Fungsi Variabel Kompleks
Oleh
FADLI AZIS
Sistem Penilaian
• UAS
• UTS
• KUIS
• TUGAS
• KEHADIRAN
Pokok Bahasan
Bilangan Kompleks
Fungsi Elementer
Fungsi Analitik
Diferensial Fungsi Kompleks
Integral Fungsi Kompleks
Teori Integrasi Cauchy
Deret Pangkat Kompleks
BILANGAN KOMPLEKS
Definisi
Dalam buku Erwin Kreyszig kita baca definisi bilangan bilangan kompleks sebagai berikut
Bilangan kompleks z ialah suatu pasangan terurut (x,y) dari bilangan nyata x, y, yang kita tuliskan
) , ( x y z
y z
x
z Im Re
Kita akan mencoba memahami definisi ini secara grafis, mulai dari pengertian tentang bilangan nyata.
kita tuliskan
bagian nyata (real part) dari z
bagian khayal (imaginary part) dari z
Bilangan Nyata
Kita mengenal bilangan nyata bulat seperti 1, 2, 3 dan seterusnya;
bilangan nyata pecahan ¼, ½, ¾ dan seterusnya, serta bilangan nyata yang hanya dapat di angankan seperti . Walaupun hanya dapat diangankan, bilangan ini tetap nyata, nilainya adalah 3,14……., dengan
angka desimal yang tak diketahui ujungnya.
Secara grafis, bilangan nyata dapat digambarkan posisinya di suatu sumbu yang disebut sumbu nyata,
| | | | | | | | -2 -1 0 1 2 3 4 5
m
Tinjaulahsuatu fungsi y x
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
y
x
tidak ada nilai y yang nyata untuk x negatif
namun untuk x yang negatif dapat didefinisikan suatu bilangan imajiner (khayal)
1 i
4 1 4 1 4 2
9 1 9 3
81 9
100 10 dst.
i i
i i
Kita dapat memandang i sebagai sebuah operator; artinya jika i beroperasi pada bilangan nyata 5 misalnya, kita mendapatkan bilangan imajiner i5 dan jika beroperasi pada bilangan nyata b kita mendapatkan
bilangan imajiner ib
Sumbu tegak tegak lurus pada sumbu-nyata untuk memosisikan bilangan imajiner; sumbu ini disebut sumbu imajiner
bidang sekarang dibatasi oleh sumbu nyata (diberi tanda Re) dan sumbu imajiner (diberi tanda Im); dan disebut bidang kompleks
setiap titik di bidang kompleks menunjukkan posisi bilangan-kompleks (x,,y)
dengan x adalah komponen nyata dan y adalah komponen imajiner-nya
Pernyataan Bilangan Kompleks
satu bilangan kompleks z merupakan jumlah dari komponen nyata dan komponen imajiner dan dituliskan
z a ib
bagian nyata
bagian imajiner bilangan kompleks
a Re
Im
ib
cos
a
sin b
(cos sin )
z
i
disebut argumen disebut modulus
a z tan 1 b arg
2
modulus z a2 b
2 2
(cos sin )
z a b
i
z a ib
CONTOH
Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai
1
3 4
z i
Sudut dengan sumbu nyata adalah
o 1 tan 1(4/3) 53,1
Pernyataan z1 dapat kita tuliskan
2 2 o o
1
o o
3 4 cos 53,1 sin 53,1 5 cos 53,1 sin 53,1
z i
i
CONTOH
Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai
o o
2
10 cos 20 sin 20
z i
Pernyataan ini dapat kita tuliskan
o o
2
10 cos 20 sin 20
10(0,94 0,34) 9, 4 3, 4)
z i
i i
Kesamaan Bilangan Kompleks
2
2 b
a
merupakan nilai mutlak Modulus
Dua atau lebih bilangan kompleks bisa saja memiliki nilai yang sama akan tetapi dengan sudut yang berbeda; atau sebaliknya mempunyai nilai sama akan tetapi memiliki yang berbeda.
