Hal 29-32
Awal mula ilmu pengetahuan modern Rene Descartes (1596-1650)
Decartes lahir di Prancis pada 31 Maret 1596 dan meninggal di stockwholm, Swedia 11 feb 1650. Meskipun memiliki Kesehatan yang buruk, di sepanjang kehidupannya dia punya bakat cemerlang dan seorang akademik yang intelektual. Setelah menyelesaikan Pendidikan formalnya, descrates memilih tinggal dan bersenang senang di paris. Namun hal ini tidak bertahan lama, ia merasa Lelah dengan keramaian dan memilih kehidupan yang tenang dan mendalami bidang matematika. Pada usia 21, ia menjabat sebagai pria-sukarelawan di tentara Belanda, Bavaria, dan Hongaria, dan dikenal sebagai pendekar pedang dan petualang yang baik. Dia suka menari dan berjudi; dia terbukti sebagai penjudi yang sukses karena keterampilan matematikanya. Descartes adalah seorang filsuf & ahli matematika.Tinggal dia tinggal secara berpindah pindah. Dia pernah tinggal di prancis, Paris, hingga akhirnya menetap di Belanda.
Dalam urusan percintaan, ia menyukai gadis yang sedikit juling. Ia juga menawarkan sebuah pemikiran atau logika tentang cinta. Ia mengungkapkan bahwa Ketika kecil ia jatuh cinta pada gadis yang sedikit juling, dan setelah peristiwa itu setiap ia melihan Wanita yang sedikit juling, ia merasakan gairah cinta. Ia menarik kesimpulan bahwa Ketika kita mencintai orang tanpa mengetahui alasanya, kita dapat berasumsi bahwa orang itu mirip dengan orang yang kita cintai sebelumnya, bahkan Ketika kita tidak tahu bahwa kita mencintainya. Jatuh cinta, ratu
Dia Tidak pernah menikah, Satu-satunya keterikatan romantis yang abadi adalah perselingkuhan tiga tahun dengan seorang wanita Belanda, Helene Jans, yang melahirkan putri mereka Francine. Descartes memuja anak itu dan patah hati ketika dia meninggal dalam pelukannya pada usia lima tahun. Seorang penulis biografi menulis bahwa Descartes tidak dapat dihibur, mengalami "penyesalan terdalam yang pernah dia rasakan dalam hidupnya" (dikutip dalam Rodis-Lewis, 1998, hlm. 141). Descartes tetap selibat selama sisa hidupnya.
Ia meninggal pada 11 februari 1650, karena pneumonia, namun jasadnya mengalami disposisi akibat masalah penguburan dan banyak yang mempermasalahkan tentang penguburan jasadnya.
Kontribusi Descartes: Mekanisme dan Masalah Jiwa-Raga
Descart punya kontribusi penting dalam perkembangan psikologi modern dengan solusinya tentang permasalahan yang kontroversial selama berabad-abad yaitu Jiwa dan raga.Pada saat itu para ahli sering mendebatkan tentang permasalahan jiwa-dan raga apakah mereka terpisah ataukah suatu kesatuanPertanyaan yang mendasar dan tampak sederhana: apakah pikiran dan tubuh berbeda satu sama lain? Selama ribuan tahun para ahli menganut dualism, yaitu menyatakan bahwa pikiran dan tubuh memiliki sifat yang berbeda. Namun, jika pikiran dan
tubuh berbeda, apa hubungannya? Apakah mereka independent atau saling mempengaruhi?
Bagaimana mereka berinteraksi?
Dalam pandangan Descartes, jiwa dan raga memang memiliki esensi yang berbeda. Pikiran mempengaruhi tubuh tetapi tubuh juga memberikan pengaruh yang besar pada pikiran, lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menuju pada adanya hubungan timbal balik
Sifat tubuh
Descartes berpendapat bahwa tubuh adalah materi yang operasinya dapat berjalan secara mekanis, seperti mesin, ia menjelaskan fungsi fisiologis tubuh dalam istilah fisika. Ketika ia tinggal diparis, ia banyak mempelajari keajaiban mekanis.Ketika Descartes menggambarkan cara kerja tubuh manusia, dia merujuk langsung pada sosok-sosok mekanik yang dia lihat. Dia membandingkan saraf tubuh dengan pipa yang dilalui air, dan otot serta tendon tubuh dengan mesin dan mata air. Pergerakan automata tidak disebabkan oleh tindakan sukarela di pihak mereka tetapi oleh kekuatan eksternal seperti tekanan air. Sifat tidak sadar dari gerakan ini tercermin dalam pengamatan Descartes bahwa gerakan tubuh sering terjadi tanpa niat sadar seseorang.
Dari alur penalaran ini ia sampai pada gagasan tentang undulatio reflexa, suatu gerakan yang tidak diawasi atau ditentukan oleh keinginan sadar untuk bergerak. Untuk konsepsi ini, teori tindakan refleks: Gagasan bahwa objek eksternal (stimulus) dapat menghasilkan respons yang tidak disengaja.
Descartes sering disebut sebagai penulis teori tindakan refleks. Teori ini merupakan cikal bakal psikologi behavioral stimulus-response (SR) modern, di mana objek eksternal (stimulus) menimbulkan respons yang tidak disengaja, seperti hentakan kaki Anda ketika dokter mengetuk lutut Anda dengan palu. Perilaku refleksif tidak melibatkan proses pemikiran atau kognitif;
tampaknya sepenuhnya mekanis atau otomatis.