• Tidak ada hasil yang ditemukan

handout Integral kelas XII semester 2

N/A
N/A
Aris Feri

Academic year: 2025

Membagikan "handout Integral kelas XII semester 2"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB INTEGRAL

Tujuan Pembelajaran :

1. Menentukan integral tak tentu dan integral tentu

2. Menyelesaikan masalah yang terkait dengan integral tentu

A. INTEGRAL SEBAGAI ANTI DIFERENSIAL

Dalam pelajaran matematika telah kita pelajari beberapa operasi yang memiliki invers.

Misalnya penjumlahan dengan pengurangan, perkalian dengan pembagian, dsb. Dalam kalkulus kita memerlukan suatu proses yang dapat dikatakan merupakan invers pendiferensialan.

Jika F(x) = x3, dan f(x) = 3x2, maka F’(x) = 3x2 = f(x).

Dengan kata lain, dengan mendiferensialkan fungsi F, turunannya adalah fungsi f.

Jika F(x) = x3 + 2, maka F’(x) = 3x2 Jika F(x) = x3 – 4 , maka F’(x) = 3x2 Jika F(x) = x3 + ¼ , maka F’(x) = 3x2 Jika F(x) = x3 – ½ , maka F’(x) = 3x2

F(x) = x3 + C disebut himpunan anti diferensial atau anti turunan atau pengintegralan dari F’(x) = 3x2

Dengan cara yang sama :

Jika F(x) = 3x2 + C , maka F’(x) = 6x, sehingga F(x) = 3x2 disebut himpunan anti diferensial atau anti turunan atau pengintegralan dari F’(x) = 6x.

Secara umum :

F(x) = x C

n

n

1

1

1 disebut himpunan anti diferensial atau anti turunan atau pengintegralan dari F’(x) = xn.

1. Notasi integral dan Integral tak tentu

Jika F(x) dapat dideferensialkan sehingga F’(x) = f(x), maka F(x) disebut himpunan anti deferensial atau anti turunan atau pengintegralan dari F’(x) = f(x).

Himpunan anti deferensial atau anti turunan atau pengintegralan dari F’(x) = f(x) dinotasikan

f(x)dx .

f(x)dx dibaca “ integral f(x) terhadap x “ atau “ integral f(x) dx “

f(x)dx disebut integral tak tentu.

f(x) dinamakan integran, sehingga diperoleh ;

 

(2)

2. Menentukan rumus

xn dx Perhatikan tabel berikut.

Jadi n 1 n 1

x dx  n 1 x C

, n  -1

Latihan 1

Tentukan pengintegralan dari :

1.

x dx7 3.

x dx 5. dx

3 x2

1

2. 4

1 dx

x 4.

4 x3dx 6.

x2xdx 3. Rumus-rumus integral tak tentu fungsi aljabar

Berdasarkan pengertian bahwa operasi integral merupakan invers operasi diferensial, maka rumus-rumus integral tak tentu aljabar dapat ditentukan sebagai berikut : a. Jika F(x) = ax, maka F’(x) = a, sehingga diperoleh rumus :

adxaxC

Contoh :

 3 dx

3x C

b. Jika F(x) = x, maka F’(x) = 1, sehingga diperoleh rumus :

1dx

dxxC c. Jika F(x) = 1

1

xn

n

a , maka F’(x) = axn, sehingga diperoleh rumus

n a n 1

a x dx x C, n 1

n 1

  

Contoh : 3 4 3 1 4

4 x dx x C x C

3 1

  

F(x) F’(x)

1 2

2x x

1 3

3x

x

2

1 4

4x

x

3

1 5

5x

x

4

… …

1 n 1

n 1 x , n  -1

x

n

Hasil pendiferensialan di samping, jika ditulis dalam bentuk pengintegralan adalah ….

1 2

xdx  2x C

2 1 3

x dx  3x C

3 1 4

x dx  4x C

n 1 n 1

x dx  n 1 x C

, n-1
(3)

4. Sifat-sifat integral tak tentu

Sifat-sifat yang berlaku pada integral tak tentu : 1)

k.f(x)dxk.

f(x)dx

2)

 

f(x)g(x

dx

f(x)dx

g(x)dx

3)

 

f(x)g(x

dx

f(x)dx

g(x)dx

Contoh :

2 6 3 4 2

3 2

(6x 4x 3) dx  x  x 3xC

= 2x3 + 2x2 – 3x + C Latihan 2

Tentukan hasil penginteralan dari : 1.

(5x4 3x3 9x2 8x1)dx

2.

(x2)2dx

3.

(3x4)2dx 4.

(3x2)(x2)dx

5. dx

x x

x 1)

2 (

6 

6. dx

x x x

3x32 2 3

7.

