Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2017
Buku Siswa
Keterampilan Pilihan Tata Busana
Pembuatan Busana Sederhana dan
Lenan Rumah Tangga
Marlinda Alis Suyekti SMALB Kelas XI
Tunadaksa
Hak Cipta 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahun ke 3 penerapan Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Khusus. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT) MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pelestarian Hewan dan Tumbuhan: Buku Siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan, 2016
Tata Busana
Untuk SMALB – D Kelas XI ISBN :....
I. Tata Busana Judul I Seri
II. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis : Marlinda Alis Suyekti
Pendamping :
Penelaah : Tri Prayekti
Ilustrator :
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
: Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya sehingga dapat buku Keterampilan Tata Busana Tunadaksa kelas XI dapat diselesaikan.
Buku Siswa ini dapat dijadikan acuan bagi siswa, guru dan orangtua.
Ruanglingkup penyajian buku keterampilan Tata Busana ini mencakup kompetensi inti dan kompetensi dasar yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari keterampilan pilihan Tata Busana.
Di dalam buku ini kita dapat belajar tentang pembuatan busana, milineris busana dan lenan rumah tangga. Pembuatan busana meliputi praktek pembuatan daster dan kulot. Pembuatan milineris busana dilakukan dengan membuat tas tangan atau hand bag. Pembuatan lenn rumah tangga dilakukan dengan belajar membuat sarung bantal kursi dan taplak meja.
Akhirnya terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya buku ini. Semoga dapat membantu mengantarkan siswa menjadi generaasi yang mandiri, unggul dan berkarakter. Selamat belajar, menggunakan buku keterampilan pilihan Tata Busana Tunadaksa kelas XI.
Semoga buku ini bermanfaat bagi para siswa, guru dan orangtua di tanah air.
Penulis
Tentang Buku Siswa
Buku Keterampilan Pilihan Tata Busana Tunadaksa kelas IX
1. Buku Siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
2. Buku Siswa dilengkapi dengan penjelasan lebih rinci tentang isi dan penggunaan buku sebagaimana dituangkan dalam Buku Panduan Guru.
3. Kegiatan pembelajaran yang ada di buku siswa lebih merupakan contoh yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu mengembangkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan di dalam Buku Panduan Guru atau mengembangkan ide-ide pembelajaran sendiri.
4. Pada semester 1 terdapat 3 bab, semester 2 terdiri terdapat 2 bab tema.
Semester dua hanya terdapat dua bab karena pada semester ini diharapkan siswa juga melaksanakan magang kerja di industry terkait.
5. Struktur penulisan buku semaksimal mungkin diusahakan memfasilitasi pengalaman belajar bermakna yang diterjemahkan melalui kegiatan belajar Ayo Amati, Ayo Membaca, Ayo Cari Tahu, Ayo Berdiskusi, Ayo Berkreasi, Ayo Berkarya, Ayo Berlatih, Ayo Ceritakan, Ayo Presentasikan.
6. Buku ini dapat digunakan oleh orangtua secara mandiri untuk mendukung aktivitas belajar siswa di rumah.
7. Orangtua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar siswa.
Saran-saran untuk kegiatan bersama antara siswa dan orangtua dicantumkan pada setiap akhir pembelajaran.
8. Buku Siswa berbasis kegiatan (activity based) sehingga memungkinkan bagi para siswa dan guru untuk melengkapi materi dari berbagai sumber.
(sumber: http://bse.mahoni.com).
Daftar Isi
Halaman Kata Pengantar...
Tentang Buku Siswa...
Daftar Isi...
Daftar Gambar...
Daftar Tabel...
Bab I. Membuat Daster...
A. Peta Konsep...
B. Deskripsi...
C. Tujuan Pembelajaran...
D. Materi Pengantar...
E. Praktek Membuat Daster...
Desain I...
Langkah 1. Menganalisis Desain Daster...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Daster...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Dasar...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Daster...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Mengemas Daster...
Desain 2...
Langkah 1. Menganalisis Desain Daster...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Daster...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Dasar...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Daster...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Mengemas Daster...
F. Rangkuman...
G. Latihan...
H. Kunci Jawaban...
Bab II. Membuat Kulot/ Rok Celana………..………
A. Peta Konsep...
B. Deskripsi...
C. Tujuan Pembelajaran...
D. Materi Pengantar...
E. Praktek Membuat Kulot...
Desain I...
Langkah 1. Menganalisis Desain Kulot...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Kulot...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Kulot...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
iii iv v xi xvi
1 1 1 1 2 5 5 6 6 15 19 23 34 36 37 38 38 41 45 48 58 59 61 61 62 63 63 63 63 64 66 66 67 67 71 74
Langkah 5. Menjahit Kulot...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
Desain 2...
Langkah 1. Menganalisis Desain Kulot...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Kulot...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Kulot...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Kulot...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
F. Rangkuman...
G. Latihan...
H. Kunci Jawaban...
Bab III. Membuat Tas………
A. Peta Konsep...
B. Deskripsi...
C. Tujuan Pembelajaran...
D. Materi Pengantar...
E. Praktek Membuat Tas…...
Desain I...
Langkah 1. Menganalisis Desain Tas…...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Tas…...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Tas...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Tas…...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
Desain 2...
Langkah 1. Menganalisis Desain Tas…...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Tas…...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Tas…...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Tas…...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
F. Rangkuman...
G. Latihan...
H. Kunci Jawaban...
Bab IV. Membuat Taplak Meja………
A. Peta Konsep...
B. Deskripsi...
C. Tujuan Pembelajaran...
76 84 86 87 88 88 92 95 97 105 109 110 110 111 112 112 112 112 113 115 115 115 116 119 121 123 129 130 131 131 132 134 135 137 144 145 146 146 148 149 149 149 150
E. Praktek Membuat Taplak Meja...
Desain I...
Langkah 1. Menganalisis Desain Taplak Meja...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Taplak Meja...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Taplak Meja...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Taplak Meja...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
Desain 2...
Langkah 1. Menganalisis Desain Taplak Meja...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Taplak Meja...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Taplak Meja...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Taplak Meja...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
F. Rangkuman...
G. Latihan...
H. Kunci Jawaban...
Bab V. Membuat Sarung Bantal Kursi………...
A. Peta Konsep...
B. Deskripsi...
C. Tujuan Pembelajaran...
D. Materi Pengantar...
E. Praktek Membuat Sarung Bantal Kursi…...
Desain I...
Langkah 1. Menganalisis Desain Sarung Bantal Kursi...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Sarung Bantal Kursi…...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Sarung Bantal Kursi...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Sarung Bantal Kursi...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
Desain 2...
Desain I...
Langkah 1. Menganalisis Desain Sarung Bantal Kursi...
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Sarung Bantal Kursi…...
Langkah 3. Menyiapkan Pola Dasar...
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola...
Langkah 5. Menjahit Sarung Bantal Kursi...
Langkah 6. Penyelesaian...
Langkah 7. Pengemasan………...
151 151 151 152 154 155 157 164 164 166 166 167 169 170 172 174 176 177 177 178 179 179 179 180 180 183 183 184 184 187 188 189 191 192 194 194 195 197 199 201 204 205
F. Rangkuman...
G. Latihan...
H. Kunci Jawaban...
Glossarium...
Daftar Pustaka...
Biodata Penulis...
Biodata Penelaah...
206 206 207 208 209 211 212
Daftar Gambar
Halaman Gambar 1.1
Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Gambar 1.8 Gambar 1.9 Gambar 1.10 Gambar 1.11 Gambar 1.12 Gambar 1.13 Gambar 1.14 Gambar 1.15 Gambar 1.16 Gambar 1.17 Gambar 1.18 Gambar 1.19 Gambar 1.20 Gambar 1.21 Gambar 1.22 Gambar 1.23 Gambar 1.24 Gambar 1.25 Gambar 1.26 Gambar 1.27 Gambar 1.28 Gambar 1.29 Gambar 1.30 Gambar 1.31 Gambar 1.32 Gambar 1.33 Gambar 1.34 Gambar 1.35 Gambar 1.36 Gambar 1.37 Gambar 1.38 Gambar 1.39 Gambar 1.40
Peta konsep bab I………
Aneka desain daster………...
Gambar desain daster 1……….
Mesin jahit manual……….
Mesin jahit portable………
Mesin jahit high speed………..
Mesin obras………..
Sepatu lubang kancing………..
Mesin lubang kancing………
Setrika………...
Meja setrika………...
Contoh kain katun polos dan kain motif…………
Fliseline……….
Benang jahit………
Benang obras………..
Aneka kancing………....
Pola dasar daster………
Pola lapisan leher………
Pola lapisan lengan………
Proses persiapan K3 sebelum pelajaran praktek.
Tahap meletakkan kain di atas meja……….
Tahap meletakkan pola di atas bahan………….
Memotong bahan………
Tahap merader………....
Tahap meletakkan pola di atas fliseline…………
Memotong fliseline………....
Merekatkan fliseline………..
Tahap menyemat kampuh lapisan leher dengan jarum pentul………
Tahap menjelujur lapisan leher………..
Tahap menjahit kampuh lapisan leher………...
Tahap melepas tusuk jelujur pada kampuh lapisan leher………
Tahap menyemat kampuh lapisan leher dengan jarum pentul………...
Tahap menjelujur kampuh lapisan lengan………
Tahap menjahit kampuh lapisan lengan………...
Tahap melepas tusuk jelujur pada kampuh lapisan lengan……….
Susunan badan depan dan badan belakang…....
Menjelujur garis tanda jahit……….
Menyenjahit kampuh bahu………..
Melepas tusuk jelujur……….
Proses mengobras kampuh bahu dan kampuh sisi………..
1 2 5 6 7 7 7 8 8 8 8 11 12 12 12 13 15 16 16 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 24 25 25 25 26 26 26 27 27 27
Gambar 1.41 Gambar 1.42 Gambar 1.43 Gambar 1.44 Gambar 1.45 Gambar 1.46 Gambar 1.47 Gambar 1.48 Gambar 1.49 Gambar 1.50 Gambar 1.51 Gambar 1.52 Gambar 1.53 Gambar 1.54 Gambar 1.55 Gambar 1.56 Gambar 1.57 Gambar 1.58 Gambar 1.59 Gambar 1.60 Gambar 1.61 Gambar 1.62 Gambar 1.63 Gambar 1.64 Gambar 1.65 Gambar 1.66 Gambar 1.67 Gambar 1.68 Gambar 1.69 Gambar 1.70 Gambar 1.71 Gambar 1.72 Gambar 1.73 Gambar 1.74 Gambar 1.75 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6
Proses mengobras kampuh lapisan………
Proses menyetrika kampuh bahu dan sisi……….
Proses menyetrika kampuh lapisan………
Menyemat dengan jarum pentul bagian tengah muka lapisan leher………
Proses menjahit bagian tengah muka lapisan kerung leher………
Menyemat jarum pentul pada bagian kerung leher………..
Proses menjelujur kampuh kerung leher………...
Proses menjahit kampuh kerung leher…………..
Hasil pengguntingan kampuh kerung leher…….
Proses menjahit tindis bagian lapisan…………..
Hasil penyematan lapisan kerung lengan pada badan utama………...
Proses menjelujur kampuh lapisan kerung
lengan………
Proses menjahit kampuh lapisan kerung lengan.
Tahap menyetrika kerung leher dan kerung lengan………
Proses mengesom kelim………
Proses membuat lubang kancing……….
Proses memasang kancing………
Proses menyetrika produk……….
Proses memasang label……….
Memasukkan daster pada plastik kemas…………
Desain daster 2………
Pola lengan………...
Tahap meletakkan pola di atas bahan untuk daster desain 2………
Memotong bahan daster desain 2………
Tahap meletakkan pola lapisan daster desain 2 di atas fliseline………
Memotong fliseline untuk daster desain 2………
Tahap menyemat kampuh lengan dengan jarum pentul………
Tahap menjelujur kampuh lengan………..
Tahap menjahit kampuh lengan……….
Tahap melepas tusuk jelujur pada kampuh
lengan……….………
Tahap mengobras kampuh lengan………...
Proses menyemat kampuh lengan………...
Proses menjelujur kampuh lengan………...
Proses menjahit kampuh lengan………...
Proses mengobras kampuh lengan………..
Peta konsep membuat kulot………...……..
Desain kulot………...………...………
Desain kulot praktek I………...………..
Elastik………...………...………
Pola kulot………...………...………….
Meletakkan pola badan di atas bahan……….
28 28 28 29 29 30 30 30 31 31 31 32 32 33 34 34 35 35 36 36 37 42 45 46 47 47 49 50 50 50 51 56 56 57 57 63 64 66 69 71 74
Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 2.24 Gambar 2.25 Gambar 2.26 Gambar 2.27 Gambar 2.28 Gambar 2.29 Gambar 2.30 Gambar 2.31 Gambar 2.32 Gambar 2.33 Gambar 2.34 Gambar 2.35 Gambar 2.36 Gambar 2.37 Gambar 2.38 Gambar 2.39 Gambar 2.40 Gambar 2.41 Gambar 2.42 Gambar 2.43 Gambar 2.44 Gambar 2.45 Gambar 2.46 Gambar 2.47 Gambar 2.48 Gambar 2.49 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3
Memotong bahan kulot………...………
Memindahkan tanda pola………...…………
Mengobras kampuh kulot………...…………
Menjelujur kampuh kulot………
Menjahit kampuh kulot………..
Membersihkan benang jelujuran………..
Proses menyetrika kampuh kulot………..
Menyemat dengan jarum pentul bagian pesak…..
Menjelujur bagian pesak ………
Menjahit bagian pesak………
Membersihkan benang jelujuran………..
Proses menyetrika kampuh………
Menjahit kampuh sisi ban pinggang………
Menyemat kampuh sambunga ban pinggang dan badan utama dengan jarum pentul……….
Menjelujur kampuh sambungan ban pinggang dan badan utama………...
Menjahit kampuh sambungan ban pinggang dan badan utama………...
Melipat ban pinggang sesuai ukuran lebar
elastik………..
Menjelujur ban pinggang………
Menjahit ban pinggang………...
Lubang yang disisakan untuk memasukkan elastik………..
Memasukkan elastik………
Menjahit sambungan elastik………..
Jahit bagian lubang untuk memasukkan elastik…
Jahit bagian tengah ban pinggang………...
Menjelujur kelim kulot………...
Menjahit kelim kulot………
Membersihkan benang jelujuran bagian kelim…..
Menyetrika kulot yang sudah jadi………...
Hasil melipat kulot………
Pemasangan label………
Pengemasan kulot………
Desain kulot praktek II………....
Pola kulot sesaui desain II………..
Meletakkan pola ban dan manset kaki pinggang di atas bahan………....
Memotong bahan kulot………...
Menjahit kampuh manset kulot………....
Membersihkan benang jelujuran………..
Semat manset pada ujung lingkar kaki kulot…...
Jelujur manset pada ujung lingkar kaki kulot…...
Jahit manset pada ujung lingkar kaki kulot………
Menjahit lubang tempat memassukkan elastik….
Mengobras kampuh manset………...
Peta konsep membuat tas perca kain………..
Aneka desain tas perca kain………..
Desain tas I………
75 76 76 76 77 77 77 78 78 78 79 79 79 80 80 80 81 81 81 82 82 82 83 83 84 84 85 85 86 86 86 87 92 96 96 105 105 106 106 106 107 108 112 114 115
Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19 Gambar 3.20 Gambar 3.21 Gambar 3.22 Gambar 3.23 Gambar 3.24 Gambar 3.25 Gambar 3.26 Gambar 3.27 Gambar 3.28 Gambar 3.29 Gambar 3.30 Gambar 3.31 Gambar 3.32 Gambar 3.33 Gambar 3.34 Gambar 3.35 Gambar 3.36 Gambar 3.37 Gambar 3.38 Gambar 3.39 Gambar 3.40 Gambar 3.41 Gambar 3.42 Gambar 3.43 Gambar 3.44 Gambar 3.45 Gambar 3.46 Gambar 3.47 Gambar 3.48 Gambar 3.49 Gambar 3.50 Gambar 3.51 Gambar 3.52
Papan rotary ……….
Rotary cutter………..
Pola tas desain I………
Meletakkan pola di atas bahan……….
Pemotongan bahan………...…..
Proses menyambung perca kain………
Proses menyetrika kampuh sambungan perca kain………...………
Posisi peletakan busa angin………
Proses mengquilt motif………....
Posisi busa hati di atas kain………...
Melipat kain pada sisi busa hati………
Handle yang sudah disemat jarum pentul………...
Menjahit tepi handle ………...
Menjahit handle ………...………
Proses menjahit kampuh badan utama………
Proses menjahit sudut badan utama………
Hasil menjahit sudut………...….
Hasil penipisan bagian sudut……….
Proses menjahit kampuh sisi………..
Proses menjahit sudut vuring……….
Posisi penyatuan vuring dan bahan utama……….
Proses menjahit bibir tas………..…...
Hasil menjahit bibir tas………..……..
Tahap membalik tas melalui lubang vuring……….
Menjahit tindis bagian bibir tas……….
Mengesoom lubang vuring………..…
Memasang kancing………..………….
Hasil pemasangan label………..…….
Hasil pengemasan dengan plastik kemas…………
Desain tas 2………
Pola badan utama (untuk memotong perca)…….
Pola vuring tas desain 2………...
Pola kaitan handle tas desain 2……….
Meletakkan pola di atas bahan………..
Pemotongan bahan………..
Menyemat sambungan perca kain……….
Menjelujur sambungan perca kain………
Menjelujur sambungan perca kain………
Bersihkan perca kain……….………...
Proses menyetrika kampuh sambungan perca kain……….……….……….
Mengquilt badan utama……….………….
Menjahit tali pengait handle………...
Menjahit handle……….
Menyemat kampuh sisi dengan jarum pentul…….
Menjelujur kampuh sisi………
Menjahit kampuh sisi………...
Menjahit bagian sudut……….
Menjelujur kampuh sisi vuring………
Menjahit kampuh sisi vuring………..
116 116 119 121 122 123 123 123 124 124 124 124 125 125 125 126 126 126 127 127 127 128 128 128 129 129 129 130 130 131 134 134 135 135 136 137 137 137 138 138 138 139 139 139 140 140 140 141 141
Gambar 3.54 Gambar 3.55 Gambar 3.56 Gambar 3.57 Gambar 3.58 Gambar 3.59 Gambar 3.60 Gambar 3.61 Gambar 3.62 Gambar 3.63 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24 Gambar 4.25 Gambar 4.26 Gambar 4.27 Gambar 4.28 Gambar 4.29 Gambar 4.30 Gambar 4.31 Gambar 4.32 Gambar 4.33 Gambar 4.34 Gambar 4.35 Gambar 4.36 Gambar 4.37 Gambar 4.38 Gambar 4.39 Gambar 4.40
Menjelujur bagian sudut………..
Menjelujur bibir tas………...…
Menjahit bagian bibir tas……….
Membersihkan benang jelujur……….
Lubang tempat membalik tas………...……
Menjahit bagian kampuh sambungan vuring……
Mengesoom Lubang Vuring………...………
Memasang kancing………...………...
Hasil pemasangan label………...…………...
Hasil Pengemassan dengan kotak kemasan……..
Peta konsep………...………...……….
Praktek pembuatan taplak desain 1………..
Pola badan utama taplak meja………...…..
Pola hiasan tengah………...………...
Pola hiasan tepi bagian lebar………...……
Pola hiasan tepi bagian panjang………...…
Pembentangan bahan………...……….
Meletakkan pola badan utama di atas bahan……
Meletakkan pola hiasan di atas bahan………
Memotong bahan utama………...………….
Memotong hiasan………...…..
Posisi pola, bahan, dan karbon………...
Menyemat dengan jarum pentul bagian sudut hiasan………...………...………
Menjelujur bagian sudut hiasan………...….
Menjahit bagian sudut hiasan………...……
Membersihkan benang jelujuran………...…
Posisi meletakkan hiasan tepi diatas bahan utama………...………...………
Menjelujur hiasan tepi diatas bahan utama……...
Menjahit hiasan tepi………...………
Membersihkan benang jelujuran………..
Hasil pemotongan kampuh bagian sudut………..
Hiasan tepi nampak dasi bagian baik……….
Melipat kelim hiasan tepi………...…………
Menjelujur kelim hiasan tepi………...……..
Menjahit kelim hiasan tepi………...……….
Membersihkan benang jelujur………...
Membersihkan benang jelujur………...……
Menjelujur hiasan tengah………...………..
Menjahit hiasan tengah………...…………..
Membersihkan benang jelujur………...……
Menjahit dua hiasan tengah lainnya………
Pemasangan kancing hias………...………..
Menyetrika taplak meja desain 1………...
Memasang label………...………...….
Mengemas taplak………...………...
Praktek pembuatan taplak desain 2……….
Pola badan utama taplak meja………...…..
Pola hiasan tengah………...………...
Meletakan pola badan di atas bahan utama……..
Meletakan pola badan di atas bahan vuring……..
142 142 142 143 143 143 144 144 145 145 149 151 154 154 155 155 155 156 156 156 156 157 157 158 158 158 159 159 159 160 160 160 161 161 161 162 162 162 163 163 163 164 164 165 165 166 169 170 170 170
Gambar 4.41 Gambar 4.42 Gambar 4.43 Gambar 4.44 Gambar 4.45 Gambar 4.46 Gambar 4.47 Gambar 4.48 Gambar 4.49 Gambar 4.50 Gambar 4.51 Gambar 4.52 Gambar 4.53 Gambar 4.54 Gambar 4.55 Gambar 4.56 Gambar 4.57 Gambar 4.58 Gambar 4.59 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8 Gambar 5.9 Gambar 5.10 Gambar 5.11 Gambar 5.12 Gambar 5.13 Gambar 5.14 Gambar 5.15 Gambar 5.16 Gambar 5.17 Gambar 5.18 Gambar 5.19 Gambar 5.20 Gambar 5.21 Gambar 5.22 Gambar 5.23 Gambar 5.24 Gambar 5.25 Gambar 5.26 Gambar 5.27 Gambar 5.28 Gambar 5.29 Gambar 5.30 Gambar 5.31
Meletakan pola hiasan di atas bahan………..
Memotong bahan utama………...………….
Memotong vuring………...………...
Memotong hiasan………...………...
Posisi hiasan tengah………...……….
Menjelujur tepi hiasan………...………..
Posisi menjahit tepi hiasan………...……….
Membersihkan benang jelujur………...
Posisi badan utama dan vuring………...…..
Menjelujur kampuh………...………....
Menjahit kampuh………...………...
Membersihkan benang jelujur………...…….
Lubang tempat membalik………...
Menyetrika hasil jahit………...………....
Soom lubang tempat membalik………...
Pemasangan kancing hias………...………...
Menyetrika taplak meja desain 2………...
Hasil pemasangan label………...
Mengemas taplak………...………...
Peta konsep………...………...………..
Sarung bantal kursi dengan bukaan ritsliting…….
Sarung bantal kursi dengan bukaan kancing……..
Sarung bantal kursi dengan velcro………
Sarung bantal kursi dengan bukaan model
amplop (Envelope) ………...………...
Desain praktek pembuatan sarung bantal I………
Pola sarung bantal model I………...………..
Posisi kain saat dibentangkan………...……
Posisi pola diatas bahan………...…………..
Pemotongan bahan bagian depan………..
Melipat kelim bukaan………...………...
Menjelujur kelim bukaan………...…………
Menjahit kelim bukaan………...………
Membersihkan benang jelujur………...……
Menyemat kampuh sisi………...………
Menjelujur kampuh sisi………...………
Menjahit kampuh sisi………...………...
Membersihkan benang jelujur………...……
Mengobras kampuh………...………..
Menyetrika sarung bantal kursi………...…..
Sarung bantal kursi yang sudah dilipat………
Memasang Label………...………...…
Mengemas sarung bantal kursi………...…..
Desain praktek pembuatan sarung bantal II.……..
Pola pemotongan bahan utama dan busa ………..
Pola jahit badan depan sarung bantal model II…..
Pola badan belakang sarung bantal model II……..
Meletakkan pola depan diatas bahan………..
Meletakkan pola belakang diatas bahan………….
Meletakkan pola depan diatas bahan………..
Pemotongan bahan bagian belakang……….
170 171 171 171 172 172 172 173 173 173 174 174 174 175 175 175 176 176 176 179 181 181 182 182 183 187 188 188 188 189 189 189 190 190 190 191 191 191 192 192 193 193 194 197 198 198 199 199 200 200
Gambar 5.32 Gambar 5.33 Gambar 5.34 Gambar 5.35 Gambar 5.36 Gambar 5.37 Gambar 5.38 Gambar 5.39 Gambar 5.40 Gambar 5.41 Gambar 5.42 Gambar 5.43 Gambar 5.44
Proses melipat kelim………...……….
Proses menjahit kelim………...………..
Proses membuat lobang kancing………...
Proses melubangi lubang kancing………....
Tahap memindahkan tanda pola pada bahan yang sudah diquilt………...………...
Tahap pemotongan bahan badan depan setelah diquilt………...………...………
Proses menyemat susunan bahan badan depan dan belakang………...………..
Proses menjahit kampuh………...………….
Proses mengobras kampuh………...……….
Memasang kancing………...………...
Menyetrika sarung bantal kursi………...…..
Memasang Label………...………...…
Mengemas sarung bantal kursi………...…..
201 201 202 202 203 203 203 204 204 204 205 205 205
Daftar Tabel
Halaman Tabel 1.1
Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4 Tabel 1.5 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 5.1 Tabel 5.2
Analisa desain daster………...
Pengecekkan alat pokok menjahit……….
Pengecekkan alat tambahan………..
Peminjaman alat………...
Pemeriksaan kelengkapan bahan………..
Analisa desain kulot………...
Pengecekan kelengkapan bahan membuat kulot …..
Analisa desain tas………...…..
Pengecekan bahan untuk membuat tas………...
Analisa desain taplak………...
Pengecekan kelengkapan bahan membuat taplak....
Analisa desain sarung bantal kursi……..………...…..
Pengecekan bahan untuk membuat sarung bantal kursi ………...……….
6 9 10
11 14 66 70 115 118 151 184 186
BAB I Membuat Daster A. Peta Konsep
Gambar 1.1 Peta konsep membuat daster
B. Deskripsi
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran teori dan praktek pembuatan daster. Pembelajaran dilaksanakan dengan model belajar aktif. Siswa diharapkan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa belajar secara urut dari materi pengantar sampai dengan soal latihan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mempelajari proses pembuatan daster melalui pengamatan, study pustaka, diskusi dan tanya jawab, siswa Tunadaksa kelas XI dapat menerapkan pembuatan daster.
2. Dengan mempelajari proses pembuaan daster melalui diskusi dan kegiatan praktik siswa kelas XI dapat membuat daster sesuai dengan teknik jahit daster.
BAB I Membuat Daster
Langkah 1. Menganalisis Desain Daster Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan
Langkah 3. Menyiapkan Pola Daster Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola
Langkah 5. Menjahit Daster Langkah 6. Penyelesaian Langkah 7. Pengemasan
D. Materi Pengantar
Gambar 1.2 Aneka desain daster
Tahukah kalian pakaian apakah itu?
Jawab :………….
Amati dan diskusikan dengan temanmu perbedaan tiga gambar tersebut, Kemudian tuliskan hasil diskusi kalian pada tabel dibawah ini!
Daster 1
Lengan….
Bukaan kancing berada dibagian….
Garis leher berbentuk….
Panjang daster sampai dengan….
Daster 2
Lengan….
Bukaan kancing berada dibagian….
Garis leher berbentuk….
Panjang daster sampai dengan….
Daster 3
Lengan….
Bukaan kancing berada dibagian….
Garis leher berbentuk….
Panjang daster sampai dengan….
Daster
Daster merupakan pakaian santai. Daster digunakan wanita di rumah.
Daster dibuat dengan ukuran longgar. Daster biasanya terbuat dari kain katun.
Kain katun bersifat menyerap keringat. Ibu dan saudara wanita kita senang menggunkan daster dirumah karena nyaman. Desainnya yang sederhana dan longgar memudahkan mereka mengerjakan aktivitas dirumah.
Anak-anak jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Daster termasuk pakaian apa?
Jawaban ….
2. Siapakah yang menggunakan daster?
Jawaban ….
3. Kain apa yang digunakan untuk membuat daster?
Jawaban ….
4. Dimanakah orang biasa menggunakan daster?
Jawaban ….
5. Kain katun nyaman digunakan karena apa?
Jawaban ….
E. Praktek Membuat Daster
Desain 1
Gambar 1.3 Gambar desain daster 1
Garis leher bulat
Siluet A Bukaan kancing
pada bagian tengah muka Tanpa lengan
Panjang sampai lutut
Tuliskan detail desain daster tersebut pada tabel di bawah ini!
Bagian Keterangan
Leher ….
Lengan ….
Bukaan ….
Siluet ….
Panjang daster ….
Tabel 1.1 Analisa desain daster
\\
Periksalah kesiapan alat jahit pokok yang ada di kelasmu 1. Mesin jahit
Mesin jahit berfungsi untuk menjahit kampuh. Kita dapat menggunakan mesin jahit manual, portable atau pun mesin jahit highspeed. Mesin jahit manual digerakkan dengan dikayuh secara manual atau dengan tenaga listrik. Mesin jahit portable digerakkan dengan tenaga listrik dan mudah dibawa kemana-mana.
Mesin jahit highspeed digerakkan dengan tenaga listrik.
Gambar 1.4 Mesin jahit manual
Langkah 1. Menganal isis Desain Daster
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Daster
Gambar 1.5 Mesin jahit portable
Gambar 1.6 Mesin jahit high speed
2. Mesin obras
Mesin obras berfungsi untuk merapikan tepi kain agar tidak mudah bertiras.
Gambar 1.7 Mesin obras
3. Mesin lubang kancing
Mesin lubang kancing digunakan untuk membuat lubang kancing. Lubang kancing dapat dibuat dengan menggunakan mesin khusus lubang kancing atau dengan mesin manual dengan menambahkan alat tambahan berupa sepatu lubang kancing.
Gambar 1.8 Mesin lubang kancing
Peralatan tambahan berupa sepatu lubang kancing terdapat beraneka macam diantara sebagai berikut:
Gambar 1.9 Sepatu lubang kancing
4. Seterika dan meja seterika
Seterika dan meja seterika digunakan untuk merekatkan kain pelapis dan merapikan hasil jahit.
Gambar 1.10 Seterika Sumber: Alibab.com
Gambar 1.11 Meja seterika
Tuliskan hasil pemeriksaan alat pokok dengan memberikan tanda () pada tabel dibawah ini!
No Nama alat Hasil pengecekkan alat pokok Siap pakai Belum siap pakai 1 Mesin jahit
2 Mesin obras
3 Mesin lubang kancing 4 Seterika
5 Meja seterika
Tabel 1.2 Pengecekkan alat pokok menjahit
Laporkan hasil pengecekkan alat pada gurumu.
Jika ada alat yang rusak cobalah perbaiki bersama dengan gurumu.
Periksalah kelengkapan peralatan tambahan yang kamu miliki. Berikan tanda centang () pada kolom ada atau tidak ada
No Nama Alat Ada Tidak ada
1. Gunting kain
2. Gunting benang
3. Gunting kertas
4. Pendedel
No Nama Alat Ada Tidak ada 5. Mitline/ meteran
6. Jarum pentul
7. Jarum jahit
8. Jarum tangan
9. Pensil karbon
10. Rader
11. Karbon
12. Penggaris pola
13. Meja potong
Sumber: https://indonesian.alibaba.com
Tabel 1.3 Pengecekkan alat tambahan
Jika ada peralatan yang tidak kamu bawa. Mintalah lembar peminjaman alat, kemudian isi dan ajukan kepada gurumu.
Nama peserta didik : Tanggal peminjaman:
No Nama Alat Jumlah
1 2 3
Menyetujui
Guru yang bertangguang jawab (………)
Tabel 1.4 Peminjaman alat
Setelah semua alat siap digunakan kamu dapat melanjutkan pembelajaran selanjutnya.
Berikut ini merupakan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat daster:
1. Kain katun
Kain katun merupakan bahan utama pembuatan daster. Kain katun terbuat dari serat alam. Bahan dasar pembuatan kain katun adalah kapas. Kain katun bersifat menyerap keringat sehingga nyaman digunakan.
Kain Polos Kain Motif
Gambar 1.12 Contoh kain katun polos dan kain motif
2. Kain fliseline
Fliseline merupakan kain pelapis yang digunakan untuk lapisan leher, lapisan lengan dan lapisan bukaan tengah depan. Kain fliseline direkatkan pada bagian dalam atau bagian buruk lapisan. Kain fliseline merupakan kain pelapis yang mempunyai lem pada salah satu permukaannya. Kain fliseline direkatkan menggunakn seterika. Setelah dipress dengan seterika, lem pada permukaan kain fliseline akan meleleh sehingga kain fliseline dapat menempel pada kain.
Gambar1.13 Fliseline
3. Benang jahit
Benang jahit merupakan benang yang digunakan untuk menjahit. Kita sebaiknya menggunakan benang jahit yang berwarna sama dengan warna kain yang akan kita jahit agar nampak rapi.
Gambar 1.14 Benang jahit
4. Benang obras
Benang obras merupakan benang yang kita gunakan untuk mengobras. Satu mesin obras membutuhkan 3 buah benang obras.
Gambar 1.15 Benang obras
5. Garnitur atau bahan pelengkap
Garnitur atau bahan pelengkap busana merupakan bahan-bahan yang digunakan untuk memperindah dan atau untuk memudahkan dalam menggunakan produk busana yang dibuat. Contoh garniture yang digunakan untuk memperindah adalah pita dan renda. Garniture yang berfungsi untuk memudahkan dalam menggunakan produk busana adalah kancing dan ritsliting.
Daster yang akan kita buat menggunakan garniture berupa kancing untuk memudahkan kita menggunakannya.
Gambar 1.16 Aneka kancing
Amatilah daster yang dibawa gurumu. Tuliskanlah nama bahan yang digunakan untuk membuat daster tersebut!
1. ……….
2. ……….
3. ……….
4. ……….
5. ……….
Periksalah kelengkapan bahan yang kamu terima!
Berilah tanda () pada tabel dibawah ini
No Nama Bahan Ukuran/ jumlah Ada Tidak ada 1. Kain katun jepang Lebar 150 cm
panjang 100 cm 2. Fliseline 25 cm
3. Kancing 6 biji 4. Benang jahit 1 biji 5. Benang obras 3 biji
Table 1.5 Pemeriksaan kelengkapan bahan
Sudah lengkapkah bahan yang kamu terima? Jika ada yang kurang mintalah kepada gurumu.
