• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asidi Alkalimetri

N/A
N/A
Putri Nova Adhelia

Academic year: 2025

Membagikan "Asidi Alkalimetri"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2022

NAMA : PUTRI NOVA ADHELIA

NIM : 225100900111031

KELAS : M

KELOMPOK : M3

ASISTEN : RIZKYTA KARTIKA NIFTI KARSI

(2)

BAB 4

ASIDI ALKALIMETRI 1. PRELAB

1. Salah satu cara untuk menganalisis secara kuantitatif suatu larutan adalah dengan analisis volumetri. Jelaskan apa itu analisis volumetri!

Analisis volumetri merupakan salah satu teknik dari analisis kuantitatif. Analisis volumetri atau biasa disebut titrasi atau titrimetric merupakan teknik analisis berdasarkan volume suatu larutan yang diketahui konsentrasi agar dapat bereaksi sempurna dengan komponen tertentu. Titrasi merupakan suatu cara untuk menentukan kadar suatu zat menggunakan zat lainnya yang konsentrasinya telah diketahui dengan cara mencampurkan kedua zat tersebut sehingga terjadi reaksi antara keduanya. Zat yang telah diketahui secara pasti konsentrasinya disebut dengan titran atau titer dan dimasukkan ke dalam buret, sedangkan zat yang akan dianalisis konsentrasinya adalah titrat dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer (Mundriyastutik, 2021).

2. Salah satu bagian dari analisis volumetri adalah metode asidi alkalimetri. Jelaskan apa itu asidi alkalimetri beserta prinsip kerjanya!

Asidi-alkalimetri adalah sebuah teknik analisis kimia berupa titrasi yang berhubungan dengan asam dan basa (titrasi asam-basa). Prinsip asidi-alkalimetri adalah terjadinya suatu reaksi netralisasi antara ion hidrogen dari asam dengan ion hidrogen yang ada pada basa sehingga menghasilkan garam dan air yang mempunya sifat netral. Adapaun jenis titrasi yang termasuk ke dalam reaksi netralisasi yaitu, titrasi asidimetri dan titrasi alkalimetri. Titrasi asidimetri adalah suatu proses titrasi yang berguna untuk menentukan konsentrasi suatu basa dengan menggunakan larutan asam sebagai larutan standar. Titrasi alkalimetri adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui kadar keasaman suatu zat menggunakan larutan standar basa (Wulandari dan Santika, 2022).

3. Dalam analisis volumetri terdapat istilah standarisasi larutan. Apakah yang dimaksud dengan standarisasi larutan?

Standarisasi larutan adalah suatu proses untuk menentukan konsentrasi larutan standar sekunder secara tepat dengan cara mentitrasi larutan larutan standar sekunder dengan larutan standar primer. Larutan standar primer merupakan suatu larutan yang didalamnya mengandung zat padat murni serta telah diketahui konsentrasinya melalui perhitungan massa. Larutan sekunder adalah suatu larutan yang didalamnya mengandung zat yang konsentrasinya belum diketahui karena berasal dari zat tidak murni (Sari dan Astuti, 2016).

4. Ada berapa macam larutan standar yang digunakan dalam praktikum asidi-alkalimetri? Jelaskan dan Berikan contohnya! (masing masing minimal 3)

Larutan standar yang digunakan untuk praktikum asidi-alkalimetri dibagi menjadi dua yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya sudah diketahui dan disiapkan dengan cara ditimbang secara tepat.

Contoh dari larutan standar primer adalah Na2CO3, Na2C2O4,2H2O, dan K2Cr2O7. Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang belum diketahui konsentrasinya sehingga perlu

(3)

dilakukan standarisasi dengan laruta standr primer dan dapat dijadikan sebagai larutan titran.

Contoh dari larutan ini adalah NaOH, Ba(OH)2, dan KMnO4 (Kusmayadi, 2019).

5. Dalam proses titrasi, salah satu alat yang digunakan adalah buret. Jelaskan bagaimana cara penggunaan buret dalam proses titrasi!

