Pada pertemuan pertama ini menunjukkan rata-rata aktivitas belajar anak sebesar 2,2 (44%) dengan kriteria kurang sekali. c) Gambar anak-anak. Pada aspek partisipasi anak dalam kegiatan diskusi terdapat 3 (16%) anak yang mendapat nilai cukup, 5 (26%) anak mendapat nilai kurang, dan 11 (58%) anak mendapat nilai sangat rendah. Sedangkan pada aspek anak mendemonstrasikan aktivitas 1 (5,3%) anak mendapat nilai baik dan 8 (42,1%) anak mendapat nilai cukup, anak mendapat nilai kurang, dan 8 (42,1%) anak mendapat nilai sangat buruk.
Pada aspek anak bangga terhadap hasil karyanya terdapat 6 (32%) anak yang mendapat nilai cukup, 5 (26%) anak yang mendapat nilai kurang, dan 8 (42%) anak yang mendapat nilai sangat rendah, rata-rata anak aktivitas belajar sebesar 2,4 (47%) dengan kriteria kurang sekali. b) Gambar anak-anak. Pada siklus 1 pertemuan kedua diperoleh hasil karya menggambar anak yang dinilai dari hasil gambar anak. Pada aspek menggambar bentuk terdapat 7 (37%) anak yang mendapat nilai sedang, 11 (58%) anak mendapat nilai rendah, dan 1 (5%) anak mendapat nilai sangat rendah.
Pada pertemuan ini rata-rata hasil kemampuan menggambar anak secara keseluruhan berada pada kriteria kurang. Pada pertemuan ini rata-rata aktivitas belajar anak secara keseluruhan adalah 2,8 (50%) dengan kriteria kurang. c) Pekerjaan menggambar untuk anak-anak. Pada pertemuan pertama untuk aspek semangat anak mengikuti kegiatan pembelajaran rata-rata hasilnya sebesar 2,21, pada pertemuan kedua sebesar 2,26 dan pada pertemuan ketiga sebesar 2,36.
Apalagi dari segi anak memperagakan kegiatan pembelajaran yang diarahkan oleh guru, pada pertemuan pertama rata-rata anak menunjukkan 2,21, pada pertemuan kedua 2,61 dan pada pertemuan ketiga 3,15.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dilihat dari antusiasme anak dalam mengikuti pembelajaran, sebanyak 5 (26%) anak memperoleh nilai baik dengan persentase, 5 (26%) anak memperoleh nilai cukup dengan persentase. persentase. dan 9 (48%) anak mendapat nilai buruk. Sedangkan dari segi anak yang menunjukkan aktivitas, 7 (37%) anak memperoleh nilai baik dan 13 (63%) anak memperoleh nilai baik. Dari segi penuturan anak tentang pembelajaran, terdapat 3 (16%) anak dengan nilai sangat baik, 5 (26%) anak dengan nilai baik, dan 11 (58%) anak.
Dari segi kebanggaan anak terhadap pekerjaannya, terdapat 3 (16%) anak yang memperoleh nilai sangat baik, 6 (31%) anak yang memperoleh hasil baik, dan 10 (53%) anak yang memperoleh hasil cukup baik. Sedangkan pada aspek menggambar anak dengan unsur warna, 12 (63%) anak mendapat nilai sangat baik dan 7 (37%) anak mendapat nilai cukup, pada aspek ini rata-rata tingkat ketuntasan anak adalah 63%. Dan pada gambar anak dengan detail gradasi garis dan warna menunjukkan 9 (47%) anak mendapat nilai sangat baik dan 10 (53%) anak mendapat nilai cukup.
Dilihat dari hasil gambar anak dengan gradasi garis dan warna, persentase kesempurnaan anak sebesar 47%, rata-rata kemampuan menggambar anak secara keseluruhan berada pada kriteria cukup. Tabel 4.2.3 menunjukkan hasil observasi aktivitas belajar anak pada saat pembelajaran quantum teaching, dari tabel tersebut terlihat bahwa dilihat dari antusiasme anak dalam mengikuti pembelajaran terdapat 8 (42%) anak yang mendapatkan nilai sangat baik, sedangkan 9 (48) anak dengan nilai baik %) anak dan 2 (10%) anak mendapat nilai wajar. Aspek anak yang menunjukkan aktivitas dalam bimbingan guru menunjukkan bahwa 11 (58%) anak memperoleh nilai sangat baik, 4 (21%) anak memperoleh nilai baik dan 4 (21%) anak memperoleh nilai baik, ketuntasan pada aspek ini adalah 79%.
Dari segi anak yang bangga terhadap hasil karyanya, terdapat anak yang mendapat nilai sangat baik, 5 (26%) anak mendapat nilai bagus, dan 1 (5,3%) anak mendapat nilai. Mengenai gambar anak yang melibatkan unsur warna, terlihat 8 (42%) anak mendapat nilai sangat baik, 5 (25%) anak mendapat nilai baik, dan 6 (32%) anak mendapat nilai cukup. Tabel 4.2.5 menunjukkan aktivitas belajar anak dengan metode Quantum Teaching. Sedangkan pada anak yang bersemangat mengikuti pembelajaran, ternyata 16 (84%) anak memperoleh nilai dengan hasil sangat baik, sedangkan 1 (5%) anak memperoleh nilai baik dan 2 (11%) anak memperoleh nilai baik. anak tersebut mempunyai nilai yang cukup.
