Paten (selanjutnya disebut Undang-Undang Paten), pemerintah Indonesia menyatakan pelaksanaan dan pengakuan hukum Hak Kekayaan Intelektual khususnya hak cipta dan Paten sebagai objek jaminan pada lembaga fidusia. Oleh karena itu, Hak Kekayaan Intelektual juga dapat diartikan sebagai kepemilikan atas benda-benda tersebut.
Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual Di Indonesia
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, aturan-aturan sisa pemerintahan Belanda di bidang kekayaan intelektual terus diberlakukan hingga Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1945. Indonesia mulai mengalami perubahan dalam undang-undang kekayaan intelektual pada awal tahun 2000-an.
Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual
Dalam hal ini, Indonesia meratifikasi beberapa konvensi internasional tentang hak kekayaan intelektual yang kemudian menjadi ruang lingkup perlindungan hak kekayaan intelektual di Indonesia. Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual secara umum membagi hak kekayaan intelektual menjadi dua kategori, yaitu hak cipta dan hak kekayaan industri.
Tinjauan Tentang Merek
Berisi informasi yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat atau efektivitas barang dan/atau jasa yang dihasilkan. Merek terdaftar adalah milik pihak lain atau pernah diminta oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis.
Tinjauan Tentang Kredit
Ketentuan dan Persyaratan Umum Kredit
Jangka waktu kredit paling lama 15 (lima belas) tahun dan masa tenggang paling lama 4 (empat) tahun;
Proses Pemberian Kredit Secara Umum
Permohonan kredit/pembiayaan adalah permohonan debitur/nasabah secara tertulis yang kemudian diajukan kepada bank. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memastikan bahwa pemberian kredit atau pembiayaan tidak bertentangan dengan pedoman dan ketentuan persetujuan kredit atau pembiayaan. Kegiatan usaha suatu perusahaan pasti berdampak terhadap lingkungan hidup, baik tanah, air, dan udara. d.Penetapan struktur dan jenis kredit atau pembiayaan.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, perlu disusun struktur dan jenis kredit atau pembiayaan yang tepat beserta syarat dan ketentuan pendukungnya, sehingga pemberian kredit atau pembiayaan sesuai dengan skema kebutuhan nasabah. Dalam menentukan struktur kredit/pembiayaan perlu diperhatikan beberapa hal antara lain siklus usaha dari jenis usaha yang akan dibiayai terkait dengan penentuan struktur kredit/pembiayaan dan/atau penentuan jangka waktu kredit atau pembiayaan. . Dalam mengambil keputusan kredit atau pembiayaan, pejabat atau panitia pengambil keputusan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 37.
Setelah pejabat atau panitia keputusan mengambil keputusan mengenai layak tidaknya mengabulkan atau menolak permohonan kredit atau pembiayaan yang diajukan oleh debitur/nasabah, selanjutnya petugas pendukung menyampaikan keputusan tersebut dalam bentuk surat pemberitahuan persetujuan. . pemberian kredit/pembiayaan (offer letter) atau surat pemberitahuan penolakan nasabah disertai pertimbangan yang dilakukan.38. Bank tetap mempunyai kewajiban untuk memantau penggunaan kredit/pembiayaan apakah berjalan dan sesuai dengan yang diperjanjikan dalam perjanjian atau tidak, dan bila ditemukan kejanggalan maka sesuai perjanjian yang disepakati (biasanya sesuai pilihan bank) . ), bank akan memutuskan perjanjian sepihak.41.
Kerangka Teori
Jaminan
Jaminan umum (general garansi), yaitu jaminan yang diberikan debitur kepada setiap kreditur. Jaminan khusus (special Guarantees), yaitu jaminan yang diberikan oleh debitur kepada kreditur, yang hak tagihnya mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu sehingga mempunyai kedudukan kreditur yang diistimewakan (preferensi).47. Jaminan umum sulit dilaksanakan karena banyak kreditur yang berebut hak untuk menegakkan harta debitur.
Contoh jaminan umum dapat kita jumpai dalam hal penerbitan surat utang berupa surat berharga komersial (CP) di pasar uang atau obligasi di pasar modal.Penerbit CP dan obligasi dijaminkan seluruh harta kekayaan milik perusahaan penerbitnya, sehingga apabila terjadi tidak terbayarnya investor dapat menuntut pemulihan melalui jalur perdata di pengadilan negeri dan pengadilan niaga. Jaminan khusus terdiri dari dua jenis, yaitu jaminan material (material Guarantee) dan jaminan non material (individual Guarantees). Benda bergerak yang mempunyai wujud nyata sama kategorinya dengan benda bergerak yang berbadan (misalnya: mobil) dan benda bergerak yang tidak berbadan (misalnya: saham).
