PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Mattoangin III Makassar sebelum menggunakan gambar pada topik lingkungan hidup. Mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Mattoangin III Makassar dengan menggunakan gambar dengan topik lingkungan hidup.
KAJIAN PUSTAKA
Deskripsi Teori
- Penelitian yang Relevan …
- Pengertian dan Unsur Puisi
- Kemampuan Menulis Puisi
- Proses Pembelajaran Puisi
- Penilaian Pembelajaran Menulis Puisi
- Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas V Semester II
- Penggunaan Gambar sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan kata-kata jauh lebih penting karena dapat membantu pembaca memahami puisi yang dibacanya. Dalam menikmati dan memahami sebuah puisi perlu diwaspadai kehadiran salah satu unsur puisi yang menyentuh atau menggugah indera pembaca atau penikmat puisi. Melalui gambaran-gambaran yang timbul dalam puisi yang bersumber dari perumpamaan, akan tercapai fungsi puisi puisi, yaitu menyampaikan pesan atau makna puisi kepada pembaca.
Oleh karena itu, pembaca dapat secara optimal memaknai puisi yang dibacanya dengan indranya. Puisi yang menggunakan gaya bahasa seperti ini bisa dikatakan malu-malu dalam menyampaikan pesan, namun keindahan dalam puisi lebih terlihat bila setiap maknanya tidak terang-terangan menyampaikan pesan. Satu hal yang harus diingat oleh seorang penyair ketika menyusun isi puisi yang ditulisnya adalah memperhatikan pokok bahasannya.
Pola pelaksanaan diskusi dalam pembelajaran puisi dapat didasarkan pada gambaran umum (kesan awal) yang lebih menitikberatkan pada tokoh-tokoh puisi yang disajikan, kemudian dilakukan pembahasan lebih mendalam dari segi sintaksis. Pengabdian yang dimaksud merupakan latihan lanjutan agar puisi yang disajikan lebih berkesan bagi siswa. Untuk melatih siswa belajar menulis puisi, dapat diberikan contoh atau model puisi yang cocok dan mudah ditiru untuk mengembangkan keterampilan menulis puisi siswa.
Pada tahap ini siswa dapat menambah atau mengurangi kata untuk menyempurnakan puisi yang dibuat. Penilaian proses dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian sikap (afektif) yang berisi daftar hal-hal yang diamati pada saat siswa melakukan kegiatan menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan berupa puisi. Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian proses ini adalah: 1) Keseriusan siswa dalam menulis puisi dengan ide sendiri, 2) Keberanian, 3) Tanggung jawab.
Kerangka Pikir
Harapannya dengan cara ini kita akan lebih berhasil menggali minat dan kemampuan siswa dalam berkarya, khususnya agar siswa semakin semangat dalam menulis puisi. Contoh gambar yang pertama kali digunakan sebagai media pengajaran dalam menulis puisi adalah gambar seorang pengemis di lampu merah. Kemudian gambar kemacetan di jalan raya dipilih sebagai gambar kedua yang diberikan kepada siswa sebagai media penulisan puisi, dan gambar anak sekolah yang berjuang kembali untuk gambar ketiga diberikan kepada siswa. dalam belajar menulis puisi sebagai media.
Dengan melihat suatu media berupa lingkungan sekitar tempat tinggal atau sekolah siswa yang dalam hal ini diterapkan melalui gambar, maka siswa akan termotivasi untuk belajar dan ingin menuangkan apa yang dilihatnya dalam bentuk tulisan. Keterampilan dan kemampuan guru dalam memilih strategi dan media pengajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mengarang puisi. Pemanfaatan gambar bertema lingkungan sebagai media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk melatih siswa berpikir dengan sesuatu yang ada dihadapannya sehingga mudah mengungkapkan ide dan menyusun kata untuk dituliskan dalam puisi karena yang harus dilakukannya bukan sekedar sesuatu. abstrak.