Dari segi keikutsertaan anak dalam kegiatan diskusi, 16 (84%) anak memperoleh nilai sangat baik, 2 (11%) anak memperoleh hasil baik, dan 1 (5%) anak memperoleh hasil cukup baik. Dari segi partisipasi anak dalam kegiatan demonstrasi yang diarahkan oleh guru terdapat 15 (79%) anak yang memperoleh hasil sangat baik, anak memperoleh nilai baik dan 2 orang (10,5%) anak memperoleh hasil cukup baik. Dari segi kebanggaan anak terhadap pekerjaannya, terdapat 15 (79%) anak yang mendapat nilai sangat baik, anak yang mendapat nilai baik, dan 2 (10,5%) anak yang mendapat hasil cukup.
Berdasarkan tabel 4.2.6 hasil karya menggambar anak ditinjau dari kemampuan menggambar bentuk asli, jumlah anak yang mendapat nilai sangat baik, yang mendapat nilai baik 2 (10,5%) orang dan 4 (10,5%) orang. 10,5%) adalah manusia. 21,1%) anak menerima nilai yang memadai. Saat menggambar anak dengan gradasi garis dan warna yang detail, ternyata 10 anak mendapat nilai sangat baik, ada anak yang mendapat nilai wajar, dan 5 (26%) anak mendapat nilai bagus.
Pembahasan
Menurut Sumanto (2008:49) di Taman Kanak-kanak menggambar bebas seperti inilah yang perlu dilatih, dengan kegiatan imajinatif dan kreatif. Oleh karena itu, guru melakukan kegiatan merancang kegiatan demonstrasi yang diharapkan dapat merangsang imajinasi dan kreativitas anak dalam menggambar. Namun diantara semua kegiatan yang dirancang oleh guru, kesenangan yang dimiliki setiap anak berbeda-beda, sehingga kegiatan yang dilakukan menunjukkan bahwa menonton video merupakan kegiatan yang paling membangkitkan semangat anak. Peningkatan aktivitas belajar anak menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menggambar anak. Tiga aspek keterampilan menggambar anak yang dinilai antara lain menggambar bentuk, menggambar dengan unsur warna dan menggambar dengan gradasi, menunjukkan bahwa aspek menggambar dengan gradasi detail garis dan warna pada pengamatan selalu mendapat nilai lebih kurang dibandingkan dua aspek lainnya. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan menggambar, anak lebih menekankan pada menggambar bentuk dan mewarnainya, sehingga guru lebih menekankan pada materi teknik gradasi untuk anak dibandingkan dengan dua aspek lainnya, padahal aspek menggambar dengan gradasi detail pada garis dan warna. keuntungan apa pun. perbedaan.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa penerapan metode Quantum Teaching dengan langkah TANDUR terbukti dapat mengembangkan kemampuan menggambar anak. Penerapan Quantum Teaching untuk mengembangkan keterampilan menggambar anak dilakukan dengan melibatkan unsur pembelajaran Quantum Teaching dengan langkah TANDUR dalam mengembangkan keterampilan menggambar anak, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Quantum Teaching yang diterapkan dengan baik dapat mengembangkan keterampilan menggambar anak. Penerapan metode Quantum Teaching telah terbukti dapat mengembangkan keterampilan menggambar anak, terbukti dari hasil karya menggambar anak berkembang pada siklus satu. Hasil kemampuan menggambar bentuk hidup sebesar 47%, sedangkan pada siklus II berkembang menjadi 78,9%.
Saran
Daftar Pustaka
Tesis: Penerapan Metode Quantum Learning Menggunakan Media Jejaring Sosial Website Facebook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X6 Pada Konsep Suhu dan Kalor di SMA 1 Talang Empat Bengkulu Tengah. Tesis: Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa dalam Diskusi Kelompok Melalui Layanan Bimbingan Belajar Kelompok pada Siswa Kelas VIIIE SMPN 19 Semarang. Tesis; Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Playing untuk Meningkatkan Kreativitas Anak di RA Darul Ma'arif Kab.
TUJUAN PEMBELA
JARAN
Capaian Perkembangan
Indikator
- Observasi dengan tanda ceklis 2. Portofolio
- Herna Sukmawati Hari/Tanggal : Selasa, 1 April 2014 2014
- Herna Sukmawati Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 2014
- Herna Sukmawati Hari/Tanggal : Sabtu, 5 April 2014
- Herna Sukmawati Hari/Tanggal : Senin, 7 April 2014
- Herna Sukmawati Hari/Tanggal : Rabu, 9 April 2014
- Herna Sukmawati Hari/Tanggal : Jumat, 11 April 2014
Kemudian guru membagikan kertas dan menyuruh mereka menggambar sesuai dengan idenya. h) Sebelum anak menyelesaikan tugas yang diberikan, guru mengajak mereka menyanyikan lagu “Aku Bisa”. Pembentukan Perilaku Memahami perilaku luhur (jujur, suka menolong, santun, hormat, dll) Sosio-emosional Mengungkapkan emosi yang pantas. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN QUANTUM TEACHING 1. Kegiatan pendahuluan ± 30 menit.. a) Guru mempersilakan anak berbaris di depan kelas dan menyuruh mereka masuk ke dalam kelas satu persatu dengan menggunakan jari kaki.
Teluk Segara Bengkulu dengan ini menyatakan bersedia menjadi rekan-rekan yang akan memberikan nilai dan kontribusi terhadap pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan oleh mahasiswa di bawah ini.
YAYASAN KEMALA BHAYANGKARI KOTA BENGKULU
PAUD KEMALA BHAYANGKARI 26
RIWAYAT HIDUP