Sebaliknya barang bergerak yang tidak berwujud (misalnya: Hak Kekayaan Intelektual) hanya dapat dijadikan jaminan utang melalui skema fidusia.51. Dari hasil uraian di atas maka jaminan atas hutang dan piutang tidak hanya berupa barang berwujud saja, namun dapat juga dilakukan dengan menjaminkan barang tidak berwujud seperti HKI.
Kerangka Pemikiran
Sidang UNCITRAL ke-13 tahun 2008 yang menyatakan bahwa hak kekayaan intelektual akan digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit bank internasional. Hak cipta dan hak paten dapat digunakan sebagai jaminan kredit berdasarkan undang-undang hak cipta dan paten.
Definisi Konsep
Dinyatakan bahwa dalam dunia perbankan konvensional terdapat 2 (dua) sumber pengembalian kredit bank, yaitu yang pertama disebut first resort dan yang kedua disebut second resort. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengannya berdasarkan perjanjian atau perjanjian pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya beserta bunganya setelah jangka waktu tertentu.54. Merek adalah suatu tanda yang dapat ditampilkan secara grafis dalam bentuk gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dua atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa.
Merek dagang adalah merek dagang yang digunakan terhadap suatu barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau suatu badan hukum untuk membedakannya dengan barang lain yang sejenis. Merek Jasa adalah merek yang digunakan atas jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau sebagai suatu badan hukum untuk membedakannya dengan jasa lain yang sejenis. Hak atas merek merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemegang merek terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan merek itu sendiri atau dengan memberikan izin kepada orang lain untuk menggunakannya. merek dagang tersebut berlaku selama 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 10 tahun berikutnya.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai aspek terkait permasalahan yang ingin dicari jawabannya60 dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konseptual dan pendekatan komparatif. Pendekatan konseptual adalah pendekatan yang dilakukan jika peneliti/penulis tidak berangkat dari peraturan hukum yang ada, melainkan berangkat dari pandangan atau doktrin yang telah dikembangkan dalam ilmu hukum. Dalam menggunakan pendekatan ini, para ulama harus mengacu pada asas-asas hukum, dan asas-asas tersebut dapat ditemukan dalam pandangan-pandangan ilmiah dan doktrin-doktrin hukum.
Meski tidak secara eksplisit, namun konsep hukum juga terdapat dalam peraturan perundang-undangan.61 Pendekatan komparatif dilakukan dengan melakukan perbandingan hukum.
Objek dan Lokasi Penelitian
Fokus Penelitian
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Informan
Teknik Analisis Data
Objek Dan Lokasi Penelitian
Meskipun menurut Deborah Schavey Ruff, Mayer, Brown & Platt (1999), penggunaan merek dagang sebagai jaminan atas pembiayaan yang aman telah menjadi pilihan yang menarik bagi peminjam. Karena risiko kredit yang lebih rendah, yang mengakibatkan biaya pembiayaan lebih rendah, dan seringkali perjanjian jaminan merek dagang akan memungkinkan peminjam untuk mendapatkan pembiayaan tanpa perlu mengubah struktur modalnya 64 Dalam studi ini, kami akan menjelaskan alasan menerima Merek Dagang sebagai agunan tambahan dan risiko hukum yang dihadapi bank serta proses yang dapat memberikan informasi tentang kondisi merek untuk membantu bank mempertimbangkan untuk menerimanya sebagai jaminan.
Hasil Penelitian
Dinyatakan bahwa undang-undang memperbolehkan aset berwujud dan tidak berwujud dijadikan jaminan untuk memudahkan akses dana bagi perusahaan.66. Pasal 16(3) dan Pasal 108 mengatur bahwa hak cipta dan paten dapat dijadikan jaminan fidusia. 65 Trias Palupi Kurnianingrum, Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Jaminan Kredit Bank (KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN BANK), Rechtsstaat hal.30.
