IMPLEMENTASI PENDEKATAN MAUIDZAH HASANAH DALAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR PADA PERENCANAAN
KARIR SISWA KELAS XII
(STUDI DI SMA NEGERI PRINGGASELA)
oleh
IHWANUL FATIHIN NIM: 180303064
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2022
ii
IMPLEMENTASI PENDEKATAN MAUIDZAH HASANAH DALAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR PADA PERENCANAAN
KARIR SISWA KELAS XII (STUDI DI SMA NEGERI 1 PRINGGASELA)
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Serjana Sosial
oleh
IHWANUL FATIHIN NIM: 180303064
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2022
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Ihwanul Fatihin, NIM: 180303064 dengan judul
“Implementasi Pendekatan Mauidzah hasanah dalam Layanan Bimbingan Karir pada Perencanaan Karir Siswa XII (Studi di SMA Negeri 1 Pringgasela)” kecamatan Pringgasela kabupaten Lombok Timur NTB, telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal 20-04-2022
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Satriawan, M.A. Herlina Fitriana, M.Si.
NIP.197412312005011028 NIP. 199204162019032035
iv
Mataram,20-04-2022 Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Mataram Assalamualaikum Wr, Wb.
Dengan hormat setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi suadara:
Nama : Ihwanul fatihin NIM : 180303064
Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam
Judul : “Implementasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa XII (Studi di SMA Negeri Pringgasela)”.
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di- munaqasyah-kan
Wassaalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Satriawan, M.A. Herlina Fitriana, M.Si.
NIP.197412312005011028 NIP.199204162019032035
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul:” Implementasi Pendekatan Mauidzah Hasanah Dalam Layanan Bimbingan Karir Pada Perencanaan Karir Siswa Kelas XII (Studi di SMA Negeri 1 Pringgasela)”. Yang diajukan oleh Ihwanul Fatihin. NIM: 180303064, Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram telah di- munaqaysah-kan pada tanggal 20-mei- 2022
Dewan Penguji
Dr. Satriawan, SS.M.A ………
(Ketua Sidang/ Pemb I)
Herlina Fitriana, M.Si. ………
(Sekretaris Sidang/Pemb II)
H. Masruri, M.A ………
(Penguji I)
Muhammad Awwad, M.Pd.I ………
(Penguji II)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Dr. Muhammad Saleh, M.A.
NIP.197209211998032001
vii MOTTO
ِةَنَسَحْلا ِةَظِع ْوَمْلا َو ِةَمْك ِحْلاِب َكِ ب َر ِليِبَس ىٰلِإ ُعْدا
ُنَسْحَأ َىِه ىِتَّلاِب ْمُهْلِد ٰج َو ۖ
َّنِإ ۖ
ۦِهِليِبَس ْنَع َّلَض ْنَمِب ُمَلْعَأ َوُه َكَّب َر
َنيِدَتْهُمْلاِب ُمَلْعَأ َوُه َو ۖ
ud'u ilaa sabiili robbika bil-hikmati wal-mau'izhotil-hasanati wa jaadil- hum billatii hiya ahsan, inna robbaka huwa a'lamu bimang dholla 'ang sabiilihii wa huwa a'lamu bil-muhtadiin
Artiny:” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."(QS. An-Nahl 16: Ayat 125)
viii
PERSEMBAHAN
“Kupersembahan skripsi ini untuk keluarga besar H Makbul, almamaterku, semua guru- guruku dan dosenku, ibuku Laeli Yuslihati, ayahku Basirin almarhum, dan ayah tiriku Mulyadi hasan, adik-adikku Yusnida Arliningsih, dan Ahmad Daffa Sa’bany, dan teman seperjuanganku yang sangat saya cintai, terima kasih dukungan dan doanya selama ini”
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji hanya bagi Allah SWT , Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga sahabat, dan semua pengikutnya.
Amin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak, oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi- tingginya dan ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang tekag membantu sebagai berikut.
1. Dr. Satriawan, M.A. sebagai pembimbing I dan Herlina Fitriana, M.Si.
Sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi menditail, terus menerus, dan tanpa ada kata bosan ditengah kesibukannya menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepet selesai.
2. H. Masruri, M.A Sebagai penguji I dan Muhammad Awwad, M.Pd.I sebagai penguji II yang telah memberikan saran dan arahan.
3. Dr. Muhammad Saleh Ending, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
4. Dr. Mira Mareta, M.A. sebagai ketua jurusan Bimbingan dan Konseling Islam.
5. Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku rektor UIN Mataram yang telah memberikan tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberikan bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama lama di kampus tanpa selesai.
6. Bapak/ ibu dosen UIN Mataram yang telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di UIN Mataram.
7. Basirin almarhum dan Leali Yuslihati, dan ayah tiriku Muliady, Yusnida Arliningsih dan Ahmad Daffa Sa’bany (adik-adiku), serta keluarga besar H Makbul, dan teman-teman kos la dewa dan teman- teman seperjuanganku terima kasih telah mememami penulis dalam keadaan suka maupun duka serta mendidik penulis dalam kehangatan keluarga.
x
Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan kalian yang selama ini telah membantu saya dalam perjuang skirpsi ini, sekian dan terima kasih, semoga dengan adanya skripsi ini memberikan manfaat ilmu pengetahuan khususnya bimbingan konseling isalam, peneliti sangat menyadari masih terdapat banyak sekalin kekurangan dalam skirpsi ini, maka peneliti sangat mengharapkan kritik dan sarannya agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Mataram, 03-05-2022
Ihwanul Fatihin NIM: 180303064
xi DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 6
E. Telah Pustaka ... 7
F. Kerangka Teori ... 11
1. Mauidzah hasanah ... 11
2. Bimbingan Karir ... 17
3. Perencanaan karir ... 20
G. Metode Penelitian ... 23
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 23
2. Kehadiran peneliti ... 24
3. Lokasi Penelitian ... 25
4. Sumebr Data ... 25
5. Teknik Pengumpulan Data ... 27
6. Teknik Analisis Data ... 29
7. Teknik Keabsahan Data ... 31
H. Sistematika Pembahasan ... 32
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 33
A. Gambar Umum SMA Negeri 1 Pringgsela ... 33
xii
B. Paparan Data dan Temuan Hasil Penelitian ... 36
BAB III PEMBAHASAN ... 53
A. Impelemtasi Pendekatan Mauidzah Hasanh dalam Layanan Bimbingan Karir pada Perencanaan Karir Siswa Kelas XII ... 53
B. Faktor penghambat dan pendukung... 62
BAB IV PENUTUP ... 65
A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DOKUMENTASI ... 70
xiii
DAFTAR TABEL Tablel 1.1 Data guru BK
Tabel 1.2Data siswa kelas XII
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Wawancara peneliti dengan siswa kelas XII Gambar 2.2 Wambar ruang guru BK
Gambar 2.3 Wawancara peneliti dengan guru BK Gambar 2.4 Gambar kegitan guru BK
Gambar 2.5 Gambar ruang konseling individu dan kelompok Gambar 2.6 Wawancara peneliti dengan siswa kelas XII
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Photo Kegiatan Peneliti
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Daftar Informan (wawancara verbatim) Lampiran 4 Hasil observasi
Lampiran 6 lampiran arsip- asrip penelitian
xvi
IMPELEMTASI PENDEKATAN MAUIDZAH HASANAH DALAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR PADA PERENCANAAN KARIR
SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PRINGGASELA oleh
IHWANUL FATIHIN NIM: 180303064
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi akibat dampak negatif remaja mengalami kebingungan, ketidaksiapan dan stress dalam membuat keputusan karir untuk masa depan akibat dampak tersebut yaitu pemilihan studi secara tidak tepat, pemilihan pekerjaan tidak sesuai dengan bakat siswa. Untuk menangani permasalahan tersebut, maka perlu adanya layanan bimbingan karir dengan mengunakan cara-cara yang baik dan mudah dipahami siswa yang sering disebut dengan mauidzah hasanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana implementasi pendekatan mauidzah hasanah serta faktor penghambat dan pendukung dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.Untuk mencapai tujuan di atas, dalam penelitian ini mengunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dengan mengunakan teknik analisis yaitu reduksi data, katagorisasi, sintensiasi, dan menyusun analisis. Sedangkan pengecekan keabsahan data mengunakan ketekunaan peneliti dan triangulasi data.
Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi pendekatan mauidazah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII diantaranya mengunakan layanan bimbingan klasikal untuk memberikan nasihat, bimbingan, dan wasiat (pesan-pesan positif) atau motivasi, kisah-kisah, dan kabar gembira.
Faktor penghambat dan pendukung, fakor penghambat pertama keadaan guru BK yaitu latar belakang pendidikan guru BK, kedua keadaan siswa kelas XII yaitu kemampuan siswa, status ekonomi siswa. Faktor
xvii
pendukung pertama keadaan guru BK yaitu guru di berikn 1 jam mata pelajaran, guru BK sudah menjalani kerjsama dengan instansi perguruan tinggi dan tenaga kerja, dan guru BK sudah mempersiapkan siswa kelas XII untuk mengikuti seleksi LMPTKIN, kedua keadaan siswa adanya dukungan dan harapan orang tau kepada siswa.
Kata Kunci: “Pendekatan Mauidzah hasanah, Layanan Bimbingan Karir, Perencanaan Karir Siswa”.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang ada di Indonesia. Pengangguran yang begitu tinggi, bisa membawa dampak negative dan permasalahan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di NTB sebanyak 2,74 juta jiwa pada Agustus 2021. Angka tersebut berkurang 7,64 ribu jiwa dibandingkan dengan posisi Februari 2021 dan juga juga menyusut 50,5 ribu jiwa dibandingkan dengan posisi Agustus 2020.1
Sementara itu jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2,66 juta jiwa pada Agustus 2021. Angka tersebut bertambah 18,94 ribu jiwa dibandingkan dengan posisi Februari 2021 dan juga meningkat 81,44 ribu jiwa dari Agustus 2020. Hasilnya, tingkat penganguran di NTB berkurang menjadi 82,5 ribu jiwa atau 3,01% dari total angkatan kerja di provinsi tersebut. Tingkat penganguran tersebut turun 0,96 persen poin dari posisi Februari 2021 dan juga menyusut 1,21 persen poin dibanding posisi Agustus 2020. Dari total 2,66 juta jiwa penduduk yang bekerja pada Agustus 2021, terdapat 1,49 juta jiwa yang bekerja penuh. Ada pula 398,5 ribu jiwa yang merupakan setengah pengangguran, serta 767,75 ribu jiwa yang bekerja paruh waktu.2
Berdasarkan data tingkat penganguran di atas membawa dampak negatif dan permasalahan kemiskinan. Kemiskinan sering menjadi penyebab sesorang untuk melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri ataupun penipuan. Dampak lain dari penganguran secara psikologis adalah memicu bunuh diri karena tidak siap dengan keadaan yang dihadapi. Jika kondisi seperti ini terus berlangsung.
Timbul pertanyaan dimana letak pemahamaan karir sebagai wadah
1Disnakertrans Prov NTB, “ Data pengangguran di NTB”, dalam https://disnakertrans.ntbprov.go.id/tingkat-pengangguran-terbuka-tpt-ntb-sebesar- persen/#:~:text=BPS%20Prov%20NTB%20merilis%2C%20jumlah,ribu%20orang%20di banding%20Agustus%202020, diakses tanggal 24 januari 2022, pukul 20.20.
2Disnakertrans Prov NTB, “ Data pengangguran di NTB”, dalam https://disnakertrans.ntbprov.go.id/tingkat-pengangguran-terbuka-tpt-ntb-sebesar-301 persen/#:~:text=BPS%20Prov%20NTB%20merilis%2C%20jumlah,ribu%20orang%20di banding%20Agustus%202020, diakses tanggal 24 januari 2022, pukul 20.20.
2
untuk menunjang menacari pekerjaan dan seberapa siapkah untuk bersaing mendapatkan perkerjaan sesuai karir yang dinginkan agar mengurangi angka penganguran di Indonesia.3
Karir merupakan suatu keseluruhan kehidupan seseorang dalam mewujudkan diri untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut individu harus memiliki kekuatan yang dimiliki seperti pengusaan kemampuan dan aspek yang menunjang kesuksesan karir. Bagian yang paling penting dalam perkembangan karir individu adalah Kecakapan dalam mengambil keputusan dangan tujuan utama dalam perencanaan karir yang harus ditempuh oleh setiap individu. 4
Setiap orang mengharapkan langkah dalam menempuh karir bisa berjalan lancar dan sukses. Kesuksesan seseorang bisa diukur dengan melihat kesuksesan jenjang karir yang dimiliki. Sukses dalam karir bisa dirasakan dengan perasaan bangga mendapatkan pekerjaan yang diharapkan, penghasilan yang lebih status sosial yang tinggi dan dihargai orang lain. Sebaliknya jika seseorang gagal dalam menempuh karir akan merasa rendah diri dengan status pengangguran, tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup, serta dikucilkan oleh masyarakat.
Perencanana karir yang matang saat sekolah bisa membantu seseorang untuk lebih mengenal dan memahami bakat dan minat yang dimiliki.
Kemampuan merencanankan karir perlu dimiliki oleh setiap individu termasuk siswa disekolah perencanaan karir yang dimiliki oleh siswa berguna untuk pemilihan jenis studi lanjut, dan pemilihan rencana pekerjaan. Upaya untuk dapat merencanakan karir siswa di sekolah dapat ditempuh melalui layanan bimbingan dan konseling.5
Dalam undang undang republik Indonesia tahun 2003 No 20 pasal 3 tentang system pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
3 Ahmad, “ Pengertian Penganguran”, dalam
https://www.gramedia.com/literasi/pengangguran/, diakses tanggal 25 januari 2020, pukul 20.35.
4 Widarto, Bimbingan Karier dan Tips Berkarier, (Yogyakarta: LeotikaPrio, 2015), hlm 3.
5 Widarto, Bimbingan Karier dan Tips Berkarier, (Yogyakarta: LeotikaPrio, 2015), hlm 19.
3
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan undang undang republic Indonesia tahun 2003 No 20 pasal menyatakan bahwa bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari system pendidikan. Layanan bimbingan konseling disekolah bertujuan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan siswa dan membantu memecahkan permasalahan siswa dalam berbagai bidang pelayanan.
Bidang layanan dalam bimbingan konseling terdiri dari bidang pribadi, sosial, belajar dan karir.6Semua layanan bimbingan tersebut tentunya dilakukan dengan cara cara yang baik dan mudah dipahami oleh siswa, istilah ini dinamakan dengan mauidzah hasanah.
Mauidzah hasanah secara bahasa terdiri dari dua kata yaitu mau’idzhah dan hasanah. Kata mau’izdhah berasal dari kata wa’adza ya’idzu wa’dzan idzatan yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringakatan, sedangkan hasanah artinya kebaikan. Mauidzah hasanah adalah suatu ajakan dengan memberikan nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan kepada orang lain dengan mengunakan bahasa yang baik dan lemah lembut yang dapat mengugat hati seseorang sehingga mau menerima nasihat, bimbingan, pendidikan, dan peringatan agar dapat memotivasi seseorang terhadap perkembanganya. Dari definisi di atas muaidzah hasanah dapat diklasikfikasikan dalam bentuk nasihat, bimbingan, kisah kisah, kabar gembira, dan wasiat (motivasi).7 Mauidzah hasanah mengandung unsur nasihat, bimbingan, pendidikan, peringatan dan motivasi yang berkaitan dengan layanan bimbingan konseling, layanan bimbingan konseling adalah suatu proses dimana pelajar diberi arah dan bimbingan untuk kehidupan di masa yang akan datang.8 Dari
6 UU RI tahun 2003 No 20 pasal 3, tentang system pendidikan nasional.
7 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2003), Cet.1, hlm. 15-16.
8 Widarto, Bimbingan Karier dan Tips Berkarier, (Yogyakarta: LeotikaPrio, 2015), hlm 8.
4
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan konseling memiliki terkaitan dengan pendekatan mauidzah hasanah dari segi menasihati, membinbing, memperingati, mendidik, dan memotivasi dengan mengunakan bahasa yang baik dan lemah lembut untuk kehidupan masa yang akan datang.
Layanan bimbingan karir selain memberikan respon pada masalah masalah yang dialami siswa, juga bertujuan untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pekerjaan.
Selain itu bimbingan karir menitikberatkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan individu dengan lingkungan agar dapat memperoleh pandangan positif kedepan.9 Rentang usia dalam perencanaan karir di mulai dari saat lahir sampai dengan umur 15 tahun pada tahap ini sering disebut dengan tahap pengembangan dimana anak mulai mengembangkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. tahap selanjutnya yaitu tahap exkplorasi dengan rentang usia 15 sampai dengan 24 tahun, dalam tahap ini anak sudah mencari-cari informasi karir akan tetapi belum mengambil keputusan yang bersipat mengikat. Rentang usia 15 sampai dengan 14 tahun ini sudah memasuki masa remaja.10
Masa remaja merupakan priode transisi antara masa anak anak dan masa dewasa. Batasan usia tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usia. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 11 sampai dengan karir usia belasan yaitu 20 tahun ketika pertumbuhan fisik dan perubahan lain berlangsung cepat, yang ditandai dengan ada psikosial dalam perkembangan jasmani remaja juga sudah akil baliq dan melihat dari proses perkembangan karir seharusnya sudah memiliki kemampuan menentukan pilihan karir untuk masa depan.11
9 Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Bandung: Yrama Widya, 2012), hlm 92.
10 Widarto, Bimbingan Karier dan Tips Berkarier, (Yogyakarta: LeotikaPrio, 2015), hlm 3.
11Desmita, Psikologi Perkembangan, (bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), hlm 189.
5
Remaja SMA (sekolah menengah atas) adalah individu yang sudah dianggap dewasa dan bisa lebih siap untuk menghadapi dunia kerja ataupun karir. Akan tetapi, berhubungan dengan layanan bimbingan konseling di Indonesia, remaja SMA belum mendapatkan layanan secara optimal termasuk bimbingan karir, layanan bimbingan karir yang ada di sekolah SMA lebih mengutamakan persiapan siswa untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, sedangkan di sekolah SMK lebih mengutamakan persiapan siswa untuk memasuki lapangan perkerjaan serta mengikuti pendidikan lebih lanjut. Hal tersebut dikarenakan masih banyak sekolah SMA yang memfokuskan semua usaha untuk menempuh uijan nasional dan menyampingkan fungsi layanan bimbingan konseling yang berakibat ketidaksiapan dalam pemahaman karir secara optimal.
Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari beberapa siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Pringgasela menyatakan masih bingung dalam memilih karir untuk masa depan. Pada kenyataanya siswa SMA juga belum bisa mencapai tugas perkembangan karir. Siswa masih ragu dan tidak memiliki kesiapan untuk membuat keputusan karir yang tepat bagi masa depan. Fakta ini menyatakan bahwa banyak remaja remaja mengalami kebingungan, ketidaksiapan dan stress dalam pembuatan keputusan karir. Kurang peduli terhadap karir, serta pilihan atas dasar mengikuti teman jika terus dibiarkan akan mengakibatkan dampak negatif.
Akibat dampak negatif tersebut pemilihan studi lanjut secara asal, dan pemilihan kerja tidak sesuai bakat, serta tanpa melihat kemampuan dalam diri individu akan menjerumuskan pada kegagalan karir. Untuk menangani permasalah tersebut maka perlu adanya layanan bimbingan karir, untuk mengarahkan siswa supaya lebih mengetahui potensi yang di milki, tentunya bimbingan ini dilakukan dengan cara-cara baik dan mudah dipahami supaya bisa masuk ke hati para siswa, yang sering dengan mauidzah hasanah. Berdasarkan masalah di atas maka peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang bagaimana impelementasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
6 B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat perencanaan karir siswa dalam layanan bimbingan karir dengan mengunakan pendekatan mauidzah hasanah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat perencanaan karir siswa XII dalam layanan bimbingan karir siswa dengan mengunakan pendekatan mauidzah hasanah SMA Negeri 1 Pringgasela.
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, anatara lain sebagai berikut:
1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pendidikan bimbingan konseling dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran tentang bagaimana implementasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa, agar tidak salah pilih dalam mengambil keputusan karir di masa depan nanti.
2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya siswa dan guru dalam ilmu pengetahuan tentang layanan bimbingan karir dengan mengunakan pendekatan mauidzah hasanah, sebagai acuan penelitian selanjutnya tentang bagaimana implementasi dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup
7
Dalam penelitian ini memfokuskan tentang bagaimana implementasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
2. Setting Penelitian a. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMA Negeri 1 Pringgasela kecamatan Pringgasela kabupaten Lombok timur provinsi NTB merupakan lokasi yang baik dan strategis bagi penulis untuk melakukan penelitian karena lokasi tersebut tidak jatuh dari tempat tinggal peneliti dan permasalahan ini belum pernah ada yang teliti.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester Genap febuari – maret 2022.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya karya yang berkaitan dengan penelitian yang saat ini sedang dilakukan, guna menghindari duplikasi, plagiasi, serta menjamin keaslian dan kebsahan dari penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan definisi tersebut dalam usaha penelusuran yang peneliti lakukan saat ini, ada beberapa peneliti atau kajian yang masih terkait dengan penelitian saat ini antaranya adalah:
1. Jurnal Twi Tandar Atmaja, dengan judul Upaya Meningkatkan Perencanaan karir Siswa Melalui Bimbingan Karir dengan Pengunaan Media Modul, Journal Management System, Vol, 3, No, 2, 201, hlm 58-68. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perencanaan karir siswa melalui bimbingan karir dengan penggunaan media modul pada siswa kelas XII IPA 2 MAN Wonokromo Bantul tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 12 siswa yang memiliki tingkat perencanaan karir rendah.
8
Metode pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Analisis data yang digunakan menggunakan rumus t-test untuk melihat perbedaan rerata pretest dan rerata posttest. Hasil penelitian menunjukan perencanaan karir siswa kelas XII IPA 2 dapat ditingkatkan melalui bimbingan karir dengan penggunaan media modul yang dilihat dari adanya perbedaan yang signifikan dari rerata sebelum dilakukan bimbingan karir sebesar 105,25 dan setelah dilakukan bimbingan karir serata sebesar 122,50. Sehingga dapat disimpulkan “ada peningkatan perencanaan karir melalui bimbingan karir dengan penggunaan media modul pada siswa kelas XII IPA 2 MAN Wonokromo Bantul tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi guru bimbingan dan konseling dalam penyusunan program dan pengembangan media layanan bimbingan konseling karir untuk meningkatkan perencanaan karir siswa.
Dibandingkan dengan penelitian yang peneliti sudah lakukan memiliki perbedaan dan persamaan, perbedaanya yaitu penelitian di atas melakukan layanan bimbingan karir dengan media modul dalam perencanaan karir siswa dengan pendekatan penelitian kuantitatif sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan mengunakan pendekatan mauidzah hasanah dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa dengan mengunakan pendekatan kualitatif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu pada objek penelitian yang sama sama meneliti siswa kelas XII.
2. Jurnal Yari Dwikurnanningsih judul Pengaruh Layanan Informasi Karir Terhadap Kemampuan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cepu, jurnal Satya Widya, Vol 30, No 1. Juni 2014, hlm 34-42. Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi peningkatan kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cepu melalui layanan informasi karier. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain eksperimen semu. Subjek penelitian ini 37 siswa yang kemampuan perencanaan kariernya sedang, rendah dan sangat rendah. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
9
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberi perlakuan yaitu layanan informasi karier, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Kedua kelompok tersebut diuji homogenitas yang hasilnya p=0.616 (p>0.050) artinya antara kelompok kontrol dan eksperimen memiliki varians yang sama atau homogen sehingga kedua kelompok tersebut bias dijadikan obyek penelitian.
Teknik Pengumpulan data menggunakan skala yaitu skala sikap perencanaan karier yang diadopsi dari Anggraeni (2012) yang disusun berdasarkan teori Parsons dan Williamsons. Skala sikap perencanaan karier terdiri dari 48 item pernyataan, setelah uji validitas dan reliabilitas, seluruh item dinyatakan valid dan instrumen dinyatakan reliabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah Mann Whitney dengan bantuan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil analisa yang dilakukan diperoleh skor Z= -5.197 dan Asymp.Sig.(2-tailed) p=0.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kemampuan perencanaan karier kelompok eksperimen dengan kelompok Kontrol. Selanjutnya dilihat dari skor pretest dan postest kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan sebesar 8,44.
Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan ada pengaruh layanan informasi karier terhadap kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cepu.
Dibandingkan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan memiliki perbedaan dan persamaan, perbedaanya yaitu penelitian di atas menguji pengaruh layanan informasi karir terhadap kemampuan perencanaan karir siswa XI dengan mengunakan pendekatan experimen, sedangkan penelitian yang peneliti akan lakukan yaitu penerapan pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII dengan mengunakan pendekatan kualitatif. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian akan peneliti lakukan yaitu sama sama meneliti tentang perencanaan karir siswa.
3. Jurnal Syihabuddin Najih judul Mau’idzah Hasanah Dalam Al- Quran Dan Implementasi Dalam Bimbingan Konseling Islam Jurnal
10
Ilmu Dakwah Vol. 35, No 1, juni 2006, bertujuan untuk mengetahui implementasinya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam. Penelitian yang penulis pakai adalah menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode tafsir maudu’iy (metode tematik). Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan ayat-ayat yang berkenaan dengan lafadz mau’idzah dalam Al-Qur’an. Pemahaman dari lafaldz mau’idzah menyimpulkan bahwa kesemuaan ayat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda meliputi empat hal : pelajaran, peringatan, nasehat dan larangan. Mau’idzah hasanah dipahami sebagai salah satu teknik yang disampaikan dengan bentuk nasehat, sehingga implementasi dari mau’idzah hasanah merupakan wujud dari kegiatan dakwah secara langsung. Mau’idzah hasanah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam memberikan kontribusi yang besar dalam upaya perbaikan diri dan kesadaran beragama bagi individu, dengan adanya penerapan tersebut diharapkan bisa menjadi pijakan dalam bimbingan dan konseling Islam agar pelaksanaannya dapat berlangsung baik dan dapat menghasilkan perubahan-perubahan dengan cara penyampaian yang berakhlakul karimah berdasarkan pedoman Al Qur’an dan As-Sunnah.
Berdasarkan data dan penjelasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa Mau’idzah hasanah adalah sebuah nasehat yang disampaikan melalui perkataan untuk mendekatkan manusia kepada RabbNya dengan lemah lembut dan menyentuh jiwa sesuai dengan taraf kemampuan berpikir orang yang menerimanya. Adapun yang dimaksud lemah lembut yaitu nasehat yang diberikan dengan bahasa yang baik maupun santun serta enak didengar. Sedangkan menyentuh jiwa yaitu dengan penuh kasih sayang sehingga mampu masuk ke relung hati terdalam. Dari kesembilan ayat mau’idzah yang sudah dianalisis, memberikan pemahaman empat fungsi makna meliputi: fungsi pelajaran atau pengajaran, fungsi peringatan, fungsi nasehat dan fungsi larangan. Lebih jauh lagi dari kesembilan yang sudah dihimpun, ayat 125 dari Qur’an surat An- Nahl adalah ayat yang paling mendekati esensi dari kegiatan bimbingan dan konseling Islam karena berkaitan dengan ajakan untuk berdakwah hingga pada proses pelaksanaan dakwah itu
11
sendiri. Adapun Implementasi dari mau’idzah hasanah dalam bimbingan dan konseling Islam dapat menjadi pijakan yang benar tentang bagaimana proses konseling itu berlangsung baik dan dapat memberikan perubahanperubahan pada individu dengan menggunakan potensi nurani, cara berkeyakinan, dan cara bertingkah laku yang santun berdasarkan wahyu Al-Qur’an dan paradigma kenabian atau As-Sunnah. Keberhasilan itu bisa diraih jika dilakukan dengan penuh kelembutan dan cara penyampaian yang berakhlakul karimah yang menjadi ciri khas dari mau’idzah hasanah.
Perbandingannya dengan penelitian yang peneliti lakukan memiliki perbedaan dan persamaan, perbadaannya yaitu penelitian di atas menguji tentang Mau’idzah Hasanah Dalam Al- Quran Dan Implementasi Dalam Bimbingan Konseling Islam sedangkan penelitian yang sudah peneliti lakukan yaitu implementasi pendekatan Mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII di SMAN 1 Pringgasela.
Sedangkan persamaannya yaitu sama-sama mengimplementasikan pendekatan Mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan dan konseling.
F. Kerangka Teori 1. Mauidzah hasanah
a. Pengertian Mauidzah hasanah.
Mauidzhah hasanah secara bahasa terdiri dari dua kata yaitu mau’izhah dan hasanah. Kata mau’izhah berasal dari kata wa’adza ya’idzu wa’dzan idzatan yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringakatan, hasanah artinya kebaikan.12
Mauidzah hasanah menurut Ibn Sayyidihi, sebagaimana dikutip oleh Masyhur Amin, sebagai berikut:
َقَع َو ٍبا َوَث ْنِم ُهَبْلَق ُنْيِلَي اَمِب ِناَسْن ْلِْل َك ُرْيِكْذَت ٍبا
Tazkiroka Lil insani Bima yulina qolbuhu min sawaabi waiqobi
12 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2003), Cet.1, hlm. 15-16.
12
Artinya: “Mengingatkan (yang dilakukan) kepada orang lain dengan pahala dan siksa yang dapat menjinakkan hatinya.”
Jadi, mauidzah hasanah adalah memberi nasihat dan memberi ingat (memperingatkan) kepada orang lain dengan bahasa yang baik yang dapat menggugah hatinya sehingga pendengar mau menerima nasihat tersebut. Sebab, kelemah lembutan dan menasihati (al-mauidzah) sering kali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar. Bahkan, lebih mudah melahirkan kebaikan ketimbang larangan dan ancaman. Menurut Hasanuddin, mengutip pendapat dari M.A. Mahfoeld, mauidzah hasanah kata-kata yang santun dan dapat memotivasi perkembangan manusia. Hasanah dalam dakwah maupun konseling Islam paling tidak harus mengandung beberapa unsur berikut:
1) Didengar orang, lebih banyak lebih baik suara panggilannya 2) Diturut orang, lebih banyak lebih baik maksud
tujuannya,sehingga
3) Menjadi lebih besar kuantitas manusia yang kembali ke jalan Tuhannya, jalan Allah swt.13
Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara lain:
1) Menurut imam abbdullah bin ahmad an-nasafi yang dikutip oleh hasanuddin adalah sebagai berikut.
“mauidzah hasanah adalah (perkataan-perkataan) yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan Al Quran.
2) Menurut abd, hamid al-bilali maudzah hasanah merupakan salah satu manhja (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke
13 Tarmizi, Bimbingan Konseling Islam, (Medan: Perdana Punlishing, 2018), hlm 144.
13
jalan Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah lembut agar mau berbuat baik.14
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat simpulkan mauidzah hasanah adalah suatu ajakan dengan memberikan nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan kepada orang lain dengan mengunakan bahasa yang baik dan lemah lembut yang dapat mengugat hati seseorang sehingga mau menerima nasihat, bimbingan, pendidikan, dan peringatan agar dapat memotivasi seseorang terhadap perkembanganya.
b. Ayat ayat Al-quran tentang Mauidzah hasanah 1) QS Al- Baqarah ayat 66
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َم َو اَهَفْلَخ اَم َو اَهْيَدَي َنْيَب اَمِ ل الًٰكَن اَهٰنْلَعَجَف َنيِقَّتُمْلِ ل اةَظِع ْو
fa ja'alnaahaa nakaalal limaa baina yadaihaa wa maa kholfahaa wa mau'izhotal lil-muttaqiin
Artinya : "Maka Kami jadikan (yang demikian) itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 66)
2) QS. Ali-Imran 138
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َنيِقَّتُمْلِ ل ٌةَظِع ْوَم َو ىادُه َو ِساَّنلِ ل ٌناَيَب اَذٰه haazaa bayaanul lin-naasi wa hudaw wa mau'izhotul lil- muttaqiin
Artinya :"Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 138)
Mauidzah hasanah dalam bimbingan konseling merupakan teknik yang bersifat lahir yang dapat dilihat, didengar atau rasakan oleh klien, yaitu dengan bentuk nasihat. Teknik ini dapat dilakukan konselor pada pelaksanaan bimbingan konseling baik yang bersifat individu ataupun kelompok. Maksudnya dalam konseling, konselor lebih banyak mengunakan lisan, yaitu berupa pertanyaan-
14 Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), hlm 37.
14
pertanyaan yang harus dijawab oleh klien dengan baik, jujur dan benar. Agar konselor bisa mendapatkan jawaban jawaban dan pertanyaan pertanyaan yang jujur dan terbuka dari klien, maka kalimat-kalimat yang dilontarkan konselor harus berupa kata kata yang muda dipahami, sopan dan tidak menyinggung atau melukai hati dan perasaan klien. Demikian pula ketika memberikan nasihat hendaknya dilakukan dengan kalimat yang indah, bersahabat menenangkan dan menyenangkan.15
c. Klasifikasi mauidzah hasanah 1) Nasihat
Kata nasihat berasal dari bahasa arab, dari kata kerja “ nashaha” yang artinya khalasha yaitu murni dan bersih dari segala kotoran, juga berarti “khata” yaitu menjahit, dan dikatakan bahwa kata nasihat berasal dari (orang itu menjahit pakainya) apabila dia menjahitnya, maka mereka mengumpamakan perbuatan penasehat yang selalu menginginkan kebaikan orang yang dinasihatinya dengan jalan memperbaiki pakainya yang robek.16Secara etimologi nasihat adalah memerintah atau melarang atau menganjurkan yang dibaringi dengan motivasi dan ancaman. Pengertian nasihat dalam kamus Indonesia balai pustaka adalah memberikan petunjuk kepada jalan yang benar.17
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ٌليِلَق َّلَِّإ ُهوُلَعَف اَّم ْمُك ِرٰيِد ْنِم اوُج ُرْخا ِوَأ ْمُكَسُفْنَأ ا ٓوُلُتْقا ِنَأ ْمِهْيَلَع اَنْبَتَك اَّنَأ ْوَل َو ْمُهْنِ م
ۖ ااتيِبْثَت َّدَشَأ َو ْمُهَّل ا ارْيَخ َناَكَل ِهِب َنوُظَعوۦ ُي اَم اوُلَعَف ْمُهَّنَأ ْوَل َو walau annaa katabnaa 'alaihim aniqtuluuu angfusakum awikhrujuu ming diyaarikum maa fa'aluuhu illaa qoliilum min- hum, walau annahum fa'aluu maa yuu'azhuuna bihii lakaana khoirol lahum wa asyadda tasbiitaa
15 Syahabuddin Najih, Mauidzah hasanah dalam Al quran dan Impelementasinya dalam Bimbingan Konseling Islam, jurnal bimbingan konseling, Vol 36, Nomor 1, Januari-juni 2016, hlm 153.
16 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), hlm 242.
17 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), hlm 242.
15
Artinya: "Dan sekalipun telah Kami perintahkan kepada mereka, "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu," ternyata mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),"(QS. An-Nisa' 4: Ayat 66)
Berdasarkan pernyataan di atas dapat simpulkan nasihat adalah sebuah petunjuk atau arahan dan larangan yang isinya berupa pelajaran dan bersipat baik serta penuh dengan motivasi pada seseorang yang sedang dibimbing.
2) Bimbingan
Bimo walgito mengemukakan bahwa bimbingan adalah tuntunan, bantuan ataupun pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan kesulitan dalam kehidupannya, agar suapaya indivdu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahateraan hidupnya.18Berdasarkan pernyatan di atas dapat simpulkan bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada indivdiu dari seseorang ahli untu mengatasi kesulitan kesulitan dalam kehidupannya.
3) Kisah kisah
Secara epistimologi lafazh qashash merupakan jamak dari kata qishab, lafaz ini merupakan bentuk masdar dari kata qassa ya qussu dari lafaz qashash dapat diklasifikasikan kedalam 2 makna 1. Qashash berarti menceritkan 2. lafaz qashash mengandung arti menelusuri / mengikuti jejak. Makna qashash dalam sebagaian besar ayat ayat berartikan kisah atau cerita.19
Berdasarkan definisi di atas tentang kisah kisah dapat simpulkan kisah kisah adalah cerita tentang sebuah kejadian
18 Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Bandung: Yrama Widya, 2012), hlm 28.
19 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), hlm 292.
16
dalam kehidupan seseoraang agar dapat membantu menajamkan potensi potensi yang dimilki seseorang.
4) Kabar gembira ( tabsyir)
Kabar gembira dalam pengertian istilah dakwah adalah penyampaian dakwah yang berisi kabar yang mengemberikan bagi orang orang yang mengikuti dakwah. Tujuan tabsyir (kabar gembira)
a) Menguatkan atau memperkokoh keimanan b) Memberikan harapan
c) Menumbuhkan semangat untuk beramal d) Menghilangkan sifat ragu ragu.20
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ا اريِذَن َو ا اريِشَب ِ قَحْلاِب َكٰنْلَس ْرَأ ٓاَّنِإ ۖۖ
َلَّ َو َئْسُت ِمي ِحَجْلا ِب ٰحْصَأ ْنَع ُل
innaaa arsalnaaka bil-haqqi basyiirow wa naziirow wa laa tus-alu 'an ash-haabil-jahiim
Artinya : "Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan engkau tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka. (QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 11)
Berdasarkan definisi di atas tentang kabar gembira dapat simpulkan kabar gembira adalah penyampaikan sesuatu yang sipat mengembirakan bagi orang-orang dengan tujuan memberikan harapan, menumbuhkan semnagat dan menghilangkan rasa ragu ragu dalam mengambil keputusan.
5) Wasiat ( pesan pesan positif) motivasi
Secara etimologi kata wasiat berasal dari kata bahasa arab yaitu dari kata washa washiya wasbiatan yang artinya pesan penting berhubungan dengan suatu hal. Pendapat lain
20 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), 256-259.
17
mengatakan kata wasiat terambil dari kata washa washiayyatan yang berarti berpesan kepada seseorang yang bermuatan pesan moral.21Berdasarkan berapa definisi di atas maka wasiat dapat dibagi dau katagori, 1. Wasiat orang masih hidup yaitu berupa ucapan, pelajaran arahan kepada orang masih hidup tentang suatu hal, 2. Wasiat orang telah meninggal kepada orang yang masih hidup berupa ucapan atau berupa harta benda atau warisan.22
Berdasarkan definisi di atas dapat simpulkan wasiat dalam yaitu pesan pesan atau amanah kepada seseorang untuk melakukan tindakan tindakan untuk menenuhi kebutuhan.
2. Bimbingan karir
a. Pengertian bimbingan karir
Bimbingan karir adalah suatu proses dimana pelajar diberi arah dan bimbingan untuk kehidupannya masa depan yang akan datang. Bimbingan karir juga merupakan suatu cara untuk menumbuhkan keinginan seseorang untuk memilki karir yang akan dipilih sendiri. Bimbingan karier merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada pemahaman jenjang karier di masa depan. Dengan adanya bimbingan karier manusia dapat mengetahui apa rencana yang akan mereka capai untuk kesejahteraan mereka. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka setiap manusia harus dapat memahami apa materi bimbingan karier. Oleh sebab itu langkah selanjutnya agar proses dapat dengan mudah dicapai manusia harus menentukan waktu, teknik, dan sistem pembelajaran Bimbingan Karier23
Menurut Winkel Bimbingan Karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam
21M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), hlm 274.
22M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), hlm 273.
23 Widarto, Bimbingan Karier dan Tips Berkarier, (Yogyakarta: LeotikaPrio, 2015), hlm 8.
18
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.24
Berdasarkan beberapa pendapatan di atas dapat simpulkan bimbingan karir adalah bimbingan atau arahan yang diberikan untuk menumbuhkan dan mempersiapkan diri untuk memiliki karir yang akan di pilih untuk kehidupan masa depan.
b. Aspek-aspek layanan bimbingan karir
Aspek aspek layanan bimbingan karir sebagai berikut:
1) Pengenalan terhadap dunia perkerjaan dan usaha untuk memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup 2) Pengenalan dan pemantapkan pemahaman diri berkenaan
dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.
3) Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntunan dunia kerja, jenis jenis pekerjaan tertentu, serta latihan kerja sesuai dengan pilihan karir.
4) Pemantapan cita cita karir sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan serta pemantapan sikap positif dan objektif terhadap pilihan karir.25
c. Faktor-faktor mempengaruhi perlunya layanan bimbingan karir 1) Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi yang terjadi, membuat pola hidup masyarakat dan dunia pekerjaan mengalami perubahan yang terjadi secara besar-besaran. Dengan memanfaatkan teknologi baru yang dihasilkan, memungkinkan terjadinya
24 W.S. Winkel, Konseling Karir sekolah, (Jakarta: Gramedia, 2005), hlm, 114.
25 Samsul Munir Amin, Drs. M.A.Bimbingan dan Konseling Islam, ( Jakarta:
AMZAH, 2015), hlm 63.
19
peningkatan kinerja dan berbagai kegiatan dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga akan meningkatkan produktivitas.
2) Pergeseran struktur ekonomi
Pergeseran struktur ekonomi membuat banyak pelajar putus sekolah, dikarenakan tidak punya biaya. Banyaknya pelajar yang terlantar merupakan salah satu faktor dari adanya pergeseran ekonomi. Dengan terjadinya pergeseran struktur ekonomi tidak semestinya keadaan pendidikan menjadi terganggu, yang berdampak besar pada perkembangan karier seseorang tersebut.
3) Pergeseran peran wanita
Saat ini peran wanita telah bergeser dari peran tradisional menjadi modern. Peran wanita dalam kehidupan tradisional adalah untuk mengurus anak dan rumah tangga, kini wanita memiliki peran sosial dimana wanita dapat berkarier dalam berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, bidang sosial, bidang politik, dan lain-lainnya.
4) Kurangnya kemampuan diri pelajar.
Banyaknya tindakan yang mencerminkan bahwa pelajar itu kurang mampu, misalnya dengan banyaknya pelajar yang melakukan pelanggaran di sekolah yaitu mencontek jawaban dari soal-soal yang diberikan oleh pengajar baik guru atau dosen pengajar. Banyaknya tingkat kriminal yang dilakukan oleh pelajar baik itu pelajar putra atau pelajar putri, dilihat dari tingkah laku sehari-hari, seperti pelajar yang selalu bergaya mengikuti mode, berarti pelajar itu sudah menunjukkan bahwa dirinya kurang mampu untuk tampil, dengan demikian pelajar harus lebih banyak diberi bimbingan.
5) Pengangguran
Banyaknya terjadi pengangguran akibat banyak dari masyarakat tidak mampu mengikuti perubahan dari jaman,
20
berarti orang tesebut ketika di sekolah atau di kuliah sering bermain- 18 Bimbingan Karier dan Tips Berkarier main, sehingga ketika lulus dari sekolah atau kuliah pelajar tidak mempunyai bekal yang cukup untuk mauk kedunia kerja. 26 3. Perencanaan karir
a. Pengertian perencanaan karir
Perencanaan karir adalah sesuatu yang menyangkut masa depan dalam jangka panjang yang harus direncanakan kemana seorang ingin melangkah dan apa yang ingin dicapai. Menurut frank person perencanaan karir adalah suatu cara untuk membantu siswa dalam memilih suatu bidang yang sesuai dengan potensi mereka, sehingga dapat cukup berhasil dibidang pekerjaan. Perencanaan karir perlu disiapkan sebelum siswa terjun secara langsung dalam dunia karir. Perencanaan karir didasarkan atas potensi yang dimiliki siswa sehingga tidak ada pertentangan antara karir yang dipilih dengan potensi yang ada pada diri siswa.27
Menurut suprianta perencanaan karir adalah aktiviats perserta didik yang mengarah pada keputusan karir di masa depan. Tujuan dari perecanaan karir adalah perserta didik memiliki sikap positif terhadap karir dimasa yang akan datang.28
Berdasarkan definisi di atas dapat simpulkan perencanaan karir adalah sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir dan kemana arah karir yang dimiliki sesuai dengan potensi potensi yang mereka miliki untuk mencapai tujuan tujuan tersebut.
26 Widarto, Bimbingan Karier dan Tips Berkarier, (Yogyakarta, LeotikaPrio, 2015), hlm, 10- 19.
27 Twi Tandar Atmaja, Upaya Meningkatkan Perencanaan karir Siswa Melalui Bimbingan Karir dengan Pengunaan Media Modul, Journal Management System, Vol. 3, No, 2, 201, hlm 62.
28 Renaldy Massie,dkk, Pengaruh Perencanaan Karir, Pelatihan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pagawai pada Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara, Jurnal Bekala Ilmiah Efesiensi, Vol. 15, Nomor, 05, 2015, hlm 637.
21 b. Aspek-aspek perencanaan karir
Menurut Parsons dan Williamson aspek-aspek perencanaan karir yaitu:
1) Aspek yang pertama yaitu pemahaman diri yang meliputi ideal (nilai nilai hidup) cita cita dalam kehidupan, minat minat, kemampuan otak, bakat khusus dan sifat sifat kepribadian.
2) Aspek kedua yaitu pengenalan lingkungan keluarga yang meliputi kemampuan dibidang ekonomi, keadaan bidang taraf pendidikan dan harapan orang tua saudara.
3) Aspek yang ketiga yaitu informasi tentang kenyataan lingkungan (program studi dan bidang pekerjaan). Yang meliputi memiliki cita cita hidup, mengenal jenis sekolah lanjutan, mampu memilih sekolah sekolah lanjutan, mengikuti pengembangan diri dengan bakat, mengetahui gambaran tentang jenis pekerjaan, mengetahui tentang informasi kursus dan keterampilan, mengetahui dalam hal melamar pekerjaan dan bidang perkerjaan yang dibutuhkan di daerah tertentu.29
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perlunya perencanaan karir siswa
Ada dua faktor faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan arah perencanaan karir siswa sebagai berikut:
1) Faktor internal
a) Taraf intelegensi, merupakan kemampuan siswa untuk mencapai prestasi-prestasi yang memiliki peranan untuk menetapkan karir.
29 Yari Dwikurnaningsih, Pengaruh Layanan Informasi Karir Terhadap Kemamapuan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cepu, Satya Widya, Vol. 30, Nomor, 1, 2014, hlm 36.
22
b) Bakat khusus, merupakan kemampuan yang menonjol yang dimiliki seseorang dalam bidang kognitif, bidang keterampilan, dan bidang kesenian.
c) Minat, merupakan kecenderungan yang menetap pada diri seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan dalam bidang tertentu.
d) Sifat-sifat, merupakan sifat-sifat kepribadian, ciri-ciri kepribadian yang memiliki kecenderungan dan memberikan corak pada seseorang, seperti gembira, ramah, halus, terbuka, fleksibel, tertutup, pesimis, dan ceroboh.
e) Nilai-nilai kehidupan, nilai- nilai kehidupan merupakan beberapa konsep ideal yang diterima seseorang dan dijadikan sebagai 16 pedoman atau pegangan hidup.
Nilai-nilai sangat berpengaruh dan membentuk gaya hidup seseorang.
f) Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang dan tentang diri sendiri. Informasi tentang dunia kerja yang dimiliki oleh siswa dapat akurat dan sesuai dengan kenyataan atau tidak akurat idealisasinya, bilamana informasi yang tidak akurat diganti dengan informasi yang lebih akurat, ada kemungkinan siswa mengalihkan perhatiannya dari beberapa jabatan yang mula-mula didambakan kejabatan lain.
g) Keadaan jasmani, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh seseorang seperti tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, dalam bidang pekerjaan tertentu mempersyaratkan keadaan jasmani berkaitan dengan ciri-ciri fisik seseorang.30
2) Faktor external
30W.s winkel dan Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di institusi Pendidikan, (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), hlm 647.
23
a) Status sosial ekonomi keluarga, beberapa hal yang melatarbelakangi status sosial ekonomi orang tua adalah tingkatan pendidikan orang tua, penghasilan, dan status pekerjaan orangtua.
b) Prestasi akademik siswa, prestasi akademik diartikan sebagai suatu tingkat pencapaian tertentu dalam kerja akademik terbukti pada hasil evaluasi belajar, hasil tes, nilai lapor, atau hasil tes potensi akademik lainnya.
c) Pendidikan sekolah, yaitu tingkatan atau jenjang yang dimiliki atau diperoleh melalui lembaga pendidikan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut memperoleh pekerjaan atau jabatan tertentu dan penghargaan di masyarakat.
d) Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program studi atau latihan, yang mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan tertentu dan berhasil di dalamnya.
e) Lingkungan, lingkungan yang bersifat potensial maupun direkayasa mempunyai hubungan yang positif terhadap sikap, perilaku, dan keseluruhan hidup dan kehidupan orang disekitarnya.31
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskrifptif berupa kata kata atau lisan dan perilaku yang diamati.32 Sedangkan menurut lefland dan laflanf sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi
31Ulifa Rahma, Bimbingan Karir Siswa, (Malang: Uin-Malang Press, 2010), hlm 44-47.
32 Exy J Moleong. Prof., Dr., M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif.
(Bandun:Penerbit PT Remaja Rosakarya, 2019), Edisi revisi. hlm 4.
24
dan lain lain yang berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata kata, tindakan, sumber data tertulis, poto dan stastistik.33Pendekatan kualitatif menekankan anlisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa mengunakan logika ilmiah.34
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat simpulkan penelitian kualitatif adalah sebuah metode penelitian dengan melakukan pemeriksaan terdapat suatu keadaan atau kejadian yang terjadi yang disebut sebagai kasus dengan mengunakan cara cara yang sistematis.
Adapun beberapa alasan peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Keinginan peneliti yang memang ingin menggunakan pendekatan kualitatif.
b. Penelitian dengan menggunakan pendekatan pendekatan kualitatif lebih mudah dirasa oleh peneliti bila berhadapan dengan kenyataan di lapangan.
c. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif akan menjadikan hubungan peneliti dengan informan menjadi lebih dekat.
d. Hasil penelitian dengan metode kualitatif lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum dan masyarakat awam, sebab penelitian ini hanya menggunakan penjelasan berupa uraian kata dan kalimat.
2. Kehadiran peneliti
Dalam mendapatkan data yang valid dan obyektif terhadap apa yang akan diteliti, maka kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengumpulan data utma yang langsung melibatkan diri dalam kegiatan subyek dalam waktu penelitian yang telah ditemukan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti langsung bertindak atau terjun langsung dalam lapangan yaitu sekolah yang
33 Exy J Moleong. Prof., Dr., M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung:
Penerbit PT Remaja Rosakarya, 2019), Edisi revisi. hlm 4.
34 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm 80.
25
dituju dengan mencari data sebanyak banyaknya tentang apa yang berkaitan dengan judul dalam penelitian ini.35 Dalam penelitian ini sebagai pengamat atau observer yang mengamati langsung tentang bagaimana impelmentasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti hadir dilokasi penelitian dengan tujuan mendapatkan data dan informasi dari sumber data yang berhubungan dengan bagaimana implementasi pendekatan mauidzah hasanah dan faktor penghambat, pendukung dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa XII SMA Negeri 1 Pringgasela, sehingga data-data tersebut selanjutnya peneliti analisis berdasarkan teori-teori yang berhubungan dengan implementasi pendekatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMA Negeri 1 pringgasela kecamatan pringgasela Lombok timur NTB merupakan lokasi yang baik dan strategis bagi penulis untuk melakukan penelitian karena lokasi tersebut tidak jatuh dari tempat tinggal peneliti dan permasalahan ini belum pernah ada yang teliti.
Penelitian akan dilaksanakan pada februari sampai maret.
Alasannya peneliti memilih lokasi ini karena berdekat dengan tempat tinggal peneliti agar lebih mudah melakukan penelitian.
4. Sumber Data
a. Sumber data primer
Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian.
35A Rifki Amin, “Kehadiran Peneliti pada Tesis”, dalam
https://www.banjirembun.com/2014/01/contoh-kehadiran-peneliti-pada-tesis.html, diakses tanggal 27 januari 2022, pukul 12.30.
26
Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan.36 Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi lansung tentang bagaimana implementasi pendakatan mauidzah hasanah dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela sumber utama dalam ini adalah kelapa sekolah, guru bimbingan konseling, dan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
b. Sumber data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya.37Sumber data dalam penelitian adalah subjekd dari mana memperoleh data dalam penelitian ini mengunakan sumber data, yaitu:
1) Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan atau situasi sekolah:
a) Keadaan sekolah b) tatanan ruang sekolah c) bangunan sekolah
2) Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda tanda berupa huruf, angka, gambar, atau pun simbol-simbol lainnya. Dalam hal ini peneliti ingin memperoleh data
36Safnydawaty, “ sumber data” , dalam https://raharja.ac.id/2020/11/08/data- primer, diakses tanggal 27 januari 2022, pukul 12.45.
37Safnydawaty, “ sumber data” , dalam https://raharja.ac.id/2020/11/08/data- primer. Diakses 27 januari 2022, pukul 12.45.
27
berupa sejarah berdirinya sekolah, keadaan sekolah, keadaan guru, siswa, sarana prasarana, struktur organisasi.
5. Teknik pengumpulan data
Dalam melakukan penelitian, ada beberapa metode yang digunakan dalam mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu:38
a. Observasi
Menurut Arikunto observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis.39 Sedangkan menurut Nasution observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan dua, yaitu fakta mengenai kenyataan yang diperoleh dari hasil observasi.40 Observasi dapat dilakukan dengan cara pattisipatif maupun non partisipatif, dan observasi experimental yaitu observasi dilakukan dengan situasi buatan.41
Diantara berbagai jenis observasi di atas penelitian ini mengunakan observasi bersifat non partisipatif dengan kata lain peneliti hanya sebagai pengamat objek tanpa ikut terlibat dalam kegiatan secara langsung. Sasaran observasi dalam penelitian ini yaitu guru BK, siswa, keadaan sekolah yang berlangsung selama 2 minggu. Adapun data-data yang dikumpulkan melalui observasi yaitu letak geografis lokasi penelitian, keadaan sarana prasarana, bagaimana implementasi pendekatan mauidazah hasanah dan faktor penghambat, pendukung dalam layanan bimbingan karir pada perencanaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pringgasela.
b. Wawancara
38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:
Rineka cipta, 2013), hlm, 136.
39 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm 143.
40 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), hlm, 266.
41 Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm 76.
Gambar
Dokumen terkait
dapat digunakan untuk menguji perbedaan dua mean atau lebih. Penelitian ini menguji perbedaan antara dua kelompok dengan perlakuan jenis metode pembelajaran. Disamping
Persamaan peneliti terdahulu dengan yang akan kami teliti adalah sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan perbedaanya adalah penelitian terdahulu
Simpulan dalam penelitian ini yaitu: 1) guru BK selama ini masih belum cukup optimal dalam memberikan materi layanan informasi karir karena layanan informasi
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah peneliti menggunakan Chow Test untuk menguji relevansi nilai informasi akuntansi, subjek penelitian pada
Hasil penelitian menunjukkan terdapat persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan implementasi nilai-nilai multikultural di kedua sekolah tersebut. Persamaan-persamaan
Oleh sebab itu, diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kematangan karir peserta didik yang mendapatkan layanan informasi karir menggunakan media komik lebih tinggi
Kajian Pustaka Kajian penelitian ini merupakan suatu bentuk perbandingan yang peneliti lakukan agar dapat diketahui apabila ada persamaan dan perbedaan yang terkandung dalam
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah pada media yang dikembangkan berbentuk tiga dimensi, perbedaanya pada penelitian Arief