digital repository universitas jember

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa artikel ilmiah yang berjudul “Penyalahgunaan Huruf Kapital, Kalimat Efektif, dan Ejaan dalam Teks Narasi Sejarah Asal Usul Kota Jember pada Siswa Kelas 5 SDN Gebang 3 Jember” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali bahwa dalam tulisan ini memuat kutipan yang saya kutip sumbernya, belum pernah diajukan ke lembaga manapun, dan bukan karya jiplakan. Kesalahan Penggunaan Huruf Besar, Kalimat Efektif dan Ejaan pada Teks Narasi Sejarah Asal Usul Kota Jember pada Siswa Kelas VA Sdn Gebang 3 Jember Tahun Ajaran Febby Renita Melvarina Halaman; pelatihan guru sekolah dasar; Kementerian Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. Guru di sekolah dasar sering menemui kendala dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu penggunaan huruf kapital, kalimat dan ejaan yang tidak efektif.

Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kesalahan huruf kapital, kalimat efektif dan ejaan agar guru dapat menemukan alternatif yang tepat untuk mengatasi dan memperbaiki masalah tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana kesalahan penggunaan huruf kapital, ejaan dan kalimat yang efektif dalam teks naratif tentang sejarah asal usul kota Jember pada siswa kelas VA di SDN Gebang 3 Jember?; (2) faktor apa saja yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam menulis teks naratif tentang asal usul Kota Jember siswa kelas V SDN Gebang 3 Jember tahun pelajaran 2021/2022. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kesalahan penggunaan huruf besar, ejaan, dan kalimat efektif dalam teks narrative tentang sejarah terbentuknya Kota Jember pada siswa kelas VA di SDN Gebang 3 Jember; (2) untuk mengetahui apa yang mempengaruhi terjadinya kesalahan siswa dalam menulis teks naratif tentang sejarah terbentuknya kota Jember pada siswa kelas VA SDN Gebang 3 Jember.

Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang terjadi dalam menulis teks naratif siswa kelas VA di SDN Gebang 3 Jember adalah kesalahan siswa dalam menulis huruf kapital awal paragraf dan setelah titik yaitu. , dari 20 siswa, 220 menggunakan huruf kapital dan 113 kesalahan dengan persentase 51,3% yang tergolong sedang. Kesalahan kapitalisasi siswa yang berjumlah 20 siswa sebanyak 40 menggunakan huruf kapital dan 23 kesalahan dengan persentase 57,5% yang tergolong sedang.

PRAKATA

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat

Hal tersebut diperkuat dengan adanya kompetensi inti (KC) 4.5 yang berisi “Menyajikan informasi penting dari teks naratif sejarah dengan menggunakan aspek: apa, dimana, kapan, siapa, mengapa dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif”. Kesalahan yang sering ditemui adalah kesalahan kapitalisasi, kesalahan preposisi, kesalahan tanda baca, dan kata dan kalimat efektif yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. Kapitalisasi, ejaan dan kalimat efektif masih belum benar karena ada beberapa kata yang tidak boleh menggunakan huruf kapital.

Kalimat efektif juga diartikan sebagai kalimat yang cukup dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis. Bagaimana efektifnya kesalahan penggunaan huruf kapital, ejaan dan kalimat dalam teks naratif sejarah kota Jember oleh siswa VA SDN Gebang 3 Jember? Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kesalahan siswa dalam menulis teks narasi sejarah tentang terbentuknya kota Jember oleh siswa VA SDN Gebang 3 Jember?.

Mendeskripsikan kesalahan penggunaan huruf kapital, ejaan dan kalimat efektif dalam teks naratif tentang sejarah asal usul kota Jember pada siswa kelas V SDN Gebang 3 Jember. Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi terjadinya kesalahan siswa dalam menulis teks naratif tentang sejarah terbentuknya Kota Jember pada siswa kelas V di SDN Gebang 3 Jember.