2x2x53x3dx

8.

x 3 dx

x

  

 

 

9.

2 2

(2x 4) dx x x

  

 

 

 

10.

x(3 2x)

2

4x dx

  

 

 

 

5. Rumus-rumus integral tak tentu fungsi trigonometri

Berdasarkan pengertian bahwa operasi integral merupakan invers dari operasi diferensial, maka rumus-rumus integral tak tentu fungsi trigonometri dapat ditentukan sebagai berikut : a. Jika F(x) = sin x, maka F’(x) = cos x, sehingga diperoleh rumus :

cosxdxsinxC
(4)

b. Jika F(x) = cos x, maka F’(x) = - sin x, sehingga diperoleh rumus

sinxdxcosxC atau

sinxdxcosxC

c. Jika F(x) = sin ax, maka F’(x) = a cos ax Jika F(x) = ax

asin

1 , maka F’(x) = cos ax, sehingga diperoleh rumus :

cosaxdx a1sinaxC

Contoh :

1

cos 5x dx sin 5x C

5 

d. Jika F(x) = cos ax, maka F’(x) = - a sin ax.

Jika F(x) = ax acos

1 , maka F’(x) = - sin ax, sehingga diperoleh rumus

sinaxdx a1cosaxC atau

sinaxdxa1cosaxC

Contoh :

sin 3x dx 1cos 3x C

 3 

e. Jika F(x) = sin (ax + b), maka F’(x) = a cos (ax + b) Jika F(x) = 1sin( )

b

a ax , maka F’(x) = cos (ax + b), sehingga diperoleh rumus : C

b a ax

dx b

ax   

cos( ) 1sin( )

Contoh :

cos(3x2)dx31sin(3x2)C f. Jika F(x) = cos (ax + b), maka F’(x) = - a sin (ax + b) Jika F(x) = 1cos( )

b

a ax , maka F’(x) = - sin (ax + b), sehingga diperoleh rumus :

ax b C

dx a b

ax   

sin( ) 1cos( ) , atau

sin(axb)dxa1cos(axb)C

Contoh :

sin(8x32)dx81cos(8x32)C Pengubahan integran dalam integral trigonometri 1) sin2x = ½ - ½ cos 2x

2) cos2x = ½ + ½ cos 2x 3) 2 sin x cos x = sin 2x

4) 2 sin A cos B = sin (A+B) + sin (A-B) 5) 2 cos A sin B = sin (A+B) - sin (A-B) 6) 2 cos A cos B = cos (A+B) + cos(A-B) 7) 2 sin A sin B = -(cos (A+B) - cos (A-B))

(5)

Latihan 3

Tentukan hasil pengintegralan dari :

1.  (5sin x

2cos x) dx

2.  (3sin x 6cos x) dx

3.  (5cos x 2sin x) dx

4.  (sin 4x cos3x) dx

5.  (sin 5x cos 2x) dx

6.  (sin(3x 4) 2cos(2 3x)) dx

  

7. 

(cos x sin x) dx22

8. 

(sin 2x2 cos 2x) dx2

9.  4sin x cos x dx 10. 

2 cos x dx2

11. 

(2 4sin x) dx 2

12.  4sin 6x cos 2x dx 13.  cos 4x sin x dx 14.  6cos10x cos 4x dx 15.  8sin 6x sin 4x dx

6. Penggunaan integral tak tentu.

a. Menentukan F(x) jika diketahui F’(x) dan F(a).

Contoh :

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = 2x + 3 dan F(3) = 20.

Jawab :

F(x) =

F'(x)dx

F(x) =

(2x3)dx

F(x) = x2 + 3x + C F(3) = 32 + 3.3 + C = 20 9 + 9 + C = 20

C = 2 Jadi F(x) = x2 + 3x + 2 Latihan 4

1.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = 1 – 2x dan F(3) = 4.

2.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = 3x2 – 9 dan F(-1) = 12.

3.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = 6x2 – 2x + 1 dan untuk x = 2 fungsi F(x) bernilai 4.

4.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = 22

xx dan F(2) = 9.

5.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = a, F(-2) = 8 dan F(3) = - 2.

6.

Tentukan F(x) jika diketahui F”(x) = 12x, F’(-1) = 5 dan F(1) = 3.

7.

Tentukan F(x) jika diketahui F”(x) = 12x – 8 , F(-1) = -20 dan F(1) = 4.
(6)

8.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = sin x dan F(

4

) =

2 9.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = 6 cos 3x dan F(

2

) = 4

10.

Tentukan F(x) jika diketahui F’(x) = 5 cos 2x – 3 sin 4x dan F(0) = -7

b. Menentukan persamaan kurva y = f(x), jika diketahui gradient garis singgung kurva pada titik (x , y) dan salah satu titik yang dilalui oleh kurva tersebut.