Dengan demikian, salah satu landasan hak suatu Paten untuk dijadikan jaminan fidusia adalah suatu bentuk penyesuaian terhadap Undang-Undang Hak Cipta yang sebelumnya menyatakan bahwa Hak Cipta adalah suatu benda bergerak tetapi tidak berwujud dan dapat dijadikan jaminan fidusia. Berdasarkan Berita Acara Rapat Dengar Pendapat RUU Merek yang diselenggarakan pada Selasa, 8 September 2015, belum ada pembahasan apakah Merek akan dijadikan jaminan fidusia, sama seperti hak cipta. Menurutnya, ada beberapa bidang baru aset Hak Kekayaan Intelektual yang dapat dijadikan sumber keuangan, salah satunya sebagai jaminan. 68 Pandangan konseptual yang diungkapkan oleh Federico Gucciardini C.S.
Berdasarkan jenis yang dikelompokkan berdasarkan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, merek termasuk dalam kekayaan intelektual industri yang digunakan sebagai identitas atas produk yang diproduksi untuk dijual dan dibeli.
Konsep Benda Jaminan Pada Merek Terdaftar
Sedangkan menurut Clifford Gomez, ada juga beberapa syarat untuk mempertimbangkan objek yang dapat dijadikan jaminan: 71. Jadi, jika debitur tidak mampu melunasi pinjamannya, maka pemberi pinjaman dapat segera mengalihkan kembali nama tersebut sebagai jaminan. Hak merek akan diperoleh jika merek tersebut didaftarkan pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai suatu bentuk kepemilikan, karena berdasarkan Pasal 499 KUH Perdata (selanjutnya KUH Perdata) Barang merupakan benda. atau hak yang dapat dijadikan objek hak milik, oleh karena itu apabila merek tersebut tidak didaftarkan maka sifat materialnya tidak akan ditampilkan.
Berdasarkan Pasal 41 ayat 1, dalam Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis, hak atas merek dagang terdaftar dapat dialihkan atau. Dalam penilaian suatu jaminan oleh bank ada dua faktor yang perlu diperhatikan, pertama secure yang berarti jaminan tersebut mengikat secara hukum sehingga apabila terjadi wanprestasi maka jaminan tersebut dapat dilaksanakan dan yang kedua adalah negotiable yang berarti jaminan tersebut mudah untuk diambil atau dijual agar dapat dipercepat. pemenuhan kewajiban debitur untuk membayar kreditnya secara macet.74 Penjualan merek tidak dapat dikategorikan dapat dinegosiasikan karena peralihan hak merek memerlukan waktu yang lama. Didukung pandangan Sri Mulyani, Hak Merek sebagai jaminan terpercaya dalam praktik perbankan belum mendapat pengakuan hukum, artinya Hak Merek hanyalah jaminan tambahan, bukan jaminan utama.
Dalam penerimaan merek “X”, BNI menggunakan metode pendekatan “biaya” yang analisisnya dapat dilihat dari laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan publik perusahaan merek tersebut. X".77 Namun penggunaan cara dengan pendekatan pembiayaan juga kurang mendapat kepercayaan dari kreditur untuk menjadi sumber pembiayaan. Nilai merek “X” yang tertera dalam akta jaminan fidusia adalah angka enam puluh. USD - tujuh juta dolar AS) jika diartikan dalam jumlah. Rupiah menurut nilai tukar dolar AS terhadap rupiah Indonesia tahun 2012 adalah antara Rp9.000,00 hingga Rp9.670,00 (per Januari-Desember)79 yaitu Rp .enam ratus tiga miliar rupiah )-Rp.enam ratus empat puluh tujuh miliar delapan ratus sembilan puluh juta rupee).
Merek Terdaftar Sebagai Objek Jaminan Fidusia
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka diambil kesimpulan sebagai berikut: Merek ditinjau dari konsep jaminan berwujud dapat dikategorikan sebagai benda bergerak namun tidak berwujud, karena merek merupakan bagian dari Hak Kekayaan Intelektual yang dikategorikan sebagai benda bergerak namun tidak berwujud. Namun sejauh ini ketentuan mengenai merek sebagai jaminan belum diatur dalam hukum Indonesia. Regulasi yang belum mengatur Merek sebagai agunan melemahkan posisi Merek, sehingga banyak bank yang tidak berani memberikan dana dengan objek agunan Merek, meskipun hanya digunakan sebagai agunan tambahan.
Saran