Judul Skripsi: Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Arias (Assurance, Relevance, Interest, Evaluation dan Enjoyment) pada Siswa Kelas XI.IPS MA Muallimin Muhammmadiyah Makassar. Efektivitas pembelajaran matematika melalui model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Evaluation dan Satisfaction) pada Siswa Kelas XI IPS MA Muallimin Muhammmadiyah Makassar.
2 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Pretest, Posttest 3 Analisis Data Tes Hasil Belajar Pretest dan Posttest.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pola atau model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran hendaknya membuat matematika terasa mudah dan menyenangkan. Model pembelajaran ARIAS dapat digunakan guru sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran.
Rumusan Masalah
Komponen yang ketiga adalah minat (interest/attention), guru harus berusaha membangkitkan dan mempertahankan minat/perhatian siswa agar dapat terlibat secara jasmani dan rohani dalam kegiatan pembelajaran. Komponen yang kelima adalah kepuasan (rasa puas dan bangga), hal ini berkaitan dengan rasa bangga dan puas terhadap hasil yang dicapai.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta memberikan gambaran kepada peneliti sebagai calon guru tentang pembelajaran di sekolah sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan ide-ide untuk menyempurnakan pembelajaran menjadi lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang kuat terhadap materi matematika dan pemahaman tersebut dapat tersimpan dalam ingatan siswa dalam jangka waktu yang lama.
Kajian Pustaka
- Efektivitas Pembelajaran
 - Hakekat Matematika
 - Model Pembelajaran ARIAS a. Pengertian ARIAS
 
Namun dalam model ini tidak ada evaluasi, padahal evaluasi merupakan komponen yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi tidak hanya dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran saja, namun harus dilakukan sepanjang proses kegiatan. Dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak hanya meyakini bahwa peserta didik akan mampu dan berhasil, namun sangat penting juga untuk menanamkan rasa yakin bahwa dirinya mampu dan dapat berhasil.
Kata minat bukan hanya sekedar menarik minat/perhatian siswa pada awal kegiatan, tetapi juga mempertahankan minat atau perhatian tersebut sepanjang kegiatan pembelajaran. Pentingnya modifikasi ini sebagai upaya pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa percaya diri/percaya diri pada siswa. Uraian singkat masing-masing komponen dan beberapa contoh yang dapat dilakukan untuk menciptakan dan meningkatkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Siswa merasa bahwa kegiatan pembelajaran yang diikutinya mempunyai nilai, bermanfaat dan berguna bagi kehidupannya. Menurut Keller (Rahman dan Amri, 2014), bahwa dalam kegiatan pembelajaran minat atau perhatian tidak hanya harus dibangkitkan, tetapi juga dipertahankan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Menciptakan dan memelihara minat/perhatian merupakan upaya menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, hal ini sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Rahman dan Amri, model pembelajaran ARIAS sebaiknya digunakan sejak awal sebelum guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini digunakan ketika guru atau perancang merancang kegiatan pembelajaran dalam bentuk unit pembelajaran.
Kerangka Pikir
Materi disusun menurut urutan dan tingkat kesulitannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan memungkinkan siswa melakukan penilaian sendiri. Berdasarkan penguasaan materi, pembelajaran langsung terbukti berhasil dalam kompetisi pembelajaran jangka pendek, namun gagal membekali siswa dalam memecahkan masalah jangka panjang. Hal ini bukan merupakan indikasi lemahnya kompetisi belajar anak, namun hal ini disebabkan oleh kurangnya inovasi dan kreativitas para guru dalam mendidik siswanya.
Hal ini dinilai efektif karena akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih percaya diri dalam mengerjakan soal-soal di papan tulis, lebih memahami matematika sebagai ilmu yang mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata, sehingga membuat minat/perhatian siswa terhadap matematika semakin tinggi dan aktif dalam belajar. proses pembelajaran di kelas.
Hipotesis Penelitian Hipotesis Mayor Hipotesis Mayor
Parameter persentase siswa yang memberikan respon positif terhadap model ARIAS (jaminan, relevansi, minat, penilaian dan kepuasan).
Jenis Penelitian
- Desain Penelitian
 