Pengajuan Hipotesis …
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu: 1) tes awal menulis puisi (pre-test), 2) pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan media gambar bertema lingkungan, 3) melakukan tes akhir (post-test ) menulis puisi sebelum menggunakan media gambar lingkungan, 4) tahap perlakuan pembelajaran menggunakan media gambar lingkungan, 5) tahap pelaksanaan tes akhir (post-test) menulis puisi setelah pembelajaran menggunakan media gambar.
Populasi dan Sampel Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Definisi Operasional
Dasar pemilihan kelas V sebagai kelompok penelitian adalah: (1) menurut guru kelas V belum pernah dilakukan penelitian tentang pembelajaran menulis puisi, (2) kelas V merupakan kelas alternatif yang belum memiliki tanggung jawab yang berat bagi UAS, (3) siswa kelas V merupakan kelas yang mendapat materi menulis puisi pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Mattoangin III Kota Makassar setelah diberi perlakuan berupa penggunaan gambar bertema lingkungan hidup merupakan keterampilan siswa dalam menuangkan pikiran dan perasaannya ke dalam puisi setelah mengamati gambar lingkungan hidup.
Batasan Istilah
Sangat baik: pemilihan kata yang tepat, penggunaan kata yang efektif, bahasa yang padat, rima yang digunakan secara rutin. Baik: pemilihan kata cukup tepat, penggunaan kata cukup efektif, bahasa yang digunakan cukup padat, rima yang digunakan cukup teratur. Adil/sedang: pemilihan kata kurang tepat, penggunaan kata kurang efektif, bahasa yang digunakan kurang padat, rima yang digunakan.
Kurang : pemilihan kata tidak tepat, penggunaan kata tidak efektif, bahasa yang digunakan tidak padat, rima yang digunakan tidak beraturan. Sesuai/sedang: penggunaan gaya bahasa kurang indah, penggunaan gaya bahasa kurang mampu menciptakan daya ekspresi. Sangat baik: isi puisi sesuai dengan judul dan tema, terdapat unsur perasaan yang kuat dalam puisi.
4 Cukup/sedang : isi puisi tidak sesuai judul dan tema, mengandung perasaan namun kurang kuat. Skor tersebut diberikan untuk setiap unsur penyusun puisi yang digunakan, seperti diksi, gaya bahasa, isi, dan pesan. Nilai 1 tidak diberikan untuk nilai terendah, karena nilai 1 diberikan untuk karya puisi siswa yang merupakan hasil tiruan dari karya orang lain, misalnya tiruan lirik yang digunakan pada sebuah puisi.
Hasil Penelitian
Post-test kemampuan menulis puisi siswa bertujuan untuk melihat ketercapaian belajar menulis puisi baik pada pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan media gambar bertema lingkungan maupun pada pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media bertema foto. lingkungan. Deskripsi data hasil postes kemampuan menulis puisi siswa sebelum pembelajaran menggunakan media gambar bertema lingkungan. Deskripsi data skor postes kemampuan menulis puisi siswa setelah pembelajaran menggunakan media gambar bertema lingkungan.
Tabel 13 dan Grafik 3 menunjukkan kecenderungan diperolehnya nilai post-test kemampuan menulis puisi siswa setelah mempelajarinya. Perbandingan data skor kemampuan menulis puisi siswa pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media visual bertema lingkungan. Perbandingan statistik pre dan post test kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media visual bertema lingkungan.
Dari Tabel 14 dan Grafik 4 data statistik kemampuan menulis puisi sebelum dan sesudah tes di atas dapat dibandingkan hasil pre-test dan post-test pembelajaran puisi siswa kelas V SD. Negeri Mattoangin III Kota Makassar. Pada saat posttest pembelajaran menulis puisi sebelum menggunakan media gambar dengan tema alam diperoleh nilai tertinggi 20 dan nilai terendah 10. Sedangkan pada saat posttest pembelajaran menulis puisi setelah menggunakan media gambar bertema lingkungan diperoleh nilai tertinggi 20 dan skor terendah adalah 14.