Contoh :

Tentukan persamaan kurva y = f(x), jika diketahui gradien garis singgung pada tiap titik (x,y) kurva tersebut ditentukan oleh rumus x

dx

dy 6 , dan kurva melalui titik (2,3).

Jawab : y =

dydx dx

y =

6xdx

= 3x2 + C 3 = 3. 22 + C 3 = 12 + C C = - 9

Jadi persamaan kurva y = 3x2 – 9

Latihan 5

1.

Gradien garis singgung pada tiap titik (x,y) sebuah kurva ditentukan oleh rumus ).

2 ( 3x x dx

dy   Jika kurva melalui titik (-1,10), tentukan persamaan kurva tersebut !

2.

Pada tiap titik (x,y) sebuah kurva berlaku hubungan 42

1 x dx

dy   . Kurva itu melalui titik (2,5), tentukan persamaan kurva tersebut !

3.

Jika y = f(x) adalah kuva yang melalui titik (1,-2) dan gradien garis singgung di setiap titik dirumuskan 2x3

dx

dy , tentukan persamaan kurva tersebut !

4.

Gradien garis singgung di setiap titik (x,y) pada suatu kurva dirumuskan oleh persamaan 1

2 6 2  

x x

dx

dy . Jika kurva melalui titik (-1,2) , tentukan persamaan kurva tersebut.

5.

Diberikan 2 6

2 dx y

d   . Kurva melalui ( -1, 2) dan garis singgung yang melalui titik itu sejajar dengan garis 8x – y + 5 = 0. Tentukan persamaan kurva tersebut.

6.

Diberikan 2 6(x 1)

2 dx y

d   . Kurva melalui (1, 0) dan pada titik tersebut gradien garis singgungnya adalah 3. Tentukan persamaan kurva tersebut.

7.

Kurva kecepatan suatu benda yang bergerak dengan kecepatan v pada saat t adalah sebuah garis lurus dengan persamaan v = 5 – 2t. Jika diketahui

dt

vds, dan s = 6 pada saat t = 1, tentukan rumus s pada saat t

(7)

8.

Dari suatu benda yang bergerak ditentukan percepatannya adalah a = 4t – 3. Jika pada detik ke-1 kecepatan benda itu (v) adalah 0 dan pada detik kedua benda itu menempuh jarak (s) 4 m. tentukan rumus untuk jarak (s)

B. INTEGRAL TENTU

1. Luas sebagai limit suatu jumlah

Perhatikan gambar berikut.

C

(1) (2)

Kurva tertutup C membatasi sebuah daerah pada bidang. untuk menentukan luas daerahnya dapat dengan cara menutup daerah itu dengan persegi-persegi.

Jumlah persegi yang ada dalam kurva ada 24, sedangkan jumlah persegi yang menutupi kurva ada 34, sehingga luas kurva (L) :

24 < L < 34. Jika ukuran persegi diperkecil maka kita akan memperoleh perhitungan luas yang lebih teliti.

Dengan cara demikian luas daerah L dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan proses limit suatu jumlah.

(8)

Pada gambar tersebut luas daerah L adalah suatu daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), garis x = a, garis x = b dan sumbu X. Untuk menentukan luas daerah tersebut dapat dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Pada interval [a,b] bagilah menjadi n bagian interval-interval yang sama panjang, masing-masing x1

,

x2

,

x3

,...,

n

2) Pada setiap interval x1

,

x2

,

x3

,...,

n tentukan titik tengahnya, berturut-turut xn

x x

x1

,

2

,

3

,...,

3) Pada interval [a,b] , buatlah n persegi panjang dengan lebar masing- masing x n

x

x   

1

,

2

,

3

,...,

dan panjangnya berturut-turut f

(

x1

),

f

(

x2

),

f

(

x3

),...,

f

(

xn

)

Dengan demikian diperoleh :

Luas persegi panjang pertama = f

(

x1

).

(

x1

)

Luas persegi panjang kedua = f

(

x2

).

(

x2

)

Luas persegi panjang ketiga = f

(

x3

).

(

x3

)

. .

Luas persegi panjang ke-n = f

(

xn

).

(

xn

)

Sehingga luas daerah L dapat dinyatakan : L

n

i

i

i x

x f

1

).

( ,karena luas daerah L pada interval [a,b], maka dapat dinyatakan L

x b

a x

x x f( ).