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Keterampilan Menulis
Jenis-jenis Tulisan
Pengertian Teks Narasi
Pengertian Huruf Kapital
Pengertian Kalimat Efektif
Pengertian Kesalahan Berbahasa

Penyebab terjadinya kesalahan berbahasa

Asal-usul Kota Jember
Penelitian Terdahlu yang Relevan
Kerangka Berpikir Penelitian

Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama nama kehormatan dan agama yang terkait dengan nama orang tersebut. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Berdasarkan beberapa pemikiran yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa dalam penulisan huruf kapital perlu diperhatikan dengan seksama.

Penelitian tentang kesalahan kapitalisasi pada teks naratif sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti lain. Variabel penelitian ini adalah analisis kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda baca pada paragraf deskriptif pada siswa kelas 5. Variabel penelitian ini adalah penggunaan huruf kapital pada teks naratif “nonton televisi” dalam keterampilan menulis siswa kelas 5 .

Variabel penelitian ini adalah kesalahan penggunaan huruf besar nama provinsi, tahun, bulan, dan hari dalam teks naratif tentang sejarah berdirinya Jember. Oleh karena itu, siswa kelas V SDN Gebang 3 Jember harus mampu menggunakan huruf kapital dengan benar dalam teks narrative.

METODE PENELITIAN

Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian
Definisi Operasional
Jenis Penelitian
Data dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data

Berdasarkan uraian yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan berupa data yang diperoleh sesuai dengan fakta yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan huruf kapital nama daerah, nama tahun, nama bulan, nama hari dan nama orang dalam teks narasi sejarah tentang asal usul kota Jember di SDN Gebang 3 Jember. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh bersifat deskriptif berupa kesalahan penggunaan huruf kapital pada teks narrative siswa.

Hasil data yang diperoleh dari wawancara adalah tentang kesalahan penggunaan huruf kapital dan penyebab kesalahan dalam teks ekspositori naratif siswa kelas V tahun ajaran SDN Gebang 3 Jember. Pada metode dokumentasi, data yang diperoleh berupa tulisan naratif naratif siswa kelas V, profil sekolah, biodata guru dan siswa kelas V SDN Gebang 3 Jember. Wawancara juga digunakan untuk memperoleh data berupa penyebab terjadinya kesalahan penggunaan huruf kapital, oleh karena itu wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan deskriptif yang memudahkan penjelasan informan terkait permasalahan serta memperhatikan situasi dalam melakukan wawancara. sebisa mungkin dalam suasana yang kondusif dan santai, sehingga memudahkan informan untuk mendeskripsikan jawaban yang diberikan.

Penelitian dokumentasi ini dilakukan untuk menganalisis kesalahan kapitalisasi dalam menulis teks naratif, untuk menemukan letak kesalahan penulisan siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah diagram deteksi kesalahan kapitalisasi siswa dan juga diagram wawancara guru yang berfungsi untuk menemukan lokasi kesalahan penulisan siswa. Deskripsi tersebut berupa kesalahan penggunaan huruf kapital pada teks eksplanasi narasi siswa kelas V SDN Gebang 3 Jember.

Pada tahap ini data berupa hasil menulis ulang teks ekspositori naratif siswa kelas V yang kemudian diseleksi untuk mendapatkan data yang termasuk dalam kategori kesalahan penggunaan huruf kapital. Hasil wawancara dengan guru dan siswa diseleksi untuk mendapatkan data yang menunjukkan penyebab siswa melakukan kesalahan kapitalisasi. Pengodean data merupakan langkah untuk mempermudah pemilihan data dengan memberikan kode pada setiap penggunaan bahasa yang mengakibatkan kesalahan penggunaan huruf kapital.

