PENGGUNAAN TPACK (MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS TAYANGAN VIDEO DAN WORDWALL) MELALUI MODEL
DISCOVERY LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
KELAS IX DI SMPN 5 KURUN
KEGIATAN PEMILIHAN GURU DAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT KABUPATEN GUNUNG MAS TAHUN 2024
OLEH:
DADANG KRISTIAN, S.Pd.
NIP. 19911017 202421 1 008
SMP NEGERI 5 KURUN
DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN GUNUNG MAS
2024
PKSB-SMP
HALAMAN PENGESAHAN
Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul “PENGGUNAAN TPACK (MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TAYANGAN VIDEO DAN WORDWALL) MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMPN 5 KURUN”.
Nama : DADANG KRISTIAN, S.Pd
Asal Sekolah : SMP NEGERI 5 KURUN
Telah disetujui dan disahkan oleh : Kepala SMP Negeri 5 Kurun
CAHAYA KRISTIN, S.Pd NIP .19840524 201001 2 024
BIODATA PENULIS
1. Nama : Dadang Kristian
2. NIP : 19911017 202421 1 008
3. NUPTK : 2349769670130233
4. Jabatan : Guru Ahli Pertama/Guru IPS
5. Pangkat / Gol.Ruang : IX
6. Tempat / Tanggal Lahir : Kab.Banjar / 17 Oktober 1991
7. Jenis Kelamin : Laki - Laki
8. Agama : Kristen
9. Pendidikan Terakhir : S-1 Pendidikan Geografi
10. Unit Kerja : SMP Negeri 5 Kurun
11. Alamat Unit Kerja : Jln. Pelajar, Desa Teluk Nyatu, Kec. Kurun, Kab.Gunung Mas
Kuala Kurun, 5 Agustus 2024 Penulis
Dadang Kristian, S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat- Nya laporan Best Pratice yang berjudul “PENGGUNAAN TPACK (MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TAYANGAN VIDEO DAN WORDWALL) MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMPN 5 KURUN”
ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Dalam proses pembuatan best pactice tentunya tidak lepas dari kekurangan b aik aspek kualitas maupun aspek kuatitas dari materi penelitian yang disajikan. Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis. Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati diucapkan terima kasih kepada yang terhormat.
1. Ibu Cahaya Kristin, S.Pd sebagai Kepala Sekolah yang telah memberikan saran dan dukungan terkait pembuatan laporan.
2. Rekan guru di SMP Negeri 5 Kurun yang telah memberikan bantuan dan dukungan agar kegiatan yang diaktualisasikan senantiasa berjalan dengan baik.
3. Murid kelas XI-A SMP Negeri 5 Kurun yang telah bekerjasama dalam kegiatan laporan best practice ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa best practice ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan dimasa yang akan datang dan kesempurnaan laporan ini.
Kuala Kurun, 5 Agustus 2024
Penulis
Dadang Kristian, S.Pd
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN ...ii
BIODATA PENULIS...iii
KATA PENGANTAR...iv
DAFTAR ISI ...v
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah...1
Rumusan masalah ………....2
Tujuan Kegiatan... . . . ...2
Manfaat kegiatan ...2
BAB II KAJIAN TEORI Minat Belajar...4
Model Pembelajaran...4
Discovery Learning...5
Pengertian TPACK...7
BAB III METODE Tujuan dan Sasaran...9
Bahan/Materi Kegiatan...9
Metode/Cara melaksanakan Kegiatan...9
Media dan Instrumen...11
Waktu dan Tempat Kegiatan...12
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI Hasil...13
Masalah Yang Dihadapi...14
Cara Mengatasi Masalah...14
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan...15
Rekomendasi...15
Daftar Pustaka...16 Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berasal dari diri siswa mencakup minat, keinginan, dan kecakapan belajar. Faktor ekstern diantaranya guru dengan segala strateginya. Dalam mengemban tugas, guru menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran, karenanya dituntut selalu melakukan inovasi pembelajaran mencakup penemuan dan pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dan mengatur strategi pembelajaran dengan baik.
Di Indonesia muatan kurikulum yang berorientasi pada pengembangan berbagai keterampilan berpikir, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai diperhatikan dengan diterapkannya Kurikulum 2013. Dengan demikian keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) menjadi tujuan utama dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran IPS.
Kegiatan siswa yang dominan dalam pembelajaran adalah mendengar, mencatat materi, serta mengerjakan latihan soal yang dijelaskan dan dituliskan oleh guru di papan tulis, siswa kurang dilibatkan dalam menemukan konsep sehingga pembelajaran menjadi monoton dan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Aktivitas yang relevan dalam pembelajaran seperti mengemukakan pendapat, bertanya pada guru, dan saling berbagi informasi dengan teman jarang m uncul.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini , pembelajaran kurang variatif dengan hanya menggunakan metode ceramah de ngan media papan tulis. Guru hanya berfokus pada bagaimana sedapat mungkin mengajar target pelajaran pelajaran yang telah dirumuskan di dalam kurikulum.
Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tidak menyenangkan, siswa tidak antusias, pasif dan kurang semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menjadi rendah.
Siswa merasa jenuh dan bosan dengan metode pembelajaran yang kurang bervariatif. Bahkan tugas yang diberikan oleh guru-guru tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dan hanya sekedar mengumpulkan tugas untuk mendapat nilai
saja. Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru juga belum sesuai harapan.
Melihat permasalahan di atas, maka guru harus mampu mengambil langkah perbaikan untuk meningkatkan kembali minat belajar siswa. Minat dan motivasi belajar siswa dalam belajar akan muncul bila kondisi belajar mengajar guru dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Untuk itu dibutuhkan inovasi yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Karena itulah penulis menuliskan pengalaman best practicenya “Penggunaan TPACK (Media Pembelajaran Berbasis Tayangan Video dan Wordwall) melalui Model Discovery Learning untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IX di SMPN 5 Kurun”
sebagai salah satu upaya untuk permasalahan diatas.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis video dan wordall melalui model pembelajaran discovery learning mempunyai daya tarik bagi siswa sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IX di SMPN 5 Kurun ?
b. Apakah model pembelajaran penggunaan media pembelajaran berbasis video dan wordall melalui model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas IX di SMPN 5 Kurun?
C. Tujuan kegiatan
Tujuan dari penulisan best practice ini adalah untuk mendiskripsikan best practice dalam Penggunaan TPACK (Media Pembelajaran Berbasis Tayangan Video dan Wordwall) melalui Model Discovery Learning untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IX di SMPN 5 Kurun.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dalam menulis pengalaman-pengalaman selama kegiatan pembelajaran di kelasnya terutama pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
1. Bagi Siswa
a) Siswa akan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
b) Memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
c) Mendorong siswa untuk meningkatkan kerjasama dan menumbuhkan sikap kepemimpinan
d) Terkontrolnya tingkah laku positif siswa
e) Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses pembelajaran.
f) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
a) Memperluas wawasan guru
b) Meningkatkan profesionalitas kerja
c) Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator d) Memberikan motivasi bagi guru-guru lainnya
e) Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran IPS
BAB II Kajian Teori A. Minat Belajar
Penggunaan media yang menarik dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Hal tersebut karena adanya perkembangan teknologi yang berkembang saat ini d apat membantu mencapai tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik, selain itu, media dapat mendukung guru supaya tidak monoton saat menerapkan metode ceramah (Supriyono 2018).
Setiap siswa sebagai individu memiliki minat dan ketertarikkan yang berbeda- beda, termasuk dalam menentukan ketertarikkan minat pembelajaran.
Minat belajar siswa akan berdampak pada hasil belajar, yaitu ”hasil belajar yang cenderung rendah akan berdampak pada rendahnya minat belajar siswa yang dapat dilihat dari banyak siswa yang mengantuk, dan kurang semangat”.
(Setiawan, A., Nugroho, W., dan Widyaningtyas, D. (2022)). Menurut Singers dalam Darmadi (2017:317), faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat belajar :
a. Pelajaran akan menarik siswa jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan nyata.
b. Bantuan yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu.
c. Adanya kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar
d. Sikap yang diperhatikan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang guru yang tidak disukai oleh anak didik tertentu akan mengurangi minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.
B. Model pembelajaran
Mata pelajaran IPS Terpadu disusun secara sistematis dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Menurut Sagala (2006:62) pembelajaran sebagai proses belajar untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Mrayyan (2016) menjelaskan bahwa guru dapat membantu mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dengan menghindari pembelajaran yang bersifat konvensional dan menerapkan model modern yang menempatkan peserta d idik sebagai pusat pembelajaran. Kepercayaan guru terhadap keterampilan peserta didik untuk berpikir dan berani mengungkapkan gagasan baru menjadi penting karena sebagai pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sesuai minat kebutuhannya sehingga dapat mengakomodasi keterampilan berpikir kreatif.
C. Discovery Learning
Menurut Hosnan (2014:18) pembelajaran merupakan suatu proses menciptakan kondisi yang kondusif, agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen tersebut meliputi: tujuan pendidikan, materi pendidikan, metode pendidikan, dan evaluasi pendidikan.
Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan metode dimaksudkan untuk menggairahkan belajar peserta didik, jika peserta didik bersemangat untuk belajar akan dengan mudah untuk m encapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran adalah metode penemuan (discovery). Menurut Hosnan (2014:282) discovery learning adalah model pengembangan cara belajar dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh tidak akan mudah dilupakan siswa. Belajar penemuan membuat siswa belajar berfikir analisis dan mencoba menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar secara aktif. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang terpusat pada guru (teacher oriented) menjadi terpusat pa da siswa (student oriented). Siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan yakni menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis serta membuat kesimpulan- kesimpulan. Pengaplikasian model discovery learning dalam pembelajaran, terdapat beberapa tahapan yang harus dilaksanakan. Kurniasih & Sani (2014: 68-71) mengemukakan langkah-langkah operasional model discovery learning yaitu sebagai berikut.
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Discovery Learning
Fase Indikator Aktivitas
1 Stimulation
(stimulasi/pemberian rangsang)
Guru memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan belajar lainnya yang
mengarah pada
persiapan pemecahan masalah
2 Problem statemen
(pernyataan/identifikasi masalah)
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah - masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
3 Data collection
(pengumpulan data)
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara, melakukan uji coba sendiri untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
4 Data processing
(pengolahan data)
Guru membimbing peserta didik dalam mengolah informasi yang telah diperoleh peserta didik. Peserta didik diarahkan untuk mengolah data dan informasi yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi dan sebagainya. Tahap ini berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi, sehingga peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru dari alternatif jawaban yang perlu mendapat pembuktian secara logis
5 Verification Guru dan peserta didik melakukan
(pembuktian) pemeriksaan bersama secara cermat untu k
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan oleh peserta didik dengan temuan alternatif dan dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
6 Generalization(menarik kesimpulan)
Guru dan peserta didik bersama-sama menarik kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan peserta didik.
D. Pengertian TPACK
Pembelajaran abad 21 mengharuskan guru memiliki kemampuan mengajar yang selalu kreatif dan inovatif. Salah satu inovasi pembelajaran yang berkembang pesat adalah pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini didasarkan pada perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang dengan cepat. Pembelajaran yang memadukan kemampuan pedagogik dan teknologi menjadi alternatif yang bisa mengembangkan dunia pendidikan menjadi lebih baik. Inovasi ini yang kemudian dikenal dengan TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge).
TPACK merupakan gabungan dari 3 unsur penting dalam pembelajaran yaitu teknologi (technological knowledge) yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam penyampaian materi ajar, pedagogi (pedagogical knowledge) yang memuat metode dan model pembelajaran yang akan diterapkan, dan konten (content knowledge) yang berisi materi pembelajaran,dimana ketiga unsur tersebut dapat disusun dalam sebuah rancangan pembelajaran.
Menurut Koehlar dan Mishra, terdapat 7 unsur TPACK yang kemudian disebut dengan 7 domain pengetahuan, antara lain:
1. Technological Knowledge 2. Pedagogical Knowledge 3. Content Knowledge
4. Technological Pedagogical Knowledge 5. Technological Content Knowledge 6. Pedagogical Content Knowledge
7. Technological Pedagogical Content Knowledge.
Adapun kelebihan TPACK dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan pemahaman siswa melalui keterlibatan teknologi.
2. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengolaborasikan teknologi dalam pembelajaran.
3. Peserta didik mendapatkan tantangan baru dalam proses belajarnya.
4. Konten pembelajaran yang rumit bisa disederhanakan dengan bantuan teknologi.
5. Bisa membantu guru dalam mencapai tujuan pengembangan kompetensi.
Sementara itu, kekurangan TPACK adalah sebagai berikut.
1. Membutuhkan infrastruktur tambahan, berupa penyediaan perangkat teknologi.
2. Jika guru tidak bisa mengawasi peserta didiknya dengan cermat, teknologi rentan disalahgunakan.
3. Bagi peserta didik yang masih gagap teknologi, bisa tertinggal dengan temannya yang mahir teknologi.
4. Akses internet yang belum merata bisa meningkatkan kesenjangan kualitas pendidikan.
5. Jika guru belum begitu mahir menggunakan teknologi, maka waktu guru tersebut bisa tersita hanya untuk fokus pada pemahaman teknologinya.
BAB III METODE A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan model Discovery Learning dan media pembelajaran TPACK yaitu penayangan video dan wordwall.
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IX.A semester 1 di SMPN 5 Kurun sebanyak 27 siswa.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IX “Letak dan Luas Benua Asia dan Negara Lainnya” dengan Kompetensi Dasar dan indikator sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kompetensi Dasar KD
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara- negara Asia dan benua lainnya
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Best Practice ini adalah penerapan pembelajaran dengan pemanfaatan media pembelajaran menggunakan tayangan video berbasis Youtube dan Wordwall melalui model discovery learning pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas IX A di SMPN 5 Kurun Kabupaten Gunung Mas. Berikut ini adalah langkah-langkah penulisan Best Practice yang telah dilakukan penulis sebagai berikut:
1. Dengan melakukan kegiatan kajian literatur
Dengan melakukan ini diharapkan dapat menemukan solusi yang tepat dari penyebab masalah yang sudah didentifikasi. Strategi yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran. Dengan menerapkan TPACK seperti pada saat penyampaian materi dan pengolahan data sampai pada tahap kesimpulan yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa.
2. Analisis target kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya dan Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sebagai berikut:
Tabel 3.2 Indikator Pencapaian Kompetensi
KD IPK
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya
1. Mengidentifikasi Letak dan Luas Benua Asia
2. Menguraikan Kawasan dan Negara – negara Benua Asia 3. Mendemonstrasikan contoh
flora dan fauna benua Asia
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery learning (Penemuan).
4. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintaks Discovery Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Discovery Learning.
Tabel 3.2. Rencana Kegiatan Pembelajaran
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Stimulation (stimulasi /
pemberian rangsang)
Guru memulai pelajaran
dengan memberikan
pertanyaan pemantik tentang Nama-nama Negara di berbagai dunia
Siswa menjawab
pertanyaan pemantik dari guru
Problem statemen (pernyataan / identifikasi masalah)
Guru membagi siswa dalam 5 kelompok heterogen terdiri dari 5-6 orang. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah - masalah yang relevan dengan bahan pelajaran
Siswa membentuk kelompok.
Siswa menyimak video dan mencatat hal-hal yang penting dibuku tulis.
yang ditampilkan melalui tayangan Video (Youtube).
Data collection (pengumpulan data)
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk menjawab LKPD dan Wordwall yang diberikan sebagai bahan diskusi
kelompok. Guru
membimbing siswa dalam menjawab LKPD
Siswa berdiskusi mengumpulkan data untuk menyelesaikan LKPD.
Data processing (pengolahan data)
Guru memantau
perkembangan setiap kelompok
Siswa melakukan diskusi kelompok
Verification (pembuktian)
Guru meminta siswa untuk menjawab wordwall di papan tulis sesuai dengan kelompoknya
Siswa maju kedepan
untuk menjawab
wordwall yang
ditampilkan di melalui LCD.
Generalization (menarik kesimpulan)
Guru menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
Siswa bersama guru membuat kesimpulan
5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan desain pembelajaran di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
D. Media dan Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Video pembelajaran berbasis Youtube 2. Wordwall
3. WhatsApp Group
4. Canva For Edu 5. LKPD
Sedangkan instrumen penilaian yang digunakan dalam best practice ini ada 3 macam yaitu untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi sikap, lembar penilaian keterampilan pengetahuan dan lembar penilaian pengetahuan.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2024 bertempat di kelas IX.A di SMP Negeri 5 Kurun Kabupaten Gunung Mas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan media
pembelajaran berbasis TPACK melalui model Discovery Learning adalah siswa tampak senang dan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan lebih baik. hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran siswa, dimana siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Selain itu hasil belajar siswa pada materi yang diberikan mengalami peningkatan.
2. Penggunaan media video pembelajaran berbasis youtube sangat membantu pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan. Siswa cenderung lebih fokus memperhatikan materi yang disajikan dalam bentuk video sehingga materi dapat terserap dengan baik dan motivasi belajar siswa pun meningkat.
3. Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan dengan menerapkan media pembelajaran berbasis TPACK melalui model Discovery Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu dampak lain dari best practice ini yaitu kemampuan siswa dalam berkomunikasi, menyusun kalimat deklaratif dan kepercayaan diri siswa dalam mempresentasikan hasil peta pikiran dapat terbangun dengan baik. Siswa dapat menyampaikan presentasinya dengan berbicara secara runtut dan terarah.
4. Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dapat dirasakan perbedaan antara siswa yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantu media wordwall dan video berbasis Youtube dengan siswa yang menggunakan metode konvensional model ceramah. siswa yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantu media wordwall dan video berbasis Youtube terlihat lebih antuasias selama pembelajaran, penggunaan media Wordwall memberikan pengalaman baru kepada siswa sehingga rasa ingin tahu
siswa sehingga hal ini tentu saja mampu meningkatkan minat belajar siswa.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi selama praktik pembelajaran ini adalah kesiapan alat dalam melakukan pembelajaran menggunakan media yang telah dirancang guru. Tidak tersedianya LCD Proyektor dan listrik di ruang kelas sehingga guru memerlukan waktu yang lebih untuk mengkondisikan alat tersebut pada saat penggunaan media Video dilaksanakan.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar seluruh siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, maka guru memfasilitasi siswa tersebut untuk dapat menjadwalkan bergantian penggunaan LCD proyektor sekolah dan membawa kabel serta terminal listrik untuk menghubungkan LCD, wordwall yang sudah dibuat guru dicetak sehingga proses pembelajaran berjalan lancar seperti yang diharapkan.
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantu media wordwall dan video berbasis Youtube layak dijadikan praktik baik dalam meningkatkan minat belajar siswa, karena dapat mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, membuat siswa menjadi aktif dan meningktanya hasil belajar siswa.
2. Siswa lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini tidak lepas dari pemilihan model, metode dan media pembelajaran guru menjadi lebih variatif dan inovatif.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik Pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantu media wordwall dan video berbasis Youtube berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreatifitas pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama / tidak mudah lupa.
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai model dan media pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan pembelajaran ini akan menambah wawasan guru lain t entang model, media dan strategi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rozikin, Slamet dkk. 2018.”Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia Di Sma Negeri 1 Tebat Karai Dan Sma Negeri 1
Kabupaten Kepahiang”. Alotrop. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):78-81.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta:
Depdikbud- dikti
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mulyani, Dessy. 2013. “Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika”. Jurnal Formatif 2(2): 122-131.
Khairani, Miftahul dkk. (2019). Studi Meta-Analisis Pengaruh Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Of Biological Education and Research.
2(1). 158-166. http://dx.doi.org/10.30821/biolokus.v2i1.442
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : LKPD Lampiran 4 : Wordwall
Lampiran 1: Foto-Foto Kegiatan
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMPN 5 Kurun
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Materi Pokok : Interaksi Antarruang Negara – Negara di Benua Asia dan di Benua Lainnya Sub Materi : Kondisi Geografis Benua Asia
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit ( 2 Jam Pelajaran ) A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait f enomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD IPK
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan faktor alam, manusia dan
pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan politik.