Pembahasan Hasil Penelitian
Keefektifan tersebut dapat diketahui dengan menghubungkan kondisi awal dan kondisi akhir pembelajaran menulis puisi dengan siswa yang belajar sebelum dan sesudah menggunakan media gambar bertema lingkungan. Perbedaan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Mattoangin III saat pembelajaran menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan media visual bertema lingkungan. Pada pembelajaran ini siswa mendapat perlakuan berupa pembelajaran menulis puisi dengan media gambar bertema lingkungan.
Perbedaan pembelajaran menulis puisi sebelum dan sesudah perlakuan berupa media gambar bertema lingkungan hidup terlihat dari hasil nilai rata-rata pada saat post-test sebelum dan sesudah perlakuan. Nilai tes akhir siswa setelah pembelajaran menulis puisi menggunakan media gambar bertema lingkungan hidup mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan nilai tes akhir keterampilan menulis puisi siswa sebelum menggunakan media gambar bertema lingkungan hidup mengalami sedikit peningkatan. Dengan demikian, adanya perbedaan tersebut menunjukkan bahwa media gambar bertema lingkungan lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V SD Negeri Mattoangin III Kota Makassar dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa digunakan guru.
Ketika melihat media bergambar bertema lingkungan hidup, siswa termotivasi untuk mengimplementasikan gagasannya ke dalam puisi, sehingga media bergambar bertema lingkungan sangat efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan hasil survei terhadap siswa kelas V SDN Mattoangin III yang diajari menulis puisi dengan media gambar bertema lingkungan memperoleh nilai lebih tinggi. Dengan demikian, pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media bertema lingkungan hidup lebih efektif dibandingkan dengan belajar menulis puisi tanpa menggunakan media bertema lingkungan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pembelajaran menulis puisi seringkali dihadapkan pada banyak kendala seperti kemampuan guru dalam mengajarkannya, kemampuan siswa, dan minat siswa terhadap puisi itu sendiri. Peran guru dalam hal ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan atau inovasi sehingga dapat mempengaruhi kemampuan dan pola pikir siswa untuk lebih kreatif dalam mencari ide ketika menulis puisi. Keefektifan media bertema lingkungan dalam pembelajaran menulis puisi dibuktikan dengan adanya perbedaan hasil antara siswa yang diajar dengan media bertema lingkungan dengan siswa yang diajar tanpa media bertema lingkungan.
Saran
Penggunaan Media Musik Instrumental Kitaro dalam Pembelajaran Menulis Puisi kepada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru. Upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui media gambar fotografi untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa Kelas VIII A SMPN 5 Depok. Pemanfaatan Media Gambar Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Deskripsi Esai Tertulis Siswa Kelas V SD Inpres Rappokalling I Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Penggunaan media visual untuk mengajar menulis kosakata bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Inpres Timbuseng Kabupaten Gowa. Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas IV SDN II Serang Banten. Efektivitas penggunaan metode kontribusi kosakata terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kotabumi Lampung”.
Menulis puisi berdasarkan gagasan pokok dengan menggunakan pilihan kata yang tepat melalui latihan dan tugas. Tanya jawab tentang topik yang akan dipelajari b. Penyajian materi tentang ciri-ciri puisi dan langkah-langkah menulis puisi. Tanya jawab tentang topik yang akan dipelajari b. Penyajian materi tentang pengertian puisi, unsur-unsur puisi, ciri-ciri puisi dan teknik menulis puisi.
Menulis puisi berdasarkan gambar yang diamati dengan menggunakan pilihan kata yang benar melalui latihan dan tugas. Tanya jawab mengenai topik yang akan dipelajari b. Penyajian materi tentang pengertian puisi, unsur-unsur puisi, ciri-ciri puisi dan teknik menulis puisi.