• Tidak ada hasil yang ditemukan

| Barahim | Prosiding Pendidikan Profesi Guru Agama Islam (PPGAI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "| Barahim | Prosiding Pendidikan Profesi Guru Agama Islam (PPGAI)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI HURUF HIJAYYAH DI KELAS I SDN –1 LANGKAI PALANGKA RAYA

Barahim1, Saudah2

Sekolah Dasar Negeri 1 Langkai Palangka Raya Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

E-mail: bbarahim989@gmail.com1, saudah@iain-palangkaraya.ac.id2 Abstract

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Huruf Hijaiyah di Kelas I SDN 1 Langkai Palangka Raya. Metode Penelitian ini menggunakan metode action recearch (penelitian tindakan), meliputi, perencanaan, pelaksanaan, obsevasi dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan Metode observasi, Metode Dokumentasi, dan Metode Tes. Subjek pada penelitian ini adalah Siswa kelas IB berjumlah 10 siswa, guru, peneliti, dan kolaborator. Analisis data yang di gunakan pada tiap-tiap siklus dianalisa secara deskriptif dengan menghitung percentages correction.

Hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada siklus I adalah 64,5 dan pada siklus II adalah 80,3, sehingga selisihnya adalah 15,8, siklus I dan II dapat diketahui tingkat ketercapaian KKM. Siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 4 dari 10 siswa atau 40 % dan pada siklus II ada 9 siswa yang tuntas dari 10 siswa atau 90 %. Karena persentase banyaknya siswa yang meningkat hasil belajarnya dari siklus I ke siklus II lebih dari 85 % yaitu 90 % maka tindakan dihentikan.

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

Pendahuluan

Pendidikan ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang ber- langsung di sekolah atau luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang ditentukan (Sagala, 2012: 04). Pada hakikatnya belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan pada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar

(2)

juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu (Rusman, 2011: 01). Belajar sebagai proses terarah kepada tujuan tercapainya tujuan dari pihak siswa maupun dari pihak guru. Tujuan itu dapat diidentifi-kasikan dan bahkan dapat diarahkan sesuai dengan maksud pendidikan (Sagala, 2012: 39).

Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara serta memiliki kemandirian intelektual (Saudah et al., 2022). Ilmu Pendidikan agama islam adalah salah satu mata pelajaran yang di-pelajari dalam pendidikan formal, hal ini menempatkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang penting untuk di pelajari. Pelajaran agama di kelas merupakan wahana membantu peserta didik untuk mengetahui, memahami, dan mampu menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan benar.

SD Negeri 1 Langkai Palangka Raya telah menerapkan kurikulum 2013, sehingga kualitas pembelajaran menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan.

Perpustakaan SD Negeri 1 Langkai Palangka Raya cukup menyediakan buku- buku sebagai sumber belajar, namun penggunaan fasilitas tersebut belum dilakukan secara optimal. Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala sekolah SDN 1 Langkai Palangka Raya pada tanggal 4 Mei 2023 diperoleh informasi bahwa ketrampilan menulis siswa masih kurang. Khususnya pada pembelajaran pendidikan agama islam kemampuan menulis maupun membaca huruf hijaiyah masih kurang. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) di bawah naungan Asosiasi internasional yang bergerak dibidang literasi membaca untuk siswa sekolah dasar dilaksanakan pada tahun 2011. Adapun hasil penelitiannya menunjukan bahwa rata-rata kemampuan memahami bacaan siswa kelas IV SD dan MI di Indonesia memperoleh skor 428, yang masih di bawah skor rata-rata 500, dan menduduki peringkat ke 42 dari 45 negara yang diteliti (Fahmi et al., 2020). Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru mapel tersebut. Hal ini karena, guru pengampunya jarang mengikuti pelatihan kerena terkendala disaat mengajar tidak ada guru penggantinya sebab tidak ada guru yang mapelnya sama.

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 4 mei 2023 di SDN 1 Langkai Palangka Raya diperoleh informasi bahwa diantara penyebab kurangnyanya siswa membaca maupun menulis huruf hijaiyah disebabkan oleh sarana dan

(3)

model pembelajaran yang saya gunakan, karena selama ini gurunya kebanyakannya hanya menggunakan model pembelajaran ceramah (DI) dan drill (latihan) saja, dilihat pada saat pembelajaran berlangsung siswa yang aktif hanya sebagian, siswa yang lain hanya duduk diam atau berbincang dan bercanda dengan temannya, ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya ceramah yang bersifat satu arah dan berpusat pada guru, sehingga memungkinkan sebagian siswa menjadi bosan.

Berdasarkan hasil belajar siswa yang saya dapat dari guru pengampu mata pelajaran pendidikan agama islam di SDN 1 Langkai Palangka Raya diperoleh informasi bahwa hasil belajar pendidikan agama islam dikelas I belum memuaskan dan perlu ditingkatkan. Dan masih ada sebagian siswa kelas I disekolah ini yang tidak mencapai KKM (tidak tuntas). Hal ini terihat dari nilai rata-rata pendidikan agama islam di sebagian kelas ada yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 67. Hasil belajar pendidikan agama islam materi Huruf Hijaiyyah Kelas I semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 mempunyai nilai rata-rata kelas yang masih rendah yaitu 63.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan tanggal 4 Mei 2023 diatas dapat saya menentukan penyebab masalahnya adalah Ku-rangnya variasi model pembelajaran yang diterapkan pada proses pembelaja-ran.