Bagian-bagian pola daster sesuai desain:
1. Pola badan
Gambar 1.17 Pola dasar daster
Keterangan tanda pola:
1. Garis berwarna merah merupakan garis tanda jahit badan depan.
2. Garis warna biru merupakan garis tanda jahit pola belakang.
3. Garis titik strip merupakan tanda lipatan.
4. Tanda anak panah menunjukkan arah serat kain.
5. TM = Tengah Muka 6. TB = Tengah Belakang
Langkah 3. Menyiapkan Pola Daster
2. Pola lapisan leher
(a) Pola lapisan leher depan (b) Pola lapisan leher belakang
Gambar 1.18 Pola lapisan leher
3. Pola lapisan lengan
(a) Pola lapisan lengan depan (b) Pola lapisan lengan belakang
Gambar 1.19 Pola lapisan lengan
Isilah titik-titik didalam tabel
No Gambar pola Jumlah potongan bahan
1
Lapisan leher badan depan
….
2
Lapisan leher badan belakang
….
3
Pola lapisan lengan depan
….
No Gambar pola Jumlah potongan bahan 4
Pola lapisan lengan belakang
….
5
Badan depan
….
6
Badan belakang
….
PENTING!
Sebelum melaksanakan pelajaran praktik lakukanlah prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di ruang kelas tata busana, dengan langkah sebagai berikut:
Gambar 1.20 Proses Persiapan K3 Sebelum Pelajaran Praktek
1. Gunakan masker. Masker berfungsi melindungi kita agar serpihan benang pada waktu memotong bahan tidak masuk kedalam hidung.
2. Bersihkan dan keringkan tangan. Pada saat pelajaran praktik menjahit tangan harus dalam keadaaan kering dan bersih agar tidak meninggalkan noda pada bahan dan menghindari bahaya sengatan listrik.
3. Gunakan celemek/apron. Celemek/ apron berfungsi untuk melindungi pakaian kita dari serpihan benang pada waktu memotong bahan
4. Gunakan sepatu/ alas kaki. Sepatu/ alas kaki digunakan untuk menghindari bahaya sengatan listrik pada saaat pelajaran praktik.
Selamat Belajar
Siapkan pola, bahan dan alat potong kalian, kemudian potonglah bahan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Letakkan kain diatas meja.
Langkah menyiapkan kain diatas meja:
Gambar 1.21 Tahap meletakkan kain di atas meja
Keterangan gambar:
a. 1 lembar kain
b. Dilipat menjadi 2 sesuai arah serat c. Hasil pelipatan bahan
2. Letakkan pola diatas bahan, semat dengan jarum pentul.
Gambar 1.22 Tahap meletakkan pola di atas bahan
Langkah 4. Memotong Bahan dan Memberi Tanda Pola
3. Potong sesuai dengan pola yang ada
Gambar 1.23 Memotong bahan
4. Pindahkan tanda jahit dengan menggunakan karbon dan rader
Gambar 1.24 Tahap merader
5. Letakkan pola lapisan kerung leher dan kerung lengan serta pola lapisan tengah muka diatas fliseline
Gambar 1.25 Tahap meletakkan pola di atas fliseline
6. Potong fliseline sesuai dengan pola
Jahitlah daster dengan urutan kerja sebagai berikut:
1. Rekatkan fliseline pada bagian lapisan kerung leher, lapisan lengan dan lapisan tengah muka dengan seterika.
Gambar 1.27 Merekatkan fliseline
2. Jahit kampuh lapisan leher
Langkah menjahit kampuh lapisan leher :
a. Semat dengan jarum pentul bagian yang akan dijahit,
Gambar 1.28 Tahap menyemat kampuh lapisan leherdengan jarum pentul
Langkah 5. Menjahit Daster
b. Jelujur pada garis tanda jahit,
Gambar 1.29 Tahap menjelujur lapisan leher
c. Jahit dengan mesin jahit,
Gambar1.30 Tahap menjahit kampuh lapisan leher
d. Bersihkan benang jelujur.
Gambar 1.31 Tahap melepas tusuk jelujur pada kampuh lapisan leher
3. Jahit kampuh lapisan lengan
Langkah menjahit kampuh lapisan lengan:
a. Semat dengan jarum pentul bagian yang akan dijahit
Gambar 1.32 Tahap menyemat kampuh lapisan leher dengan jarum pentul
b. Jelujur pada garis tanda jahit
Gambar 1.33 Tahap menjelujur kampuh lapisan lengan
c. Jahit dengan mesin jahit
Gambar 1.34 Tahap menjahit kampuh lapisan lengan
d. Bersihkan benang jelujur
Gambar 1.35 Tahap melepas tusuk jelujur pada kampuh lapisan lengan
4. Jahit kampuh bahu dan sisi.
Langkah menjahit kampuh bahu dan sisi:
a. Susun potongan bahan depan dan belakang. Bagian baik bertemu bagian baik, kemudian semat dengan jarum pentul.
Gambar 1.36 Susunan badan depan dan badan belakang
b. Jelujur pada garis tanda jahit
Gambar 1.37 Menjelujur garis tanda jahit
c. Jahit sesuai tanda jahit
Gambar 1.38 Menjahit kampuh bahu
d. Bersihkan benang jelujur
Gambar 1.39 Melepas tusuk jelujur
5. Obras kampuh bahu dan kampuh sisi
Gambar 1.40 Proses mengobras kampuh bahu dan kampuh sisi
6. Obras kampuh lapisan
Gambar 1.41 Proses mengobras kampuh lapisan
7. Seterika kampuh bahu
Gambar 1.42 Proses menyetrika kampuh bahu dan sisi
8. Seterika kampuh lapisan
Gambar 1.43 Proses menyetrika kampuh lapisan
9. Passen I
Gunakan daster pada boneka tiruan. Periksa ketepatan bagian kerung leher.