Buret merupakan suatu alat berupa gelas berbentuk tabung panjang dan mempunyai garis skala serta memiliki kran dibagian bawah alat yang berfungsi sebagai tempat keluarnya larutan dari buret. Buret berfungsi untuk meneteskan reagen yang berbentuk cair dalam eksperimen yang membutuhkan presisi, contohnya yaitu titrasi. Cara menggunakan buret untuk titrasi yang pertama yaitu cuci buret hingga bersih kemudia klem buret pada tiang dalam posisi yang tegak lurus, setelah itu periksa apakah kran buret dapat berfungsi dengan baik. Kemudian bilas buret dengan larutan yang akan digunakan untuk titrasi kemudian isi buret dengan larutan tadi hingga diatas titik nol. Setelah itu alairkan larutan dari kran serta atur tinggi cairan hingga meniskusnya tepat pada angkat tertentu. Kemudian mulailah titrasi dengan memutar kran menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan menggunakan erlenmeyer yang berisi carian yang akan di titrasi (Holly dkk., 2018).

6. Rumus umum yang digunakan dalam pembuatan larutan standar sekunder!

Larutan sekunder dapat dibuat dari padatan mau dari larutan yang lebih pekat atau pengenceran yang kemudian di standarisasi dengan larutan standar primer. Untuk membuat larutan standar sekunder dari zat padat, terlebih dahulu hitung massa zat padatan yang dibuthkan menggunakan rumus berikut :

𝑀 = 𝐺

𝑀𝑟 𝑥 1000 𝑚𝐿

Untuk membuat larutan standar sekunder dari zat cair, terlebih dahulu hitung konsentrasi larutan pekat setelah itu gunakan rumus pengenceran untuk mengetahui volume larutan yang dibutuhkan.

𝑀 = 𝜌 𝑥 % 𝑥 10 𝑀𝑟 𝑉1𝑀1 = 𝑉2𝑀2

Setelah larutan standar sekunder jadi, lakukan standarisasi menggunakan larutan standar primer, kemudia hitung konsentrasi yang didapatkan dari hasil standarisasi menggunakan rumus berikut:

𝑀𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 = 𝑚𝑜𝑙𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟𝑉𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟𝑀𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑉𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟

(Astini, 2021).

(4)

7. Mengapa dalam proses titrasi perlu ditambahan indikator warna? Jelaskan alasanmu!

Karna indikator warna pada titrasi asam basa ini berfungsi untuk mengetahui saat suatu titrat telah habis bereaksi, sehingga ketika telah melewati titik ekuivalen akan terjadi perubahan warna. Jika perubahan warna tersebut sudah jelas, proses titrasi bisa dihentikan. Titrasi asam- basa memerlukan indikator yang dapat menunjukkan perubahan warna di setiap interval derajat keasaaman atau pH, indikator yang digunakan biasanya berupa indikator sintesis seperti fenolflatein dan metil oranye (Apriani dkk., 2016).

8. Dalam proses titrasi terdapat istilah titran dan titrat. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titran dan titrat serta perbedaannya!

Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran sedangkan yang lain berfungsi menjadi titrat. Titran atau biasa disebut titer merupakan suatu larutan yang digunakan pada titrasi untuk menitrasi suatu larutan. Sedangkan titrat adalah suatu larutan yang akan dititrasi untuk mengetahui konsentrasi komponen tertentu. Adapun perbedaan dari titran dan titrat yaitu, biasanya konsentrasi dari titran telha diketahui sedangakan titrat adalah larutan yang konsentrasi nya belum diketahui dan dicari dari proses titrasi tersbeut (Michalowski et al., 2013).

9. Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi NaOH? Tuliskan persamaan reaksinya!

Standarisasi NaOH biasa dilakukan menggunakan larutan asam oksalat dengan rumus kimia H2C2O4. Standarisasi NaOH dilakukan dengan cara mengambil larutan NaOH yang telah dibuat. Larutan dimasukkan ke dalam buret yang telah dibilas dengan NaOH. Kemudian asam oksalat dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambah 2-3 tetes indikator PP. Standarisasi NaOH mempunyai persamaan reaksi sebagai berikut (Hudaya, 2016) :

H2C2O4 + 2NaOH → Na2C2O4+2H2O

10. Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi HCl? Tuliskan persamaan reaksinya!

Standarisasi HCl biasa dilakukan menggunakan larutan boraks dengan rumus kimia Na2B4O7. H2O. Standarisasi HCl dilakukan dengan cara mengambil larutan HCl yang telah dibuat. Larutan dimasukkan kedalam buret yang telah dibilas dengan larutan HCl. Kemudian larutan boraks dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditamabh dengan 2-3 tetes indikator MO.

Standarisasi HCl mempunyai persamaan reaksi sebagai berikut (Hudaya, 2016):

Na2B4O7 10 H2 + 2 HCl → 2NaCl + 4H3BO3 + 5H2O

(5)

2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Prinsip kerja titrasi

Prinsip kerja dari titrasi yaitu melibatkan asam dan basa dengan cara penambahan asam maupun basa sebagai analit atau titran. Sehingga dapat terjadi perubahan pH pada larutan yang dititrasi. Secara percobaan, perubahan pH bisa diketahui dengan pengukuran pH pada larutan yang dititrasi menggunakan electrode pH meter. Titran ditambahkan setetes demi setetes hingga mencapai keadan ekivalen dimana secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi, biasanya keadaan ini ditandai dengan adanya perubahan warna indikator ( Viana, 2014).

2. Titik ekuivalen titrasi, titik akhir titrasi, dan perbedaannya

Titik ekuivalen titrasi merupakan titik dimana konsentrasi dari asam akan sama dengan konsentrasi basa atau posisi dimana jumlah basa yang ditambah sama dengan jumlah larutan asam yang dinetralkan. Titik akhir titrasi adalah keadaan dimana titrasi dapat dihentakan yang dpaat dilihat dari perubahan warna pada indikator. Titik ahir titrasi ini mendekati titik ekivalen Namun, biasanya titik akhir titrasi dapat melewati titik ekivalen. Sehingga titik akhir titrasi sering disebut juga titik ekivalen (Viana, 2014).

3. Jenis-jenis titrasi

Titrasi terbagi menjadi 4 jenis, yang pertama yaitu titrasi asam basa yang merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan reaksi asam basa. Reaksi ini terjadi akibat pencampuran asam dan basa yang kemudia menghasilkan garam dan air. Yang kedua ada titrasi argentometri yaitu jenis titrasi yang khusus digunakan untuk pengendapan. Metode titrasi ini terbagi menjadi 3 yaitu, metode mohr, metode Volhard, dan terakhir metode fajans. Yang ketiga ada titrasi redoks yang merupakan jenis titrasi yang menggunakan reaksi redoks sehingga menyebabkan terjadinya perubahan valensi atau perpindahan electron antara zat-zat yang bereaksi. Yang keempat ada titrasi kompleksasi yang merupakan jenis titrasi dengan pembentukan ion kompleks. Titrasi jenis ini biasanya digunakan untuk menganalisa kadar logam pada larutan sampel yang nanti bisa menghasilkan kompleks dengan larutan standar (Chaerani, 2016).

4. Aplikasi titrasi asam-basa dalam bidang teknologi pertanian (minimal 4)

Aplikasi titrasi asam-basa dalam bidang teknologi pertanian yang pertama yaitu, untuk menganalisis bahan pengawet benzoate pada saos tomat yang beredar di suatu wilayah. Yang kedua yaitu pengukuran keasaman pada buah nanas secara aman dan tidak merusak menggunakan short wavelength near infrared spectroscopy. Yang ketiga yaitu penggunaan asap cair tempurung kelapa untuk menurunkan kadar timbal pada biji kedelai, dan yang keempat yaitu pada pembauatan pupuk kalium sulfat dari abu (Viani, 2014).

(6)

3. DIAGRAM ALIR

1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M

2. Standarisasi larutan HCl dengan boraks 0,05 M HCl pekat

Dihitung konsentrasinya

Dilakukan pengenceran dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL Aquades

Dihomogenkan

Hasil

Larutan Boraks

Diambil 10 mL ke dalam erlenmeyer Indikator MO Ditambahkan 2-3 tetes

Hasil

Dititrasi dengan HCl

Diamati hingga terjadi perubahan warna Dilakukan duplo

Dihitung M HCl

(7)

3. Pembuatan larutan standar NaOH 0,1M

4.

5.

4. Standarisasi larutan NaOH

5.

6.

7.

