• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK ERA40 uo.

N/A
N/A
Redho Karunia A.

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK ERA40 uo."

Copied!
210
0
0

Teks penuh

Konsep Manajemen dan Pelayanan Publik

Konsep Manajemen

  • What: Apa Yang Dikelola dalam Manajemen?
  • Why: Mengapa diperlukan Manajemen?
  • Where: Di mana Manajemen Dilaksanakan?
  • When: Kapan Manajemen Dilaksanakan?
  • Who: Siapa yang Melaksanakan/Menjalankan Manajemen?
  • How : Bagaimana Mengimplementasikan/Menjalankan Manajemen ? 7
  • Definisi Pelayanan Publik
  • Jenis Pelayanan Publik
  • Penyelenggara Pelayanan Publik
  • Prinsip Pelayanan Publik
  • Ciri Pelayanan Publik
  • Karakteristik Pelayanan Publik
  • Standar Pelayanan Publik

Peran dan Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam Pelayanan

Pengertian Peran dan Fungsi

Menurut Thoha (2007), peran dirumuskan sebagai serangkaian perilaku teratur yang terjadi karena suatu jabatan tertentu atau karena adanya suatu jabatan yang mudah dikenali. Dari beberapa definisi yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap orang mempunyai perannya masing-masing yang berasal dari kedudukan atau kedudukannya.

Aparatur Sipil Negara

  • Pengertian Aparatur Sipil Negara
  • Fungsi, Tugas dan Peran ASN

Pelaksanaan kebijakan publik yang dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan nasional melalui penyelenggaraan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, tanpa campur tangan politik, dan tanpa praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pengertian Pelayanan Publik

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan publik. pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyedia layanan publik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti barang, jasa dan/atau administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peran dan Fungsi ASN Dalam Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk sehubungan dengan barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sebagaimana diketahui, terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas atau prima merupakan salah satu ciri tata kelola pemerintahan yang baik.

Kinerja ASN Dalam Pelayanan Publik

  • Faktor Pendukung
  • Faktor Penghambat

Secara sosiologis, PNS mempunyai kedudukan atau peran dalam menciptakan pelayanan publik yang maksimal. Sekalipun faktor hukum, penegak hukum dan kesadaran hukum masyarakat terpelihara dengan baik, namun pelayanan publik yang baik tidak akan terwujud jika fasilitas yang tersedia tidak mencukupi.

Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik oleh OMBUDSMAN RI

Kebijakan publik sangat penting bagi keberhasilan perolehan dan penerapan sistem informasi pelayanan publik di era 4.0.

Tabel 2.1: Hasil Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik Tahun 2021  (OMBUDSMAN RI, 2022)
Tabel 2.1: Hasil Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik Tahun 2021 (OMBUDSMAN RI, 2022)

Pengembangan Kompetensi ASN dalam Pelayanan Publik

Pengertian dan Pentingnya Pengembangan Kompetensi ASN

Pegawai ASN berperan sebagai pelaksana kebijakan publik; pelayanan publik; serta pemersatu dan pemersatu bangsa (Prasojo & Rudita, 2014). Untuk melaksanakan tugas pelayanan dengan persyaratan tersebut, pegawai ASN harus memiliki keahlian yang didukung oleh kemampuan, pengetahuan, keterampilan, wawasan global dan kompetensi yang tinggi (Denhardt & Denhardt, 2007; dan Komara, 2019).

Tujuan Pengembangan Kompetensi ASN

Sani, Rares, & Ogotan (2017) menyatakan bahwa pengembangan kompetensi ASN bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kompetensi atau kemampuan aparatur agar dapat melaksanakan pelayanan publik secara maksimal. Pengembangan kompetensi ASN dengan demikian bertujuan untuk memenuhi standar kompetensi yang diperlukan bagi mereka yang harus mengisi jabatan, untuk memenuhi kebutuhan personel yang mempunyai kompetensi khusus dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas dan fungsi, pengembangan organisasi, peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap. , kepribadian dan profesionalisme ASN sebagai bagian integral dari pengembangan karir.

Proses dalam Pengembangan Kompetensi ASN guna Peningkatan

Analisis kesenjangan kompetensi dilakukan dengan membandingkan profil kompetensi ASN dengan standar kompetensi jabatan yang diduduki dan akan diisi. Sedangkan analisis kesenjangan kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil penilaian kinerja ASN dengan tujuan kinerja jabatan yang dijabat.

Jenis dan Bentuk Pengembangan Kompetensi ASN

Sebagai bahan penyusunan rencana pengembangan kompetensi, dilakukan analisis kesenjangan kompetensi dan analisis kesenjangan kinerja. Dwiyanto (2014) menyatakan bahwa pengembangan kompetensi ASN dapat dilakukan antara lain: melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus dan penataran.

Permasalahan dan Hambatan dalam Pengembangan Kompetensi ASN

Kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik juga dapat dijadikan dasar pengukuran kualitas pelayanan yang diberikan.

Etika dan Etiket dalam Pelayanan Publik

Konsep Pelayanan Publik

Kato, I, dkk (2021), menyebut pelayanan publik sebagai kegiatan pemberian pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh birokrasi publik dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas akan sangat bergantung pada penerapan etika dan etiket pelayanan publik.

Konsep Etika Pelayanan Publik

Darwin (1999), mendefinisikan etika pelayanan publik sebagai seperangkat nilai yang menjadi acuan atau pedoman tindakan manusia dalam organisasi. Oleh karena itu, etika pelayanan publik penting bagi setiap birokrasi pemerintahan, terutama dalam penyediaan pelayanan publik yang berkualitas.

Prinsip-prinsip Etika Pelayanan Publik

Pelayanan kepada masyarakat memerlukan kepekaan khusus yang bercirikan keadilan, keberanian, kejujuran, kesetaraan, persaingan dan kasih sayang. Penyelenggara negara tidak hanya terlibat dalam mencegah terjadinya hal-hal buruk, tetapi juga berupaya melakukan hal yang benar dengan menjalankan tanggung jawab dan menyelesaikan tugas tepat waktu.

Etiket Pelayanan Publik

Semakin baik etiket penyelenggaraan pelayanan publik oleh birokrat, maka semakin baik pula etiket pemerintah, begitu pula sebaliknya. Etiket adalah formalitas (luar), yang dibuktikan dengan sikap lahiriah yang penuh kesantunan dan keramahan.

Nilai-nilai Etika Pelayanan Publik

Kejujuran merupakan suatu nilai yang harus ada dalam pelayanan publik, karena jika tidak jujur ​​maka pelayanan yang diberikan cenderung tidak benar atau hanya kebohongan belaka. Nilai keadilan adalah nilai yang didasarkan pada kebutuhan dan pengorbanan yang diberikan, misalnya kebutuhan anak sekolah dasar (SD) pasti berbeda dengan kebutuhan anak sekolah menengah atas (SMA).

Implikasi Etika Pelayanan Publik

Salah satu tujuan penerapan e-Government adalah agar lembaga-lembaga negara mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik. Isu desentralisasi sistem informasi pemerintahan terutama bergantung pada pilihan politik mengenai struktur organisasi administrasi dan pelayanan publik.

Core Values dan Employer Branding ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN)

  • ASN dan Pelayanan Publik
  • Asas Pelayanan

Penyelenggara pelayanan publik adalah pejabat/pegawai badan negara yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan; Prinsip ini mensyaratkan pelayanan publik harus akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Core Values ASN Berakhlak

  • Dasar Hukum Core Values ASN
  • Pentingnya Core Values ASN

Penetapan nilai-nilai inti ASN didasarkan pada penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Adanya satu nilai inti yang berlaku secara menyeluruh turut memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Indikator ASN Berakhlak

Setiap ASN harus mampu menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis dan hal ini nantinya akan mendorong atau memotivasi ASN untuk lebih produktif dalam bekerja. Sikap yang harus dimiliki adalah menghargai setiap orang, suka membantu dan mempunyai kemampuan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Internalisasi Core Values ASN Berakhlak

Pelayanan publik dijadikan sebagai dasar pengukuran kinerja pemerintah yang dapat dilihat dan diukur secara objektif. Pemanfaatan sistem informasi pada sektor publik di era 4.0 berkembang dalam dua dimensi yaitu otomatisasi perkantoran dan sistem informasi (Novita et al., 2021).

Mewujudkan Pelayanan Prima bagi Publik

Konsep Mewujudkan Pelayanan Prima

Memberikan pelayanan terbaik merupakan tugas yang sangat sulit karena melibatkan berbagai aspek terkait produk yang diproduksi. Meningkatkan kerja organisasi pemerintah dan meningkatkan partisipasi masyarakat merupakan solusi terbaik untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

Dinamika Pelayanan Prima

Banyak sekali slogan-slogan di masyarakat yang dapat memotivasi kita untuk menghasilkan produk yang unggul, diantaranya adalah memberikan bukti dan bukan janji, jika ada yang kurang beritahu kami, jika anda puas beritahu teman anda, menurut anda kami belum melakukan apa-apa. itu belum, dan seterusnya.

Tujuan dan Manfaat Pelayanan Prima

Produk jasa yang diterima harus mengikuti berbagai standardisasi dan norma serta mekanisme peraturan yang ada. Produk pelayanan publik (seperti akta nikah, SIM, dan lain-lain) merupakan pelayanan pemerintah yang tidak diproduksi oleh organisasi swasta lain.

Pendahuluan

Salah satu pertanyaan yang relevan dalam bab ini adalah apakah perubahan-perubahan ini benar-benar baru atau sekadar pembaruan dari isu-isu koordinasi lama. Namun tren ini sebenarnya baru karena telah bangkit kembali dan menjadi lebih inklusif (Halligan, 2006).

Pendekatan Whole of Government

Kegiatan WG dapat mencakup semua tingkat pemerintahan dan juga melibatkan kelompok di luar pemerintahan. WG juga melihat keterlibatan di tingkat atas dan bawah, meningkatkan integrasi di tingkat lokal dan melibatkan kemitraan pemerintah dengan sektor swasta.

Perlunya Whole of Governmen

Kita dapat membedakan antara pembuatan kebijakan WG dan implementasi WG, antara hubungan horizontal dan hubungan vertikal, dan target WG dapat berupa kelompok, lokalitas, atau sektor kebijakan (Pollitt, 2003a). Kekhawatiran yang ditimbulkan oleh serangan teroris mempunyai implikasi penting terhadap reformasi sektor publik di Amerika Serikat, Inggris dan Australia (Halligan dan Adams, 2004; Kettl, 2003), sementara Selandia Baru menaruh perhatian pada biosekuriti (Gregory, 2006).

Interpretasi Analitis dan Manifestasi Empiris

Meskipun kantor perdana menteri di Australia telah diperkuat (Halligan dan Adams, 2004) dan lembaga-lembaga spesialis telah dikembalikan ke bawah kendali pusat yang lebih besar (Halligan, 2006), hanya sedikit restrukturisasi besar yang terjadi. Pandangan yang agak sinis mengenai pendekatan keseluruhan pemerintahan di Australia adalah bahwa pendekatan ini hanya sekedar tren bagi para pemimpin politik dan terutama administratif yang ingin terlihat memikirkan ide-ide besar.

Pengalaman dan Tantangan

Akuntabilitas dan manajemen risiko merupakan perhatian utama dan pertanyaan utamanya adalah bagaimana kita dapat melakukan tindakan bersama WG, standar umum dan sistem bersama di satu sisi dan akuntabilitas vertikal atas kinerja masing-masing institusi di sisi lain (MAC 2004). Salah satu pembelajarannya adalah jika kita ingin mendorong cara kerja yang lebih kolaboratif, tidak ada satu cara yang bisa diterapkan untuk semua hal (Page, 2005).

Penerapan Whole of Government di Beberapa Negara

Pelayanan Publik Berbasis IT Melalui E-Government

E-Government

Maka pada tahun 2006, pemerintah membentuk Dewan Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (Datiknas) melalui Keputusan Presiden No. Namun elemen ini memerlukan 3 sumber daya, yaitu sumber daya keuangan yang cukup untuk melaksanakan berbagai program e-Government, ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang tepat guna. , yang merupakan 50% kunci keberhasilan implementasi e-Government, dan ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas. dan keahlian yang diperlukan untuk menerapkan e-governance.-governance dapat memenuhi prinsip manfaat yang diharapkan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Pelayanan Publik

Standardisasi berperan penting dalam pembangunan infrastruktur dan sistem informasi negara yang sehat dan lancar. Mengatur tinjauan terhadap sistem informasi yang ada sesuai dengan prioritas pembangunan untuk memastikan penggunaan standar bila diperlukan;

Tabel 8.1: Perkembangan E-Government pada Kementerian dan Lembaga  Pemerintahan non Kementerian Republik Indonesia (Sari dan Winarno, 2012)  Kementerian
Tabel 8.1: Perkembangan E-Government pada Kementerian dan Lembaga Pemerintahan non Kementerian Republik Indonesia (Sari dan Winarno, 2012) Kementerian

Kualitas Pelayanan Publik dan Langkah Strategisnya

Pengertian Kualitas Pelayanan Publik

Menurut Albrecht dan Zemke, serta Mohammad (Mahsyar, 2011), kualitas pelayanan publik merupakan hasil interaksi antara sistem pelayanan, sumber daya manusia yang melayani, strategi pelayanan yang dilakukan dan pelanggan yang menerima pelayanan. pola pemberian layanan dan lembaga yang menyelenggarakan layanan tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa standar pelayanan publik merupakan tolok ukur yang dijadikan pedoman pengelolaan pelayanan dan sebagai acuan untuk menilai mutu pelayanan sebagai komitmen dan janji pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, terjangkau dan terukur (Hayat, 2017).

Kelemahan Pelayanan Publik

Pelayanan publik yang terbaik akan tergantung pada sikap penyedia layanan terhadap pihak-pihak yang dilayani secara memuaskan atau bahkan sangat memuaskan sebagai bagian dari pelayanan publik yang prima. Permasalahan, hambatan atau kelemahan pelayanan publik khususnya di negara kita pada umumnya berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri.

Faktor Pendukung Pelayanan Publik

Tanggung jawab, pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan menyelesaikan pengaduan/masalah dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam mendukung pelayanan publik yang prima, kedudukan pemerintah tidak hanya sebatas pada kegiatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun juga harus menjamin kesiapan dan kemauan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan.

Pengukuran Kualitas Pelayanan Publik

Sistem, mekanisme dan prosedur merupakan prosedur pelayanan yang terstandarisasi bagi penyedia layanan dan penerima layanan, termasuk pengaduan. Spesifikasi Produk Jenis Pelayanan, merupakan hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.

Strategi Pelayanan Publik Berkualitas

Begitu pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendukung optimalisasi pelayanan publik yang memuaskan masyarakat. Pelayanan publik yang berkualitas dapat dicapai dengan menerapkan berbagai strategi agar terselenggaranya pelayanan secara optimal, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pelayanan publik kepada masyarakat.

Strategi Penerapan Pelayanan Publik Berbasis E-Gov

Strategi Pelayanan Publik Berbasis E-Gov

Membangun jaringan organisasi pendukung yang menjembatani portal informasi dan layanan publik tersebut dengan laman dan sistem pengolahan dan pengelolaan informasi terkait sistem manajemen dan proses kerja pada instansi yang berkepentingan. Transaksi, yaitu situs web pemerintah daerah yang dilengkapi kemampuan transaksi pelayanan publik pemerintah selain kemampuan interaksi;

Implementasi Strategi Pelayanan Publik Berbasis E-Gov

Menurut penelitian yang dilakukan Yeni Denisa Lestari, dkk (2019), pelayanan aspirasi masyarakat Kabupaten Magelang berdasarkan SK Bupati No. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa para informan setuju bahwa Pemkab Sleman telah melakukan sosialisasi pelaksanaannya. e-manajemen dalam pelayanan publik.

Tantangan Sistem Informasi Berbasis Pelayanan Publik Di Era

Kebijakan Pemerintah Dalam Penggunaan Sistem Informasi Publik

Kebijakan pemerintah yang menyeluruh terhadap sistem informasi di era 4.0 harus memperhatikan sisi permintaan dan penawaran. Perlu ditentukan kebutuhan umum sistem informasi di beberapa kementerian dan dicari solusi bersama.

Isu Manajemen Sistem Informasi Publik

Dengan berkembangnya teknologi perangkat lunak, diharapkan akan semakin banyak sistem informasi yang dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak yang dikemas. Perhatian dini terhadap peraturan perundang-undangan akan bermanfaat dalam menciptakan lingkungan bagi pengembangan sistem informasi publik.

Gambar

Gambar 1.1: Daur Hidup Organisasi (Gareth R Jones, 1995)
Tabel 2.1: Hasil Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik Tahun 2021  (OMBUDSMAN RI, 2022)
Tabel 8.1: Perkembangan E-Government pada Kementerian dan Lembaga  Pemerintahan non Kementerian Republik Indonesia (Sari dan Winarno, 2012)  Kementerian
Gambar 11.1: Contoh Sistem Otomatisasi Kantor (Suratresmi, 2022)  Sistem  informasi  adalah  mekanisme  yang  digunakan  untuk  memperoleh,  mengarsipkan,  menyimpan,  dan  mengambil  kembali  kumpulan  pengetahuan  yang terorganisir

Referensi

Dokumen terkait

Với các nghiên cứu trên có nhược điểm là thiếu tính linh động về khoảng thời gian theo dõi lũ lụt; tập trung phạm vi vào khu vực nhất định tại Việt Nam; tính ứng dụng của nghiên cứu