Jika ada yang tidak tepat, lakukan perbaikan. Lanjutkan tahap selanjutnya jika tidak ada yang perlu diperbaiki.
10. Jahit lapisan leher pada bagian kerung leher Langkah menjahit lapisan leher:
a. Semat dengan jarum pentul bagian tegah muka lapisan dan badan utama.
Gambar 1.44 Menyemat dengan jarum pentul bagian tengah muka lapisan leher
b. Jelujur kemudian jahit bagian tengah muka lapisan leher dengan lapisan badan utama.
Gambar 1.45 Proses menjahit bagian tengah muka lapisan kerung leher
c. Semat dengan jarum pentul bagian kerung leher
Gambar 1.46 Menyemat jarum pentul pada bagian kerung leher d. Jelujur bagian kerung leher
Gambar 1.47 Proses menjelujur kampuh kerung leher
e. Jahit bagian kerungn leher
Gambar 1.48 Proses menjahit kampuh kerung leher
f. Lepas benang jelujur dan gunting bagian kampuh kerung leher menyerupai huruf V
Gambar 1.49 Hasil pengguntingan kampuh kerung leher
g. Jelujur dan jahit tindis sambungan kerung leher
Gambar 1.50 Proses menjahit tindis bagian lapisan
11. Jahit lapisan lengan pada bagian lengan
Langkah-langkah menjahit lapisan kerung lengan:
a. Susun dan semat dengan jarum pentul lapisan lengan pada badan utama
Gambar 1.51 Hasil penyematan lapisan kerung lengan pada badan utama
b. Jelujur tepat pada garis tanda jahit kampuh
Gambar 1.52 Proses menjelujur kampuh lapisan kerung lengan c. Jahit tepat pada garis pola
Gambar 1.53 Proses menjahit kampuh lapisan kerung lengan
d. Potong kampuh menyerupai huruf V
Gambar hasil pemotongan kampuh lapisan
e. Jelujur dan tindis pada bagian lapisan
Gambar proses menjahit tindis bagian lapisan
12. Seterika hasil jahit kerung leher dan kerung lengan.
Gambar 1.54 Tahap menyetrika kerung leher dan kerung lengan
s
Setelah proses menjahit daster selesai, kamu harus melakukan kegiatan penyelesain hasil jahit. Penyelesaian produk daster dilakukan dengan tahap sebagai berikut:
1. Soom kelim dan lapisan daster
Gambar 1.55 Proses mengesom kelim
Soom kelim pada bagian bawah dan tengah muka daster serta lapisan pada bagian lengan dan leher. Gunakan teknik soom dalam atau sembunyi.
Gunakan benang dengan warna senada bagian yang disoom. Jarak soom kurang lebih 1 cm.
2. Buatlah lubang kancing.
Gambar 1. 56 Proses membuat lubang kancing
Tentukan titik atau posisi lubang kancingnya terlebih dahulu. Pembuatan lubang kancing dapat dilakukan dengan menggunakan sepatu khusus untuk membuat lubang kancing ataupun dengan mesin portable yang mempunyai program untuk membuat kancing.
Langkah 6. Penyelesaian
3. Pasang kancing.
Gambar 1.57 Proses memasang kancing
4. Seterika hasil Jahit
Gambar 1.58 Proses menyetrika produk
5. Passen II
Gunakan daster pada boneka tiruan. Periksa ketepatan seluruh bagian. Jika ada yang tidak tepat lakukan perbaikan, jika sudah tepat lanjutkan pada tahap berikutnya.
Penting!
1. Periksa selalu hasil jahit kalian, perbaiki hasil jahit yang tidak rapi.
Hasil karya yang rapi akan diminati konsumen, dan laku dijual.
2. Fokuslah dan kerjakan tugas tepat waktu. Pesanan yang dikerjakan tepat waktu dapat memuaskan pelanggan.
Proses selanjutnya adalah mengemas produk. Pengemasan dilakukan agar produk nampak lebih rapi dan menarik konsumen. Pengemasan produk juga dapat meningkatkan harga jual. Kamu dapat melakukan proses pengemasan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pasang label kertas (hantag).
Gambar 1.59 Proses memasang label
Alat yang digunakan untuk memasang label disebut tag gun atau tembakan label.
2. Masukkan daster pada plastik kemas.
Gambar 1.60 Memasukkan daster pada plastik kemas
Langkah 7. Pengamasan
Desain 2
Gambar 1.61 Desain daster 2 Garis leher bulat
Panjang sampai lutut Siluet A Bukaan tengah
muka dengan kancing
Lengan pendek dan licin
Tuliskan detail desain daster tersebut pada tabel dibawah ini!
Bagian Keterangan
Leher ….
Lengan ….
Bukaan ….
Siluet ….
Panjang daster ….
\\
Periksalah kesiapan alat pkok dan alat tambahan menjahit kalian. Berikan tanda () pada tabel dibawah ini
1. Tabel pemeriksaan alat pokok
No Nama alat Hasil pengecekkan alat pokok Siap pakai Belum siap pakai 1 Mesin jahit
2 Mesin obras
3 Mesin lubang kancing 4 Seterika
5 Meja seterika
Langkah 2. Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Daster Langkah 1. Menganalisis Desain Daster
2. Tabel pemeriksaan alat tambahan
No Nama Alat Ada Tidak ada
1 Gunting kain 2 Gunting benang 3 Gunting kertas 4 Pendedel
5 Mitline/ meteran 6 Jarum pentul 7 Jarum jahit 8 Jarum tangan 9 Pensil karbon 10 Rader
11 Karbon
12 Penggaris pola 13 Meja potong
Jika ada alat yang tidak kamu bawa. Mintalah lembar peminjaman alat kemudian isilah dan ajukan kepada gurumu
Nama peserta didik : Tanggal peminjaman:
No Nama Alat Jumlah
1 2 3
Menyetujui
Guru yang bertangguang jawab (………)
Setelah semua alat siap digunakan kamu dapat melanjutkan pembelajaran selanjutnya.