Tahap ini bertujuan menyajikan data dalam bentuk deskripsi singkat dan tabel untuk memudahkan pengolahan data yang disajikan. Kumpulan data yang semula berupa kode dan diklasifikasikan pada tahap ini akan diisi pada tabel panduan analisis data yang tersedia. Melihat tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan komponen saat menggunakan huruf kapital termasuk dalam kesalahan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Ejaan, dan Kalimat Efektif pada Teks Narasi Sejarah Asal-Usul Kota Jember Kelas V SDN Gebang 3
Faktor Penyebab Kesalahan Penulisan Huruf Kapital, Ejaan, dan Kalimat Efektif Kalimat Efektif

Kesalahan pada Gambar 4.2 adalah siswa menggunakan huruf kecil pada kata setelah titik, dimana siswa harus menggunakan huruf besar pada awal kata setelah titik. Kesalahan yang sama terjadi pada gambar 4.5 siswa menggunakan huruf kecil setelah titik, yang seharusnya setelah titik menggunakan huruf kapital di awal kata. Di bawah ini adalah beberapa contoh data dari hasil analisis kesalahan kapitalisasi nama field yang dikapitalisasi siswa pada KKND (kesalahan nama field yang dikapitalisasi).

Error pada Gambar 4.10 hampir sama dengan error 4.9 dimana siswa hanya menggunakan huruf kapital di awal nama daerah. Berikut beberapa contoh data dari hasil analisis kesalahan kapitalisasi nama orang siswa berkode KKNO (kesalahan kapitalisasi nama orang). Seperti yang terlihat pada Gambar 4.12, siswa melakukan kesalahan penulisan huruf kapital pada keempat nama orang yang diberikan, dalam penulisan nama depan siswa menggunakan huruf kecil semua dimana nama depan dan nama kedua harus menggunakan huruf kapital.

Penulisan huruf kapital yang disediakan dalam teks naratif berjumlah 2 huruf kapital yaitu “M” singkatan dari AD. Hasil data yang diperoleh dari 20 siswa total terdapat 40 penggunaan huruf kapital didalamnya, dan 23 kesalahan dengan persentase sebagai berikut. Berikut adalah contoh data dari hasil analisis kesalahan kapitalisasi tahun berkode KKPT (Kesalahan Modal Tahun).

Berdasarkan hasil tulisan siswa di atas, tata cara penggunaan tahun dengan huruf besar terlihat salah.

Gambar 4.1 Kesalahan Penulisan Huruf Kapital Awal Paragraf

PENUTUP

Kesimpulan
Saran

Faktor penyebab kesalahan penulisan huruf kapital, ejaan dan kalimat efektif teks naratif sejarah siswa kelas VA SDN Gebang 3 Jember Kota Jember yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru mengajar sesuai dengan yang dianjurkan. Hal ini dikarenakan siswa kurang teliti dalam menyelesaikan tugas karena suasana kelas yang tidak kondusif, siswa tidak mengetahui materi dan tidak memiliki kemauan untuk bertanya tentang ketidaktahuannya, dan juga kurangnya minat belajar siswa. Mahasiswa diharapkan lebih mampu bertingkah laku terlebih dahulu agar tercipta kelas yang kondusif dan nyaman.

Siswa diharapkan untuk belajar lebih rajin dan bertanya tentang materi yang asing selama pembelajaran, serta terus berlatih menulis yang benar dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Guru disarankan untuk membangun kelas pembelajaran yang kondusif dan menarik agar fokus siswa tidak terpecah dan siswa tertarik dengan materi yang disampaikan terutama materi kalimat efektif, kapitalisasi dan ejaan. Disarankan juga kepada guru untuk lebih memperhatikan siswa yang belum memahami materi dan mengajak siswa untuk lebih aktif di dalam kelas.

Disarankan kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah untuk menerapkan penggunaan huruf kapital dan ejaan sejak di kelas dasar terutama pada penggunaan tanda baca seperti titik dan koma agar tulisan lebih jelas dan untuk materi kalimat efektif sebaiknya lebih banyak berkomunikasi dengan guru kelas untuk memberikan tambahan pembelajaran terkait kalimat efektif.