Berdasarkan permasalahan diatas terlihat pentingnya memberikan alter-natif model pembelajaran lain agar siswa berkonsentrasi dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, salah satu model pembelajaran yang dapat mem-berikan manfaat itu adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dimana model kooperatif tipe NHT ini memiliki kelebihan yaitu setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, siswa yang pandai dapat mengajarkan siswa yang kurang pandai, tidak ada siswa yang pan-dai mendominasi dalam kelompok. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Model Pem- belajaran Kooperatif tipe NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Huruf Hijayyah di Kelas I SDN –1 Langkai Palangka Raya.

Metode/Metodologi

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian terdiri guru dan peneliti, kolaboratur, dan teman sejawat untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung. Obyek penelitian ini siswa kelas I. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa, yang dilaksanakan dikelas Ib dengan jumlah siswa 10 orang. Adapun tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di SDN 1 Langkai Palangka Raya yang berlokasi di Jl. A. Yani Palangka Raya, dari bulan Juli sampai Agustus 2023.

(4)

Prosedur penelitian ini mencakup empat taraf: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan menggunakan model spiral dan kemmis dan taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya “penelitian tindakan dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Sebelum memasuki siklus 1, terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan atau pra-siklus untuk mengetahui kondisi dilapangan. Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Rancangan penelitian ini di buat dalam 2 siklus, dapat dilihat pada gambar Model pembelajaran NHT dengan 2 siklus dibawah ini:

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan tes. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan daftar nilai kognitif. Menurut Ngalim Purwanto, data tersebut diperoleh pada tiap-tiap siklus dianalisa secara deskriptif dengan menghitung percentages correction, dengan rumus sebagai berikut:

S = X 100%

Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes tersebut

Perencanaan

Tindakan SIKLUS I

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Perubahan

Refleksi

Pengamatan

Tindakan

(5)

Skala menentukan nilai hasil belajar peserta didik yaitu sebagai berikut:

Tabel. 1

Skala Hasil Belajar Pesrta didik

Kategori Huruf Keterangan

80 – 100 A Baik sekali

66 – 79 B Baik

56 – 65 C Cukup

40 – 55 D Kurang

30 – 39 E Gagal

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan karena permasalahan pada hasil belajar siswa yang rendah pada materi Huruf Hijaiyyah. Hal ini terihat dari nilai rata-rata pendidikan agama islam di sebagian kelas ada yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 67.Mempunyai nilai rata-rata kelas yang masih rendah yaitu 63. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I ini peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat untuk melakukan pengamatan terhadap peneliti dalam pembelajaran PAI yang berpedoman pada rencana sebelumnya yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk diterapkan dalam penyam-paian materi Huruf Hijaiyyah. Hal-hal yang dibutuhkan dalam dalam merancang pembelajaran adalah: Menyiapkan materi pembelajaran Huruf Hijaiyyah, Membuat RPP, Membuat nomor 1-5, Membuat instrument penialaian yang meliputi: Lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, kisi- kisi soal tes akhir, instrument penelitian soal tes tertulis siklus I.

Tahap tindakan ini peneliti bertindak sebagai guru, melakukan pem-belajaran pada kompetensi dasar Asmaul Husna dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dan kolaborator melakukan pengama-tan. Guru Melakukan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. ari data siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi Huruf Hijaiyyah mengalami

(6)

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dari hasil tes siklus I diketahui bahwa peserta didik yang tuntas dari KKM yang ditentukan di SDN -1 Langkai sebesar 67 sebanyak 4 siswa yang tuntas dan 6 orang siswa tidak tuntas, dengan nilai tertinggi 90 terendah 35 dengan nilai rata-rata 64,5.

Sebelum perbaikan pembelajaran siklus II guru sebagai peneliti dan pelaksana pembelajaran mengadakan diskusi dengan teman sejawat untuk menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada tahap berikutnya. Semua kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I diperbaiki dan disempurnakan oleh guru sebagai peneliti dan pelaksana pembelajaran siklus II.

Pada siklus II ini kegiatan yang dilaksanakan seperti pada siklus I yaitu menyajikan materi Huruf Hijaiyyah.

Dari data pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi Huruf Hijaiyyah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Dari hasil tes siklus I diketahui bahwa peserta didik yang tuntas dari KKM yang ditentukan di SDN -1 Langkai sebesar 67 sebanyak 4 dengan nilai tertinggi 90 terendah 35 dengan nilai rata-rata 64,5 dari hasil tes siklus II diketahui bahwa peserta didik yang tuntas dari KKM yang ditentukan 67 sebanyak 9 (90%) dari jumlah siswa 10 orang dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 50 dengan rata-rata 80,3. Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II diperoleh hasil rata-rata kelas 80, 3 karena guru dalam menyajikan pembelajaran sudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT secara efektif dan optimal.

Memperhatikan hasil diatas, yang perlu dilakukan oleh guru adalah menjadikan suasana pembelajaran sepenuhnya bersumber pada peserta didik dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan tukar pengetahuan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan tukar pengetahuan dengan temannya, sehingga dapat meningkatkan lagi hasil belajarnya. Dalam mengakhiri pembelajaran pada siklus II ini peneliti bersama dengan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Selanjutnya peneliti memberikan tugas kepada peserta didik untuk lakukan dirumah yaitu tentang Huruf Hijaiyyah.

Oleh karena indicator keberhasilan dalam penelitian ini sudah tercapai dengan hasil tes peserta didik telah tuntas dari KKM yang ditentukan mencapai 90 %.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi Huruf Hijaiyyah dilaksanakan dalam setiap siklus, yaitu siklus I dan II. Mengantarkan peserta didik semakin baik hasil belajarnya karena mudah, tidak menyulitkan,

(7)

sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran dengan baik dan dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT hasil belajar peserta didik kelas I semester I SDN -1 Langkai, siklus I dengan rata-rata nilai (64, 5) dan Siklus II (80, 3), berarti mengalami peningkatan.

Tabel .2

Presentase Hasil Belajar

Siklus I Siklus II

Kategori Jumlah

peserta didik

presentase Jumlah peserta didik

Persentase

2 20 % 6 60 % Baik Sekali

2 20 % 3 30 % Baik

1 10 % 0 0 % Cukup

4 40 % 1 10 % Kurang

1 10 % 0 0% Gagal

10 100 % 10 100 % Jumlah

Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus I dapat diketahui tingkat ketercapaian KKM siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 4 (40%) dari 10 siswa dan pada siklus II peserta didik yang tuntas 9 (90 %) dari10 siswa.

Tabel.3

Persentase Ketercapaian KKM

Siklus I Siklus II

Kategori Jumlah

peserta didik

presentase Jumlah peserta didik

Persentase

2 20 % 4 40 % Melampaui

2 20 % 5 50 % Tuntas

6 60 % 1 10 % Belum

tuntas

10 100 % 13 100 % Jumlah

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi Huruf Hi- jaiyyah dilaksanakan dalam setiap siklus, yaitu siklus I dan II. Mengantarkan pe- serta didik semakin baik hasil belajarnya karena mudah, tidak menyulitkan, me- nyenangkan dalam permainan dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran dengan baik dan dapat memenuhi

(8)

tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu: 1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam) seperti:

kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi, belajar serta pengetahuan tentang ilmu yang serumpun. 2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar) yaitu: keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN -1 Langkai pada materi Huruf Hijaiyyah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, di peroleh kesimpulan, yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT secara optimal dalam pembelajaran pendidikan agama Islam mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dikarenakan mudah, menyenangkan dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas I SDN -1 Langkai dengan nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada siklus I adalah 64, 5 dan pada siklus II adalah 80, 3, sehingga selisihnya adalah 15, 8.Pada siklus I dan II dapat diketahui tingkat ketercapaian KKM. Siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 4 dari 10 siswa atau 40 % dan pada siklus II ada 9 siswa yang tuntas dari 10 siswa atau 90 %. Karena persentase banyaknya

siswa yang meningkat hasil belajarnya dari siklus I ke siklus II lebih dari 85 % yaitu 90 % maka tindakan dihentikan.

Referensi

Agus, Suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Fahmi, F., Syabrina, M., Sulistyowati, S., & Saudah, S. (2020). Strategi Guru Mengenalkan Konsep Dasar Literasi di PAUD Sebagai Persiapan Masuk SD/MI.

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 931–940.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.673

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hanafiah, Nanang (dkk). 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Astama

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

(9)

Siregar, Eveline. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia Saudah, S., Sri Hidayati, & Resti Emilia. (2022). Kolaborasi Orang Tua Dan Guru Membangun Kemandirian Anak Usia Dini. NANAEKE: Indonesian Journal of Early Childhood Education, 5(1), 51–62. https://doi.org/10.24252/nananeke.v5i1.27174 Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Prenada Media Groups

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar siswa sebelum adanya penggunaan metode drill sangat rendah. Hal tersebut ditandai oleh a) rendahnya kemampuan siswa dalam menghafal huruf-huruf

Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 011 Bukit Kapur dengan menerapkan model

yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui

Berhubungan dengan hal itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI DALAM MATERI IMAN KEPADA

Dalam wawancara peneliti dengan bapak Abdullatif selaku Kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Dompu sebagai berikut : “Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, seorang pendidik harus mampu

Upaya yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tangerang Selatan dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa, terdiri dari beberapa tindakan,

Kesimpulan Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dalam II siklus msebanyak dua kali pertemuan, pembelajaran dengan menggunakan media Puzzle pada kelas VII di SDN

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Decisional Control Siswa Berdasarkan wawancara dengan ibu Ayu Rezkiah H,S.Pdselaku guru Pendidikan Agama Islam kelas dua,