NaOH

Ditimbang pada timbangan analitik sebanyak 0,4 gram Aquades

Dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL

Hasil

Aquades Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Asam oksalat dihidrat 0,05 M

Diambil 20 mL ke dalam erlenmeyer Indikator PP Ditambahkan 2-3 tetes

Hasil

Dititrasi dengan NaOH

Diamati hingga terjadi perubahan warna Dilakukan duplo

Dihitung M NaOH

(8)

5. Penggunaan larutan standar asam dan basa untuk menetapkan kadar asam asetat pada cuka

Asam Cuka

Diambil 10 mL dan dimasukkan ke dalam labuukur 100 mL Aquades

Ditambahkan hingga tanda batas

Hasil Dihomogenkan

Diambil 20 mL dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL

Dititrasi dengan NaOH

Dihitung kadar asam asetat

Indikator PP Ditambahkan 2-3 tetes

Diamati hingga terjadi perubahan warna Dilakukan duplo

(9)

Alami pada Titrasi Basa Kuat Asam Kuat. Jurnal Kimia Khatulistiwa. 5(4): 74-78

Astini,N. I. 2021. Pengembangan Buku Ajar Berbasis Tiga Level Representasi Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa. Skripsi. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha

Chaerani, E. M. 2016. Pengolahan Air Sumur Menjadi Air Minum Menggunakan Sand Filter Berteknologi Reverse Osmosis dengan Disertai Analisa Penurunan Kesadahan dan Kadar Total Solid. Tugas Akhir. Semarang: Universitas Diponegoro

Holly, D. N., R. Sahputra, dan L. Hadi. 2018. Deskripsi Keterampilan Psikomotorik Siswa Kelas XI IPA SMAN 8 Pontianak Pada Praktikum Titrasi Asam Basa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7(9): 1-9

Hudaya, K. H. 2016. Desain Titrator Otomatis Untuk Pengukuran Dua Titrasi Secara Simultan.

Skripsi. Jember: Universitas Jember

Kusmayadi, T. 2019. Perbandingan Metode Pengujian Kebutuhan Oksigen Kimia Secara Spektrofotometri UV-Visibel dan Titirimetri di Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Michalowski, T., A. G. Asuero, and S. Wybraniec. 2013. The Titration in the Kjeldahl Method of Nitrogen Determination: Base or Acid as Titrant?. Journal of Chemical Education. 90(2): 191- 197

Mundriyastutik, Y., I. D. Maulida, dan E. Retnowati. 2021. Analisis Volumetri (Titrimetri. Kudus:

MU Press

Ningsih, R. D., E. Natasyah, S. Ananta, dkk. 2019. Pembelajaran Konsep Asidimetri dan Stoikiometri Menggunakan Chemcollective’s Virtual Chemistry Laboratory. Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat. 1(1): 527-535

Nuswowati, M., A. Azzahra, and E. Purwanti. 2020. The Effectiveness of Nature-Based Practicum Worksheet on Acid-Base Titration Material Towards Students Science Process Skills. Journal of Physics. 1567(2): 1-5

Sari, Y. W., H. Astuti, S. Sumantri. 2016. Uji Kualitas Minyak Zaitun (Oleum olivarium) Merk “X”

dan “Y” Berdasarkan Bilangan Asaam yang Beredar di Kecamatan Kasihan, Bantul, DIY.

Jurnal Kefarmasian Akfarindo. 1(1): 61-66

(10)

Skripsi. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Wulandari, M. A., dan I. W. M. Santika. 2022. Penetapan Kadar Tablet Asetosal dengan Metode Asidi-Alkalimetri. Journal Scientific of Mandalika. 3(6): 664-669

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penetapan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet secara titrasi asidi-alkalimetri, didapat bahwa sediaan tablet tersebut mengandung asam mefenamat dengan kadar

1. Untuk mengetahui cara pembuatan larutan dengan cara titrasi. 2. Untuk menentukan normalitas larutan baku primer dan larutan baku sekunder, dan kadar

Penelitian ini bertujuan untuk menetukan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet dengan metode titrasi asidi-alkalimetri menggunakan natrium hidroksida 0,1 N

Penelitian ini bertujuan untuk menetukan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet dengan metode titrasi asidi-alkalimetri menggunakan natrium hidroksida 0,1 N

Untuk mengetahui kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet secara

Metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi (titrasi asam-basa) yaitu suatu penambahan indikator warna pada larutan yang diuji, kemudian

Pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan saat titrasi, pastikan buret bersih, lalu bilas buret dengan larutan titran selama 3 kali dengan cara diputar-putar agar rata ke

Teks tersebut menjelaskan tentang titrasi atau volumetri sebagai metode analisis kimia untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam