• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Floor dan Ceiling dalam Matematika dan Teknologi

N/A
N/A
Nurul Adha Alifia

Academic year: 2024

Membagikan "Fungsi Floor dan Ceiling dalam Matematika dan Teknologi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

FUNGSI KHUSUS

Beberapa Fungsi Khusus : 1. Fungsi Floor dan Ceiling

Misalkan x adalah bilangan riil, berarti x berada di antara dua bilangan bulat.

Fungsi Floor dari x :

[ x ] menyatakan nilai bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x Fungsi Ceiling dari x :

[ x ] menyatakan bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan x.

Dengan kata lain, fungsi floor membulatkan x ke bawah, sedangkan fungsi ceiling membulatkan x ke atas.

Contoh 1 :

[7.6] = 7 [3.3] = 4

[0.8] = 0 [0.7] = 1

[6.8] = 6 [7.8] = 8

[-0.6] = -1 [-0.5] = 0 [-3.7] = -4 [-4.5] = -4 Contoh 2 :

Di dalam komputer, data dikodekan dalam untaian byte, satu byte terdiri atas 8 bit. Jika panjang data 125 bit, maka jumlah byte yang diperlukan untuk merepresentasikan data adalah é125/8ù = 16 byte. Perhatikanlah bahwa 16 ´ 8 = 128 bit, sehingga untuk byte yang terakhir perlu ditambahkan 3 bit ekstra agar satu byte tetap 8 bit (bit ekstra yang ditambahkan untuk menggenapi 8 bit disebut padding bits).

2. Fungsi Modulo

Misalkan a adalah sembarang bilangan bulat dan b adalah bilangan bulat positif.

 a mod b memberikan sisa pembagian bilangan bulat bila a dibagi dengan b

 a mod b = c sedemikian sehingga a = bq + c, dengan 0 ≤ c < b, q disebut hasil bagi.

Contoh :

25 mod 7 = 4 3612 mod 45 = 12 0 mod 5 = 5

-25 mod 7 = 3 (sebab -25 = 7 . (-4) + 3)

(2)

3. Fungsi Faktorial

 Fungsi factorial adalah rumus matematika yang dilambangkan dengan tanda seru “!”.

Pada rumus factorial, anda harus mengalikan semua bilangan bulat yang muncul pada rumus tersebut dengan bilangan 1.

 Fungsi factorial biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi dan permutasi.

Berkat Faktorial anda juga dapat menghitung probabilitas.

Contoh Faktorial :

7! = 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 = 5.040

Pada rumus ini, angka 7 akan disebut factorial ke-7 dan dikalikan dengan semua angka yang muncul pada contoh sampai angka 1.

 Contoh rumus factorial : 1! = 1 x 1 = 1

3! = 1 x 2 x 3 = 6

10! = 1 x 2 x 3 …. 8 x 9 x 10 = 3.628.800

Bagaimana dengan factorial 0, bagaimana cara menghitungnya? Jika kita kembali ke definisi fungsi factorial, kita dapat melihat bahwa tidak masuk akal untuk

menerapkannya pada kasus “0”. Tidak ada bilangan positif sebelum 0 jadi 0x0 = 0.

4. Fungsi Eksponensial

 Fungsi eksponensial adalah fungsi matematika yang berbentuk f (x) = ax , dimana “x”

adalah variabel dan “a” adalah konstanta yang disebut basis fungsi dan harus lebih besar dari 0. Basis fungsi dan harus lebih besar dari 0. Basis fungsi eksponensial yang umum digunakan adalah bilangan transcendental e, yang kira-kira sama dengan 2,71828.

 Fungsi eksponensial didefinisikan dengan rumus f(x) = ax , dengan variabel input x muncul sebagai eksponen. Kurva eksponensial dan bergantung pada nilai x.

Fungsi eksponensial adalah fungsi matematika penting yang berbentuk f(x) = x , dimana a>0 dan a tidak sama dengan 1. x adalah bilangan real apa pun, jika variabelnya negate, fungsinya tidak terdefinisi untuk -1 < x < 1.

 Contoh fungsi eksponensial : - F(x) = 2x

- F(x) = 1/2x = 2-x - F(x) = 2x+3 - F(x) = 0,5x

(3)

5. Fungsi Logaritmik

Fungsi logaritmik berbentuk y =a log x  x = ay 6. Fungsi Rekursif

· Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika definisi fungsinya mengacu pada dirinya sendiri.

Contoh : n! = 1 x 2 x ….x (n – 1) xn = (n – 1)! Xn Fungsi rekursif disusun oleh dua bagian:

(a) Basis Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya sendiri. Bagian ini juga sekaligus menghentikan definisi rekursif.

(b) Rekurens Bagian ini mendefinisikan argumen fungsi dalam terminologi dirinya sendiri. Setiap kali fungsi mengacu pada dirinya sendiri, argumen dari fungsi harus lebih dekat ke nilai awal (basis).

* Contoh definisi rekursif dan factorial:

(a) basis: n! = 1 , jika n = 0

(b) rekurens: n! = n x (n – 1)! , jika n>0 5! dihitung dengan langkah berikut:

(1) 5! = 5 × 4! (rekurens) (2) 4! = 4 × 3!

(3) 3! = 3 × 2!

(4) 2! = 2 × 1!

(5) 1! = 1 × 0!

(6) 0! = 1

(6’) 0! = 1

(5’) 1! = 1 × 0! = 1 × 1 = 1 (4’) 2! = 2 × 1! = 2 × 1 = 2 (3’) 3! = 3 × 2! = 3 × 2 = 6 (2’) 4! = 4 × 3! = 4 × 6 = 24 (1’) 5! = 5 × 4! = 5 × 24 =

120 Jadi, 5! = 120.

(4)

Sumber

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=47597 https://www.belajarstatistik.com/blog/2021/06/24/beberapa-fugsi-khusus/

https://id.scribd.com/document/486370605/PERTEMUAN-10-FUNGSI- KHUSUS-pdf

https://factorialhr.co.uk/number-function-factorical

https://byjus.com/maths/exponential-functions/

Referensi

Dokumen terkait

Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang grafik fungsi eksponen atau logaritma, mutlak kita harus paham tentang sifat dan aturan eksponen

karakteristik suatu fungsi dan memecahkan masalah 6.3 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi2. 6.4 Menyelesaikan model

Matematika Bisnis membahas penerapan dasar-dasar matematika, yaitu fungsi, matriks, programasi linier, diferensial, integral, dan keuangan, pada berbagai permasalahan

Warda ya College Wardaya College Departemen Matematika Fungsi Kuadrat 01-03-09 Part I Mudah 1.. Fungsi kuadrat yang memotong sumbu xdi titik−5,0dan1,0serta melalui2,7

Dokumen ini membahas tentang tujuan dan fungsi bimbingan kelompok berdasarkan pendapat Prayitno dan Dewa Ketut

Dokumen ini membahas evaluasi pembelajaran di sekolah dasar berdasarkan soal olimpiade

Dokumen ini membahas tujuan pembelajaran untuk pengembangan literasi dasar, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni pada tahap awal pendidikan anak usia

Dokumen ini membahas tentang perbandingan senilai dan berbalik nilai dalam