Dua bilangan kompleks dikatakan sama besar jika mereka mempunyai baik maupun yang sama besar.
Dengan kata lain, mereka memiliki bagian nyata dan bagian imajiner yang sama besar..
Negatif dari Bilangan Kompleks
Nilai negatif dari suatu bilangan kompleks adalah nilai negative dari kedua komponennya
z a ib z a ib
Jika maka
z a ib
Re Im
a
ib
z a ib
o
180
CONTOH
o 1 tan 1(6 /4) 56,3
o o
2 56,3o 180 236,3
Sudut dengan sumbu nyata
z1 dapat dinyatakan sebagai
2 2 o o
1
o o
4 6 cos56,3 sin 56,3 7, 2 cos56,3 sin 56,3
z i
i
o o o o
1
7, 2 cos(56,3 180 ) sin(56,3 180 ) 7, 2 0,55 0,83 3,96 6
z i
i i
1
4 6
z i
Jika maka
z
2 z
1 4 i 6
Konjugat Bilangan Kompleks
Jika z a ib maka z a ib
z a ib
Re Im
jb
jb
a
z a ib
zzz
CONTOH:
5 6
z i
Jika maka
z 5 i 6
Sudut dengan sumbu nyata
o 1
( 6 / 5 ) 50 , 2
tan
2
o,
50
z dapat dinyatakan sebagai
2 2 o o
o o
5 6 cos50, 2 sin 50, 2 7,8 cos 50, 2 sin 50, 2
z i
i
o o
7,8 cos50, 2 sin 50, 2
z
i
z 5 j6
Re Im
z 5 i6
CONTOH:
5 6 z i
Jika maka
z 5 i 6
5 6 z i
Re Im
5 6 z i
5 6
z i
Jika maka
z 5 i 6
z 5 i 6
Re Im
z 5 i 6
Operasi-Operasi Aljabar
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Kompleks
Hasil penjumlahan dua bilangan kompleks merupakan bilangan
kompleks yang komponen nyatanya merupakan jumlah komponen nyata dan komponen imajinernya juga merupakan jumlah komponen imajiner.
Hasil selisih dua bilangan kompleks adalah bilangan kompleks yang komponen nyatanya merupakan selisih komponen nyata dan komponen imajinernya juga merupakan selisih komponen imajiner.
1 2 1 1 2 2
1 2 1 2
( ) ( )
( ) ( )
z z a ib a ib
a a i b b
1 2 1 1 2 2
1 2 1 2
( ) ( )
( ) ( )
z z a ib a ib
a a i b b
CONTOH:
1
2 3 dan
23 4 s i s i
1 2
(2 3) (3 4)
5 7
s s i i
i
1 2
(2 3) (3 4)
1 1
s s i i
i
Diketahui
Perkalian Bilangan Kompleks
1 2 1 1 2 2
1 2 1 2 1 2 1 2
1 2 1 2 1 2
( )( ) ( )( )
2
z z a ib a ib
a a ib a ib a b b a a ib a b b
Perkalian dua bilangan kompleks dilaksanakan seperti halnya kita melakukan perkalian jumlah dua bilangan, yaitu dengan malakukan perkalian komponen per komponen
1 1
2 2
2 2
( )( )
z z a ib a ib
a iba iba b a b
2 1
z z
Jika
Perhatikan:
2 2
1 1 1
2 2 2 2 2
z z z a ib
a b a b
CONTOH: z
1 2 i 3 dan z
2 3 i 4
1 2
( )( ) (2 3)(3 4) 6 8 9 12 6 17
z z i i
i i i
CONTOH: z
1 2 i 3 dan z
2 z
12 i 3
1 1
( )( ) (2 3)(2 3) 4 6 6 9 4 9 13
z z i i
i i
22 2 2
1 1 1
2 3 4 9 13
z z z
Pembagian Bilangan Kompleks
Hasil bagi suatu pembagian tidak akan berubah jika pembagian itu dikalikan dengan 1