Apabila dibuat n sangat besar (n  maka membuat xcukup kecil, sehingga luas daerah L dapat dinyatakan : L =

b

x

a x x

x x f( ).

lim

0

Bentuk tersebut sering dinyatakan : L =

b

a

dx x f

( )

Jadi luas daerah L adalah suatu daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), garis x = a, garis x = b, dan sumbu X adalah :

L =

b

a

dx x f

( )

2. Menentukan luas daerah di bawah kurva

Misal luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), garis x = a, garis x = b dan sumbu X adalah L(b)

L(b) =

b

a

dx x

f

( )

……… *)

L(a) =

a

a

dx x

f

( ) 0

(9)

L(c) =

c

a

dx x f

( )

L(c+h) = c

h

a

dx x f

( )

Sehingga : f(c) . h < L(c+h) – L(c) < f(c+h). h f(c) <

h c L h c

L(  ) ( )

< f(c+h) ) ( ) lim ( ) lim (

) (

lim 0 0 f c h

h c L h c c L

f h h

o

h     

f(c) ≤ L’(c) ≤ f(c) Jadi L’(c) = f(c)

Kesamaan tersebut berlaku pada setiap c pada interval [a,b], maka untuk a ≤ x ≤ b berlaku L’(x) = f(x), sehingga diperoleh :

L(x) =

L'(x)dx

f(x)dxF(x)C

L(a) = F(a) + C =0, atau C = - F(a)

L(x) = F(x) – F(a), demikian juga berlaku untuk L(b) = F(b) – F(a)

Berdasarkan *) maka dapat dinyatakan :

b

a

dx x

f

( )

= F(b) – F(a)

Bentuk ini dikenal dengan teorema dasar kalkulus

Dengan demikian luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), garis x = a, garis x = b dan sumbu X adalah :

( )

( ) ( )

)

(x dx F x F b F a

f ba

b

a

dan disebut integral tentu

(10)

latihan 6

Tentukan rumus luas daerah dari gambar berikut :

1. 2.

3.. . 4.

3. Integral Tentu

Misal y = f(x) suatu fungsi yang kontinu dalam interval tertutup [a,b], maka integral tentu f(x) terhadap x dari x = a sampai x = b dapat dihitung dengan menggunakan teorema dasar kalkulus : f(x)dx

F(x)

ba F(b) F(a)

b

a

a. Sifat-sifat integral tentu

Misal f(x) dan g(x) suatu fungsi yang kontinu dalam interval tertutup [a,b], maka sifat-sifat integral tentu :

1)

a

( )

0

a

dx x f

2)

a

b b

a

dx x f dx x

f( ) ( )

3)

b

a b

a

dx x f k dx x f

k ( ) . ( ) , k suatu konstanta.

(11)

4) f x dx g x dx b

f x g x

dx

a b

a b

a

 

( ) ( ) ( ) ( )

5)

c

a c

b b

a

dx x f dx x f dx x

f( ) ( ) ( ) , untuk a < b < c

b. Integral tentu fungsi aljabar Contoh :

Hitunglah nilai dari integral :

3

2

) 2 4

( x dx Jawab :

2 2 )

[2(3 ) 2(3)] [2(2 ) 2(2)]

) 2 4

( 2 32 2 2

3

2

xdx x x

= 24 – 12 = 12 Latihan 7.

Hitunglah nilai-nilai dari integral tentu berikut : 1)

5

3

) 5 2

(

x dx

2)

3

1

2 2 )

3

( x x dx

3)

3

2

)2

1 3

( x dx

4)

1

0

3

6 2 )

4

(

t t dt

5)

1

1

) 1 )(

1 (

12x x x dx

6)

2

1

2

2 1 )

( dx

x x 7) 16

0

dx x

(12)

Tentukan nilai p dari :

1) (2 7) 42

2

p xdx

2) 42

1

p x dx

3)

p 1

(2x6) dx105

4)

p 3 2

(x 16x) dx 36

5) p 0

x(x 1) dx 0 

6) 1 p

x(x 2)dx 4

 

3

Tentukan nilai dari integral berikut : 1)

2

0

sin

dx

x 4)

4

4

2

sin 2 )

3 (

dx x x

2)

4

0

2 cos

dx

x 5)

3

6

cos 3 cos 2

dx x

x

3)

0

3 ) sin1 2

(cos1x x dx

C. TEKNIK PENGINTEGRALAN

1. Integral dengan cara substitusi

Kadang-kadang suatu integral dapat dicari dengan melakukan substitusi sederhana.

Dalam hal ini perlu diketahui bahwa :

n 1 n 1

u dun 1 u C

, n bilangan rasional dan n  -1

Rumus-rumus yang lain :

 cos u du sin u C

 

 sin u du



cos u C

 Contoh :

Tentukan a.

(x 1) dx 4 b.

4x(x22) dx3 c.

sin x cos x dx2
(13)

Jawab :

a. Misalkan u = x+1 maka du = dx (x 1) dx 4

=

u du4 = 15u5 C 15(x 1) 5C

b. Misalkan u = x2 – 2 maka du = 2x dx

2 3

4x(x 2) dx

=

2(x22) 2x dx3 =

2 u du3 = ½ u4 + C = ½ (x2-2)4 + C c. Misalkan u = sinx maka du = cosx dx

sin x cos x dx2

=

u du2 = 13u3C= 13sin x3 C

Latihan 8 Selesaikan . 1.

(23x)8 dx

2. 

dx

) 1 x 3 (

2

2

3. 

3

2 x

4 dx

4. 

10x(8x2 1)4 dx

5.

 x

4 3

1

x

5

dx

6. 

dx ) 1 x 3 (

x 6

4 3 3

2

7. 

(3 x1) x12dx 3

8. 

dx

2 x x

3 x 6

2

9. 

3x (1x2) 1x2 dx

10.  cos x sin x dx

9

11. 

cosx sinx dx

12.  sin

3

x dx

13.  cos

3

x dx

14.  sin

3

x cos

2

x dx

15.

6x sin (x2 3 ) dx

4

16.  (6x 9) cos(x

2

3x) dx 17.

2

2

4x sin x 3 dx

x 3

18.  x (x

2 3

1) cos((x

7 3

1) ) dx

8

19. 

4xcos(x21) sin(x21) dx

20.

 6x sin (x

2 3

10) cos (x

5 3

10) dx

2. Integral parsial

Di dalam pengintegralan, ada kemungkinan cara-cara pengintegralan yang sudah dibahas tidak berhasil. Jika demikian maka kita dapat menggunakan metode yang disebut dengan integral parsial.

Dari rumus turunan untuk : y = u v maka y’ = u’v + uv’

dy du dv

v. u.

dx  dx dx dy = v du + u dv

(14)

d(uv)

v du

u dv

  

uv

 v du

 u dv u dv uv

 

v du

 

Rumus integral parsial :

 u dv uv

 

 v du

Hal yang perlu diperhatikan :

Memilih dv yang dapat diintegralkan dengan menggunakan rumus integral. Setelah memilih dv otomatis bagian lain adalah u.

Contoh : Selesaikan Jawab :

Misalkan (i) u = x maka du = dx

(ii) dv = cos x dx maka v = sin x

u dv uv

 

v du

 

= x. sinx –

 sin x dx

= x sinx – (-cos x) + C = x sin x + cos x + C Latihan 9

1.

x(x4) dx5 2.

5x(1 x) dx 6

3.

x 3x2dx

4.

x2 x 1 dx 5.

 2x.cos 4x dx

6.

 x.sin 3x dx

7.

8x (x3 24) dx4 8.

9x (x +1) dx5 3 3

D. PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU

x.cos x dx

(15)

1. Luas Daerah

a. Luas daerah antara kurva dan sumbu-sumbu koordinat

Seperti telah dipelajari pada pembahasan sebelumnya, bahwa untuk menghitung luas daerah antara kurva y = f(x) dengan sumbu x dapat digunakan integral tertentu

ab f

(

x

)

dx

1) Jika f(x) > 0 (kurvanya di atas sumbu x)

2) Jika f(x) < 0 (kurvanya di bawah sumbu x)

3) Jika gabungan di atas dan di bawah sumbu x

4) Jika f(y) > 0 (kurvanya di kanan sumbu y )

b b

a a

L

y dx atau L

f (x) dx

b b

a a

L 

y dx atau L 

f (x) dx

d d

c c

L

x dy atau L

f (y) dy y = f(x)

X

Y

a L1 b

L2

c

L1 = c

af (x) dx

L2 = b

c f (x) dx

--- ( + ) L = c

af (x) dx

+

cb

f (x) dx

(16)

Contoh :

1. Tentukan luas daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini.

2. Tentukan luas daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini.

Jawab :

1. Luas =

12

2

xdx

=

 

12

x2

= 4 – 1 = 3

Jadi luas daerah yang diarsir adalah 3 satuan luas.

d d

c c

L 

x dy atau L 

f (y) dy
(17)

2. L1 =

0

2

3

4 )

(

x x dx

=

 ... ... 

02

= ………

L2 =

02

3

4 )

(

x x dx

=

  ... ... 

20

= ………

L = L1 + L2 = ………..

Jadi luas daerah yang diarsir adalah ……..satuan luas

Latihan 10

Hitunglah luas daerah yang diarsir.

1.

2.

3.

4.

(18)

5. 6

7. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 2x – 2 dan sumbu x pada interval 0 ≤ x ≤ 2.

8. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 – 1 dan sumbu x.

9. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 + 3 , sumbu x, x = -1 dan x =2.

10. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = -x2 + 4, sumbu x dan x = 3.

11. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 – 5x , sumbu x dan x = -1.

12. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = (x - 3)2, sumbu y dan sumbu x.

13. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 + 2x – 3, sumbu y dan sumbu x pada kuadran IV.

14. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = -x2 + 4x – 3 dan sumbu x pada interval 0 ≤ x ≤ 3.

15. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x3 – 3x2 + 2x dan sumbu x pada interval 0 ≤ x ≤ 3.

16. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y2 = 4(x+1), sumbu Y dan y = 5.

17. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = sin 2x dan sumbu x pada interval 0 ≤ x ≤

2

b. Luas daerah antara dua kurva

Menghitung luas daerah antara kurva y1 = f(x) dan y2 = g(x) pada interval [a,b] seperti pada gambar berikut :

Luas daerah antara kurva y1 = f(x) dan y2 = g(x) pada interval [a,b] adalah Luas ABCD = Luas EFCD – Luas EFBA

(19)

Luas ABCD =

b b

a a

f (x)dx g(x)dx

 

= b

a

(f (x) g(x))dx

Contoh 1 : Hitunglah luas daerah yang diarsir berikut

Jawab : L =

2 2

1 1

(2xx)dx x dx

 

=

2 2

1

1 x 2

 

 

 

= (4 – 2) – (1 – 2 1) =

2 3

Contoh 2 : Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh y = - x + 3 dan y = x2 + 1 Jawab :

Mencari batas : x2 + 1 = -x + 3

x2 + x – 2 = 0 → (x + 2)(x – 1 ) = 0

L =

x x dx

1

2

2 1)]

( ) 3

[( =

x x dx

1

2

2 2)]

[(

=

1

2 2

3 2

2 1 3 1



 

 xxx

= 

  (1) 2(1) 2

) 1 1 3(

1 3 2



   (2) 2(2) 2

) 1 2 3(

1 3 2

= 4½ satuan luas Latihan 11

1. Hitunglah luas daerah yang diarsir.

a. . b.

y

x y = 2x

1 2

y = x

y

y = 2x + 1

x y = x

1 2

y = 2 – x2 x y

1 -2

y = x

(20)

c. . d.

e. . f.

g.. h.

2. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 2 – x2 dan y = x 3. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 – 2x dan y = 6x – x2

4. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y2 = 4x , y= 2x– 4 ,sb X dan di kuadran I 5. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurvay = x2 , y = 4x – x2 dan x = -2

6. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurvay = x + 7 dan y = 7 – x2 dari x = 0 s.d x = 2 7. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva x = 9 – y2 dan x – y = 7

8. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = sin x dan y = cos x pada 0  x   9. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = sin 2x dan y = cos x pada 0  x  2

y = x2 – 5 x y

-1 1

y = - 4

y = x2

x y

3 (3,9) (-2,4)

-2

y = x2 + 2

x y

2 -1

y = x

y = x2

x y = 2-x

(21)

2. Volume benda putar (Pengayaan)

a. Volume benda putar yang dibatasi satu kurva

1) Jika luasan yang dibatasi oleh kurva y = f(x), garis x = a, garis x = b, dan sumbu X diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360o, maka akan terjadi bangun benda putar.

2) Jika luasan yang dibatasi oleh kurva x = f(y), garis y = c, garis y = d, dan sumbu Y diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360o, maka akan terjadi bangun benda putar.

Contoh :

1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x + 1, x = 2 dan x = 5, diputar mengelilingi sumbu sejauh 360 .

Jawab :

5

2

5

2 2

2 ( 2 1)

) 1

(x dx x x dx

V  

Y

X x = f(y)

c d 0 X

Y

y = f(x)

a b

  

b

a

b

a

dx x f dx

y

V 

2

 ( ( ))

2

d d

2 2

c

c

V    x dy    (f (y)) dy

y = x+1

(22)

= 

5

2 2 3

3

1 

 xxx =

= 



 (5) (5) (5) 3

1 3 2



 (2) (2) (2) 3

1 3 2

= 63  satuan volume Latihan 12

1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 2x – 1, sb X, garis x = 1 dan x = 5, diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360.

2. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 + 1, sb X, sb Y, dan garis x = 1, diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360.

3. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x + 1, sb Y, y = 2 dan y = 4, diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360..

4. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika luas daerah yang dibatasi oleh kurva y2 = 4x + 1, sb Y dan sb X di kuadran kedua, diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360..

b. Volume benda putar antara dua kurva

1) Jika luasan yang dibatasi oleh kurva y1f

(

x

),

y2g

(

x

)

, garis x = a, garis x = b dan sumbu X diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360o, maka akan terjadi bangun benda putar.

2) Jika luasan yang dibatasi oleh kurva x1 = f(y), x2= g(y), garis y = c, garis y = d, dan sumbu Y diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360o, maka akan terjadi bangun benda putar.

b 2 2 b 2 2

1 2

a

a

V 

(y y )dx 

(f (x) g (x)) dx

X Y

a b

0

(23)

@f-2025 23

Contoh 1 :

Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika luasan yang dibatasi oleh kurva y = x dan y = ½ x, garis x = 1 dan, garis x = 4 diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360o.

Jawab :

Contoh 2 :

Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika luasan yang dibatasi oleh kurva y = 2x dan y = x, garis y = 1, garis y = 3 diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360o.

Jawab

Latihan 12

1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh garis y = x dan x = y2 diputar mengelilingi sumbu x

2. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = 3x dan kurva y = x2 diputar mengelilingi sumbu x

3. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = ( x – 2 )2 dan garis y – x = 0 diputar mengelilingi sumbu x

4. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y2 = x dan 4x + 8y = 32 diputar mengelilingi sumbu y

Y

X x1 = f(y)

c d

x2 = g(y) d 2 2 d 2 2

1 2

c

c

V    (x  x )dy    (f (y) g (y))dy 

4 x 1

y = x y = ½ x

V =

4

1

2 2

2 1x dx

x

=

4

1

2 2

4 1x dx

x =

4

1 2

4 3x dx

=

4

1 3

4 1





x =

 3  .13 4 4 1 4. 1

= 4 63

=

=

=

= X

3

1

y = x y = 2x Y

V =

4

1

2 2

2 1x dx

x

=

4

1

2 2

4 1x dx

x =

4

1 2

4 3x dx

=

4

1 3

4 1





x =

 3  .13 4 4 1 4. 1

= 4 63

=

=

=

= V = 3 2

 

12 2

1

y y dy

=

3 2 1 2 1 4

y y dy

= 334 2

1

y dy

=

1 3 3

4 1

y

  =

1 3 1 3

4.3 4.1

  

 

= 26 4

=

=

(24)

UJI KOMPETENSI

1.

3xx2 dx = ….

a. 2 x(x2)C b. 2 x(x2)C c. 2 x( x2)C d. 2x( x 2)C e. 2x( x 2)C

2.

2 1 x

x dx = … .

a. 1

2

1 x2 + C b. x21 + C c. 2 x21 + C d.

1 2

1

2 x

+ C e.

1 2

1

2x

+ C

3. Salah satu nilai k yang memenuhi

k 2

4 dx ) 1 x 2

( adalah ....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 4.

0

1 4

3x dx ....

a. 14/9 b. 7/9 c. 2/9 d. 1/9 e. 1/3

5. dx ....

x 4 4 x

2 2

2

 a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4

6.

16 x ( x 1 ) dx

1 0

3

2 = ....

a. 30 b. 32 c. 34 d. 48 e. 60 7. Nilai

0

3 )sin cos

1

( x x dx = … .

a. – 2 b. – 1

4 1 c.

4 3 d. 1 4 3 e. 2

8.

(4x4)cos2xdx= ....

a. (2x + 2) sin 2x – cos 2x + C b. (4x + 4) sin 2x – (x + 1) cos 2x + C c. (2x + 2) sin 2x + (x + 1) cos 2x + C d. (2x + 2) sin 2x + cos 2x + C e. (-2x - 2) sin 2x – cos 2x + C 9.

2

1

)4

1 (x dx

x = ....

a.

30

13

b.

30

11

c.

30 5

d.

30 11 e.

30 13

10. Diketahui F’(x) = (3x + 5)(x – 3) dan F(3) = 20 dengan F’(x) adalah turunan pertama dari F(x).

Maka nilai F(0) + F(2) = ....

a. 78 b. 79 c. 80 d. 81 e. 82

(25)

11. Suatu kurva melalui titikM(1, 5).Gradien garis singgung kurva tersebut di S (x, y) sama dengan dxdy3x22x1. Persamaan kurva tersebut adalah ….

a. y = x3 – x2 + x + 2 b. y = x3 – x2 + x + 3 c. y = x3 – x2 + x + 4 d. y = x3 – x2 + x + 5 e. y = x3 – x2 + x + 6 12. 2

0 2

sin(5x )dx

= ….

a. – 2/5 b. – 1/5 c. – 1/6 d. 1/6 e. 1/5 13. 2

0

(1 cos x) sinx dx

= ….

a. – ½ b. 0 c. ½ d. 1 e. 3/2 14.

2

sin2x sinx dx

= ….

a. – 2/3 b. – 1/3 c. 2/3 d. 3/2 e. 2 15.

2

6 3

cos x sin x dx

= ….

a. 2 b. ¼ c. 3/2 d. 3/8 e. 5/4

16.

(x 5)cos2x dx = ….

a. ½ (x + 5) sin 2x – ¼ cos 2x + C b. ½ (x + 5) sin 2x + ¼ cos 2x + C c. ½ (x + 5) sin 2x + ½ cos 2x + C d. (x + 5) sin 2x – cos 2x + C e. (x + 5) sin 2x + cos 2x + C

17.

x(x 3) dx 5 = ….

a. 1/42 (2x + 1) (x – 3)6 + C b. 1/21 (2x + 1) (x – 3)6 + C c. 1/14 (2x + 1) (x – 3)6 + C d. 1/42 (2x – 1) (x – 3)6 + C e. 1/14 (2x – 1) (x – 3)6 + C 18.

(x21) cosx dx= ….

a. 2x2 sin x + 2x cosx – sin x + C b. x2 sin x + 2x cosx – sin x + C c. – x2 sin x + 2x cosx – sin x + C d. x2 sin x – 2x cosx – sin x + C e. x2 sin x + 2x cosx + sin x + C 19.

3 2

x dx

x 1

= ….

a. x2 (x2 + 1)1/2 + 3/2 (x2 + 1)3/2 + C b. x2 (x2 + 1)1/2 – 3/2 (x2 + 1)3/2 + C c. x2 (x2 + 1)1/2 + 2/3 (x2 + 1)3/2 + C d. x2 (x2 + 1)1/2 – 2/3 (x2 + 1)3/2 + C e. x2 (x2 + 1)1/2 – 1/3 (x2 + 1)3/2 + C 20.

5

2

x 1 dx x 1

= ….

a. 8 ¾ b. 8 2/3 c. 7 1/3 d. 5 5/6 e. 3 2/7

21. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2– 2 dan garis y – x – 4 = 0 adalah ….

a. 10 5/6 b. 11 5/6 c. 20 ½ d. 20 5/6 e. 21 5/6

22. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = – x2 + 3 dan sumbu X pada interval 0  x  6 adalah ….

a. 10 ½ b. 13 1/3 c. 17 d. 18 e. 27

(26)

23. Luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini adalah …

24. Luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini adalah …

25. Luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini adalah …

26. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = 3x – 2 , garis x = 1 dan garis x = 3 diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah

a. 34 b. 38 c. 46 d. 50 e. 52

27. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y =2 1x92 dan sumbu X diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ….

a. 6 b. 8 c. 16 d. 24 e. 36

28. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = – x2 dan garis x + y + 2 = 0 diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ….

a. 13 2/3 b. 14 2/5 c. 15 2/3 d. 17 2/5 e. 18 2/3

29. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 dan

y = – x2 + 6x diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ….

a. 9 b. 80 c. 81 d. 82 e. 135

30. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 dan garis y2 = 8x diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360 adalah ….

a. 9 4/5 b. 5 4/5 c. 4 4/5 d. 3 4/5 e. 2 4/5  a. 4 2/3

b. 8 c. 10 d. 10 2/3 e. 12 2/3

a. 1/3 b. ½ c. 5/6 d. 7/6 e. 4/3 a. 7 1/3 b. 6 1/3 c. 5 1/3 d. 5 e. 4

Referensi

Dokumen terkait

Tentukan bentuk persamaan kuadrat yang memiliki koordinat titik potong grafik dengan sumbu X di titik-titik berikut!. Tentukan bentuk persamaan kuadrat yang melalui titik puncak

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-2,0) dan tegak lurus dengan garis x-y=1.. Gambarlah garis yang melalui titik P(2,0) dengan

barisan dan jumlah n suku deret aritmetika dan geometri  Menjelaskan arti barisan dan deret  Menemukan rumus barisan dan deret aritmatika  Menemukan rumus barisan dan

Untuk menentukan garis singgung lingkaran melalui titik (x 1, y 1 ) di luar lingkaran, tidak terdapat rumus yang

Persamaan garis yang tegak lurus pada garis singgung kurva y = tan x (tan lambang untuk tangens) di titik ( p /4

Merupakan konsep yang berhubungan dengan proses perhitungan luas suatu daerah di bawah kurva yang batas-batas dari daerah tersebut diketahui.. Jika diketahui

Separation of Variables If we have a differential equation in the form: dy dx =fxgy where fx is a function of only x and gy is a function of only y, then we can use the method of

Dua Garis Tidak Berpotongan Sejajar Gambar 1.18 Dua Garis Berpotongan di Tak Hingga Titik Berimpit x 0 y x 0 y x 0 y Dengan menggunakan gradien kemiringan garis, apakah