkat signifikansi digunakan untuk mencari t tabel, dan pengujian ini menggunakan model uji t dua sisi.

Return aktual sendiri diperoleh dari data harga saham harian, sedangkan return ekspektasi diperoleh dari perhitungan return pasar.

Gambar 3.1 Periode Pengamatan
Gambar 3.1 Periode Pengamatan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN HIPOTESIS

PROSES MENDAPATKAN ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN .1 Perhitungan Pada Periode Estimasi

Nilai abnormal return dapat diperoleh melalui persamaan abnormal return yaitu nilai return aktual pada periode window dikurangi dengan nilai ekspektasi return pada periode window. Perhitungan abnormal return window period ini dilakukan pada masing-masing perusahaan atau seluruh sampel yaitu 22 perusahaan yang mengalami kenaikan dividen dan yang mengalami penurunan dividen. Setelah dihitung abnormal return setiap hari pada window period (t+5 sampai t-5) dan untuk masing-masing perusahaan, langkah selanjutnya adalah menghitung average abnormal return (AAR).

Rata-rata abnormal return atau rata-rata abnormal return dihitung dari hari t (window period) bagi perusahaan yang mengalami kenaikan dividen dan pada hari t bagi perusahaan yang mengalami penurunan dividen. Berikut tabel penjumlahan abnormal return berdasarkan hari ke-t dan kelompok imbal hasil yang menghasilkan rata-rata abnormal return. Hasil setiap SUM dibagi berdasarkan jumlah perusahaan yaitu 9 perusahaan sehingga menghasilkan rata-rata abnormal return (AAR).

Hasil dari setiap SUM didistribusikan berdasarkan jumlah perusahaan yaitu 13 perusahaan sehingga menghasilkan Rata-rata Abnormal Return (AAR). Ia juga mencari keuntungan aktual dan keuntungan pasar selama periode jendela (lima hari sebelum hingga lima hari setelah pengumuman) dengan cara yang sama seperti pada periode estimasi. Nilai Rmt yang diperoleh dimasukkan ke dalam persamaan ekspektasi return dan setelah diketahui abnormal return diperoleh dengan menggunakan metode perhitungan yang sama pada periode estimasi.

DAFTAR RETUR AKTUAL, RETUR PASAR, RETUR YANG DIHARAPKAN, RETUR YANG TIDAK NORMAL DARI BANK INTERNATIONAL INDONESIA Tbk SELAMA WINDOW PERIODE.

Tabel  di  atas  juga  menggunakan  perhitungan  yang  sama  dan  merupakan  hasil  dari  rata-rata  abnormal  return  pada  tiap  perusahaan  yang  dikelompokkan  berdasarkan  waktu  t-hari  nya
Tabel di atas juga menggunakan perhitungan yang sama dan merupakan hasil dari rata-rata abnormal return pada tiap perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan waktu t-hari nya

PENGUJIAN HIPOTESIS PENURUNAN DIVIDEN

Plot AAR

PENGUJIAN HIPOTESIS KENAIKAN DIVIDEN

Dalam pengujian ini pengaruh pengumuman terhadap kategori perusahaan dengan pertumbuhan dividen terlihat dari adanya abnormal return yang signifikan disekitar pengumuman pembayaran dividen yaitu lima hari sebelum sampai lima hari setelah tanggal pengumuman. Tabel (Tabel 4.3) dan gambar (Gambar 4.3 dan 4.4) di atas menunjukkan ringkasan hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan uji t pada sekitar tanggal pengumuman dividen yaitu lima hari sebelum sampai dengan lima hari setelah tanggal pengumuman dividen. . Dari hasil pengujian terlihat adanya hasil perhitungan abnormal return pada sebelas hari perdagangan pada periode window (sebelum dan sesudah tanggal pengumuman) yang juga menunjukkan dua arah berbeda yaitu negatif dan positif.

Hasil abnormal return menunjukkan tidak terdapat abnormal return positif yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman. Penulis memperkirakan tidak terdapat abnormal return positif yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman kenaikan dividen karena investor cenderung menunggu dan bereaksi hati-hati terhadap kenaikan dividen. Pada tahun 2008 bisa dikatakan pasar saham global sedang anjlok, tidak hanya IHSG saja yang mengalami penurunan, namun indeks-indeks di pasar modal seluruh dunia juga ikut terpuruk.

Tak hanya dari segi indeks, tapi juga dari nilai kapitalisasi pasarnya, BEI masuk dalam 10 bursa yang mengalami penurunan terbesar yakni di peringkat ke-8. Oleh karena itu investor berpendapat bahwa perusahaan dengan pembayaran dividen yang meningkat tidak menunjukkan prospek yang baik saat ini atau di masa depan. Informasi yang perlu dianalisa lebih lanjut oleh investor berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menanggung biaya kenaikan dividen dalam situasi dimana perusahaan juga sedang mengalami penurunan kinerja.

Hal ini ditandai dengan munculnya rata-rata abnormal return negatif yang signifikan ketika pembayaran dividen menurun, sedangkan tidak terdapat rata-rata abnormal return positif yang signifikan ketika pembayaran dividen meningkat.

Gambar 4.3 Grafik Plot Average Abnormal Return (AAR)   (Kenaikan Dividen)
Gambar 4.3 Grafik Plot Average Abnormal Return (AAR) (Kenaikan Dividen)

IMPLIKASI HASIL PENELITIAN

Perusahaan yang membagikan uang tunai untuk pembayaran dividen tidaklah murah karena perusahaan harus mampu menghasilkan uang tunai yang cukup untuk mendukung pembayaran dividen secara rutin. Namun, perusahaan yang memiliki prospek bagus dapat menggantikan uang tunai (pembayaran dividen) melalui penerbitan saham secara bertahap dengan harga yang meningkat. Dalam penelitian Setiawan (2004) disebutkan bahwa perusahaan terkena gejolak akibat krisis moneter dan jika mampu memberikan dividen yang sama seperti periode sebelumnya maka manajer yakin perusahaannya akan bertahan.

Sinyal pengumuman dividen yang terus-menerus pada saat krisis moneter merupakan sinyal yang baik agar investor bereaksi positif. Jika suatu perusahaan mengumumkan pengurangan dividen, maka sinyal yang diberikan merupakan sinyal yang buruk sehingga investor akan bereaksi negatif terhadap pengumuman tersebut. Berdasarkan apa yang diungkapkan Setiawan (2004) dalam penelitiannya, investor pada kondisi krisis ekonomi cenderung menyikapi kenaikan dividen sebagai bentuk kehati-hatian dalam mengambil keputusan.

Pada saat krisis, investor lebih memilih perusahaan yang membayar dividen secara konstan dibandingkan perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah besar.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Temuan penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riandaru Nugroho (2006) yang menunjukkan bahwa terdapat kandungan informasi pada pengumuman dividen pada perusahaan yang mengalami pemotongan dividen, sedangkan pada pengumuman dividen pada perusahaan yang mengalami kenaikan dividen tidak terdapat kandungan informasi. . Kurangnya pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dividen juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Indriantoro (1998).

SARAN

Informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal selalu dicari oleh para pelaku pasar, namun tidak semua informasi merupakan informasi yang berharga. Disarankan agar investor menyikapi dengan lebih hati-hati dan bijaksana terhadap informasi yang tersedia di pasar agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Selain investor, perusahaan (emiten) dalam memberikan sinyal kepada pasar sebaiknya mempertimbangkan kebijakan lain.

Hal ini dikarenakan, disimpulkan bahwa pengaruh pengumuman kenaikan dividen tidak selalu memberikan sinyal positif kepada investor.

DAFTAR PUSTAKA

Test

DAFTAR RIWAYAT PENULIS

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran
Gambar 3.1  Periode Pengamatan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 3.1 Periode Pengamatan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Rio Febriansyah (0901252), “ Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Batubara Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 ”. Di bawah

Dalam penelitian ini, akan dianalisis apakah terdapat perbedaan harga dan volume penjualan saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen kas pada perusahaan industri

Akhirnya penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Efek Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Dan Volume Pedagangan Saham Kompas-100

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengumuman dividen tunai ditinjau dari kenaikan dan penurunan dividen terhadap variabilitas tingkat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan reaksi pasar pengumuman perubahan dividen tunai terhadap variabilitas tingkat keuntungan saham antara perusahaan

hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “ Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Pada

skripsi dengan judul “ Reaksi Pasar Terhadap pengumuman Dividen Pada Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengumuman dividen terhadap reaksi pasar pada perusahaan LQ45 perode 2015-2017 yang diukur menggunakan abnormal return