JURNAL PEMBELAJARAN
MODUL 1
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
ADITYA SINUGRAHA PAMUNGKAS PENDIDIKAN PROFESI GURU TERTENTU
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2024
REFLEKSI PENGALAMAN BERMAKNA DALAM PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Pembelajaran sosial emosional (PSE) merupakan proses penting dalam perkembangan individu yang melibatkan pemahaman dan pengelolaan emosi diri sendiri, serta pengembangan keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain secara positif.
PSE membantu individu dalam mengenali dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan yang sehat, serta membuat keputusan yang baik. Melalui PSE, seseorang dapat meningkatkan kemampuan empati, kerjasama, komunikasi, dan pemecahan masalah, yang semuanya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja. Penelitian menunjukkan bahwa PSE tidak hanya mendukung perkembangan pribadi dan sosial, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian akademis dan kesejahteraan mental. Individu yang memiliki keterampilan sosial emosional yang kuat cenderung lebih resilien, memiliki hubungan interpersonal yang lebih baik, dan mampu menghadapi tantangan dengan cara yang lebih konstruktif.
Implementasi PSE yang saya lakukan dalam pembelajaran di kelas, dilakukan dengan cara memulai suatu projek pembelajaran melalui diskusi bersama siswa. Pembelajaran yang dimulai dengan diskusi bersama siswa ini sangat terasa semangat siswa muncul. Selain itu, atensi siswa juga meningkatkan terbukti dengan banyaknya pertanyaan dari siswa berkaitan dengan pelaksanaan projek dan siswa mengungkapkan ketidaksabaran mereka melaksanakan project pembelajaran.
Project ini dimulai karena situasi kelas yang panas, akibat kipas angin yang rusak. Setelah itu banyak keluhan dari siswa, kemudian saya berinisiatif memantik sebuah pertanyaan kepada mereka.
”apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini?”. Siswa kemudian sepakat menjawab kita harus membeli kipas yang baru pak. Pertanyaan kedua pun kembali saya sampaikan, baik kalau begitu bagaimana cara mendapatkan kipas baru?. Siswa di kelas pun serempak menjawab membeli kipas yang baru. Jawaban tersebut saya kembali sambut dengan sebuah pertanyaan lanjutan, bagamaina cara kita mendapatkan uang untuk membeli kipas yang baru?
Pada awalnya mereka cukup lama terdiam, walau beberapa suara siswa berkata untuk mengumpulkan iuaran untuk membeli kipas. Jawaban terakhir ini tidak saya sambut dengan pertanyaan lagi, tapi saya kemudia berhenti sejenak dan memberikan ide yang lain untuk jawaban mereka. Saya kemudian tawarkan untuk melakukan pembelajaran project market day. Project market day ini dilakukan dengan cara siswa menjual produk di sekolah kepada siswa yang lain.
Tak disangka ide ini langsung disambut dengan semangat yang luar biasa. Siswa dikelas langsung mengeluarkan ide mereka untuk berjualan. Singkat cerita kemudian saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian kelompok tersebut mendiskusikan barang yang akan mereka jual, modal untuk berjualan serta pembagian tugas masing-masing.
Pada saat pelaksanaan project, alhamdulillah siswa merasa senang dan juga mereka dapat menikmati pembelajaran ini. Selain itu mereka juga mendapat untung untuk membeli kipas dan dibagikan kepada teman se anggotanya. Kami mendapatkan untuk bersih untuk kipas sebesar Rp.
240.000 dalam sehari berjualan. Sungguh, pembelajaran yang melibatkan sosial emosional sangat bermanfaat untuk semua warga sekolah.
Umpan Balik SISWA
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL