• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Sulawesi Tengah, September 2022

N/A
N/A
arisristek 2005

Academic year: 2023

Membagikan "Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Sulawesi Tengah, September 2022"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH

No. 06/01/72/Th. XXVI, 30 Januari 2023

„ Gini Ratio September 2022 tercatat sebesar 0.305

Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Sulawesi Tengah,

September 2022

(2)

„

Pada September 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulawesi Tengah yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,305. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,308, sementara itu jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,326, angka tersebut turun sebesar 0,021 poin.

„

Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2022 sebesar 0,337, turun dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,343, dan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,351. Di daerah perdesaan Gini Ratio pada September 2022 sebesar 0,280, naik dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,272 maupun dibanding Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,278.

„

Pada September 2022, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 21,96 persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah menurut ukuran Bank Dunia. Jika dirinci berdasarkan wilayah, tingkat ketimpangan baik di daerah perkotaan maupun di perdesaan berada pada kategori rendah. Di perkotaan angkanya tercatat sebesar 20,18 persen, sementara untuk daerah perdesaan angkanya tercatat sebesar 23,14 persen.

(3)

1. Perkembangan Gini Ratio September 2015 - September 2022

Nilai Gini Ratio Sulawesi Tengah selama periode September 2015 – September 2022 terus mengalami fluktuasi. Pada Maret 2016 hingga September 2018 nilainya cenderung menurun.

Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode Maret 2016 hingga September 2018 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Sulawesi Tengah. Namun demikian pada periode September 2018 hingga September 2019 nilainya relatif mengalami peningkatan, lalu kembali menurun pada periode September 2019 - September 2022.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2022 adalah sebesar 0,337 turun masing-masing sebesar 0,006 poin dibanding Maret 2022 yang sebesar 0,343, dan 0,014 poin dari September 2021 yang sebesar 0,351. Untuk daerah perdesaan, pada September 2022 Gini Ratio adalah sebesar 0,280 naik sebesar 0,008 poin dibanding Maret 2022 yang sebesar 0,272, dan 0,002 poin dibanding September 2021 yang sebesar 0,278.

2. Perkembangan Distribusi Pengeluaran Maret 2020–Maret 2021

Gambar 1 Perkembangan Gini Ratio, September 2015–September 2022

Sep-13 Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 Perkotaan 0,434 0,406 0,406 0,425 0,415 0,387 0,372 0,379 0,367 Perdesaan 0,325 0,305 0,283 0,329 0,303 0,320 0,308 0,309 0,313 Perkotaan+Perdesaan0,391 0,372 0,352 0,374 0,370 0,362 0,347 0,355 0,345

0,415

0,387

0,372 0,379

0,367 0,370

0,331 0,335 0,339 0,334 0,334 0,343

0,351

0,343 0,337

0,303 0,320

0,308 0,309 0,313 0,307

0,280 0,287 0,292 0,295 0,295

0,279 0,278

0,272 0,280 0,370

0,362 0,347

0,355

0,345 0,346

0,317

0,327 0,330 0,326

0,321 0,316 0,326

0,308 0,305

0,250 0,270 0,290 0,310 0,330 0,350 0,370 0,390 0,410 0,430

Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 Mar-18 Sep-18 Mar-19 Sep-19 Mar-20 Sep-20 Mar-21 Sep-21 Mar-22 Sep-22

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

(4)

terbawah angkanya dibawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada diatas 17 persen.

Pada September 2022, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 21,96 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada September 2022 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang sebesar 21,73 persendan kondisi September 2021 yang sebesar 20,55 persen.

Jika dilihat menurut klasifikasi daerah, ukuran ketimpangan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan ketimpangan di perdesaan, meskipun masih pada kategori rendah.

Persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada September 2022 adalah sebesar 20,18 persen, sementara itu persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan pada September 2022 adalah sebesar 23,14 persen.

Tabel 1 Distribusi Pengeluaran Penduduk Indonesia, September 2021, Maret 2022, dan September 2022 (Persentase)

Daerah/Tahun Penduduk 40

persen Terbawah Penduduk 40

persen Menengah Penduduk 20

persen Teratas Gini Ratio

(1) (2) (3) (4) (5)

Perkotaan

September 2021 18,15 40,20 41,64 0,351

Maret 2022 19,80 37,27 42,93 0,343

September 2022 20,18 37,61 42,20 0,337

Perdesaan

September 2021 23,06 39,75 37,19 0,278

Maret 2022 23,36 39,64 37,00 0,272

September 2022 23,14 38,91 37,95 0,280

Perkotaan+Perdesaan

September 2021 20,55 38,34 41,11 0,326

Maret 2022 21,73 38,23 40,04 0,308

September 2022 21,96 38,16 39,89 0,305

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

(5)

3. Gini Ratio Menurut Provinsi di Sulawesi pada September 2021 - September 2022

Selama periode September 2021 – September 2022, nilai Gini Ratio Sulawesi Tengah adalah yang terendah dibanding provinsi lain di Sulawesi. Pada September 2022, dengan nilai Gini Ratio sebesar 0,305 menempatkan Sulawesi Tengah pada urutan ke-5 terendah se- Indonesia. Demikian juga untuk wilayah perkotaan dan perdesaan, nilai Gini Ratio perkotaan dan pedesaan di Sulawesi Tengah selama periode tersebut selalu yang terendah (Tabel 2).

Dibanding dengan Gini Ratio nasional pada September 2022 yang sebesar 0,381, Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan memiliki nilai Gini Ratio lebih rendah, sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo memiliki nilai Gini Ratio yang lebih tinggi. Kondisi ini masih sama jika dibandingkan dengan kondisi September 2021 maupun Maret 2022.

Tabel 2 Gini Ratio Menurut Provinsi Se-Sulawesi September 2021, Maret 2022, dan September 2022

Kode Provinsi September 2021 Maret 2022 September 2022

Kota Desa K+D Kota Desa K+D Kota Desa K+D

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

71 Sulawesi Utara 0,359 0,347 0,359 0,362 0,354 0,365 0,355 0,352 0,359 72 Sulawesi Tengah 0,351 0,278 0,326 0,343 0,272 0,308 0,337 0,280 0,305 73 Sulawesi Selatan 0,387 0,334 0,377 0,388 0,336 0,377 0,378 0,324 0,365 74 Sulawesi Tenggara 0,402 0,353 0,394 0,404 0,352 0,387 0,382 0,341 0,366

75 Gorontalo 0,407 0,390 0,409 0,409 0,395 0,418 0,406 0,395 0,423

76 Sulawesi Barat 0,451 0,326 0,366 0,448 0,322 0,362 0,472 0,315 0,371 INDONESIA 0,398 0,314 0,381 0,403 0,314 0,384 0,402 0,313 0,381

(6)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH https://www.sulteng.bps.go.id

Berita Resmi Statistik No. 06/01/72/Th. XXVI, 30 Januari 2023

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGAH

SEPTEMBER 2022

GINI RATIO SEPTEMBER 2022

0,305

Perkembangan Gini Ratio Indonesia

Periode September 2019–September 2022

Perkotaan Perdesaan Perkotaan +

Perdesaan 0,339

0,334 0,334

0,343

0,351

0,343

0,337

0,292 0,295 0,295

0,279 0,278

0,272

0,28 0,33 0,326

0,321

0,316

0,326

0,308 0,305

September Maret 2022

September 2022 Maret 2021

September 2021 Maret 2020

September 2020 2019

Bila Gini Ratio = 0, ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya

Bila Gini Ratio = 0, ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya

0 1

Gambar 2 Infografis Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia, September 2022

(7)

Publikasi, Berita Resmi Statistik, Tabel Dinamis Data Series dan Pelayanan Statistik Terpadu

(8)

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang

mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:

Ir. Jefrie Wahido, M.Si.

Ketua Tim Statistik Ketahanan Sosial (0451) 483610

jefriewahido@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Baik di daerah perkotaan maupun perdesaan ketimpangan dan keparahan rata-rata pengeluaran penduduk miskin sudah semakin mengecil pada periode Maret 2015 –

Persentase penduduk miskin yang tinggal di daerah perkotaan pada bulan September 2014 terhadap penduduk miskin Jawa Barat adalah sebesar 60,25 persen.2.

Sementara di daerah perdesaan distribusi pengeluaran dari kelompok penduduk 40 persen terbawah pada Maret 2016 adalah sebesar 20,86 persen menurun dibanding Maret 2015 (21,28

 Distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada Maret 2016 tercatat sebesar 19,43 persen meningkat dibanding Maret 2015 yang sebesar 19,25

Salah satu statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan penduduk adalah persentase pendapatan penduduk pada kelompok penduduk persen terendah

Terjadi penurunan tingkat kemiskinan pada periode Maret 2016 - September 2016 di daerah urban (perkotaan) yaitu sebesar 0,12 persen dan secara absolut jumlah penduduk miskin

Sementara di daerah perdesaan, persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah pada Maret 2017 adalah sebesar 23,48 persen yang berarti ada pada kategori

Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 4 0 persen