O1 = Hasil pre-test sebelum pengajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Evaluation and Enjoyment) dalam pembelajaran matematika.
Satuan Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Kegiatan yang diharapkan dilakukan siswa selama proses pembelajaran adalah melalui model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction). Aktivitas guru dalam melaksanakan setiap langkah pembelajaran ARIAS (jaminan, relevansi, minat, penilaian dan kepuasan) selama proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ini siswa disuguhi model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) dan proses pembelajaran matematika sesuai dengan langkah-langkah pada ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction). ) model yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LPP), serta observasi aktivitas siswa dan kemampuan guru mengelola pembelajaran pada setiap pertemuan.
Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, aktivitas siswa, kemampuan guru dalam memandu pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction). Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dengan menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction).
Merupakan lembar instrumen yang digunakan untuk mengetahui reaksi siswa selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction). Observasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction). Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction), dengan cara menyebarkan angket kepada.
Teknik Analisis Data
- Analisis Statistik Deskriptif
 - Analisis Statistik Inferensial
 
Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil belajar matematika siswa adalah gain ternormalisasi. Kriteria yang ditetapkan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran adalah lebih dari 75% siswa memberikan respon positif terhadap sejumlah aspek yang diminta. Dikatakan bahwa respon positif siswa terhadap pembelajaran tercapai bila kriteria respon positif siswa terhadap kegiatan belajar terpenuhi.
Sementara itu, kategori berikut digunakan untuk menginterpretasikan skor rata-rata akhir. Uji normalitas merupakan langkah awal dalam analisis data tertentu. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Hasil Penelitian
- Hasil Analisis Statistik Deskriptif
 - Hasil Analisis Posttest
 - Peningkatan hasil belajar siswa
 - Hasil Analisis Statistik Inferensial
 
Sumber: Data yang diolah Lampiran D.2 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar matematika pada mata pelajaran Statistika yang diajarkan dengan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Evaluation dan Enjoyment) adalah 83,64 dari ideal. skor 100. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar kelas. Hasil pengolahan data yang telah dilakukan (Lampiran D) menunjukkan bahwa normalized gain atau rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar menggunakan pembelajaran model ARIAS adalah 0,76.
Artinya terjadi peningkatan hasil belajar matematika pada kelas Artinya data kelas mengenai penerapan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction) diambil dari hasil.
Tujuan pengujian akuisisi ternormalisasi adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah diperkenalkannya model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran ARIAS (jaminan, relevansi, minat, evaluasi dan kepuasan) memenuhi kriteria keefektifan. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata penilaian hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction) memenuhi kriteria efisiensi.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif
 - Hasil Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,Assessment, dan Satisfaction)
 - Hasil belajar siswa setelah diterapkan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,Assessment, dan Satisfaction)
 - Pembahasan Hasil Analisis Inferensial
 
Hasil analisis data hasil belajar siswa sebelum diterapkan pembelajaran matematika melalui model Pembelajaran ARIAS menunjukkan bahwa dari total 14 siswa, tidak ada siswa yang mencapai ketuntasan individu (mendapat nilai prestasi minimal 75), selain itu Dengan kata lain, hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance). , Minat, Penilaian dan Kepuasan) secara umum masih tergolong sangat rendah dan belum memenuhi kriteria ketuntasan klasik. 2) Hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction). Hasil analisis data hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran matematika melalui model pembelajaran ARIAS menunjukkan terdapat 13 siswa dari seluruh jumlah siswa atau 92,86% siswa mencapai ketuntasan individu (memperoleh nilai prestasi minimal 75). Dengan kata lain, hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) mengalami peningkatan.
Artinya peningkatan hasil belajar matematika dikelas menunjukkan bahwa siswa yang diobservasi secara umum telah melaksanakan aktivitas penerapan model pembelajaran ARIAS dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga sesuai dengan yang diharapkan. Hasil observasi penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam mengelola proses pembelajaran melalui model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction), guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.
Lampiran D.3) diberi nilai p-value (sig. (2-tailed)) sebesar 0,000 < 0,05 = sehingga ditolak dan diterima, artinya “terjadi peningkatan hasil belajar matematika setelah penerapan ARIAS (Jaminan, Relevansi, Minat, Penilaian dan Kepuasan) pada siswa kelas model pembelajaran ARIAS klasik lebih dari 74,9% dengan menggunakan uji proporsi (Lampiran D.3), sehingga dapat disimpulkan bahwa “model pembelajaran ARIAS (kepastian, kepastian, relevansi, minat, penilaian dan kepuasan) efektif diterapkan dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS MA Muallimin Muhammadiyah Makassar”.
Kesimpulan
Saran
68. Penilaian dan Kepuasan) efektif untuk pembelajaran matematika pada siswa Kelas XI IPS MA Muallimin Muhammadiyah Makassar. Penggunaan Model Pembelajaran Terpadu ARIAS dalam Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika (Disertasi UMS). Trianto, 2009. Merancang Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan.