106 BAB 5 PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kepada 87 responden mengenai komunikasi verbal dan non verbal perawat terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Islam Banjarmasin, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.1.1 Semua responden mengkategorikan komunikasi verbal dan non verbal perawat di Rumah Sakit Islam Banjarmasin memiliki komunikasi baik (83,9%). Diantara komunikasi verbal dan non verbal, nilai komunikasi perawat tertinggi terletak pada komunikasi verbal 43,00
1.1.2 Kepuasan pasien Rumah Sakit Islam Banjarmasin mayoritas merasa puas (79,3%), sementara hanya 20,7% responden merasa tidak puas.
Diantara indikator pembentuk kepuasan pasien, indikator Rebaility (kendalan) yaitu memiliki nilai tertinggi dibandingkan indikator kepuasan yang lain yaitu sebesar 20,00.
1.1.3 Hasil uji analisis bivariat didapatkan p-value 0,025 < α 0,05 dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,240. Berarti terdapat hubungan hubungan komunikasi verbal dan non verbal perawat terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Islam Banjarmasin dengan tingkat keeratan hubungan lemah menurut D.A. de Vaus. Semakin baik komunikasi yang dilakukan perawat maka akan meningkatkan kepuasan pasien, sebaliknya jika komunikasi perawat tidak baik akan berdampak pada penurunan kepuasan pasien.
1.2 Saran
1.2.1 Bagi Instansi Pendidikan
Bagi instansi pendidikan agar dapat membuat pembelajaran mengenai manajemen rumah sakit, khususnya peningkatan tenaga kesehatan dan peningkatan pelayanan kesehatan melalui komunikasi
107
verbal dan nonverbal tenaga kerja, serta kepuasan pasien. Selain itu, instansi pendidikan juga perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kedua variabel serta melakukan penelitian intervensi meningkatkan kedua variabel agar output penelitian dapat di implementasikan oleh rumah sakit.
1.2.2 Bagi Rumah Sakit
Bagi rumah sakit agar dapat meningkatkan komunikasi verbal dan nonverbal tenaga kesehatan, khususnya perawat. Upaya yang dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan / workshop mengenai komunikasi di pelayanan kesehatan. Selain itu, rumah sakit juga perlu melakukan peningkatan kepuasan pasien karena berdasarkan penelitian masih belum memenuhi standar ≥ 90%. Upaya yang dapat dilakukan adalah peningkatan kualitas pelayanan. Juga dapat melakukan penelurusan penyebab rendahnya kepuasan pasien agar dapat dilakukan evaluasi pelayanan.
1.2.3 Bagi Perawat
Bagi perawat agar dapat meningkatkan softskill diri terkait komunikasi dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi yang perlu ditingkatkan adalah komunikasi verbal, namun juga diiringi dengan komunikasi nonverbal dalam pelaksanaannya. Selain itu, perawat perlu melakukan peningkatan pelayanan kesehatan meliputi aspek responsivenes, assurance, tangibles, emphaty, dan reability.
5.2.4 Bagi mahasiswa
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya komunikasi verbal dan nonverbal perawat terhadap kepuasan pasien
5.2.5 Bagi responden
Mendapatkan dan menerima pelayanan keperawatan yang berkualitas,lebih nyaman,puas dan betah pada suatu rumah sakit