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan faktor alam
1. Mengidentifikasi Letak dan Luas Benua Asia 2. Menguraikan Kawasan
dan Negara – negara Benua Asia
3. Mendemonstrasikan contoh flora dan fauna benua Asia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan Saintifik, dengan metode diskusi diharapkan peserta didik mampu 1. Mengidentifikasi letak dan luas benua asia dengan benar
2. Menguraikan kawasan dan negara – negara benua asia dengan tepat.
3. Mendemonstrasikan contoh flora dan fauna benua asia dengan tepat D. Materi Pembelajaran
Interaksi antarruang Negara – Negara di Benua Asia dan Benua lainya A. Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua lainya
1. Pengertian Benua 2. Benua Asia a. Letak dan Luas b. Kawasan dan Negara c. Flora dan Fauna
E. Model dan Metode
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discoveri Learning
Metode : Diskusi, Tanya jawab dan penugasan F. Alat dan Media
Alat : LCD, Papan Tulis
Media : Video, Print out Wordwall.
G. Sumber Belajar
Iwan Setiawan, Dedi, Suciati, dan A. Mushlih 2018, Ilmu Pengetahuan Sosial kls. IX, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik, memeriksa kebersihan kelas serta mengecek kehadiran peserta didik.
2. Guru mereview materi yang telah lalu mengenai mengenai materi kelas 8 untuk dikaitkan dengan pembelajaran yang akan diberikan yaitu kondisi geografis Benua Asia.
3. Peserta didik diberi motivasi, tujuan pembelajaran, penilaian dan aktivitas yang akan dilakukan serta cara melaksanakannya.
4. Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 6 - 7 orang.
10 menit
Kegiatan Inti
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Peserta didik dalam kelompoknya mengamati gambar peta dan gambar – gambar lain mengenai Benua Asia. Dan guru menjelaskan materi mengenai apa yang dimaksud dengan Benua dan Pembagian Benua.
Peserta didik diberi pertanyan seputar indikator kondisi geografis benua Asia.
b. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Peserta didik diberikan LKPD kemudian diarahkan untuk membaca petunjuk pengerjaannya yaitu mengidentifikasi Negara-negara dikawasan Benua Asia.
Peserta didik bersama kelompoknya dibimbing guru menganalisa
rumusan masalah dalam setiap kelompok yaitu mengenai:
1. Letak dan Luas Benua Asia
2. Nama – nama Negara kawasan Benua Asia c. Data collection (Pengumpulan Data).
Peserta didik dipastikan sudah memahami tugas masing – masing dan mulai mengumpulkan informasi yang relevan dengan mengacu pada sumber belajar.
Guru pada tahap ini membimbing peserta didik agar dapat mengumpulkan informasi dengan benar dari sumber belajar.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
60 menit
Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan hasil informasi/data mengenai Negara-negara di Benua Asia.
Peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompoknya dalam LKPD yang telah dibagi guru.
e. Verification (Pembuktian)
Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompoknya dengan cara mempersentasekan kedepan kelas
Kelompok lainya diberikan kesempatan untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang melakukan persentase.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Peserta didik dibantu guru membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran mengenai kondisi geografis Benua Asia.
Penutup 1. Guru menyampaikan materi pertemuan berikutnya yaitu mengenai kondisi geografis Benua Amerika dan Benua Eropa agar peserta didik dapat mempelajarinya dirumah melalui Bahan Ajar ataupun melalui Android atau komputer (Laptop) dengan mengakses Internet.
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah, mengigatkan untuk menjalankan protokol kesehatan.
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
Penilaian Sikap : Keaktifan peserta didik mulai awal pembelajaran, dalam diskusi, sampai menyajikan hasil tugas diskusi.
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja kegiatan pembelajaran.
Teluk Nyatu, 12 Juli 2024 Mengetahui,
Kepala SMPN 5 Kurun Guru Mata Pelajaran,
Cahaya Kristin, S.Pd Dadang Kristian, S.Pd
NIP. 19840524 201001 2 024 NIP. 19911017 202421 1 008
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama anggota kelompok : Kelas :
indonesia terletak di Benua Asia bagian?
Sebutkan Negara - Negara yang berada di Benua Asia bagian Timur?
Puncak daratan tertinggi Benua Asia adalah?
Sungai terpanjang di Benua Asia adalah?
Jelaskan mengapa Benua Asia di juluki Benua Kuning?
2
31
4
1
5 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
TUGAS KELOMPOK:
NAMA:
KELAS:
Temukan kata sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan “Benua Asia” dengan cara menggaris/mewarnai kata dari segala arah (mendatar, menurun atau menyilang).