Penulisan tesis ini berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Internal Pemberian Pinjaman Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Kredit Program Kemitraan Perum Peru dan Program Bina Lingkungan (PKBL). sistem pengendalian pengendalian intern perkreditan di PKBL Perum Peruri Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian intern perkreditan di PKBL Perum Peruri telah sesuai dengan teori yang ada, kecuali pada pembagian pekerjaan.
Although it is a dual task, the result shows that the implementation of internal credit control in PKBL Perum Peruri during the period was able to improve the credit quality.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Masalah Penelitian
- Identifikasi Masalah
- Perumusan Masalah
- Pembatasan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
- LANDASAN TEORITIS
- METODOLOGI PENELITIAN
Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. BUMN No: Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) merupakan program pengembangan usaha kecil dan penguatan kondisi lingkungan hidup badan usaha milik negara (BUMN) melalui penggunaan dana dari keuntungan badan usaha milik negara (BUMN).
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan sistem pengendalian internal pemberian kredit pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perum Peruri, bagaimana tingkat kualitas kreditnya dan bagaimana penerapan pengendalian internal agar pemberian kredit dapat ditingkatkan. . kualitas kredit.
LANDASAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
- Pengendalian Internal
- Pengertian Pengendalian Internal
- Komponen Pengendalian Internal
- Tujuan Pengendalian Internal
- Keterbatasan Pengendalian Internal
- Kredit
- Pengertian Kredit
- Tujuan dan Fungsi Kredit
- Unsur-unsur Kredit
- Jenis Kredit
- Sistem Pemberian Kredit
- Prinsip Pemberian Kredit
- Prosedur Pemberian Kredit
- Kolektibilitas
Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk mengubah barang yang tadinya tidak berguna menjadi barang yang berguna atau bermanfaat. Pemberian kredit dapat dianggap sebagai alat stabilitas perekonomian karena kredit yang diberikan akan meningkatkan jumlah barang yang dibutuhkan masyarakat. Kepercayaan merupakan keyakinan pemberi pinjaman bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di kemudian hari sesuai jangka waktu kredit.
Setiap hari kredit mempunyai jangka waktu tertentu, jangka waktu tersebut termasuk jangka waktu pelunasan kredit yang telah disepakati. Merupakan pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari satu tahun, misalnya pinjaman untuk membiayai kelancaran suatu perusahaan, termasuk modal kerja. Misalnya kredit investasi yaitu kredit untuk pembiayaan proyek, perluasan usaha dan rehabilitasi.
Khususnya kredit yang diberikan perbankan untuk membiayai kebutuhan modal kerja debitur agar produksi dapat lebih sederhana, misalnya pembelian bahan baku, pembayaran upah, biaya pengemasan. Khususnya kredit yang diberikan bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi dengan cara membeli barang modal. Sedangkan fungsi kedua, akibat dari fungsi pertama, merupakan salah satu faktor penentu besarnya kredit yang dapat diberikan.
Yang dimaksud dengan tujuan adalah tujuan penggunaan kredit oleh calon penggunaan kredit yang diusulkan. Analisis kredit perlu mengetahui secara pasti tujuan dan kegunaan kredit yang diberikan sehingga dapat mempertimbangkan apakah kredit diberikan atau ditolak. Untuk menilai seberapa besar perlindungan yang dapat diberikan nasabah atas kemungkinan risiko yang dihadapi bank atas kredit yang diberikan.
Terdapat kredit yang telah diberikan kepada debitur, sehingga untuk mengetahui tingkat kesehatan kredit tersebut Keputusan DIR BI no.
Penelitian Terdahulu
BPR Rama Ganda sudah cukup baik dan memadai, namun terdapat beberapa hal yang masih kurang dan perlu dilakukan tindakan perbaikan. Misalnya belum mempunyai satuan pengawasan internal tersendiri dan masih menggunakan satuan pengawasan internal pihak eksternal serta pemisahan tugas yang kurang baik. Mulfiha Pasi (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada PT. Hal ini terlihat dari seluruh tahapan prosedur peminjaman yang dilakukan oleh seluruh karyawan sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan oleh PT. .
Rerangka Pemikiran
Hal ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kredit mempunyai peran yang sangat penting dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perum Peru. Pengendalian internal berperan dalam memantau proses pemberian kredit dari debitur agar lebih efektif dan efisien.
Untuk menjamin kelancaran kegiatan perkreditan, perlu diatur mekanisme pemberian kredit secara terencana dan terkendali agar tujuan pemberian kredit dapat tercapai. Adanya hubungan pengendalian internal dalam proses pemberian kredit akan menghasilkan tingkat kolektabilitas kredit yang baik.
METODOLOGI PENELITIAN
- Objek Penelitian
- Jenis Penelitian
- Data yang akan dihimpun
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Pengolahan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh langsung oleh peneliti mengenai variabel yang diteliti, misalnya wawancara, sedangkan data sekunder mengacu pada informasi dari sumber yang ada (Uma Sekaran, 2006:61). Data primer yang diperoleh penulis berupa wawancara dengan pengelola PKBL dan mitra pendampingan terkait sistem pengendalian kredit internal.
Sedangkan data sekunder yang penulis peroleh dari pengurus PKBL berupa sejarah singkat berdirinya Perum Peruri PKBL, sistem prosedur pemberian kredit, data tingkat kualitas kredit. Selain itu penulis memperoleh data sekunder lain yang berkaitan dengan penelitian melalui perpustakaan dan internet. Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi langsung mengenai proses pemberian kredit yang dilakukan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perum Peruri.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem pengendalian internal proses pemberian pinjaman di Program. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mencari buku-buku yang berkaitan dengan sistem pengendalian intern pada pemberian kredit guna memperoleh wawasan yang lebih mendalam. Selain itu, kami melihat penelitian terdahulu mengenai sistem pengendalian internal pada proses pemberian kredit untuk meningkatkan kualitas kredit.
Penulis menggunakan data kualitatif yaitu dengan mengumpulkan informasi yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Data tersebut akan dijadikan dasar analisis untuk membahas permasalahan yang diperoleh, yang selanjutnya akan dibandingkan dengan teori yang ada dan melihat apakah sistem pengendalian internal pemberian kredit yang diterapkan di PKBL Perum Peruri sudah mampu meningkatkan kualitas kredit.
ANALISIS dan PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Sejarah Singkat PKBL Perum Peruri
- Struktur Organisasi dan Uraian Tugas pada PKBL Perum Peruri
- Aktivitas PKBL Perum Peruri
- Kebijakan Kredit pada PKBL Perum Peruri
- Kriteria Usaha yang Dibiayai
- Bentuk Dana Program Kemitraan
- Jasa Administrasi Pinjaman
- Kewajiban Mitra Binaan
Struktur Organisasi Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Gambar 4.1 Struktur Organisasi PKBL Perum Peruri. Merekomendasikan calon Mitra Pembangunan yang layak menerima bantuan dan pengembangan, serta besaran dana pinjaman yang akan disalurkan dan melakukan evaluasi terhadap permohonan/proposal dan survei di lapangan serta hasil pendidikan dan pelatihan. Dilakukannya survei dan pemantauan serta penelitian/penyelidikan kebenaran data/informasi dalam proposal dengan kondisi usaha mitra binaan dan PLH di lapangan kemudian dievaluasi untuk bahan proposal.
Menyiapkan dokumen pendukung bagi mitra promosi yang mengikuti kegiatan pameran sekaligus bekerjasama dengan pejabat/unit demi kelancaran kegiatan. Melakukan proses data keuangan dalam rangka pembuatan laporan rekonsiliasi utang usaha, tanggal jatuh tempo angsuran, daftar tunggakan angsuran pinjaman bagi mitra promosi. Melakukan survei dan monitoring, serta melakukan penelitian/penelitian terhadap keakuratan data/informasi yang terdapat dalam proposal mengenai kondisi usaha mitra binaan dan perkembangan lingkungan hidup di lapangan, kemudian dilakukan evaluasi terhadap proposal.
Melakukan penyelidikan dan pemantauan serta melakukan penelitian/penyelidikan terhadap kebenaran data/informasi dalam proposal mengenai urusan usaha mitra binaan dan program pengembangan lingkungan hidup di daerah, kemudian dilakukan evaluasi terhadap proposal. Besaran dana pelatihan (subsidi) ditetapkan maksimal 20%. 20 persen) dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan, yang hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan mitra binaan. Pemberian pinjaman berupa pinjaman tambahan dan jangka pendek dengan jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun dalam rangka memenuhi pesanan mitra usaha kepada mitra peduli atau calon mitra peduli dengan nilai pinjaman yang cukup besar bagi mitra peduli. .
Perjanjian pinjaman tersebut dilaksanakan antara 3 (tiga) pihak yaitu: Perum Peruri, mitra binaan dan mitra usaha mitra binaan/calon mitra binaan dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Perum Peruri. Besaran dana pembinaan (hibah) ditetapkan paling banyak 20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan yang hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan mitra binaan.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Prosedur Pemberian Kredit
- Proses Permohonan Kredit
- Proses Analisis Kredit
- Proses Survei Kredit
- Proses Evaluasi Kredit
- Proses Persetujuan Kredit
- Proses Pendidikan
- Proses Pencairan Kredit
- Proses Pembinaan
- Proses Pemantauan
- Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal pada PKBL Perum Peruri
- Lingkungan Pengendalian
- Penilaian Risiko
- Aktivitas Pengendalian
- Informasi dan Komunikasi
- Pemantauan
- Analisis Kualitas Kredit pada PKBL Perum Peruri
- Analisis Sistem Pengendalian Internal dalam Meningkatkan Kualitas Kredit pada PKBL Perum Peruri
Untuk memperoleh kepastian alamat calon mitra pengasuhan, PKBL Perum Peruri mengkonfirmasikan kejelasan alamat tersebut secara langsung kepada calon mitra pengasuhan atau kepada instansi terkait dan wajib mengembalikannya kepada PKBL paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal penyerahan. tanggal surat bercap pos. Menilai jumlah modal yang dimiliki calon mitra memegang peranan yang sangat penting dalam komitmen bisnisnya. Ketua PKBL Perum Peruri melaporkan hasil survei (form-5) kepada Direktur Pengembangan serta menyarankan jumlah dan jenis usaha calon mitra pengasuhan serta besaran pinjaman dana bagi calon mitra pengasuhan yang memenuhi persyaratan. persyaratan.
Calon mitra pembangunan yang telah disurvei dan tidak memenuhi syarat untuk pembangunan akan diberikan surat penolakan. Perkembangan usaha orang tua asuh dapat kita pengaruhi dengan memanfaatkan dana pinjaman yang telah diserahkan kepada orang tua asuh secara tepat dan optimal. Setelah memperoleh data hasil pengolahan data, PKBL Perum Peruri mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan di lokasi usaha mitra binaan.
Monitoring dilakukan untuk melihat secara nyata kondisi usaha Mitra Binaan setelah menerima bantuan pinjaman. Melaporkan hasil survei serta mengusulkan calon mitra tuan rumah untuk melatih kepada Direktur Penyampaian Bimbingan bantuan pinjaman langsung. bagi Mitra Binaan dari PKBL Perum Peruri dengan saksi atau bekerjasama dengan pihak ketiga. Tata cara pemberian izin sangatlah penting, hal ini dibuktikan dengan dicantumkannya tanda tangan mitra yang bersangkutan, staf PKBL yang melakukan proses peminjaman, ketua PKBL Perum Peruri dan Direktur PKBL Perum Peruri pada keputusan akhir pinjaman yang akan dilakukan. menjadi. diterima dari pasangan yang peduli.
Namun Perum Peruri PKBL mempunyai Satuan Pengawas internal Perum Peruri yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan PKBL Perum Peruri, termasuk pemberian kredit kepada mitra binaan. Komunikasi di PKBL Perum Peruri dengan mitra binaan dapat dilakukan secara formal, melalui: surat menyurat dan peninjauan atau pemantauan langsung ke lokasi usaha mitra binaan, namun dapat juga dilakukan secara informal, melalui telepon. Dana pinjaman yang diberikan oleh PKBL Perum Peruri Mitra Binaan digunakan untuk mengembangkan usahanya seperti pembelian peralatan usaha dan penyewaan tempat usaha.
Selain itu, Perum Peruri PKBL mewajibkan mitra binaan untuk menyampaikan laporan usaha setiap 3 bulan sekali.
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
Saran
Penambahan staf dalam proses monitoring sangat diperlukan untuk memaksimalkan proses monitoring kredit yang diberikan kepada mitra binaan. Diperlukan pengawasan dan pembinaan selama tiga bulan masa pengelolaan dana pinjaman kredit tersebut. C. Kerjasama dengan lembaga pendukung yang lebih intensif bagi usaha kecil yang kompeten dan profesional. Melakukan kerjasama dengan lembaga pendamping usaha kecil untuk meningkatkan upaya proses pemantauan kredit di luar Jabodetabek.
Pengaruh pemberian kredit terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah dalam program kemitraan dan bina lingkungan PT (PKBL). Analisis perbandingan tingkat pengembalian kredit pada bank pembangunan daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa periode Desember 2002 sampai dengan Desember 2006.