2 2
2 2
a ib 1 a ib
CONTOH:
z
1 2 i 3 dan z
2 3 i 4
1
2 2
2
2 3 3 4 (6 12) ( 8 9) 18 1
3 4 3 4 3 4 25 25
z i i i
z i i i
1 1 1 2 2
2 2 2 2 2
1 2 1 2 1 2 2 1
2 2
2 2
( ) ( )
z a ib a ib
z a ib a ib
a a b b i b a b a
a b
Pernyataan Bilangan Kompleks Bentuk Polar
Fungsi Eksponensial Kompleks
Jika x adalah bilangan nyata maka fungsi ekponensial ex
y
merupakan fungsi ekponensial nyata;
y memiliki nilai nyata
Jika z adalah bilangan kompleks
z i
fungsi eksponensial kompleks didefinisikan
( )
(cos sin ) ;
dengan adalah fungsi eksponensial riil`
z i
e e e i
e
Melalui identitas Euler
e
i cos i sin
fungsi exponensial kompleks dapat kita tuliskan
z i
e e e
Bentuk Polar
Representasi bilangan kompleks dalam bentuk polar adalah
z e
i
z z
arg
Re Im
z e
iCONTOH: Misalkan suatu bilangan kompleks z = 10 e i0,5
Modulus bilangan kompleks ini adalah |z| = 10 dan argumennya z = 0,5 rad
Bentuk sudut sikunya adalah:
10 (cos 0,5 sin 0,5)
10 (0,88 0, 48) 8,8 4,8
z i
i i
Re
Im
5
i0,5z e
rad 5 , 0 10
CONTOH:
Misalkan suatu bilangan kompleks z = 3+ i4
5 4
3 |
| z
2
2
Modulus
Argumen 0,93 rad
3 tan 1 4
z
Representasi polar z = 5e i0,93
Re Im
5
i0,93z e
rad 93 , 0
5
CONTOH:
Misalkan
z 2 i 0
Modulus | z | 40 2
Argumen tan1
0/ 2
tidak bernilai tunggalDi sini kita harus memilih = rad karena komponen imajiner 0 sedangkan komponen nyata 2
Re Im
2
iz e
2
CONTOH:
Misalkan
z 0 i 2
Modulus
| z | 0 4 2
Argumen tan 1
2 / 0
/ 2komponen imajiner 0 komponen nyata 2 Representasi polar adalah
2
i /2z e
.
Re Im
2 i /2
z e 2
i
Manfaat Bentuk Polar
Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks
Representasi polar dari bilangan kompleks mempermudah operasi perkalian dan pembagian.
1 2
1 2
1 2 1 2
( )
1 2
( )( )
i i
i
z z e e
e
1
1 2
2
( )
1 1 1
2 2 2
i
i i
z e
z e e
CONTOH:
Misalkan z1 = 10 e i0,5 dan z2 = 5 e i0,4
0,5 0,4 0,9
1 2
10
i5
i50
iz z e e e
0,5 0,1
1
0,4 2
10 2
5
i i
i
z e
z e e
Konjugat Kompleks
argumen konjugat berlawanan dengan argumen bilangan kompleks asalnya
Re Im
z e
iz e
i
2
1 2 1 2
1 1
2 2
( )( ) | | atau z z z | z | s s
z z z z
z z
z z
Relasi-relasi antara suatu bilangan kompleks dengan konjugat bilangan kompleks lainnya adalah sebagai berikut
CONTOH:
0,5 0,4
1
10
idan
25
iz e z e
0,5 0,5
1 1 2 2
10 10 100 25
i i
z z e e
z z
1 2
0,5 0,4 0,9 0,90,5 0,4 0,9
10 5 50 50
10 5 50
i i i i
i i i
z z e e e e
e e e
0,5
0,1 0,1
1
0,4 2
0,5
0,1 0,4
10 2 50
5
10 2 5
i
i i
i i
i i
z e
e e
z e
e e
e
Misalkan